• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN AKUT LIMFOSIT LEUKIMIA DI IRNA C1L2

RSUP DR. KARIADI SEMARANG

A.

Pengkajian

1. Biodata

a. Identitas Pasien

Nama : An. A

Umur : 4 tahun 4 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Kalimantan, Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : belum kawin

Pendidikan : belum sekolah

Pekerjaan : belum bekerja

Alamat : Palangkaraya. Kalimantan

Tanggal Masuk : 06 Mei 2009 No. Register : 6020853

Diagnosa Medis : Akut Limfosit Leukimia Tanggal Pengkajian Awal : 11 Mei 2009

(2)

b. Penanggung Jawab

Nama : Ny. E

Umur : 25 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Hubungan dengan pasien : ibu kandung

2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama

Nyeri pada kaki kirinya. b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada bulan Maret 2009, anak panas tinggi mendadak, terus menerus, dengan pipi kanan bengkak, dan warna seperti kulit sekitar, dengan Ø 3x3x1 cm, tidak ada riwayat trauma, kemudian anak dibawa ke puskesmas dan diberi obat penurun panas serta obat untuk pipi bengkak. Setelah obat habis, anak tidak mengalami perubahan, pipi kanan tetap bengkak, hanya panasnya yang bisa turun. Lalu ibu membawa lagi anak berobat ke puskesmas dan disarankan untuk dibawa ke RSUD Imanuddin.

Bulan April 2009, anak masih panas tinggi, pipi masih bengkak, lalu dibawa ke RSUD Imanuddin dan anak diperiksa darahnya dan dikatakan kurang darah, anak mendapat transfusi WB (2x150cc),

(3)

PRC (1x150cc), dan plasma (1x200cc), dan therapi infus KAEN 1B 12 tetes per menit, cefotaxime (2x750gr iv), antrain (3x150gr iv), ranitidine (2x20mg iv), dexametasone (3x2gr iv), dan indasor (2x1 cth), dikatakan curiga adanya keganasan dan dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi. Disana dilakukan BMP dan pemeriksaan darah, dikatakan ALL, telah dilakukan sitostatika 4x, saat ini datang untuk sitostatika yang ke-5.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Sebelumnya klien tidak pernah dirawat di RS karena sakit apapun. Selama ini klien pernah sakit batuk, pilek, dan diare, tetapi sembuh setelah berobat ke puskesmas.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit leukemia, maupun penyakit kanker lainnya. Tidak ada riwayat hipertensi dan DM.

e. Riwayat Persalinan

Prenatal : Selama kehamilan, ibu periksa di bidan, mendapat obat tambahan berupa vitamin dan penambah darah, merupakan kehamilan pertama.

Intranatal : An. A lahir di klinik bersalin, ditolong oleh bidan, aterm (9 bulan 10 hari), lahir spontan dengan BBL=3000 gram dan PB=54 cm. Anak lahir langsung menangis kuat dan spontan.

(4)

Postnatal : An. A mendapat ASI dari umur 0 bulan-2 tahun, dihentikan karena anak sudah besar. Saat usia 8 bulan mendapat tambahan biscuit milna, dan 12 bulan diberi jeruk yang sudah di jus 2x sehari 1 gelas atau apel 1x sehari 1 buah. Saat ini ibu menggunakan KB hormonal (pil).

f. Riwayat Imunisasi

Jenis Imunisasi Umur Jumlah Keterangan

BCG 0 bulan 1x Scar (+)

Hapatitis B 0 bulan 1x

Polio 0,2,3,6 bulan 4x

DPT 2,3,4 bulan 3x

Campak 9 bulan 1x

3. Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola Persepsi dan Kesehatan Fungsional

Menurut ibu klien, kesehatan sangat penting, dan anak merupakan harta yang sangat berharga, biasanya apabila klien atau ada keluarga yang sakit, selalu dibawa ke puskesmas untuk berobat. Sejak klien dinyatakan ALL, ibu memutuskan untuk tinggal di Semarang agar dekat dengan rumah sakit rujukan yaitu RSUP Dr Kariadi. Klien sudah menjalani sitostatika sebanyak 4 kali, dan saat ini datang untuk sitostatika ke 5. Ayah klien bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan perbulan kurang lebih

