• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

AKSESESBILITAS TAMAN KECAMATAN SEBAGAI SARANA PENGENALAN OLAHRAGA DISABILITAS

NAMA TIM PENGUSUL:

1. Rizki Satrio Utomo (Ketua) 2. Rida Hanania (Anggota)

3. Suraji (Anggota)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal proyek pembangunan sekolah

(2)
(3)

Profil Peserta PFmuda 2022

1 Nama Ketua Pengusul Rizki Satrio Utomo 2 Tempat/Tgl Lahir Bojonegoro/27 Juli 1999 3 Pendidikan Terakhir SLTA

4 Pekerjaan Mahasiswa

5 Tlp dan Alamat Email Tlp.081358939247 Email [email protected]

6 Alamat Rumah/ Domisili Jl. Teuku Umar No. 253 Rt.07 Rw.03, Dsn Baureno, Ds Baureno, Kec baureno, Kab Bojonegoro

7 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti (jika ada) Satuan Mitigasi Crisis Center Unesa 8 Pengalaman Pengerjaan

Proyek Sosial Belum Pernah Mengerjakan Proyek Sosial 9 Pernah ikut lomba

(sejenis PFmuda) Belum pernah ikut lomba/ kompetisi

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial

(lengkap)

Aksesibilitas Taman Kecamatan Sebagai Sarana Pengenalan Olahraga Disabilitas

Judul Proyek Sosial

(singkat 6 kata) Aksesibilitas Taman Kecamatan Untuk Olahraga Disabilitas Kategori Isu Sosial

(Yaitu isu sosial bidang? ... ) (pilih salah satu)

1. Kemiskinan

2. Pendidikan/ Pelatihan 3. Kesehatan

4. Penanganan Covid-19 5. Lingkungan

6. Energi

7. Teknologi/ Aplikasi/ Platform 8. Disabilitas/ kebutuhan khusus 9. Kewirausahaan/ ekonomi 10. Pariwisata & seni-budaya 11. Masyarakat terisolir/ adat

12. Lainnya, sebutkan ………..

Lokasi Proyek Taman Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Nilai Yg diusulkan Rp. 95.700.000,00,- Lama Proyek 4 Bulan Anggota Tim Pengusul

(jika ada)

1. Rida Hanania 2. Suraji

3. ……….

4. ………..

5. ………..

6. dan seterusnya ………..

Mentor/ Pembimbing (jika ada)

Nama: dr. Niken Sasadhara Samita; Tlp 081232721701 Pekerjaan : Dosen

Produk/ Hasil Dari Proyek Sosial berupa?

Aksesibilitas taman kecamatan yang ramah disabilitas dan pengembangan sarana olahraga untuk disabilitas

Manfaat Proyek bagi Masyarakat

Fasilitas ruang terbuka publik/taman kecamatan agar dapat diakses penyandang disabilitas, memberikan peluang disabilitas untuk sehat dan bugar

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia negeri berkembang yang memiliki angka penyandang disabilitas yang cukup tinggi. Jumlah populasi masyarakat penyandang disabilitas di Indonesia mencapai angka 209.604 jiwa, yang diakibatkan oleh sejak lahir, penyakit, dan kecelakaan (KOMINFO, 2021). Berdasarkan data Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebesar 9,7 persen dari jumlah penduduk, atau sekitar 26 juta orang (TEMPO, 2021). Data penyandang disabilitas di Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan area yang memiliki masyarakat penyandang disabilitas tertinggi diatas 20.000 jiwa. Jawa Barat memiliki 27.562 jiwa dan Jawa Timur memiliki 22.342 jiwa masyarakat penyandang disabilitas. Hasil Riskesdas pada tahun 2018 memperoleh hasil bahwa 3,3%

usia 5-17 tahun mengalami disabilitas dengan angka tertinggi yaitu di provinsi Sulawesi Tengah sebesar 7,0%, untuk provinsi Jawa Timur sebesar 3,0% (Pusdatin Kemendikbud Indonesia, 2019). Setian kota maupun kabupaten tersendiri juga memiliki data tingkat disabilitas, salah satunya yaitu Kabupaten Bojonegoro.

Bojonegoro merupakan kabupaten yang memiliki data disabilitas yang banyak, hal ini dapat dilihat dari data dinas sosial Bojonegoro dari tahun 2019-2021 menunjukkan ada 1.723 jiwa. Dengan angka tersebut masih tinggi pula persoalan yang dihadapi oleh masyarakat penyandang disabilitas (Dinsos Bojonegoro, 2021). Saat ini berbagai kebutuhan penyandang disabilitas di masyarakat belum tersedia secara optimal. Terbatasnya sarana, prasarana dan sumber daya manusia akan kebutuhan penyandang disabilitas memperbesar kesenjangan penyandang disabilitas untuk dapat berinteraksi dan berpartisipasi dalam masyarakat (Anung, 2018).

