• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 02 Desember 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 02 Desember 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara teknis IHSG mengkonfirmasikan masih dalam fase konsolidasi, setelah berlanjutnya tekanan dalam pekan lalu. Indikasi tersebut terkonfirmasikan baik dari indikator MACD dan stochastics yang mensinyalkan negatif bagi IHSG. Demikian indikasi dari MA5 dan MA20, sinyal IHSG terindikasi masih negatif. Pola gerak IHSG dalam pekan ini diperkirakan down to up.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5198.755 +49.845 15,102.01 7,467.55

LQ-45 869.693 +12.441 5,522.84 4,962.78

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup naik 0,97% atau 49,85 poin ke level 5.198,76 pada perdagangan Kamis (1/12),.

Dari domestik, Inflasi nasional pada November 2016 mengalami peningkatan menjadi 3,58% year on year (YoY) dibanding bulan sebelumnya. Namun, inflasi inti justru mencatatkan penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti November 2016 sebesar 3,07% YoY, lebih rendah dibanding inflasi inti bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,08%. Walaupun inflasi inti bulanan November 2016 yang sebesar 0,15%, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%.

Dari global, keputusan OPEC untuk pertama kalinya menurunkan produksi dalam waktu delapan tahun, mendongkrak harga minyak hingga 10%. Pengurangan produksi mencapai 1,2 juta barel atau sekitar 3% dari total produksi Opec per hari mulai Januari mendatang.

Dari Jepang, indeks Nikkei 225 berakhir naik 1,12% ke level

18.513,12. Sementara, pergerakan bursa Hang Seng menguat 0,34% ke

level 22.878,6 pada Kamis (1/12), di tengah optimisme stabilnya ekonomi di China serta ditopang oleh penguatan saham energi pasca tercapainya kesepakatan pemangkasan produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun oleh OPEC. Pergerakan bursa saham China berakhir menguat menyusul laporan ekspansi indeks manufaktur dengan laju terkuat dalam lebih dari dua tahun. Indeks manufaktur resmi China naik pada bulan lalu seiring pulihnya industri manufaktur berat dengan dukungan kredit yang juga mengisyaratkan peningkatan ekspektasi inflasi. Indeks manufaktur China naik ke posisi 51,7 pada November 2016 dari posisi 51,2 pada bulan sebelumnya. Angka tersebut melampaui prediksi rata-rata Ekonom dalam survey Bloomberg untuk posisi 51. Tingkat pesanan baru naik ke posisi 53,2 dari 52,8 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks non-manufaktur pada November naik ke posisi 54,7 setelah mencapai 54 pada Oktober. Seperti diketahui, angka di atas 50 mengindikasikan kondisi perbaikan. Laporan tersebut menambah bukti menguatnya pendorong pertumbuhan yang dipicu oleh kredit murah serta performa yang lebih baik oleh perusahaan besar dibanding perusahaan berukuran lebih kecil. Indeks Shanghai Composite berakhir menguat 0,7% ke posisi 3,273.31.

Bursa Eropa dibuka melemah menjelang agenda referendum Italia.

Kendati pernyataan Kapolri memberikan jaminan keamanan demo Aksi Bela Islam III akan aman, namun pelaku pasar diperkirakan tetap akan menyikapi segala perkembangan yang terjadi selama aksi demo berlangsung. Meski ada himbauan dari Kapolri, masyarakat tidak perlu takut dengan rencana GNPF MUI menggelar aksi Bela Islam III dengan tajuk Aksi Super-Damai 212 itu. Kapolri memastikan aksi yang akan digelar dengan berzikir dan salat berjamaah di Lapangan Monas itu akan berjalan sesuai aturan. Karena, Kapolri memastikan bahwa polisi dan aparat keamanan lainnya akan melakukan pengamanan dengan maksimal, sehingga masyarakat bisa tetap tenteram menjalankan aktivitasnya. Aksi ini berlangsung karena setelah hasil pertemuan antara pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencapai kesepakatan. Aksi demo damai pun akan dilakukan di dalam kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember 2016.

Dalam demo Aksi Bela Islam III, diperkirakan ada 600.000 orang yang akan menunaikan ibadah shalat Jumat di Monas. Sedangkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) memerpkirakan massa demo 2 Desember diprediksi mencapai tiga jutaan masyarakat yang datang dari berbagai daerah menuju Jakarta. Aksi unjuk rasa 212 di Monas akan dilakukan dengan gelar sejadah, duduk sambil berdzikir dan taushiyah sebelum salat Jumat. Jumlah perkiraan dari demo yang terbilang besar ini, memang sangat riskan akan muncul potensi anarkis di tengah berlansungnya aksi, karena khawatir ada pihak-pihak yang menunggangi dalam aksi demo tersebut. Rasa kecemasan sempat muncul di pihak aparat keamanan akan adanya makar yang disusupi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Seperti yang pernah di ucapakan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga ada tujuan terselubung di balik aksi tersebut. Aksi ini diduga Polri disusupi upaya menjatuhkan pemerintah. Menurutnya, ada agenda-agenda gelap terkait yang lain dalam rangka untuk menjatuhkan pemerintah.