(5)

Rp.1.500.000,00. Biaya perawatan ditanggung jamkesmas. Ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan membutuhkan pengobatan yang lama, seperti kemoterapi. Ibu bertanya apakah sakit anaknya bisa sembuh.

b. Pola Nutrisi dan Metabolik

Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, tidak ada pantangan, lebih suka makan dengan lauk ikan, tidak ada keluhan mual muntah dan gangguan dalam mengunyah. Saat ini, nafsu makan klien menurun, hanya habis 400 kkal, minum susu hanya 1 kali sehari, padahal sebelumnya klien minum susu 2 kali sehari. Klien tidak merasa mual dan tidak muntah. Makanan yang dibelikan diluar oleh keluarganya itupun hanya sedikit. Klien minum air putih kurang lebih 4 gelas/ hari.

Pengkajian nutrisi

Antropometri : BB= 16 kg,TB= 97,5 cm

Biochemical : Nilai Hemoglobin, tanggal 11 mei 2009 12,0 gr/dl (normal 12-16 gr/dl)

Clinical sign : turgor cukup, konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir kering

(6)

Penilaian Z-Score

WAZ = (nilai real > nilai median)

= = -0,7

Jadi, berat badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2

HAZ = (nilai real > nilai median)

= = -1,795

Jadi, tinggi badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2

WHZ = (nilai real > nilai median)

= = 0,6

Jadi, berat badan menurut tinggi badan anak berdasarkan umurnya termasuk dalam batas normal, yaitu >-2 s/d 2

Dari hasil penilaian Z-Score, dapat disimpulkan tinggi badan dan berat badan anak menunjukkan status gizi baik.

c. Pola Eliminasi

Sebelum dan selama sakit klien tidak ada gangguan dalam BAB dan BAK. Klien Biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan, dan bau khas. BAK ±5-6 kali dalam sehari warna kuning jernih dan bau khas. Tidak ada gangguan BAB dan BAK.

(7)

d. Pola Aktifitas dan Latihan

Sebelum dan selama dirawat tidak ada gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Menurut ibu, An A aktif dalam sehari-hari, bermain dengan teman-teman di ruangan, mudah dekat dengan orang lain, tidak takut pada perawat, banyak bertanya dan jarang berada di tempat tidurnya.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum dan selama sakit klien tidak ada perubahan dalam tidur. Klien tetap tidur kurang lebih 9 jam pada malam hari dan kurang lebih 2 jam pada siang hari. Sebelum tidur klien biasa bercerita dengan ibunya, terkadang terbangun ditengah malam, karena lingkungan atau suasana yang panas.

f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

Klien tidak ada keluhan dalam penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap dan perabaan. Klien mengeluh nyeri pada kaki kirinya. Klien mengetahui alasan berobat ke RSDK, yaitu untuk sitostatika.

Karakteristik nyeri:

P : nyeri disebabkan penekanan pada sumsum tulang, nyeri berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan, bertambah linu bila digerakkan.

Q : nyeri yang dirasakan linu persendian

(8)

S : anak meringis kesakitan dan memegangi kakinya, skala nyeri 4 T : nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu

Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL. Ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya, perlu pengobatan lama, seperti kemoterapi.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Sebelum dirawat klien bisa berkumpul dengan kedua orang tuanya. Tetapi selama dirawat di rumah sakit, baik dengan teman-teman satu ruangan maupun perawat dan petugas medis lain. h. Pola Reproduksi dan Seksual

Klien seorang anak laki-laki berumur 4 tahun, belum disirkumsisi, dan belum sekolah.

i. Persepsi Diri dan Konsep Diri

Klien ingin cepat pulang ke rumahnya dan berkumpul dengan ayahnya .

j. Pola Mekanisme Koping

Klien mengetahui bahwa dirinya saat ini sedang menjalani pengobatan, klien mau minum obat yang diberikan perawat. Ibu klien merasa khawatir dengan sakit anaknya, karena masih belum tahu cara perawatan apabila anak sudah boleh keluar dari rumah sakit. Ibu selalu bertanya hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat.

