• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Deskripsi Proyek

Penelitian dilakukan pada Tender proyek Pengadaan Rehabilitasi dan Modernisasi Lift Gedung Tower Kementerian Luar Negeri untuk Tahun Anggaran 2011. Saat ini telah terbentuk Panita Pengadaan pada Kementerian Luar Negeri yang akan melaksanakan Pelelangan Umum pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan konstruksi.

4.1.1 Lingkup Pekerjaan Proyek

1. Di Gedung Tower Kementerian Luar Negeri, saat ini terpasang 4 (empat) unit lift penumpang yang melayani 13 (tiga belas) lantai yang kurang aman digunakan karena sering terjadi gangguan (macet). Pekerjaan rehabilitasi dan modernisasi lift Gedung Tower dimaksudkan untuk mengatasi persoalan tersebut dengan menggunakan teknologi lift terkini, sehingga lift yang terpasang dapat berfungsi dengan baik, aman dan nyaman sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan.

(2)

2. Pekerjaan rehabilitasi dan modernisasi antara lain meliputi penggantian komponen-komponen yang sudah usang dan rusak, mencakup pengendali gerak (controller), motor penggerak, perkabelan (wiring), alat keamanan lift/Automatic Rescue Device (ARD), dan komponen pendukungnya, seperti intercom/tombol darurat yang terhubung langsung ke ruang mesin, pos teknisi dan pos keamanan, lampu darurat, car fan/ Air Conditioner (mengacu pada spesifikasi teknis yang disusun oleh konsultan perencana) 3. Revitalisasi termasuk penyetelan ulang atas komponen-komponen lama

yang dipertahankan untuk tetap dipakai.

4. Peningkatan (up-grading) pada interior antara lain meliputi penggantian plafond (ceiling), lantai kabin, dan peningkatan estetika pada kabin lift secara keseluruhan.

5. Peningkatan (up-grading) yang menyangkut kinerja keselamatan (safety operation), kinerja buka-tutup pintu, levelling operation tiap pendaratan di lantai hentian, dan operasi overload.

6. Penyedia jasa wajib memberikan garansi terhadap suku cadang yang diganti minimal 1 (satu) tahun dan apabila selama masa garansi terjadi kerusakan, maka penyedia jasa wajib mengganti dengan suku cadang yang baru dan pemberi tugas dibebaskan dari biaya penggantian suku cadang, termasuk upah pemasangan.

7. Penyedia jasa wajib memberikan jaminan konstruksi dan jaminan atas peralatan untuk jangka waktu minimal 6 (enam) bulan terhitung sejak penyelesaian pekerjaan rehabilitasi dan modernisasi lift.

(3)

8. Penyedia jasa wajib memberikan pelatihan terhadap minimal 2 (dua) orang calon teknisi operator lift yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor PER.03/MEN/1999 tahun 1999 tentang Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

9. Penyedia jasa wajib mengurus/memperoleh perijinan perubahan instalasi lift ataupun perubahan/modifikasi sistem dan uji penggunaan lift dari Dinas Nakertrans atau instansi yang berwenang, sebelum melaksanakan Objek Pekerjaan.

10. Penyedia jasa melaksanakan pekerjaan sipil dimana perlu meliputi, namun tidak terbatas pada: penyempurnaan shaft lift, pit, ruang mesin lift, dan pengecatan ataupun plesteran.

4.1.2 Persyaratan Peserta

1. Klasifikasi untuk umum; Jasa Konstruksi.

2. Memiliki ijin usaha yang bergerak di subbidang instalasi lift dan escalator.

4.1.3 Jangka Waktu Pengadaan dan Pelaksanaan

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) poin 7, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan menjadi 5 (lima) bulan atau 150 (Seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

(4)

4.1.4 Persyaratan Kualifikasi

1. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha sub-bidang instalasi lift dan escalator

2. Memiliki pengalaman pada subbidang instalasi lift dan escalator dengan Kemampuan Dasar (KD) sekurang-kurangnya sebesar Rp. 1.586.664.000,- (satu miliar lima ratus delapan puluh enam juta enam ratus enam puluh empat ribu rupiah);

3. Memiliki Tenaga Teknisi Ahli dengan kualifikasi keahlian Surat Ijin Teknisi atau Surat Ijin Operasi yang masih berlaku dari instansi yang berwenang dan terkait (Dinas Nakertrans Pemda DKI) serta harus berpengalaman, ahli, terampil;