Sentimen yang diperkirakan akan mewarnai pasar hari ini, kabar lainya bagi pasar dari sisi ekonomi terbilang positif bagi pasar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi laju inflasi sepanjang 2016 akan menyentuh kisaran 3-3,1%, karena inflasi Januari – November sebesar 2,59%, setelah inflasi November sebesar 0,47%. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau Oktober yang mencapai 0,14%.

Ketidakpasatian dari sisi keamanan seiring berlangsungnya aksi demo yang digelar hari ini, diperkirakan IHGS akan bergeraka mixed dengan peluang melemah. Perkiraan pola gerak IHSG up to down pada perdagangan saham hari ini..

DAILY REPORT

02 Desember 2016

•PTBA peroleh pinjaman Rp 1,7 T dari BMRI

•PTPP siapkan capex Rp 26 triliun

•JSMR garap Kediri-Kertosono

•SMRA hibahkan lahan di kawasan Summarecon Bandung pada PLN

•CTRA tebus MTN CTRP

•MDLN bidik penjualan 70 ha

•Pendapatan SSIA turun 21% YoY hingga kuartal III-2016

•PT. Sumber Arusmulia tambah saham DMAS di harga Rp 260/saham

•Citilink targetkan penumpang 2017 tumbuh 25% dari target 2016

•LPPF buka gerai baru di Bogor

•Dua anak usaha WINS dirikan perusahaan bidang pelatihan awak

•Anak usaha ESTI lunasi utang ke Bank China Trust Singapore

•AJB Bumiputera backdoor listing lewat GREN

•BBRI mencatatkan obligasi di BEI hari ini

•BBRI menilai dampak positif dari sustainable financing

•BBNI turunkan porsi restrukturisasi kredit

•BJTM siapkan dua skema

•NOBU ekspansi layanan kantor di Indonesia Timur

•Wavin Jaya jajaki IPO saham pada 2017

•Inflasi pada November 2016 tercatat 0,47% Mtm & 3,58% YoY

•BPS perkirakan inflasi akhir tahun 2016 di bawah 3,5%

•Menko Perekonomina prediksi inflasi tahun 2016 di kisaran 3%-3,1%

Support Level 5174/5149/5130 Resistance Level 5218/5237/5262

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

2 December 2016

2 December 2016

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,7 triliun dari Bank Mandiri (BMRI) untuk menggarap proyek-proyek pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Pinjaman dari Bank Mandiri ditujukan untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan dana bagi perseroan pada tahun 2017 terkait pengembangan di sektor operasional penambangan, sarana dan infrastruktur produksi maupun sektor energi. Pada tahun 2020, perseroan menargetkan produksi hingga 58 juta ton per tahun. Sementara pada tahun 2024 perseroan menargetkan mampu mencapai produksi 98 juta ton per tahun. Saat ini, PTBA memiliki kontrak pasokan batu bara jangka panjang untuk konsumen domestik hingga 30 tahun ke depan sebesar 574 juta ton. Untuk sektor PLTU, pada tahun 2020 diharapkan perseroan sudah memiliki sejumlah pembangkit dengan total kapasitas sebesar 1.500 megawatt dan tahun 2025 sekitar 4.500 megawatt.

Pembangunan Perumahan (PTPP) mengalokasikan belanja modal senilai Rp 26 triliun tahun depan. Nilai tersebut meningkat 550% dari realisasi capex tahun ini Rp 4 triliun. Sebanyak 40% capex akan diserap untuk divisi usaha energi, 18% untuk divisi residensial, dan sisanya 42% untuk infrastruktur yang terkait dengan pelabuhan. 30% sumber dana capex berasal dari ekuitas dan sisa 70% dari eksternal seperti obligasi atau pinjaman bank. Capex tahun depan juga akan dipenuhi dari aksi korporasi empat anak usaha, yakni rights issue PP Properti (PPRO) serta IPO saham PP Peralatan, PP Precast, PP Energi. Perseroan menargetkan dana yang bisa diraih dari empat aksi korporasi tersebut mencapai Rp 10 triliun.