(9)

k. Pola Nilai kepercayaan

Klien beragama islam, ibu mengajarkan klien untuk berdoa sebelum makan dan berdoa agar sakitnya cepat sembuh. Klien belum diajarkan untuk shalat 5 waktu oleh orang tuanya.

4. Pengkajian Fisik

a. Penampilan/KU : Baik

b. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis c. Tanda-Tanda Vital

Suhu : 36,50C

Nadi : 96 kali/menit

RR : 24 kali/menit

d. Head to toe

1) Kepala : mesocephal, tidak ada luka, sudah tidak ada bengkak pada pipi

2) Rambut : hitam, sedikit kemerahan, tidak mudah dicabut

3) Mata : sklera tidak ikterik, tidak ada anemis pada konjungtiva, tidak menggunakan alat bantu 4) Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak terpasang

oksigen, tidak ada septum deviasi 5) Telinga : tidak ada serumen, bersih

(10)

stomatitis

7) Leher & Tenggorokan : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe

8) Dada & Thorax Paru

a) Inspeksi : pengembangan dada antara kanan dan kiri sama

b) Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama c) Perkusi : sonor diseluruh lapang paru

d) Auskultasi : vesikuler, tidak ada wheezing Jantung

a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

b) Palpasi : ictus cordis teraba di sela interkosta ke V 2cm dari garis midklavikula sinistra

c) Perkusi : tidak ada pembesaran jantung

d) Auskultasi : bunyi jantung murni, tidak ada bising 9) Abdomen

a) Inspeksi : datar

b) Auskultasi : bising usus terdengar ±18x/menit c) Perkusi : thympani

d) Palpasi : lemas, tidak ada pembesaran hepar dan lien 10) Ekstremitas : tidak ada edema, tidak pucat, terpasang

(11)

tetes per menit), pada ekstremitas kiri bawah terdapat memar.

11) Kulit : bersih, ada luka bekas tusukan jarum, terdapat hematom di lengan atas

5. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Tahap Pertumbuhan

Klien merupakan anak laki-laki berumur 4 tahun dengan BB = 16 kg dan TB= 97,5 cm. Menurut ibunya, klien adalah anak yang cukup aktif, mudah bergaul dengan orang lain baik di lingkungan rumah maupun di Rumah Sakit.

b. Tahap Perkembangan

Umur 0-3 bulan tersenyum spontan, menatap muka orang yang dihadapannya, umur 3-6 bulan mampu miring tengkurap, dan merangkak, meraih benda, bereaksi jika dipanggil namanya, mengangkat kepala dengan tegak, serta mengoceh. Umur 6-9 bulan anak mampu duduk, memegang mainan, belajar berdiri, dan mengucapkan 1 kata. Umur 9-12 bulan mampu mencoret-coret, berdiri sendiri, mengucapkan 3 kata, dan belajar berjalan, gigi anak keluar umur 12 bulan. Umur 12-18 bulan anak mampu berjalan sendiri, mengucapkan 6 kata, dan belajar menendang bola. Umur 18-24 bulan gosok gigi dibantu orang tua, bicara sudah dapat dimengerti, berjalan naik tangga dan makan sendiri. Pada umur 2-4

(12)

tahun anak dapat memakai pakaian sendiri, belajar menggambar, bermain bola, mengenal semua warna dan banyak bertanya.

6. Data Penunjang

Tanggal : 06 Mei 2009

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan Hemoglobin 12.9 12.00-16.00 gr/dL Hematokrit 35.9 35.0-55.0 % Eritrosit 4.49 3.90-5.60 juta/mmk MCH 28.6 27.00-32.00 pg MCV 79.8 76.00-96.00 fl MCHC 35.9 29.00-36.00 gr/dL Leukosit 12.40 4.00-11.00 ribu/mmk Trombosit 579 150.0-400.0 ribu/mmk H RDW 16.20 11.60-14.80 % H MPV 7.01 4.00-11.00 fl Tanggal : 11 Mei 2009