Kesenjangan tersebut juga dirasakan oleh banyak penyandang disabilitas di dalam fasilitas umum termasuk dalam fasilitas olahraga. Saat kegiatan sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Jawa Timur, ada 3 tujuan DBON yakni mingkatkan budaya olahraga di masyarakat, meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional, serta Memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga (Amali, 2021).

Dalam fasilitas olahraga seperti fasilitas penunjang olahraga di alun-alun atau taman terbuka seharusnya dapat memberikan layanan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Bentuk layanan inklusif yang dimaksud dapat berupa membangun sarana fisik seperti ram untuk memudahkan akses bagi penyandang disabilitas fisik, atau guiding block bagi penyandang disabilitas netra. Selain kesulitan akses, ada juga beberapa penyandang disabilitas juga kesulitan dalam memahami fungsi alat penunjang olahraga.

Dalam kebijakan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 86 Tahun 2021 mengenai Desain Besar Olahraga Nasional. Dalam kebijakan tersebut tertulis bahwa segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. Serta Komite Paralimpik Nasional Indonesia (National Paralimpic Committee of Indonesia) yang selanjutnya disingkat NPC adalah induk

(5)

olahraga bagi penyandang disabilitas. NPC Kabupaten Bojonegoro Merupakan Cabang Kabupaten yang membina olahraga penyandang disabilitas di tingkat kabupaten. Dengan demikian pengajuan proyek desain aksesibilitas taman desa yang ramah disabilitas ini adalah prioritas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mendesain renovasi/pembangunana taman kecamatan yang dapat diakses penyandang disabilitas.

2. Bagaimana penyandang disabilitas mampu mengakses ruang terbuka publik dan dapat melakukan aktivitas olahraga tanpa adanya kesenjangan.

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial

1. Menyediakan fasilitas berupa aksesibilitas ramah disabilitas di taman kecamatan sebagai sarana olahraga disabilitas.

2. Meberikan keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas di ruang terbuka publik.

BAB 2

METODE PELAKSANAAN A. Lokasi Proyek

1. Target diseminasi dalam proyek ini adalah taman kecamatan dan alun-alun kota di seluruh Indonesia.

2. Bahan kajian dalam pengimplemntasian proyek berlokasikan di Taman Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.

B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan

Jadwal

Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Konfirmasi pihak

kecamatan 2 Desain proyek 3 Implementasi proyek 4 Sosialisasi SLB&NPC 5 Uji coba & evaluasi 6 Diseminasi Indonesia C. Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan dalam rancangan dan implementasi proyek : 1. Teori universal design

2. Software asistif teknologi

3. Jaringan dan aksesibilitas untuk diseminasi

(6)

4. Sarana olahraga untuk disabilitas

Sedangkan seluruh kebutuhan bahan proyek diberikan tanggung jawab kepada ahli bangunan.

D. Pelaksana Proyek

1. Tim pengusul (Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga) 2. NPC (Nasional Paralypic Committee) Kabupaten Bojonegoro 3. Pemerintah Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro E. Gambaran Desain Proyek

Aksesibilitas disabilitas :

1.

Guiding block untuk penyandang disabilitas netra sebagai penunjuk arah jalan.

2.

Ram untuk akomodasi penyandang disabilitas daksa.

3.

Phamflet terkait tata cara penggunaan sarana olahraga untuk penyandang disabilitas tuli.

Jenis ketersediaan sarana disabilitas : 1. Alat Modifikasi olahraga untuk disabilitas

2. Pemanfaatan saran taman sebagai fasilitas olahraga disabilitas

BAB 3

RENCANA PELAKSANAAN A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek

Proyek ini merancang pembangunan secara fisik dan berkelanjutan dengan diimplementasikan dalam mode R&D (Research and Development). Adapun peta jalur pengembangan proyek dapat dijelaskan dalam diagram fishbone berikut :

Deskripsi diagram fishbone dalam pelaksanaan dan pengembangan proyek adalah sebagai berikut :

(7)

1. Mengkaji konsep desain universal yang disesuaikan dengan 7 prinsip Bappenas dan mengkaji realita kondisi taman kecamatan.

2. Menggabungkan teori desain universal dengan kondisi taman kecamatan untuk dikaji dalam desain dan implementasi proyek.

3. Sosialisasi kepada pihak sekolah SLB dan NPC terkait proyek dan program olahraga untuk disabilitas.

4. Uji coba dan evaluasi proyek dilaksanakan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat disabilitas dengan mengajak sekolah SLB dan kerjasama dengan NCP berkegitan dengan menggunakan permainan olahraga di taman kecamatan selama 5 kali pertemuan.