PT Pertamina menetapkan Wijaya Karya (WIKA) sebagai pelaksana pembangunan pengembangan proyek serta konstruksi pendukung (jetty) untuk peningkatan kapasitas kilang eksisting (RDMP) kilang unit V Balikpapan. Kontrak kerja tersebut berdurasi satu tahun dengan nilai proyek sebesar Rp552 miliar untuk persiapan proyek dengan menyiapkan lahan area pembangunan infrastruktur kilang seluas 75 hektare dan pembangunan konstruksi jetty atau bangunan tegak lurus pantai untuk mengurangi pendangkalan alur berukuran 30 x 100 meter. Pembangunan konstruksi jetty tersebut berkapasitas 6500 DWT untuk keperluan bongkar muat peralatan kilang serta membangun prasarana jalan dan gedung.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerbitkan surat terkait dengan penambahan lingkup bagi Jasa Marga (JSMR) untuk mengerjakan ruas baru Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km dibandingkan dengan melelang ruas tersebut. JSMR akan melakukan kajian rute untuk ruas itu dan segera melakukan pembahasan dengan BPJT. Opsi penambahan lingkup dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa perseroan juga sebagai pemilik konsesi untuk ruas Solo-Ngawi serta Ngawi-Kertosono. Summarecon Agung (SMRA) menghibahkan lahan seluas 6.000 m2 dalam Kawasan Summarecon Bandung kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam perjanjian kerja sama tersebut, PLN akan membangun gardu induk untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Summarecon Bandung secara khusus dan Kecamatan Gedebage secara umum. Dari kerja sama ini, PLN akan menjamin ketersediaan listrik dengan menyediakan daya berkapasitas awal sebesar 120 Mega Volt Ampere (MVA). Selanjutnya dapat ditingkatkan menjadi sebesar 180 MVA pada

tahap

ultimate,

khususnya untuk Kawasan Summarecon Bandung.

Kerja sama Summarecon Bandung dengan PLN ini diharapkan dapat memastikan pasokan listrik bagi penghuni dan seluruh warga yang beraktivitas di Summarecon Bandung. Pembangunan

gardu induk di Kawasan Summarecon Bandung tersebut direncanakan selesai pada akhir Juni 2018.

Ciputra Development (CTRA) akan menebus surat utang medium term notes yang diterbitkan Ciputra Property (CTRP) senilai SGD 18 juta seiring dengan rencana penggabungan usaha atau merger. Pemegang surat utang dengan nilai pokok sekitar SGD 40 juta memilih dibayar sesuai dengan tanggal jatuh tempo pada 2018.

Modernland Realty (MDLN) melalui anak usahanya Modern Industrial Estate menargetkan penjualan lahan industri seluas 60-70 ha pada 2017. Target ini dua kali lipat dari estimasi penjualan sepanjang tahun ini seluas 30 ha. Penjualan lahan industri tahun depan berpotensi meningkat menyusul perbaikan iklim investasi yang dilakukan pemerintah.

Surya Semesta Internusa (SSIA) membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun hingga kuartal III-2016, turun 21% YoY. Penurunan tersebut mengakibatkan laba bersih perseroan turun 75.2% YoY menjadi Rp 118 miliar. Pendapatan lini konstruksi bangunan turun dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 1,9 triliun. Pendapatan dari sektor real estate dan sewa gedung tercatat sebesar Rp 145,3 miliar hingga kuartal III-2016, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 148,2 miliar. Sektor bisnis pembangunan kawasan industri juga mengalami penurunan pendapatan dari Rp 706,1 miliar menjadi Rp 413,1 miliar.

PT Sumber Arusmulia meningkatkan kepemilikan saham di Puradelta Lestari (DMAS) pada 22 November 2016 dengan membeli 1.100.000.000 saham pada harga Rp 260 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp 286.000.000.000. Tujuan penambahan saham tersebut adalah untuk investasi. Dengan demikian total kepemilikan saham Sumber Arusmulia di DMAS bertambah menjadi 1.643.192.690 saham atau mewakili 3,41% dari total saham DMAS.

Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA), menargetkan jumlah penumpang yang diangkut pada tahun 2017 tumbuh 25% atau sebesar 16 juta penumpang dari target akhir tahun 2016 sebesar 13 juta penumpang. Namun pertumbuhan pasar pengguna jasa angkutan udara domestik tahun 2017 diproyeksikan sekitar 5%-7%. Perseroan menilai jumlah pengguna jasa angkutan udara pada tahun 2017 akan sedikit lebih baik dibanding tahun 2016, meski laju pertumbuhan ekonomi nasional 2017 diprediksi sebesar 5,1% atau sama dengan target akhir tahun 2016.

Garuda Indonesia (GIAA) Cabang Pekanbaru memperkirakan

seat load factor

(SLF) atau kapasitas penumpang selama momen libur Natal dan Tahun Baru akan mencapai 90%. Sepanjang November 2016 rerata penumpang maskapainya sebesar 80%. Matahari Department Store (LPPF) membuka gerai baru ke-151 di Lippo Plaza Keboen Raya, Bogor atau gerai ke-13 di wilayah Jawa Barat. Gerai kedelapan yang diresmikan di tahun 2016 ini menempati area belanja seluas lebih dari 9.900m2.

Dua anak usaha Wintermars Offshore (WINS) yakni PT Arial Niaga Nusantara dan PT Sentosasegara Mulia Shipping mendirikan perusahaan baru pada 30 November 2016 dengan nama PT Azuerus Simulator Asia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang administrasi, pelatihan dan pengembangan awak kapal. Saham perusahaan baru ini dimiliki PT Aria Niaga Nusantara sebesar 51% dan PT Sentosasegara Mulia 49%. Tujuan pendirian perusahaan

(3)

     

           

 

 

2 December 2016

2 December 2016

baru ini guna mengembangkan kemampuan dan ketrampilan awak kapal perseroan.