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan Hemoglobin 12.0 12.00-16.00 gr/dL Hematokrit 34.1 35.0-55.0 % L Eritrosit 4.3 3.90-5.60 juta/mmk MCH 27.8 27.00-32.00 pg MCV 79.4 76.00-96.00 fl MCHC 35 29.00-36.00 gr/dL Leukosit 5.17 4.00-11.00 ribu/mmk Trombosit 154.0 150.0-400.0 ribu/mmk RDW 16.8 11.60-14.80 % H MPV 9.38 4.00-11.00 fl

(13)

Therapi:

-Infus 2A1/2N 8 tetes per menit -Paracetamol 3x11/2 cth -Vitamin BC 3x1 tablet -Aspillet 1x 80 mg Obat Sitostatika: -MTX it 12 mg -VCR iv 0.9 mg -Daunorubicine 18 mg -L asparaginase iv 3600 mg Diit: -Nasi 3x@400 kkal -Susu Vitaplus 3x200 cc -Snack 1x

(14)

B.

Pengelompokan Data

NO TANGGAL & JAM DATA FOKUS TT 1 2 11 Mei 2009 08.00 12 Mei 2009 09.00 DS:

- An. A mengatakan kaki kiri sakit DO:

- Tampak memar di persendian ekstremitas kiri bawah

- Tidak tenang dan kurang kooperatif - Karakteristik nyeri:

P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan Q: Nyeri linu persendian

R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi kakinya, skala nyeri 4

T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu - TTV

Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit

DS:

- An. A mengeluh rasanya badan panas - An. A mengatakan malas makan

- Ibu mengatakan sejak kemarin anak sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x

- Ibu mengeluh masih bingung tentang cara merawat anak yang sakit leukimia

- Ibu mengatakan bibir anaknya kering sejak kemarin

(15)

DO:

- An A selesai menjalani sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB

- Mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas - Terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada ekstremitas

kanan atas

- Makanan yang dibelikan di luar oleh keluarganya hanya sedikit

- Ibu selalu bertanya tentang hal-hal yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat

- Ibu terlihat khawatir tentang sakit anaknya

- Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL, ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan perlu

pengobatan lama seperti sitostatika

- Klien minum air putih ± 4 gelas dalam sehari - An. A selalu memegangi bibirnya yang kering - Mulut dan gigi bersih

- Pengkajian Nutrisi

A: BB 16 kg, TB 97,5 cm

B: nilai Hb (12 Mei 2009) = 12,0 gr/dL C: turgor cukup, konjungtiva tidak anemis

D: makan 3x@400 kkal dan susu vitaplus 1x200cc

- Penilaian Z-Score

WAZ =

= = -0,7

HAZ =

(16)

WHZ = = = 0,6

- TTV

Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit

C.

Analisa Data

NO TANGGAL & JAM

DATA (DS & DO) MASALAH ETIOLOGI TT 1 11 Mei 2009

08.00

DS:

- An. A mengatakan kaki kiri sakit DO:

- Tampak memar di persendian

ekstremitas kiri bawah

- Tidak tenang dan kurang kooperatif - Karakteristik nyeri: P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan Gangguan rasa nyaman: Nyeri Penekanan pada sumsum tulang

(17)

2 12 Mei 2009 09.00 Q: Nyeri linu persendian R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi

kakinya, skala nyeri 4

T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu - TTV Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit DS: - An. A mengeluh rasanya badan panas DO: - An A selesai menjalani sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB - Mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas - Terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada

Hipertermi Efek dari pengobatan kemoterapi

(18)

3 12 Mei 2009 09.00 ekstremitas kanan atas - TTV Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit DS: - An. A mengatakan malas makan - Ibu mengatakan

sejak kemarin anak sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x DO: - Makanan yang dibelikan di luar oleh keluarganya hanya sedikit - Pengkajian Nutrisi A: BB 16 kg, TB 97,5 cm B: nilai Hb (12 Mei 2009) = 12,0 gr/dL C: turgor cukup, konjungtiva tidak anemis D: makan 3x@400 Risiko perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan Penurunan nafsu makan

(19)

4 5 12 Mei 2009 09.00 12 Mei 2009 09.00

kkal dan susu vitaplus 1x200cc

DS:

- Ibu mengeluh masih bingung tentang cara merawat anak yang sakit leukimia DO:

- Ibu selalu bertanya tentang hal-hal yang harus dilakukan agar anaknya tetap sehat

- Ibu terlihat khawatir tentang sakit

anaknya

- Ibu klien lulusan SMP yang tidak mengerti banyak tentang penyakit ALL, ibu hanya mengetahui ALL merupakan sakit yang berbahaya dan perlu pengobatan lama seperti sitostatika DS: - Ibu mengatakan Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan perawatan Risiko perubahan Kurang informasi Efek dari pengobatan

(20)

bibir anaknya kering sejak kemarin DO:

- Klien minum air putih ± 4 gelas dalam sehari - An. A selalu memegangi bibirnya yang kering

- Mulut dan gigi bersih - Mukosa kering - Kemoterapi ke-5 tanggal 12 Mei 2009 membran mukosa oral kemoterapi

(21)

D.

Pathways Keperawatan Kasus

Sel-sel leukemik Menumpuk di sumsum tulang Infiltrasi ke organ2 limfoid pembesaran Nyeri tulang

Gangguan rasa nyaman : nyeri Splenomegali, hepatomegali, limfadenopati Kompensasi tubuh Perlawanan dari tubuh hipertermi kemoterapi Efek terapi mual Anoreksia, muntah Resiko perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan stomatitis Perubahan membran mukosa oral Perawatan di rumah Kurang informasi Kurang pengetahuan ttg penyakit prognosis dan perawatan Faktor etiologi: virus

Leukosit immatur yg berlebihan Menekan produksi elemen darah yg normal

leukimia Faktor etiologi:

virus

(22)

E.

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan penekanan pada sumsum tulang

2. Hipertermi berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi 3. Risiko perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

penurunan nafsu makan

4. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan perawatan berhubungan dengan kurang informasi

5. Risiko perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi

F.

Rencana Keperawatan

N O

TGL DX.KEP TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL 1 11 Mei 2009 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan penekanan pada sumsum tulang Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri dapat terkontrol, dengan KH: - skala nyeri berkurang 1. Kaji karakteristik nyeri dan respon non verbal 2. Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi dengan bantal 3. Ajarkan penggunaan 1. Mengidentifikasi terjadi komplikasi dan membantu mengevaluasi ekspresi nonverbal 2. Menurunkan ketidaknyamanan tulang 3. Memudahkan relaksasi,

(23)

2 12 Mei 2009 Hipertermi berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi - mampu istirahat dengan tenang - tampak rileks Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam suhu tubuh klien dapat normal, dengan KH: - tidak panas -suhu normal (36-370C) teknik manajemen nyeri dengan relaksasi dan distraksi 4. Beri lingkungan yang tenang dan kurang rangsangan 1. Kaji tanda-tanda vital 2. Beri kompres pada lipatan ketiak dan paha 3. Anjurkan keluarga untuk menggunakan klien pakaian yang dapat menyerap keringat 4. Kolaborasi dalam pemberian obat mengontrol nyeri 4. Meningkatkan istirahat 1. Mengetahui adanya peningkatan suhu tubuh 2. Menurunkan suhu tubuh dengan lebih cepat 3. Mengeluarkan panas dalan tubuh

4. Menurunkan suhu tubuh

(24)

3 12 Mei 2009 Risiko perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi dapat terpenuhi dalan tubuh, dengan KH: -BB dapat dipertahanka n -klien menghabiska n makan 1 porsi -nafsu makan bertambah antipiretik (paracetamol 1 ½ cth) 1. Monitor pemasukan dan pengeluaran makanan, observasi berat badan 2. Beri makan sedikit tapi sering 3. Pastikan pola diit makanan yang disukai dan tidak disukai 4. Ajarkan keluarga untuk menambah makanan anak dengan biscuit dan cemilan 5. Kolaborasi dalam pemberian vitamin BC 1 1. Mengawasi masukan kalori dan kualitas kekurangan konsumsi makanan 2. Makan sedikit dapat meningkatkan pemasukan 3. Mengidentifikasi makanan kesukaan anak 4. Membantu meningkatkan masukan makanan 5. Meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh

(25)

4 5 12 Mei 2009 12 Mei Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan perawatan berhubungan dengan kurang informasi Risiko perubahan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan keluarga dapat memahami penyakit, prognosis, dan perawatan yang dilakukan, dengan KH: -keluarga mampu menjelaskan ulang penjelasan yang diberikan perawat Tujuan: Setelah tablet 1. Kaji tingkat pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang leukemia 2. Beri penjelasan tentang proses penyakit dan perawatan di rumah 3. Ajarkan untuk mencegah terjadinya cedera pada anak 4. Anjurkan orang tua untuk teratur kontrol ke rumah sakit 1. Inspeksi mulut untuk melihat 1. Meningkatkan pemahaman tentang penyakit leukemia 2. Memudahkan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan leukemia 3. Mencegah perdarahan 4. Melanjutkan program pengobatan 1. Mengidentifikasi adanya luka

(26)

2009 membran mukosa oral berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak mengalami mukositis oral, dengan KH: -tidak ada trauma -mukosa lembab -tidak ada stomatitis adanya ulkus oral 2. Dorong masukan cairan, terutama air putih 3. Ajarkan untuk menggunakan sikat gigi berbulu lembut atau jari yang dibalut kassa 4. Anjurkan untuk menjaga kebersihan oral 5. Kolaborasi dalam pemberian vitamin BC 1 tablet 2. Memenuhi kebutuhan cairan, menjaga kelembaban mukosa 3. Menghindari

trauma pada oral

4. Mencegah

terjadinya infeksi pada mukosa

5. Meningkatkan daya tahan tubuh

(27)

G.

Tindakan Keperawatan

NO. DX TGL & JAM

TINDAKAN RESPON PASIEN TT

1 11 Mei 2009 08.00 Mengobservasi KU, TTV, dan keluhan S:

- An. A mengatakan kaki kiri sakit

O:

- Tampak memar di persendian ekstremitas kiri bawah

- Tidak tenang dan kurang kooperatif

- Karakteristik nyeri: P: Nyeri disebabkan oleh penekanan pada sumsum tulang, nyeri bertambah linu bila digerakkan, dan

berkurang bila kaki dipijat dan tidak digerakkan Q: Nyeri linu persendian R: Di tungkai bawah menyebar ke telapak kaki S: Anak meringis kesakitan, memegangi kakinya, skala nyeri 4

T: Nyeri datang tiba-tiba dan tidak menentu

- TTV

Suhu: 36,5oC, nadi: 96x/menit, RR: 24x/menit

(28)

1 1 1 1 1 1 08.20 08.25 08.25 08.30 10.30 11.00 Melakukan masase ringan pada daerah nyeri

Mengobservasi adanya benjolan atau memar pada daerah nyeri

Menyokong kaki dengan bantal

Mengajak anak untuk bercerita

Menganjurkan pada keluarga untuk mengurangi nyeri dengan masase ringan dan distraksi (pengalihan pikiran)

Menganjurkan kepada keluarga untuk mengatur jumlah pengunjung

S: An. A mengatakan jika dipijat dan tidak digerakkan sakit terasa berkurang

O: An. A cukup tenang

S: Keluarga mengatakan ada sedikit memar pada sendi kaki kirinya

O: Tampak memar pada persendian kaki kiri

S: -

O: Tampak rileks, tidak meringis kesakitan

S: An. A bercerita tentang teman-temannya di Kalimantan

O: An.A tampak ceria

S: Keluarga mengatakan akan mencoba cara yang dianjurkan O: Keluarga kooperatif

S: Keluarga mengatakan yang datang menjenguk An. A tidak banyak

O: An. A terlihat mampu beristirahat dengan tenang

(29)

2 2 2 3 12 Mei 2009 08.00 09.00 09.15 09.20 09.25

Mengantar klien sitos yang ke-5

Mengobservasi KU dan TTV

Mengompres dengan air biasa pada lipatan ketiak dan paha Meminumkan paracetamol sirup 1 ½ sendok Mengobservasi masukan makanan