4. Memiliki Tenaga Supervisor penanggung jawab pelaksana dengan kualifikasi kemampuan Surat Ijin Teknisi atau Surat Ijin Operasi yang masih berlaku dari instansi yang berwenang dan terkait (Dinas Nakertrans Pemda DKI) serta harus memenuhi persyaratan ahli dan cakap bertindak sebagai wakil Penyedia Jasa;

5. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta sebesar Rp.158.666.400,- (seratus lima puluh delapan juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah);

(5)

6. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini yang memenuhi Standar Nasional Indonesia yang berlaku diantaranya:

a. SNI 04-0225-2000 : Tentang persyaratan Petunjuk Umum Instalasi Listrik 2000

b. SNI 03-2190-1999 : Tentang Syarat-syarat Umum Kontruksi Lift Traksi Listrik.

c. SNI 03-2847-1992: TentanTentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

d. SNI 03-6573-2001 : Tata cara Perancangan Sistem Lift

e. Undang-undang No. 1 tahun 1970 : Tentang Keselamatan Kerja f. Undang-undang No. 28 tahun 2002 : Mengenai Bangunan Gedung.

(6)

1.1.5 Bill of Quantity

Tabel 4.1 Bill of Quantity Modernisasi lift di Gedung Tower

No Jenis Pekerjaan Satuan Volume

A Pekerjaan Persiapan

1 Pembongkaran komponen lift lama termasuk pengepakan

barang bekas lift lama dan penyimpanan ke gudang Lot 1 2 Pembuatan buku instruksi operasi dan maintenance dan

gambar-gambar (cetak dan CD) Set 5

3 Pembuatan foto-foto (Cetak dan CD) Set 2

B Pengadaan Suku Cadang komponen Modernisasi,

komponen-komponen di Ruang Mesin

1 Controller ACVVVF Plus motor traksi 22 KW Unit 4 2 Encoder dan Brake solenoid (electro magnetic) Unit 4

3 Automatic Rescue Device (ARD) Unit 4

4 Stabilizer 30 kW khusus lift no. 4 (VIP) Unit 1

Komponen-komponen di Kereta Lift

1 COP with DOT Matrix Indicator Unit 4

2 Door Motor Including Inverter 100 Watt Unit 4

3 Roller Hanger, Pintu lantai + Kereta Pcs 108

4 Guide Roller Car ( 1 set = 3 roller) Set 16

5 Photo Cell Car door protection + Safety shoes Set 4 6 Mekanisme penggerak pintu dan Rehabilitasi kinerja pintu Unit 4

Komponen-komponen di Area Lobby setiap lantai 1 Hall Lantern with arrival gong (lampu ketibaan) Set 52

2 Hall Call 3 car group Pcs 26

3 Fireman Switch (operasi kebakaran) di lobby lantai 1 Lot 1

4 Key Card hall call untuk lift VIP Pcs 13

Komponen-komponen di Ruang Luncur Lift

1 Traveling Cable (TC) Meter 200

2 Hoistway Cable (field wiring) Lot 4

C Pemasangan dan Pengujian

1 Biaya Pemasangan komponen baru Unit 4

2 Commissioning dan uji keselamatan Unit 4

(7)

4.1.6 Sumber Dana dan Jangka Waktu Pelaksanaan

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini sumber dana telah di anggarkan dan akan dibebankan pada DIPA Sekretariat Jendral Tahun Anggaran 2011 nomer 0012/011-01.1.01/00/2011 tanggal 20 Desember 2010.

Total Nilai Proyek setelah PPn sebesar Rp 1.649.664.000,00 (Terbilang : Satu Milyar Enam Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah)

(8)

4.2 Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan untuk melihat langsung kondisi job site dimana hasil survey tersebut digunakan sebagai acuan dalam menentukan Metoda kerja, Handling material, serta kemungkinan-kemungkinan pekerjaan sipil yang muncul pada saat installasi.

Selain itu survey ini berfungsi untuk mengklarifikasi serta menyelaraskan lingkup pekerjaan (scope of work) antara document Tender dengan actual kondisi lapangan sehingga tidak terjadi kesalahan dan proyek dapat berjalan dengan lancar.