PT Primajuli, anak usaha Sukses Evershine Textile (ESTI), melakukan pelunasan utangnya pada 25 November 2016 kepada Bank China Trust Singapore. Dana pelunasan dari dana pinjaman Direktur Utama PT Priarajuli Sukses yang juga menjabat Direktur Utama Perseroan. Tujuan dari pelunasan oleh Dirut tersebut untuk membantu meringankan beban bunga Primajuli mengingat bunga yang lebih rendah dari bunga bank yakni dari 2% per tahun menjadi 1% per tahun.

Penyelamatan AJB Bumiputera akan dilakukan lewat skema backdoor listing. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan tekstil, Evergreen Invesco (GREN), akan menyuntikkan modal yang dibutuhkan asuransi jiwa tersebut. Untuk memperoleh dana, GREN akan melakukan rights issue dengan menjual 93 miliar lembar saham. Potensi perolehan dana sekitar Rp 30 triliun. Dalam rights issue ini, AJB Bumiputera akan berperan pula sebagai standby buyer. GREN berniat untuk menggunakan seluruh dana rights issue untuk melunasi kewajiban sesuai laporan keuangan perseroan yang berakhir pada Oktober 2016.

Bank Mandiri (BMRI) akan melaksanakan program "green banking" dan "green office" sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial dan kelestarian lingkungan dalam mendukung agenda keuangan berkesinambungan. Program "green banking", salah satu hal yang dilakukan perseroan yakni membiayai pembangunan delapan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG) oleh perusahaan yang telah memperoleh CER (Certified Emmision Reduction) dari UNFCCC (United Nation Framework Convention in Climate Change).

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016 senilai Rp4,6 triliun di BEI. Obligasi ini terdiri dari lima seri yakni seri A dengan nominal Rp616 miliar dan bunga 7,25% dan jangka 370 hari sedangkan seri B bernominal Rp964 miliar berbunga 8,00% dan jangka waktu 3 tahun. Sementara seri C nominal Rp193 miliar dengan bunga 8,20% dan jangka waktu 5 tahun, seri D dengan nominal Rp477 miliar berbunga 8,65% dan masa 7 tahun serta seri E dengan nominal Rp2,35 triliun berbunga 8,90% dengan jangka waktu 10 tahun. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi batas waktu pada industri jasa keuangan Indonesia untuk menerapkan

kebijakan keuangan berkelanjutan (

sustainable financing

) hingga

tahun 2024. Salah sektor industri keuangan yang diwajibkan menerapkannya adalah perbankan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

menilai

sustainable financing

bagi BRI membawa dampak positif.

Nasabah yang mendapatkan kredit dipastikan sustain dari sisi ekonomi dan regulasi pemerintah. Namun perlu waktu

menerapkan

sustainable finance

supaya semua stakeholder

terbiasa dengan praktik bisnis yang mengedepankan lingkungan ini.

Bank Negara Indonesia (BBNI) terus memperbaiki kualitas aset melalui restrukturisasi kredit yang mulai aktif dilakukan sejak tahun lalu. Perseroan juga berencana menurunkan porsi restrukturisasi kredit dari 7% terhadap seluruh portofolio kredit perseroan menjadi 6%.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) berencana menambah modal dengan alternatif skema obligasi subordinasi atau penerbitan saham baru pada tahun depan. Untuk skema

yang akan dipilih akan disesuaikan dengan situasi pasar. Untuk kinerja tahun depan, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dapat menyentuh level 10,75%, sedangkan untuk dana pihak ketiga sebesar 12,5%. BJTM mengandalkan segmen UMKM dalam pertumbuhan kreditnya pada tahun depan. Selain itu, perseroan juga melihat prospek permintaan kredit terkait proyek infrastruktur yang cukup besar.

Bank Nobu (NOBU) akan melakukan ekspansi layanan kantor di 9 kabupaten dan kota di Indonesia Timur agar mampu menjangkau masyarakat luas. Perseroan akan memperluas jaringan kantor, diantaranya Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kotamobagu, Ambon, Sorong, Mamuju dan Jayapura. Target Bank Nobu adalah memperluas jaringan kantor di Indonesia Timur, khususnya di Sulut. Ekspansi tersebut dilakukan pada tahun 2017, baik kantor cabang maupun kas. Wavin Duta Jaya menargetkan IPO saham pada kuartal II-2017. Perusahaan produsen pipa PVC ini disebut sedang menjajaki penjamin pelaksana emisi saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2016 terjadi inflasi 0,47% MtM atau lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober 2016 sebesar 0,14% MtM. Sementara inflasi pada tahun kalender tercatat 2,59% YTD dan inflasi tahunan 3,58% YoY. Sedangkan inflasi komponen inti tercatat 3,07% YoY atau terendah sejak tahun 2004.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2016 (Januari-November) mencapai 2,59% YTD. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan target Bank Indonesia (BI) sebesar 4% ± 1%. BPS menyatakan inflasi hingga saat ini masih relatif terkendali. Hingga akhir tahun diprediksi tidak ada lonjakan inflasi meskipun terdapat libur natal dan tahun baru. BPS yakin inflasi hingga akhir tahun akan tetap stabil dan diperkirakan inflasi akan berada di bawah 3,5%. Rendahnya inflasi ini mampu untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab dengan rendahnya inflasi, maka akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dapat mencapai di atas 5% pada tahun 2016.