5. Diseminasi ke seluruh Kabupaten Bojonegoro dan suluruh Indonesia melalui seminar offline/online dan pemberitaan media.

B. Hasil Proyek Sosial

1. Desain proyek pembangunan aksesibilitas sesuai standart Universal yang implementatif dan sarana olahraga khusus disabilitas (soft file dan hard file booklet/poste).

2. Pembenahan fisik taman kecamatan disesuaikan dengan standart Universal Design (sesuai dengan prioritas untuk taman Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro).

C. Penerima Manfaat 1. Taman Kecamatan 2. Pengelola NPC

3. Penyandang disabilitas 4. Sekolah SLB

BAB 4

RENCANA ANGGARAN BIAYA A. Rincian Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan

NO PROGRAM KEGIATAN VOL SATUAN HARGA JUMLAH

A Kajian Universal Design Teori

Lump sum ahli bangunan 5 hari Rp 250.000,00 Rp 1.000.000,00 lump sum ahli disabilitas 8 hari Rp 250.000,00 Rp 2.000.000,00 B Kajian Kondisi Empirik

Transportasi 2 hari Rp 400.000,00 Rp 800.000,00

lump sum anggota 1 11 hari Rp 350.000,00 Rp 3.850.000,00 lump sum anggota 2 11 hari Rp 350.000,00 Rp 3.850.000,00 lump sum anggota 3 11 hari Rp 350.000,00 Rp 3.850.000,00

(8)

C Model Taman Ramah Disabilitas

kegiatan FGD 1 hari Rp 2.500.000,00 Rp 2.500.000,00

akomodasi peserta FGD 10 orang Rp 2.500.000,00 Rp 25.000.000,00 lump sum moderator 1 orang Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 lump sum ahli desain 2 orang Rp 4.500.000,00 Rp 9.000.000,00 D Implementasi salah satu standart *

upah pekerja bangunan 7/1 0

orang/hari Rp 150.000,00 Rp 10.500.000,00

semen 10 sak Rp 70.000,00 Rp 700.000,00

pasir kali 3 truk Rp 1.250.000,00 Rp 3.750.000,00

kawat roll 1 rool Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

Besi rail tangga 6 meter Rp 350.000,00 Rp 2.100.000,00 Guiding Block 100 block Rp 45.000,00 Rp 4.500.000,00

Cone 40 cone Rp 10.000,00 Rp 400.000,00

Marker 50 marker Rp 6.000,00 Rp 300.000,00

Ember warna 5 ember Rp 40.000,00 Rp 200.000,00

Bola kasti 20 bola Rp 5.000,00 Rp 100.000,00

Bola plastik 10 bola Rp 10.000,00 Rp 100.000,00

E Desiminasi

pemateri webinar 1 orang Rp 4.500.000,00 Rp 3.500.000,00 pemateri webinar 1 orang Rp 4.500.000,00 Rp 3.500.000,00

booklet 300 ekp Rp 10.000,00 Rp 3.000.000,00

pembelian zoom 1 paket Rp 5.500.000,00 Rp 5.500.000,00

Phamflet 20 satuan Rp 10.000,00 Rp 200.000,00

Total anggaran Rp 95.700.000,00

B. Rekapitulasi Anggaran

Anggaran yang diajukan ke PF : Rp 95.700.000 Total Kebutuhan Anggaran : Rp 95.700.000

BAB 5

KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

(9)

Keberlanjutan proyek ini dapat memberikan acuan dalam pelaksanaan renovasi maupun pembangunan awal taman kecamatan di seluruh Indonesia dengan aksesibilitas sebagai sarana olahraga untuk disabilitas. Proyek ini dapat diimplementasikan dalam ruang public dengan lahan yang lebih luas seperti alun-alun kota/kabupaten. Keuntungan proyek ini dapat dilaksanakan dalam jangka panjang.

B. Sumber Dana untuk Operasioanl Keberlanjutan

Pembangunan taman kecamatan setiap daerah dapat di desain sesuai dengan proyek aksesibilitas sebagai sarana olahraga untuk disabilitas. Selain itu, anggaran dana yang memungkinkan untuk keberlanjutan proyek ini adalah sumber dana APBD.

C. Pelaksana Pasca Proyek

Pasca terlaksananya proyek aksesibilitas sebagai saraan olahraga taman kecamatan bagi disabilitas, tahap selanjutnya adalah memberikan sosialisasi terhadap masyarakat terkait. Dengan ini, tim pengusul memiliki harapan besar dapat meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat disabilitas. Selain itu, harapan utamanya adalah dapat bergabung dalam olahraga prestasi disabilitas dan mendapatkan prestasi dalam olahraga disabilitas.