4.2.1 Spesifikasi Umum

Eksisting unit yang terpasang adalah:

Table 4.2 Spesifikasi umum eksisting lift DEPLU

Data Lift Detail & Spesifikasi Keterangan

Merek GoldStar

1 Unit pada group ini dalam kondisi mati.

Type Lift Traction

Jumlah 4 Unit

Grouping 4 Car Group

Stop / Opening 13 / 13 Lantai Kapasitas 1150Kg / 18 Orang

(9)
(10)

Gambar 4.2 Konfigurasi 4-Car-Group

(11)

4.2.2 Ruang Mesin (Machine room)

Ruang mesin, merupakan ruang penyimpanan peralatan utama lift. Maka perlu diperhatikan dari segi keamanan, kebersihan dan keselamatan para pekerja didalamnya. Peralatan utama lift tersebut meliputi ; Kontroller, Mesin Lift, Governor dan Main Panel Supply Listrik untuk Lift, yang merupakan peralatan yang berfungsi sebagai penggerak dari lift tersebut.

Oleh karena itu untuk menjaga dari hal - hal yang tidak inginkan maka Ruang Mesin sebaiknya di kunci, dan hanya diperbolehkan dimasuki oleh teknisi yang berkompeten dan memiliki setifikasi tertentu (Sertifikat K3).

Hasil Survey Teknisi dilapangan untuk kondisi Ruang Mesin di DEPLU perlu diperhatikan secara serius karena dari keamanan, kebesihan dan keselamatan pekerja yang masuk keruangan tersebut masih kurang, dengan tidak adanya pelindung untuk benda bergerak, dll.

1. Mesin Lift (Elevator)

Merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai peralatan pengerak lift, dimana pada Mesin lift terdapat Sheave tempat menggantung hoistrope yang belum terlindungi. Perlu perhatian khusus terhadap bagian ini karena bersifat vital bagi kelancaran operasional.

Berikut kami sampaikan Foto perbandingan kondisi Ruang Mesin di Gedung DEPLU dengan kondisi ruang mesin rekomendasi (standar) :

(12)

Gambar 4.4 foto mesin di gedung DEPLU (kiri) dan rekomendasi pemasangan mesin (kanan)

Pada bagian mesin perlu dilakukan rewinding untuk mendapatkan hasil optimal, penambahan perlindungan safety untuk bagian-bagian yang berputar.

2. Governour

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan lift bergerak, jika lift bergerak diatas kecepatan normal maka Governor akan melakukan fungsinya mendeteksi dan menghentikan lift untuk mencegah terjadi Over speed. Namun kondisi Governor di Gedung DEPLU cukup memprihatinkan dan tidak terawat padahal fungsi alat ini sangat penting terutama sebagai salah satu alat safety. Berikut foto perbandingan kondisi Governor lift di gedung DEPLU dengan Governor rekomendasi:

(13)

Gambar 4.5 foto governour di gedung DEPLU (kiri) dan rekomendasi pemasangan governour (kanan)

Sebaiknya dilakukan pembersihan dan setting ulang jarak switch OS untuk menghindari Governor gagal berfungsi dan berpotensi lift mengalami over speed. Pemasangan pelindung (guard) guna menghilangkan potensi bahaya terjepit. Pemberian plat label guna mengidentifikasi speed lift.

3. Controller

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi energi gerak, atau dapat dikatakan sebagai Otak dari lift. Alat yang mengkontrol, memerintahkan lift untuk naik, turun, dll. Kontroller di Gedung DEPLU merupakan generasi pertama dimana masih berbasis relay-relay dan kondisinya saat ini ada yang mengalami kerusakan namun dikarenakan sparepart yang sudah tidak ada (discountinue) sehingga tidak dapat dioperasikan.

Berikut foto perbandingan kondisi Controller lift di gedung DEPLU dengan Controller generasi terkini :

(14)

Gambar 4.6 foto Controller di gedung DEPLU (kiri) dan Controller dengan teknologi terkini (kanan)

Penggantian Controller dengan teknologi terkini berbasis microprosessor menghasilkan STAR/STOP lebih lembut dan juga garansi ketersediaan sparepart.

4.2.3 Ruang Luncur (Hoistway)

Ruang luncur, merupakan ruang gerak lift (Vertikal). Disini terdapat peralatan pengangkut penumpang. Ruang ini harus diisolasi, artinya tidak boleh ada benda-benda yang menghalanggi gerak lift.

1. Car cabin (sangkar)

Car cabin (sangkar) adalah sangkar tempat penumpang lift berada, sangkar/kereta yang ada di dalam ruang luncur bergerak naik – turun dan melayani setiap lantai. Pada Car Cabin terdapat ruang diatas car (Top Car) dimana terdapat beberapa part lain. Berikut Foto kondisi Top Car lift yang ada di gedung DEPLU dengan kondisi yang seharusnya.