Menko Perekonomian memprediksi inflasi sepanjang tahun 2016 akan sangat rendah, yaitu berkisar 3%-3,1%. Prediksi ini lebih rendah dibandingkan target Bank Indonesia sebesar 4% ± 1%.

(4)

      

 

 

 

 

 

2 December 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 51.25 0.19 TLKM (US) 27.91 1,893.00 -31.20

Natural Gas (US$)/mmBtu 3.55 0.04 ANTM (GR) 0.05 665.51 -57.87

Gold (US$)/Ounce 1,173.81 2.05

Nickel (US$)/MT 11,250.00 170.00

Tin (US$)/MT 21,050.00 475.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 87.70 25.30

Coal (RB) (US$)/MT* 84.60 21.24

CPO (ROTH) (US$)/MT 715.00 5.00

CPO (MYR)/MT 3,090.50 -1.00

Rubber (MYR/Kg) 843.00 7.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 656.29 1.50

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 19,191.93 0.36 10.14 17.57 15.74 3.23 3.04 5,506.66

USA NASDAQ COMPOSITE 5,251.11 -1.36 4.87 21.87 18.85 3.41 3.06 8,312.01

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6,752.93 -0.45 8.18 16.37 14.02 1.72 1.68 1,700.53

CHINA SHANGHAI SE A SH 3,427.64 0.72 -7.47 15.59 13.73 1.60 1.47 4,287.24

CHINA SHENZHEN SE A SH 2,217.75 0.61 -8.19 32.23 24.93 3.33 3.02 3,427.00

HONG KONG HANG SENG INDEX 22,878.23 0.39 4.40 12.69 11.58 1.17 1.10 1,864.84

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5,198.75 0.97 13.19 17.13 14.33 2.33 2.12 414.90

JAPAN NIKKEI 225 18,513.12 1.12 -2.74 18.67 17.17 1.65 1.55 2,912.75

MALAYSIA KLCI 1,626.44 0.45 -3.90 16.34 15.19 1.60 1.52 220.16

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2,928.58 0.81 1.59 14.10 13.48 1.12 1.08 327.45

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,565.00 10.00 1000 IDR/ USD 0.07372 -0.00005

EUR/IDR 14,467.62 76.13 EUR / USD 1.06654 0.00044

JPY/IDR 119.09 0.51 JPY / USD 0.00878 0.00001

SGD/IDR 9,519.23 41.13 SGD / USD 0.70175 0.00054

AUD/IDR 10,068.28 47.00 AUD / USD 0.74223 0.00072

GBP/IDR 17,081.32 80.12 GBP / USD 1.25922 0.00012

CNY/IDR 1,970.05 -0.01 CNY / USD 0.14523 0.00008

MYR/IDR 3,039.09 4.11 MYR / USD 0.22404 0.00014

KRW/IDR 11.62 0.02 100 KRW / USD 0.08565 0.00011

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.12

BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.89

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

IDR AVERAGE DEPOSIT

Description November-16 October-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.59 2.11 1M 6.15

Inflation YOY % 3.58 3.31 3M 6.41

Inflation MOM % 0.47 0.14 6M 6.27

Foreign Reserve (USD) 115.04 Bn 115.67 Bn 12M 6.2255

(5)

      

 

 

 

 

 

2 December 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

02 Dec US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 14.00 juta dari 14.05 juta 02 Dec US Total Vehicle Sales Naik menjadi 17.91 juta dari 17.90 juta

02 Dec US Underemployment Rate --

02 Dec US Underemployment Rate Tetap 4.9%

06 Dec Indonesia Consumer Confidence Index --

06 Dec US Trade Balance Defisit naik menjadi $41.2 Bn dari $36.4 Bn 06 Dec US Nonfarm Productivity Naik menjadi 3.2% dari 3.1%