S: An. A mengatakan tidak takut untuk sitos

O: An. A menjalani sitos ke-5

S:An. A mengeluh rasanya badan panas

O:An A selesai menjalani

sitostatika ke-5 pukul 08.00 WIB, mukosa kering, tampak gelisah, teraba panas, terpasang infus 2A ½ N 8 tpm pada ekstremitas kanan atas

TTV:

Suhu: 38,5oC, nadi: 104x/menit, RR: 28x/menit

S: -

O: Klien dikompres air biasa pada lipatan ketiak

S: -

O: Obat telah diminum, keluar keringat, klien tenang

S: An. A mengatakan malas makan, ibu mengatakan sejak kemarin anak sulit makan, hanya habis ¼ porsi (400 kkal), dalam 1 hari hanya minum susu 1x

(30)

2 2 3 3,5 3 09.30 09.30 12.00 12.30

Mengukur suhu setelah dikompres 15 menit

Menganjurkan keluarga untuk mengganti pakaian anak dengan pakaian yang menyerap keringat

Menganjurkan pada ibu untuk membantu menyuapi anak saat makan

Memberikan vitamin B complek 1 tablet

Mengajarkan untuk memberi makan sedikit tapi sering

luar oleh keluarganya hanya sedikit

S: -

O: Suhu tubuh sebelum dikompres 38,5oC dan setelah dikompres di lipatan ketiak dengan waslap dan air biasa, suhu tubuh kien 37,5oC

S: -

O: Baju klien dilepas dan hanya menggunakan kaos dalam tipis

S: Ibu mengatakan selalu menyuapi anak, tetapi makan anak tetap tidak habis

O: Ibu tampak menemani dan menyuapi anak saat makan, makan hanya habis ¼ porsi (400kkal)

S: -

O: Obat telah diminum

S: Ibu mengatakan akan mencobanya

(31)

2,5 2 3 3 3,5 4 13.00 14.00 14.15 13 Mei 2009 08.00 09.00 Menganjurkan keluarga untuk meningkatkan masukan cairan, terutama air putih

Mengukur ulang TTV

Menganjurkan dan mendorong klien untuk makan makanan

tambahan seperti biskuit

Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makanan yang disukai dan tidak bertentangan dengan indikasi

Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi

Menjelaskan secara singkat akan pentingnya nutrisi untuk membantu proses penyembuhan penyakit

S: -

O: An. A mau minum air putih, habis ¾ gelas (150cc)

S: -

O: suhu 36,7oC, teraba hangat

S: -

O: Klien makan biskuit habis 2 biji

S: Ibu klien mengatakan akan memberikan makanan yang disukai anak

O: -

S: Ibu mengatakan akan

membantu anak menggosok gigi 2x sehari

O: mukosa kering, gigi bersih

S: -

O: Ibu mendengarkan penjelasan perawat dan mampu menjelaskan ulang

(32)

3 3 3 4 3,5 4 4 09.30 10.00 10.30 12.00 14 Mei 2009 09.00

Menimbang berat badan klien

Menganjurkan kepada keluarga untuk

memberikan makanan kesukaan klien, seperti pudding dan agar-agar

Memuji anak atas makanan yang dimakan

Menganjurkan pada keluarga untuk meningkatkan nutrisi tinggi protein dan kalori

Memberikan vitamin B complek 1 tablet

Menganjurkan keluarga untuk menyediakan lingkungan rumah yang baik, agar tidak terjadi cedera

Menjelaskan pada orang tua pentingnya menjaga kesehatan anak, karena pada penyakit leukimia mudah terjadi infeksi

S:

O: BB 16 kg

S: Ibu mengatakan selalu membelikan anak agar-agar O: Anak suka makan agar-agar

S: -

O: An. A tampak senang

S: Ibu mengatakan akan memberi anak makan banyak ikan dan telur O: An. A suka makan ikan laut

S: -

O: Obat telah diminum

S: Ibu mengatakan akan

menjauhkan barang-barang yang berbahaya dalam rumahnya O: -

S: -

O: Ibu menjelaskan ulang penjelasan dari perawat

(33)