BAB 6

KESIMPULAN & PENUTUP

Kesehatan merupakan hak bagi setiap orang di dunia, termasuk untuk disabilitas.

Aksesibilitas pada taman kecamatan harapanya menjadi solusi tentang kesenjangan yang ada saat ini. Taman kecamatan dapat didesain dan direnovasi agar ramah dan memudahkan disabilitas untuk dapat menikmati fasilitas publik dan berolahraga di tempat tersebut.

Khususnya pada teman-teman disabilitas yang mempunyai kendala untuk mengakses taman sebagai fasilitas publik.

Adanya model rancangan taman kecamatan ramah disabilitas, dapat membuat semua orang tanpa terkecuali bisa mengakses dan menggunakan fasilitas taman dan juga memiliki peluang yang sama untuk lebih sehat dan bugar. Tanpa menutup kemungkinan disabilitas juga dapat berprestasi dalam dunia olahraga melalui olahraga disabilitas.

DAFTAR PUSTAKA (Kemensos RI, 2020), https://simpd.kemensos.go.id/.

(Kominfo, 2018), “ Wapres Dukung Kesetaraan Warga Negara dalam Berkarya”, https://www.kominfo.go.id/content/detail/32087/wapres-dukung-kesetaraan-

warga-negara- dalam-berkarya/0/berita.

(2019), “Banyanknya Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penyandang Cacat”,

https://jatim.bps.go.id/statictable/2019/10/04/1557/baanyaknya-desa-kelurahan- menurut- keberadaan-penyandang-cacat-.html.

(10)

(Anung, 2018), “Ada 4 Juta Difabel di Indonesia Belum Rasakan Fasilitas yang Ramah”, Jakarta: Detik.

(2016), “Fasilitas Kesehatan di Indonesia Belum Ramah Disabilitas”,

http://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/3138-fasilitas-kesehatan- di- indonesia-belum-ramah-disabilitas.

(Eva, 2019), “ICW Soroti Minimnya Layanan Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas”, https://news.detik.com/berita/d-4671739/icw-soroti-minimnya- layanan-kesehatan-bagi- penyandang-disabilitas.

(Tika, 2020), https://www.ugm.ac.id/id/berita/20457-layanan-kesehatan-harus-inklusif- terhadap- orang-dengan-disabilitas.

(Sudarti, 2016). https://m.solopos.com/fasilitas-kesehatan-solo-mayoritas-puskesmas- tak- ramah-difabel-724271.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 86 Tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional.

(Dinas Sosial Bojonegoro, 2021), https://data.bojonegorokab.go.id.

(Amali, 2021), https://www.kemenpora.go.id/detail/1320/menpora-amali-optimis-dbon- berjalan-maksimal-dengan-sinergi-stakeholder-olahraga-indonesia.

Pusdatin Kemendikbud Indonesia. (2019). Situasi Disabilitas. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 1–10.

TEMPO. (2021). [TEMPO.CO] Hak Aksesibilitas Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas - Article 33 Indonesia. https://article33.or.id/id/berita/tempo-co-hak-aksesibilitas- kesehatan-untuk-penyandang-disabilitas/

Referensi

Dokumen terkait

Terbentuknya kelompok perempuan “Wunlah Berdaya” yang dapat mengolah kelapa menjadi minyak goreng dengan kualitas yang lebih baik (masa kedaluwarsa lebih lama), sehingga

Maringrang arts adalah memacu kreatifitas dan inovasi dari pemanfaatan limbah kulit kerang sehingga dapat menghasilkan keunikan tersendiri dari aneka produk yang

Langkah selanjutnya dari kegiatan ini adalah pembuatan desain desa tanggap bencana, pada proses ini dilakukan penentuan lokasi untuk evakuasi apabila terjadi

Selain itu juga dapat dilakukan penelitian efek penggunaan biodiesel yang sudah dilakukan penyaringan menggunakan sistem microbubble, apakah menyebabkan kerusakan

Luaran utama yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan informasi spasial (peta) secara partisipatif kepada masyarakat dalam rangka pengembangan

Sebagai upaya dalam mengurangi sampah plastik yang berdampak buruk berupa bungkus makanan sekali pakai, penggagas mengajukan program pembuatan kotak makan dari

I. Bidang kuliner berupa pembuatan bakso dengan berbagai bahan dasar olahan yang disertai adanya modifikasi bentuk olahan, rasa serta pengemasan. Para peserta juga

Salah satu dari kelompok pengrajin batik adalah kelompok Putri Berdikari Batik, satu-satunya kelompok batik tulis di Desa Sumurgung Tuban, yang fokus pada batik pewarnaan