06 Dec US Unit Labor Costs Tetap 0.3%

06 Dec US Factory Orders Naik menjadi 2.6% dari 0.3%

06 Dec US Durable Goods Orders Turun menjadi 0.7% dari 4.8%

07 Dec Indonesia Foreign Reserves --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 41925 3.45 9.89 TOWR IJ 3850 -3.51 -1.32 TLKM IJ 3860 2.12 7.46 INTP IJ 15600 -2.35 -1.28 ASII IJ 7700 1.99 5.62 JPFA IJ 1570 -5.99 -1.06 BBCA IJ 14500 1.40 4.52 MYRX IJ 155 -7.74 -0.95 UNTR IJ 22250 5.95 4.32 AKRA IJ 6425 -3.75 -0.92 HMSP IJ 3840 1.05 4.31 PWON IJ 665 -2.92 -0.89 KLBF IJ 1590 6.00 3.91 EXCL IJ 2220 -3.48 -0.79 BBRI IJ 11050 1.38 3.39 ISAT IJ 6275 -1.95 -0.63 EMTK IJ 8700 6.10 2.61 CPIN IJ 3120 -0.95 -0.46 ADRO IJ 1610 5.23 2.37 PPRO IJ 1410 -2.42 -0.46

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Prodia Widyahusada Trade & Service Medical Support

6500.00 187.50 30 Nov-02 Dec’16 07 Dec’16 Citigroup, Credit Suisse, Indo Premier Securities PT Forza Land Indonesia Property & Real

Estate

300-350 312.50 02 Dec-06 Dec’16 15 Dec’16 Sinarmas Sekuritas

PT Anugerah Berkah Mandiri

Property & Real Estate

800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri,

CIMB Securities

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

2 December 2016

2 December 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BBCA 70.00 Cash Dividend 30 Nov’16 01 Dec’16 05 Dec’16 22 Dec’16

SCMA 55.00 Cash Dividend 02 Dec’16 05 Dec’16 07 Dec’16 22 Dec’16

UNVR 375.00 Cash Dividend 05 Dec’16 06 Dec’16 08 Dec’16 22 Dec’16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

JSMR Rights Issue 500000:33667 3900.00 25 Nov’16 28 Nov’16 02 Dec – 08 Dec’16

SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov’16 30 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16

INPC Rights Issue 29:6 111.00 30 Nov’16 01 Dec’16 07 Dec – 14 Dec’16

PTPP Rights Issue 500000:140163 3250.00 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16

BEKS Rights Issue 2000:777 18.00 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16

AGRO Rights Issue 3349:1122 130.00 02 Dec’16 05 Dec’16 09 Dec – 16 Dec’16

GREN Rights Issue 1:20 TBA 09 Dec’16 13 Dec’16 14 Dec – 20 Dec’16

CENT Rights Issue 1:2 100 29 Dec’16 30 Dec’16 05 Jan – 11 Jan’16

SKBM Rights Issue 20:49 550 04 Jan’16 05 Jan’16 11 Jan – 17 Jan’16

UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

PLIN RUPSLB  02-Dec-16

CTRP RUPSLB

 

02-Dec-16

INTP RUPSLB  02-Dec-16

CTRS RUPSLB  02-Dec-16

CTRA RUPSLB  02-Dec-16

INRU RUPST

 

02-Dec-16

PNBN RUPSLB 08-Dec-16

MREI RUPSLB 08-Dec-16

SQMI RUPSLB  10-Dec-16

BNLI RUPSLB 13-Dec-16

PSKT RUPSLB 14-Dec-16

SKLT RUPSLB  15-Dec-16

DGIK RUPSLB 15-Dec-16

SUGI RUPSLB 16-Dec-16

CMNP RUPST  19-Dec-16

BPFI RUPSLB 19-Dec-16

BKSW RUPSLB 19-Dec-16

SQBB RUPSLB

 

20-Dec-16

SQBI RUPSLB  20-Dec-16

IGAR RUPSLB 20-Dec-16

(7)

      

 

 

 

 

 

2 December 2016

2 December 2016

TINS

TRADING BUY

S1 1255 R1 1330 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1180 R2 1405

Closing

Price 1305

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 1255-Rp 1330

•Entry Rp 1305, take Profit Rp 1330

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 84.74 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 33.29 Positif

Bollinger Band (Mid) 1176 Positif

MA5 1248 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300

May Jun Jul August September October November December TINS Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 1,248 1,238.75 1,175.5 985 934.16 710 710 1,277.5 1,277.5 1,280 1,305 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TINS - Stochastic %D(6,3,3) = 68.95, Stochastic %K = 65.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65.3257 65.3257 20 68.9542 68.9542 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 TINS - MACD (5,3) = -16.05, Signal() = -12.95

-16.0462 -12.9537 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TINS - TSI(3,5,3) = 33.29, Volume() = 60,151,400.00

33.2613 0.00000 33.2886

60,151,40

TINSWilliam's % R(14)= 0 00Volume()= 60 151 400 00 0.00000

60,151,40

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

MEDC

TRADING BUY

S1 1295 R1 1405 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1185 R2 1515

Closing

Price 1355

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 1295-Rp 1405

•Entry Rp 1355, take Profit Rp 1405

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 10.45 Positif

MACD -5.91 Positif

True Strength Index (TSI) -7.55 Positif

Bollinger Band (Mid) 1350 Positif

MA5 1272 Positif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900

May Jun Jul August September October November December MEDC Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 1,301.88 1,290.77 1,290.77 1,272 1,260 1,227.27 1,227.27 1,349.5 1,355 1,355 1,355 1,420 1,576.17 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 12.40, Stochastic %K = 30.66, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 12.4043 12.4043 30.6579 30.6579 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = -8.79, Signal() = 2.70

-8.78965 2.69944 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -7.55, Volume() = 11,538,500.00

-7.54832 -24.5158 0.00000

11,538,50

MEDCWilliam's % R(14)= 34 21Volume()= 11 538 500 00 -34.2105

11,538,50

(8)

      

 

 

 

 

 

2 December 2016

2 December 2016

AISA

TRADING BUY

S1 1905 R1 2000 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1805 R2 2100

Closing

Price 1965

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 1905-Rp 2000

•Entry Rp 1965, take Profit Rp 2000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 22.24 Positif

MACD -7.59 Positif

True Strength Index (TSI) -17.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 1956 Positif

MA5 1897 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

May Jun Jul August September October November December AISA Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 1,925 1,920 1,920 1,897 1,850 1,770.6 1,770.6 1,955.75 1,965 1,965 1,965 2,010 2,182.66 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 21.28, Stochastic %K = 39.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.2832 21.2832 20 39.14 39.14 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = -4.62, Signal() = 5.00

-4.62292 4.9985 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - TSI(3,5,3) = -17.81, Volume() = 2,077,800.00

-17.8059 -34.1014 0.00000

2,077,800

AISAWilliam's % R(14)= 31 43Volume()= 2 077 800 00 -31.4286

2,077,800

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

AKRA

TRADING BUY

S1 6275 R1 6675 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 5875 R2 7075

Closing

Price 6425

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 6275-Rp 6675

•Entry Rp 6425, take Profit Rp 6675

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.35 Negatif

MACD -35.01 Negatif

True Strength Index (TSI) -15.77 Positif

Bollinger Band (Mid) 6703 Negatif

MA5 6540 Negatif 6,000 6,400 6,800 7,200 7,600

May Jun Jul August September October November December AKRA Downward Sloping Channel

6,540 6,425 6,425 6,425 6,300 6,000 6,000 6,559.38 6,702.5 6,925 6,925 6,925.31 7,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 24.81, Stochastic %K = 31.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

24.8111 24.8111 20 31.485 31.485 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = 28.14, Signal() = 24.20

24.2003 28.1355 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 AKRA - TSI(3,5,3) = -15.77, Volume() = 7,418,100.00

-15.7742

-18.1179 0.00000

7,418,100

AKRAWilliam's % R(14)= 82 14Volume()= 7 418 100 00 -82.1429

7,418,100

(9)

      

 

 

 

 

 

2 December 2016

2 December 2016

BBNI

TRADING BUY

S1 5225 R1 5325 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 5125 R2 5425

Closing

Price 5275

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 5225-Rp 5450

•Entry Rp 5275, take Profit Rp 5425

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 41.70 Positif

MACD -1.34 Positif

True Strength Index (TSI) 20.17 Positif

Bollinger Band (Mid) 5261 Positif

MA5 5130 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000

May Jun Jul August September October November December BBNI Upward Sloping Channel

5,275 5,261.25 5,130 5,128.13 5,084.44 5,084.44 5,000 5,275 5,275 5,325 5,512.68 5,755.36 5,755.36 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 44.14, Stochastic %K = 65.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

44.1414 44.1414 20 65.101 65.101 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = -30.57, Signal() = -13.09

-30.566 -13.0888 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 20.17, Volume() = 20,271,700.00

0.61047 0.00000 20.1703

20,271,70

BBNIWilliam's % R(14)= 9 71Volume()= 20 271 700 00 -9.70874

20,271,70

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WTON

TRADING BUY

S1 815 R1 855 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 775 R2 895

Closing

Price 840

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 815-Rp 855

•Entry Rp 840, take Profit Rp 855

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.12 Positif

MACD -1.64 Positif

True Strength Index (TSI) -0.21 Positif

Bollinger Band (Mid) 836 Positif

MA5 812 Positif 800.0 850.0 900.0 950.0 1,000.0 1,050.0

May Jun Jul August September October November December WTON Wedge Bullish Breakout 835.5 828.4 828.4 828.4 818.75 812 795 840 840 840 850 896.204 952.857 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 16.16, Stochastic %K = 36.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 16.1616 16.1616 36.3636 36.3636 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = -3.65, Signal() = 0.02

-3.64978 0.023236 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WTON - TSI(3,5,3) = -0.21, Volume() = 31,516,900.00

-0.214391 -17.8976 0.00000

31,516,90

WTONWilliam's % R(14)= 30 77Volume()= 31 516 900 00 -30.7692

31,516,90

(10)

      

 

 

 

 

 

 

2 December 2016

2 December 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

01-12-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Sell 16700 16700 16500 16075 16500 16925 17350 Negatif Negatif Negatif 17450 14450 LSIP Trading Sell 1810 1810 1785 1735 1785 1835 1885 Negatif Negatif Positif 1835 1380 SGRO Trading Buy 1900 1900 1890 1890 1895 1900 1905 Negatif Negatif Negatif 2000 1800

Mining

PTBA Trading Buy 12125 12125 11725 11725 11975 12225 12475 Positif Positif Positif 13775 11000 ADRO Trading Buy 1610 1610 1625 1545 1585 1625 1665 Negatif Negatif Negatif 1735 1450 MEDC Trading Buy 1355 1355 1405 1185 1295 1405 1515 Positif Positif Positif 1660 1230 INCO Trading Buy 3470 3470 3500 3340 3420 3500 3580 Negatif Negatif Positif 3630 2560

ANTM Trading Sell 955 955 945 920 945 970 995 Negatif Negatif Negatif 1005 800

TINS Trading Buy 1305 1305 1330 1180 1255 1330 1405 Positif Positif Positif 1285 765

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 840 840 855 775 815 855 895 Positif Positif Positif 925 795

SMGR Trading Sell 9250 9250 9000 8600 9000 9400 9800 Positif Positif Positif 10200 8050 INTP Trading Sell 15600 15600 15425 14875 15425 15975 16525 Negatif Negatif Positif 16900 14275

SMCB Trading Sell 910 910 900 865 900 935 970 Negatif Negatif Negatif 1025 865

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7700 7700 7550 7550 7650 7750 7850 Positif Positif Positif 8450 7300 GJTL Trading Sell 995 995 980 945 980 1015 1050 Negatif Negatif Negatif 1380 1000

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 7700 7700 7550 7550 7650 7750 7850 Positif Positif Positif 8800 7225 GGRM Trading Sell 65000 65000 64500 63700 64500 65300 66100 Positif Positif Positif 68400 60725 UNVR Trading Buy 41925 41925 42475 39525 41000 42475 43950 Positif Positif Positif 44675 39600 KLBF Trading Sell 1590 1590 1535 1450 1535 1620 1705 Positif Positif Positif 1755 1385

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1775 1775 1795 1695 1745 1795 1845 Positif Positif Positif 2240 1680 PTPP Trading Sell 4200 4200 4130 4130 4180 4230 4280 Positif Positif Positif 4300 3880 WIKA Trading Buy 2410 2410 2440 2320 2380 2440 2500 Positif Positif Positif 2660 2241 ADHI Trading Sell 1885 1885 1825 1825 1870 1915 1960 Positif Positif Positif 2360 1830 WSKT Trading Sell 2530 2530 2500 2430 2500 2570 2640 Negatif Negatif Positif 2650 2120

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2710 2710 2740 2600 2670 2740 2810 Positif Positif Positif 2690 2200 JSMR Trading Sell 4160 4160 4120 4010 4120 4230 4340 Positif Positif Positif 4738.9 3900 ISAT Trading Buy 6275 6275 5975 5975 6175 6375 6575 Positif Positif Positif 6650 6025 TLKM Trading Buy 3860 3860 3900 3720 3810 3900 3990 Positif Positif Positif 4300 3640

Finance

BMRI Trading Sell 10500 10500 10225 10225 10425 10625 10825 Positif Positif Positif 11900 10025 BBRI Trading Sell 11050 11050 10700 10700 10925 11150 11375 Positif Positif Positif 12975 10425 BBNI Trading Buy 5275 5275 5425 5125 5225 5325 5425 Positif Positif Positif 5725 4810 BBCA Trading Buy 14500 14500 14625 14025 14325 14625 14925 Positif Positif Positif 15950 13950 BBTN Trading Sell 1635 1635 1615 1575 1615 1655 1695 Negatif Negatif Positif 1980 1590

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 22250 22250 22600 20900 21750 22600 23450 Positif Positif Positif 23975 19900 MPPA Trading Sell 1710 1710 1685 1625 1685 1745 1805 Negatif Negatif Positif 2070 1600

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Frasa “…perjanjian kerja waktu tertentu” dalam Pasal 65 ayat (7) dan frasa “…perjanjian kerja untuk waktu tertentu” dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b

Apabila kemudian dalam SPT pajak penghasilan tersebut terdapat kekurangan pembayaran pajak maka fasilitas penghapusan sanksi administrasi akan diberikan sesudah

Cara tersebut bisa dimungkinkan dengan pengolahan pasir besi secara mandiri dengan memisahkan atau mengeliminasi pengotor yang terdapat dalam pasir besi tersebut,

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Degradasi Lingkungan terhadap Mata

Dengan demikian, pemahaman terhadap gagasan “kembali ke akar kembali ke sumber”, akhirnya akan sampai pada pemahaman sastra transendental yang dalam wawasan estetik Islam,

Choirudin Wijaya Kusuma Guru Dewasa Tk.I SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo Kab.. Sidoarjo

Pada kecelakaan dalam tempat kerja dapat ditarik simpulan bahwa kecelakaan terjadi karena faktor alat pelindung diri yang sudah tidak dipakai saat kecelakaan