(15)

Gambar 4.7 foto TOP CAR di gedung DEPLU (kiri) dan Rekomendasi TOP CAR yang sudah dilengkapi pelindung (WWJSSS) (kanan)

Perlu dilakukan perapihan pada TOP CAR supaya tidak terinjak-injak pada saat maintenance dan ditambah pelindung (guard rail) sehingga tidak terjadi bahaya terjepit atau pun terjatuh.

4.2.4 Others

Gambar 4.8 Akses Ruang mesin

Gedung DEPLU memiliki akses yang cukup untuk menuju ruang mesin dan disana masih terdapat ruang kosong dimana dapat digunakan sebagai penyimpanan peralatan baru.

(16)

4.3 Penjadwalan serta Estimasi Biaya Proyek

Penjadwalan standar awal serta estimasi biaya memegang peranan penting dalam menyelenggarakan proyek. Pada tahap pertama dipergunakan untuk mengetahui jangka waktu penyelesaian besarnya biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dengan waktu kerja normal. Meskipun kegunaanya sama, namun untuk masing-masing organisasi peserta proyek penekananya berbeda. Bagi pemilik angka yang menunjukan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan investasi. Untuk kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung kepada seberapa jauh kecakapanya membuat perkiraan biaya. Jika penawaran yang diajukan teralu tinggi, kemungkinan kontraktor yang bersangkutan akan kalah dengan kontraktor lain. Sebaliknya bila menang dengan harga yang terlalu rendah akan mengalami kesulitan dibelakang hari.

4.3.1 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan ini dibuat dengan patokan waktu normal, dimana waktu yang digunakan merupakan waktu teraman dalam penyelesaian proyek.

Dalam suatu proyek Peremajaan / Modernisasi Lift ini, waktu terpanjang terdapat pada proses penyediaan barang, hal ini dikarenakan material bersifat tidak ready stock (made with order) serta customize.

(17)

17 Gambar 4.9 Jadwal Pengadaan dan pemasangan awal

(18)

18 4.3.2 Estimasi Biaya Proyek

(19)

19 Gambar 4.11 Estimasi awal Proyek peremajaan lift di gedung DEPLU

(20)

Pengadaan Material sepenuhnya masih import dari luar negeri, harga yang di dapat masih berbentuk FOB. Untuk itu ada tambahan biaya-biaya lain (Freight, Custom clearance, import duty serta insurance) pada saat mendatangkannya. Estimasi biaya proyek ini dibuat dengan patokan pengerjaan proyek dilakukan oleh tenaga kerja tetap dan pengiriman material (Shipment) menggunakan jalur Laut (Sea Freight).

Gambar

Tabel 4.1 Bill of Quantity Modernisasi lift di Gedung Tower
Table 4.2 Spesifikasi umum eksisting lift DEPLU
Gambar 4.1 Gambaran umum Traction lift
Gambar 4.2 Konfigurasi 4-Car-Group
+6

Referensi

Dokumen terkait

dari poses yang dilakukan pada pembuatan Disc Brake Rotor adalah proses. pembubutan menggunakan

Banyak yang masih belum menyadari sebaik-baiknya mengenai pengertian dan penghayatan akan keselamatan kerja meskipun sebagian besar telah dilakukan. Haruslah dipahami

Kategori ini merupakan kecelakaan kerja yang terjadi karena adanya kontak atau interaksi terhadap mesin-mesin produksi saat bekerja atau kontak dengan material yang sedang

Dari hasil perhitungan FMEA diatas dapat dijelaskan bahwa perawatan pada mesin hanya dilakukan saat mesin mengalami kerusakan mendapatkan RPN (Risk Priority Number)

Ring adalah produk dari departemen General Can sendiri yang nantinya akan di assembly dengan bodinya dengan menggunakan mesin seamer ( mesin untuk menggabungkan 2

Piece dari bahan baku yang berupa alumunium coil atau gulungan sampai menjadi sebuah badan / body kaleng berdasarkan mesin-mesin yang digunakan. Coil

Pada penilaian risiko ini, peneliti berfokus pada risiko keselamatan, risiko kesehatan dan risiko finansial, hal tersebut dikarenakan untuk mencegah kecelakaan kerja akibat

OCC DET RPN Recommend Actions Rolled In Scale adanya lubang dan baretan memanjang pada gulungan coil Suhu temperature mesin yang sangat tinggi umur mesin sudah