4 5 5 5 11.30 12.00 13.00 Menjelaskan bahwa ALL merupakan penyakit kanker darah yang disebabkan oleh virus dan membutukkan kemoterapi untuk menekan sel-sel kanker dalam tubuh

Mengajarkan pada keluarga untuk

menggunakan sikat gigi dengan bulu halus untuk mencegah trauma

Memberikan vitamin B complek 1 tablet

Mengevaluasi kebersihan oral dan membran mukosa

S: Ibu mengatakan akan rutin menjalani sitostatika

O: Ibu mampu menjelaskan ulang penjelasan perawat

S: Ibu mengatakan sikat gigi sudah dengan bulu halus O: Tidak ada stomatitis pada klien

S: -

O: Obat telah diminum

S: An. A mengatakan akan menggosok gigi 2x sehari O: mukosa cukup lembab, tidak ada stomatitis

(34)

H.

Evaluasi

TGL & JAM NO. DX EVALUASI (SOAP) TT 11 Mei 2009 12.00 12 Mei 2009 14.00 14 Mei 2009 14.00 14 Mei 2009 1 2 3 4

S: An. A mengatakan jika dipijat dan tidak digerakkan sakit berkurang, skala nyeri menjadi 3

O: Tampak rileks, cukup tenang, tidak meringis kesakitan A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Bantu mengurangi nyeri dengan mengajak klien bermain

2. Dorong keluarga untuk membatasi jumlah pengunjung agar anak tenang beristirahat

S: -

O: Klien tenang, teraba hangat Suhu: 36,7o C

A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi

S: Ibu mengatakan akan memberi makanan yang disukai klien, seperti biskuit dan agar-agar, menyuapi klien setiap makan

O: An. A mau makan biskuit 2 biji dan agar-agar BB tidak mengalami perubahan (16 kg) A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Beri vitamin untuk meningkatkan nafsu makan 2. Beri makanan yang disukai klien

S: Ibu mengatakan akan memberi anak makan ikan dan telur, menjaga kesehatan anak, menjauhkan barang-barang

(35)

14.00

14 Mei 2009 14.00

5

berbahaya dalam rumah, dan menjalani sitostatika dengan rutin

O: Ibu mampu menjelaskan ulang penjelasan dari perawat A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Dorong ibu untuk menjaga kesehatan klien

2. Anjurkan ibu untuk kontrol secara teratur ke rumah sakit

S: Ibu mengatakan bulu sikat gigi sudah halus, An. A mengatakan akan menggosok gigi 2x sehari

O: Tidak ada stomatitis, klien mulai minum air putih ± 5 gelas dalan sehari, mukosa cukup lembab

A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi

1. Dorong anak untuk banyak minum air putih 2. Ajarkan tentang menjaga kebersihan mulut

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap Think , diawali dengan guru menjelaskan materi kemudian membagikan LKS yang berisi permasalahan yang harus dipikirkan solusinya oleh siswa. Pada

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan ekstrak daun ubi jalar (I. batatas.) dan benih ikan jelawat(L.hoeveni, Blkr) ukuran 5-8 cm yang

 Mengikut SOP COVID-19 iaitu WAJIB memakai mask/penutup muka sepanjang berada di kawasan sekolah, menggunakan hand sanitizer dan mengambil bacaan suhu semasa proses pemulangan

221110 - Perkhidmatan / Guna Tenaga / Khidmat Latihan, Tenaga Pengajar dan Moderator/ Negotiator 221803 - Perkhidmatan / Perkhidmatan Kewangan dan Insuran / Penyediaan akaun

Dan Salah satu sistem aplikasi yang saya bahas adalah Sistem Penunjang Keputusan penilaian kenaikan kelas siswa smu sehingga diharapkan wali kelas dalam suatu

Unsur kekuatan petani yang mendukung keberlanjutan usaha ternak di lahan rawa pasang surut antara lain (a) sumberdaya pakan yang tersedia cukup berupa pakan hijauan ternak,

Perantara pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran (juga disebut sebagai saluran perdagangan atau saluran distribusi). 8 Dalam suatu perusahaan saluran distribusi

Pihak pertama pada tahun 2017 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka