• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 04 September 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 04 September 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara tekanis IHSG terkonfirmasikan positif pada pekan ini terlihat dari sinyalemen candle. Selain itu, dari beberapa indikator teknikal lainnya baik dari leading indicator maupun lagging indicator juga telah mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG. Hal tersebut terindikasi pada MACD dan stochastics menunjukan sinyal trend up.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4433.111 +31.818 4,420.27 3,603.67

LQ-45 753.171 +7.066 1,090.93 2,476.94

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Semua sektor bergerak positif pada hari Kamis (03/09) dengan IHSG ditutup menguat ke level 4.433,11 atau menguat 0,72%. Penguatan tersebut didorong oleh sektor aneka industri yang menguat 2.51%, sektor properti naik 2.29%, dan industri dasar yang menguat 1.38%. Penguatan ini didukung oleh liburnya pasar saham Tiongkok yang mengurangi volatilitas bursa-bursa regional maupun global. Penguatan juga didukung oleh data terbaru dari BI yang menunjukan indeks keyakinan konsumen (IKK) Agustus naik 2.7 poin dari bulan sebelumnya menjadi 112.6. Indeks tersebut didukung oleh dua indeks komponennya. Pertama, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada bulan Agustus naik 2,4 poin menjadi 101,2. Kedua, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) naik 3,1 poin menjadi 124. Meskipun terjadi peningkatan, masih rendahnya ketersediaan lapangan kerja membuat konsumen cenderung menahan pembelian barang tahan lama. Secara keseluruhan daya beli konsumen masih lesu walaupun ada peningkatan indeks keyakinan konsumen tersebut. Rupiah yang melemah signifikan dan serapan belanja pemerintah yang masih minim adalah kendala atas segannya konsumen membelanjakan uangnya. Dari global, bursa Wall Street rebound pada hari Rabu (02/09), setelah melemah terus beberapa hari sebelumnya. Namun, PMI manufaktur AS turun pada level terendahnya selama dua tahun. PMI manufaktur AS turun ke level 51.1 pada bulan Agustus, dari level 52.7 sebulan sebelumnya. Data ini dan data-data yang akan keluar dalam jangka pendek akan sangat di dipertimbangkan oleh the Fed dalam keputusannya untuk menaikan atau menunda kenaikkan suku bunga the Fed pada bulan September. Dari regional, bursa-bursa mengalamai rebound setelah turun tajam pada awal minggu. Penguatan ini didukung oleh liburnya pasar saham Tiongkok yang biasanya menyeret indeks-indkes regional turun. Shanghai Composite dan indeks Hang Seng akan libur selama dua hari sampai hari Jumat (4/9) yang tutup untuk merayakan hari komemorasi kemenangan perang dunia kedua. Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,48% ke level 18.182,39 setelah melemah selama empat hari. Penguatan tersebut di dukung oleh penguatan dari pasar AS. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif menguat mengikuti pergerakan pasar bursa dunia.

Di tengah perlambatan ekonomi global, investor akan sangat mengkaji komitmen pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, terutama mengenai paket stimulus yang akan diluncurkan pada pekan ini.Seperti diketahui, pemerintah akan mengeluarkan satu dari empat paket stimulus ekonomi, yang mana semuanya akan diluncurkan untuk memperbaiki nilai tukar Rupiah dan pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang tertekan. Harapannya, bauran stimulus pemerintah akan dapat mengintegrasikan tiga sektor, yakni moneter, fiskal, dan sektor riil. Selain paket stimulus ekonomi secara bertahap, pemerintah juga akan segera melaksanakan deregulasi seumlah aturan, yang mana diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang kian melemah. Rencananya, pemerintah akan segera membahas sekitar 154 aturan yang dinilai masih menghambat laju ekonomi. Menurut informasi, beberapa peraturan akan diubah pada pekan ini, antara lain beleid peraturan terkait perizinan ekspor dan impor barang. Apalagi, selama ini peraturan ekspor-Impor masih dinilai berbelit-belit, serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Menurut Kemenko Kemaritiman, ada sekitar 124 perizinan yang harus diurus untuk kegiatan ekspor-impor. Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memangkas izin investasi di berbagai sektor, seperti izin investasi kelistrikan yang sebelumnya membutuhkan 49 jenis perizinan dan waktu pengurusan selama 923 hari dipangkas menjadi 25 perizinan dengan waktu 256 hari. Oleh karena itu, investor akan sangat mencermati eksekusi dari rencana deregulasi masif, serta rangkaian paket stimulus ekonomi. Di sisi lain, Asian Development Bank (ADB) masih optimistis terhadap daya tahan ekonomi Indonesia. Bahkan, ADB memperkirakan Indonesia akan berhasil bertumbuh diatas 5% pada akhir tahun 2015. Mengenai dasar optimisme tersebut, ADB mendasari proyeksi pertumbuhan Indonesia pada asumsi belanja infrastruktur yang diperkirakan akan mencapai 85% di sepanjang tahun ini, walaupun sementara ini masih berada di level 30%. Alasannya, secara historis realisasi belanja modal dapat mencapai sekitar 50% pada kuartal III. Selain ADB, IMF juga optimis akan daya tahan perekonomian Indonesia, walaupun tetap harus waspada terhadap potensi perlambatan ekonomi Cina. Pasalnya, perdagangan komoditas masih sangat bergantung terhadap negara ini, Sedangkan apresiasi atas indeks Wall Street hari Kamis yang ditutup menguat setelah serangkaian sentimen positif dari data ekonomi AS dan spekulasi ECB akan memperpanjang program stimulus.bisa menjadi pemicu positif bagi IHSG pada hari ini.

DAILY REPORT

04 September 2015

• PGAS proyeksikan kinerja semeter II 2015 masih tertekan • PGAS fokus dalam pembangunan infrastruktur hilir gas bumi • PGAS dan PLN belum sepakati harga

• PGAS pasok LNG untuk kapal Pelni dan ASDP

• Penjualan SMBR tumbuh 29% YoY hingga Agustus 2015 • PTPP raih kontrak baru EPC PLTG Gorontalo Rp1,63 triliun • WTON andalkan ekspansi luar Jawa

• NRCA raih kontrak baru Rp2,26 triliun hingga 1H15 • BSDE ekan bayar kupon bunga obligasi Rp 36,64 miliar • CTRP akan bangun satu hotel bujet akhir tahun ini • SMRA alihkan aset senilai Rp 6,19 triliun kepada SIP • BUVA peroleh pinjaman Rp 360 miliar

• MYRX bidik penjualan Rp 1,5 triliun

• BBTN luncurkan program SERBU dari tabungan BTN Batara • BBTN pertahankan tiga strategi

• PANS buyback Rp63 miliar

• RELI siapkan IPO Bank Kesejahteraan Rp 600 miliar • ISAT lakukan due diligence untuk akuisisi LINK • GIAA & Tourism Australia kerja sama

• TMAS sewa ruangan kantor 6000m2 Rp1,32 miliar per bulan • HITS belum serap belanja modal

Support Level 4410/4387/4369 Resistance Level 4451/4469/4492 Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

4 September 2015

4 September 2015

Perusahaan Gas Negara (PGAS) memproyeksikan kinerja keuangan perseroan dalam enam bulan ke depan masih tertekan. Topline diproyeksikan turun sebab permintaan gas turun dan bottomline juga menurun. Untuk mengantisipasi penurunan tersebut, PGAS mengharapkan stimulus dari program-program pemerintah. Dengan demikian kinerja keuangan perseroan akan membaik di tahun mendatang. Kondisi keuangan perseroan pada semester I 2015 tertekan akibat perekonomian global yang menurun. Dari sisi permintaan, penyerapan tidak terganggu baik segmen industri maupun pembangkit listrik.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) ingin terus fokus dalam pembangunan infrastruktur hilir gas bumi sehingga belum tertarik untuk pengambilalihan hak participating interest (PI) di Blok Sanga-Sanga Kalimantan Timur yang akan berakhir pada 2018. Perseroan belum terlalu fokus untuk mengembangkan sektor hulu gas, walau ada wacana untuk mengambil Blok Sanga-Sanga. Saat ini pihaknya masih terus fokus pembangunan infrastruktur gas rumah tangga dan transportasi umum.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) menargetkan sudah kembali mengalirkan gas melalui fasilitas penyimpanan gas lepas pantai atau floating storage regasification unit (FSRU) Lampung pada akhir tahun ini. Harga gas antara perseroan dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum menemukan titik temu. Kedua perseroan tersebut kini tengah difasilitasi oleh Kementerian Keuangan agar kepentingan keduanya bisa diakomodasi.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan memasok gas alam cair (LNG) untuk armada kapal Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan ASDP Indonesia Ferry. Pasokan LNG ditargetkan dapat terealisasi mulai Januari 2016.

Volume penjualan Semen Baturaja (SMBR) hingga Agustus 2015 tumbuh 29% YoY menjadi 922.408 ton dibandingkan periode sama 2014 sebesar 714.863 ton. Sementara itu, volume penjualan semen perseroan pada Agustus 2015 meningkat 45,6% YoY menjadi 150.155 ton dibandingkan periode sama 2014 sebesar 103.107 ton. Per Juli 2015, laba bersih SMBR tumbuh 29% YoY menjadi Rp 188,9 miliar dibandingkan periode sama 2014 sebesar Rp 145,9 miliar.

Pembangunan Perumahan (PTPP) meraih kontrak baru engineering procurement, construction (EPC) pembangkit listrik tenaga diesel (PLTG) 100 MW Gorontalo senilai Rp 1,63 triliun dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat selesai dalam jangka waktu 6 bulan. Proyek ini guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. Proyek listrik ini merupakan program nasional pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.

Wijaya Karya Beton (WTON) mengandalkan ekspansi luar Jawa untuk tetap berkembang. Strategi tersebut untuk menyiasati ketatnya kompetisi bisnis beton pracetak (precast) yang semakin ketat di kota-kota besar Pulau Jawa. Perseroan mencatatkan kontrak baru pada semester I-2015 sebesar Rp 1,35 triliun, setara 33,7% dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 4 triliun. WTON tahun ini menargetkan porsi proyek infrastruktur dari pemerintah naik menjadi 55% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 45%.

Nusa Raya Cipta (NRCA) memperoleh kontrak baru senilai Rp2,26 triliun hingga semester I 2015. Jumlah tersebut setara dengan 55,3% dari target yang dipatok perseroan pada tahun ini, yaitu sebesar Rp4,1 triliun. Perolehan itu lebih tinggi 24,2% dibandingkan nilai kontrak baru pada periode yang sama pada 2014 lalu, yang tercatat sebesar Rp1,82 triliun.

Bumi Serpong Damai (BSDE) akan melakukan pembayaran kupon bunga ke-9 obligasi berkelanjutan I tahap II yang diterbitkan tahun 2013 sebesar Rp 36,64 miliar pada 7 September 2015. Obligasi

berkelanjutan I Bumi Serpong Damai tahap II diterbitkan tahun 2013 dengan nilai pokok sebesar Rp 1,75 triliun dengan tingkat kupon bunga sebesar 8,375% berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 5 Juni 2018.

Ciputra Property (CTRP) akan membangun satu hotel bujet pada akhir tahun ini. Perkiraan investasi untuk pembangunan hotel tersebut mencapai Rp45 miliar dengan kapasitas sekitar 100 kamar. Hotel bujet tersebut akan diopersikan sendiri lewat bendera Citra Dream Hotel. Alhasil, tahun ini Ciputra memiliki lima hotel yang tersebar di Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Semarang dan Bintaro.

Summarecon Agung (SMRA) mengalihkan asetnya senilai total Rp 6,19 triliun kepada anak usaha perseroan yaitu Summarecon Investment Property (SIP). Transaksi penjualan akan dilakukan dalam dua tahap, mulai November 2015 hingga Oktober 2019. Tahap pertama, SMRA akan menyuntik SIP dengan aset berupa Mal Kelapa Gading 3 dan 5, termasuk Hotel Pop dan Hotel Harris. Perseroan juga mengalihkan aset berupa lifestyle center La Piazza dan Gading Food Hall City. Pengalihan akan dilakukan pada November 2015 dengan nilai transaksi Rp 3,91 triliun. Tahap kedua, SMRA akan menjual Mal Kelapa Gading 1 dan 2. Penjualan dijadwalkan ada Oktober 2019 dengan nilai transaksi Rp 2,27 triliun.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 360 miliar. Dana ini akan dimanfaatkan untuk membiayai ekspansi perseroan dan anak usahanya. BUVA akan memanfaatkan dana senilai Rp 78 miliar untuk membiayai penambahan 6 unit villa di Alila Ubud, Bali dan pembangunan wedding hall di Alila Villas Uluwatu. Fasilitas kredit investasi sebesar Rp 120 miliar akan dimanfaatkan untuk akuisisi Anugerah Luhur Sejati, pengembang 5 unit villa di Alila Villas Uluwatu. Perseroan juga mengalokasikan dana senilai Rp 72 miliar untuk akuisisi Mandra Alila, yaitu pengembang hotel dengan brand Alila Manggis di Karangasem, Bali. BUVA juga mendapatkan pinjaman untuk pengembangan bisnis di Hotel Alila SCBD, Jakarta. Tahun ini, pendapatan diproyeksikan naik sebesar 34% YoY menjadi Rp 345 miliar.

Hanson International (MYRX) membidik penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti sebesar Rp 1,5 triliun dalam periode 12 bulan ke depan. Perseroan akan fokus ke penjualan rumah kelas menengah ke bawah. MYRX telah memperoleh marketing sales senilai Rp 1,5 triliun hingga Agustus 2015. Penjualan tersebut berasal dari kawasan Citra Maja Raya dan Serpong Kencana.

Bank Tabungan Negara (BBTN) meluncurkan program SERBU (serba untung) dari tabungan BTN Batara. Program undian serbu ini merupakan kelanjutan dari program undian yang sudah ada sebelumnya.

Bank Tabungan Negara (BBTN) mempertahankan tiga strategi guna meningkatkan pertumbuhan current account saving account (CASA hingga 17% pada akhir tahun. Ketiga strateg tersebut adalah akuisisi retensi, dan maintenance. Melalui ketiga strategi tersebut, diharapkan perseroan dapat menghimpun dana dari CASA sekitar Rp62-Rp63 triliun hingga akhir tahun.

Panin Sekuritas (PANS) akan membeli kembali atau buyback 18 juta lembar saham atau 2,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan perseroan. Dana untuk buyback tersebut diperoleh dari pinjaman perbankan senilai Rp63 miliar. Saham hasil buyback akan disimpan sebagai treasuri dan akan dijual kembali setelah kondisi pasar mulai membaik.

Reliance Securities (RELI), anak usaha Reliance Capital Management (RCM), sedang menyiapkan rencana IPO saham Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). BKE membidik dana IPO Rp 550-600 miliar. IPO ditargetkan terlaksana pada 2016. Dana hasil IPO akan menambah ekuitas perseroan menuju kelompok BUKU II dalam dua tahun ke

(3)

     

           

 

 

4 September 2015

4 September 2015 depan.

Indosat (ISAT) masih di tahap uji tuntas (due diligence) untuk membeli sebagian saham dalam Link Net (LINK). Proses penawaran masih berjalan. Dalam proses uji tuntas, perseroan ingin melihat aset, operasional, neraca keuangan dan prospek LINK.

Garuda Indonesia (GIAA) dan Tourism Australia menjalin kerja sama promosi pemasaran dan pariwisata kedua negara. Melalui kerja sama tersebut Garuda Indonesia dan Tourism Australia sepakat untuk mempromosikan layanan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai destinasi di Australia seperti Sydney, Melbourne dan Perth. Kerja sama tersebut merupakan perpanjangan dari kerja sama sebelumnya, di mana pada 2014 Garuda Indonesia dan Tourism Australia mempromosikan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Australia melalui media konvesional dan media sosial. Dengan pangsa pasar Indonesia pada rute Australia tahun 2015 ini sebesar 27,7%, maka Australia merupakan pasar potensial bagi Garuda Indonesia.

Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) telah menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor seluas 6.000 m2 di Jl Yos Sudarso milik PT Temas Lestari yang merupakan pemegang saham perseroan. Nilai transaksi afiliasi sewa ini sebesar Rp 1.320.000.000 per bulan atau Rp 15.840.000.000 per tahun. Ruang tersebut akan digunakan untuk kantor pusat guna mendukung kegiatan operasional perseroan dan kantor lama perseroan akan digunakan sebagai depo penumpukan peti kemas.

Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) belum merealisasikan anggaran belanja modal 2015 karena belum adanya pengumuman hasil tender yang diikuti. Pengumuman diperkirakan awal kuartal IV-2015. Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana USD 45-60 juta untuk investasi. Dana tersebut rencananya digunakan untuk membeli kapal.

Pabrikantelepon genggam asal Taiwan,HTC membantah kabar akan menggandeng Arima Communication Corp. untuk bekerja sama mendirikan pabrik perakitan handset di Indonesia guna memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). HTC belum memiliki rencana membangun pabrik di Indonesia atau menggandeng perusahaan lokal untuk merakit handset di Indonesia. Saat ini HTC masih membahas aturan TKDN itu dengan perusahaan distrubutor yang menjadi rekanannya di Indonesia dan tengah mencari cara bagaimana memasukkan ponsel 4G dengan aturan baru ini.

Menteri BUMN, Rini Soemarno, sedang menyiapkan program pelepasan saham perdana kepada publik (IPO) sejumlah anak usaha perusahaan milik negara yang akan direalisasikan pada tahun 2016.IPO anak usaha BUMN dapat meningkatkan kapitalisasi pasar BUMN di pasar modal. BUMN publik saat ini memiliki porsi sekitar 30% kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia, sehingga menjadi penentu pergerakan indeks harga saham di lantai bursa.

Kementerian BUMN mengusulkan besaran setoran dividen 119 perusahaan milik negara terhadap APBN Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 31,164 triliun atau lebih rendah 15,67% dibanding dividen RAPBN 2015 sebesar Rp 36,957 triliun. Target dividen tahun 2016 sebesar Rp 31,164 triliun itu diusulkan sebesar Rp 8,253 triliun dari laba BUMN perbankan dan Rp 22,911 triliun berasal dari laba BUMN non perbankan. Usulan dividen BUMN sebesar Rp 32,136 triliun tersebut sudah termasuk dividen saham Krakatau Steel (KRAS) sebesar Rp 956 miliar yang merupakan pendapatan non tunai dan bersifat in-out dengan pembiayaan dalam RAPBN 2016. Dasar perhitungan dividen BUMN tahun 2016 didasarkan pada target laba BUMN tahun buku 2016 yang ditetapkan sebesar Rp 165,405 triliun. Kemungkinan target laba ini tidak tercapai mengingat kondisi perekonomian nasional saat ini. Kebijakan tersebut ditempuh dengan

penetapan dividen melalui 3 kelompok. Pertama, pay out ratio (POR) dividen BUMN yang menjalankan proyek-proyek infrastruktur diusulkan maksimal 25%. Kedua, POR dividen BUMN perbankan maksimal 25% untuk mendukung pembiayaan BUMN yang menjalankan proyek-proyek strategis. Ketiga, POR dividen BUMN yang memiliki likuditas yang cukup diusulkan sebesar 40%.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama kementerian terkait akan melakukan penyederhanaan perizinan dan pemberian fasilitas fiskal untuk investasi guna mendorong percepatan realisasi proyek investasi di sektor infrastruktur. Salah satu penyederhanan perizinan yang telah dilakukan yakni di sektor listrik. Perizinan kelistrikan telah disederhanakan dari 49 izin yang memakan waktu 923 hari menjadi 25 izin dalam 256 hari. Pemerintah telah merevisi peraturantax allowance bulan Mei 2015, di mana bidang usaha yang berhak memperoleh fasilitas ini ditambah dari 129 menjadi 143 bidang usaha dengan persyaratan yang lebih longgar, termasuk 7 bidang usaha sektor infrastruktur, seperti listrik, gas dan air. Insentif ini kini lebih terbuka, dari 5 industri pionir menjadi 9 sektor, termasuk infrastruktur di luar skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Periode berlakunya diperpanjang dari 10 tahun menjadi maksimal 20 tahun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, segera menerapkan strategi untuk mempercepat penyerapan anggaran kementerian PUPR hingga akhir tahun 2015. Laporan per 2 September 2015, dari APBN-P 2015 sebesar Rp 118 triliun telah terserap sekitar Rp 39 triliun atau 33,4%. Berbagai cara sudah dilakukan, seperti mempercepat pelaksanaan pekerjaan, menambah alat, jumlah personel, bahkan jam kerja dengan lembur 24 jam selama seminggu penuh. Cara ini dilakukan karena semua tender telah dilaksanakan sehingga tinggal mempercepat pengerjaan di lapangan. Menurut menteri PUPR, sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam mempercepat pembangunan. Hanya percepatan penyerapan anggaran dilakukan karena APBN-P 2015 yang baru disetujui DPR sebesar Rp 188 triliun dan dimulai pada Mei. Namun dengan adanya perubahan nomenklatur bergabungnya Perumahan Rakyat ke Pekerjaan Umum, menyebabkan mundur dan baru dapat direalisasikan pada akhir Mei-awal Juni.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharuskan masing-masing Direkorat Jenderal menyerap sebesar Rp 17,79 triliun per bulan selama dalam sisa waktu empat bulan ke depan guna menggenjot percepatan penyerapan anggaran 2015. Dari pagu anggaran 2015 yang disediakan Rp 118,54 triliun, hingga saat ini telah terserap sebesar 33,04%. Pada tahun 2016 Kementerian PUPR telah mendapatkan pagu anggaran Rp 103,8 triliun yang memerlukan persiapan secara hati-hati. Percepatan anggaran tahun 2015 ditargetkan sekitar 93% akan terealisasi hingga akhir tahun 2015. Per 2 September anggaran yang baru terserap Rp 39,21 triliun.

Asian Development Bank (ADB) mengalokasikan USD 1,4 miliar untuk menyokong pemerintah dalam pembangunan proyek baik infrastruktur maupun penunjang pembangunan ekonomi di Indonesia. Sementara tahun 2016 tergantung program, tapi sudah tersedia pagu USD 2,2 miliar. Beberapa sektor yang akan disokong yaitu mulai dari energi, infrastruktur hingga pendidikan. Ada dua skema penempatan dana yang disalurkan ADB. Skema pertama, proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah dengan bantuan teknis konsisten dengan Kementerian PUPR tentang detil desain. Skema kedua, proyek yang merupakan kerja sama antara pemerintah dan swasta (public private partnership/PPP) dengan melakukan kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

(4)

      

 

 

 

 

 

4 September 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 46,75 0,00 TLKM (US) 39 13.976 -64

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,71 -0,02 ANTM (GR) 0,02 347 -16

Gold (US$)/Ounce 1125,67 0,20 Nickel (US$)/MT 10000,00 130,00

Tin (US$)/MT 15200,00 -25,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 59,40 -3,00 Coal (RB) (US$)/MT* 54,05 -9,31 CPO (ROTH) (US$)/MT 590,00 5,00

CPO (MYR)/MT 1896,50 -2,00

Rubber (MYR/Kg) 665,00 -8,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 804,50 1,53 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16374,76 0,14 -8,13 14,89 13,65 2,78 2,61 4.950,5 USA NASDAQ COMPOSITE 4733,50 -0,35 -0,05 20,64 18,08 3,19 2,98 7.490,2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6194,10 1,82 -5,67 15,13 13,73 1,73 1,67 1.529,3 CHINA SHANGHAI SE A SH 3311,43 -0,20 -2,30 13,35 11,83 1,61 1,46 4.078,5 CHINA SHENZHEN SE A SH 1750,57 -1,98 18,41 25,17 19,74 2,98 2,65 2.589,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 20934,94 -1,18 -11,31 10,41 9,61 1,10 1,03 1.680,2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4433,11 0,72 -15,19 14,64 12,52 2,24 2,00 299,8 JAPAN NIKKEI 225 18182,39 0,48 4,19 17,09 15,56 1,55 1,45 2.806,8 MALAYSIA KLCI 1602,75 0,79 -9,00 15,44 14,08 1,73 1,63 221,9 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2906,43 0,98 -13,63 12,45 11,49 1,08 1,03 338,4

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 14.170,42 33,42 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0002

EUR/IDR 15.765,16 -176,48 EUR / USD 1,11 0,0002

JPY/IDR 118,04 0,22 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 10.005,59 1,21 SGD / USD 0,71 0,0001

AUD/IDR 9.945,23 3,02 AUD / USD 0,70 0,0001

GBP/IDR 21.623,07 -9,11 GBP / USD 1,53 0,0001

CNY/IDR 2.229,49 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.335,39 -21,97 MYR / USD 0,24 -0,0021

KRW/IDR 11,91 -0,07 100 KRW / USD 0,08 -0,0007

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.12

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

4 September 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description August-15 July-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.39 0.93

Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

04 Sep US Unemployment Rate Turun menjadi 5.2% dari 5.3%

04 Sep US Underemployment Rate --

04 Sep US Labor Force Participation Rate --

07 Sep Indonesia Foreign Reserves --

07 Sep Indonesia Net Foreign Assets --

09 Sep US Consumer Credit Turun menjadi $18.25 Bn dari $20.74 Bn

10 Sep US Import Price Index MoM Turun menjadi -1.6% dari -0.9%

10 Sep US Import Price Index YoY --

10 Sep US Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6150 2.93 7.43 EMTK IJ 10100 -6.48 -4.14 UNTR IJ 19925 9.18 6.55 BBRI IJ 10150 -0.49 -1.28 TLKM IJ 2800 0.90 2.64 ISAT IJ 3830 -3.89 -0.88 JKON IJ 900 9.76 1.37 LPPF IJ 16100 -1.23 -0.61 INCO IJ 1450 9.85 1.35 IMAS IJ 2805 -5.40 -0.46 PTPP IJ 3500 8.02 1.32 ICBP IJ 12200 -0.61 -0.46 SMGR IJ 9225 2.22 1.24 GEMS IJ 1375 -4.84 -0.43 INDF IJ 5325 2.40 1.15 BDMN IJ 3450 -1.15 -0.40 CPIN IJ 1950 3.45 1.12 CMNP IJ 1775 -6.58 -0.36 WIKA IJ 2890 5.86 1.03 EXCL IJ 2860 -1.38 -0.36

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

4 September 2015

4 September 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15 ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15

 

25 Sep – 01 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15

 

05 Oct – 09 Oct’15

 

BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15

 

09 Oct – 22 Oct’15

 

MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15

 

16 Oct – 22 Oct’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

CTRA RUPSLB 08-Sep-15

CTRS RUPSLB 08-Sep-15

CTRP RUPSLB 08-Sep-15

BFIN RUPSLB 08-Sep-15

MDRN RUPSLB 10-Sep-15

MAYA RUPSLB 10-Sep-15

INVS RUPSLB 14-Sep-15

RALS RUPSLB 16-Sep-15

ADHI RUPSLB 16-Sep-15

HEXA RUPST/LB 17-Sep-15

RIGS RUPSLB 22-Sep-15

ADHI RUPSLB 22-Sep-15

MIKA RUPSLB 23-Sep-15

BABP RUPSLB 25-Sep-15

(7)

      

 

 

 

 

 

4 September 2015

4 September 2015

ASII

TRADING BUY

S1 5975 R1 6250 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 5725 R2 6500

Closing

Price 6150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 5975-Rp 6250

•Entry Rp 6150, take Profit Rp 6250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 38.75 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 12.05 Positif Bollinger Band (Mid) 6089 Positif

MA5 5905 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400

February March April May Jun Jul August September ASII Downward Sloping Channel

5,905 5,828.13 5,600 5,600 5,500 5,162.5 5,162.5 6,147.5 6,150 6,150 6,150 6,741.25 6,875 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 64.74, Stochastic %K = 78.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

64.7407 64.7407 20 78.3333 78.3333 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -53.87, Signal() = -21.41

-53.865 -21.4144 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 12.05, Volume() = 18,314,300.00

0.00000 -2.96209 12.0457 18,314,300

ASII - William's % R(14) = -31.58, Volume() = 18,314,300.00 -31.5789 18,314,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ADHI

TRADING BUY

S1 2030 R1 2320 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1875 R2 2475

Closing

Price 2180

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 2030-Rp 2320

•Entry Rp 2180, take Profit Rp 2320

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 49.37 Positif

MACD 12.64 Positif

True Strength Index (TSI) 22.57 Positif Bollinger Band (Mid) 2027 Positif

MA5 1989 Positif 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

February March April May Jun Jul August September

ADHI Wedge Bullish Breakout 1,989 1,965 1,965 1,921.88 1,884 1,884 1,710 2,053.5 2,060 2,180 2,180 2,180 2,486.21 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 69.16, Stochastic %K = 74.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

69.1575 69.1575 20 74.2857 74.2857 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -42.37, Signal() = -21.39

-42.3719 -21.3917 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 22.57, Volume() = 51,639,200.00

8.77521 0.00000 22.5682

51,639,200

ADHI - William's % R(14) = -12.96, Volume() = 51,639,200.00 -12.963 51,639,200 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(8)

      

 

 

 

 

 

4 September 2015

4 September 2015

WIKA

TRADING BUY

S1 2800 R1 2970 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2670 R2 3100

Closing

Price 2890

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 2800-Rp 2970

•Entry Rp 2890, take Profit Rp 2970

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 78.61 Positif

MACD 27.56 Positif

True Strength Index (TSI) 35.06 Positif Bollinger Band (Mid) 2665 Positif

MA5 2757 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800

February March April May Jun Jul August September WIKA Downward Sloping Channel

2,690.63 2,670.75 2,546.75 2,546.75 2,370 2,305 2,305 2,757 2,835 2,890 2,890 2,890 2,978.68 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 78.00, Stochastic %K = 78.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

78.0008 78.0008 20 78.6413 78.6413 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = -37.53, Signal() = -26.69

-37.5325 -26.6897 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 35.06, Volume() = 20,256,300.00

25.6451 0.00000 35.0635 20,256,300

WIKA - William's % R(14) = -5.45, Volume() = 20,256,300.00 -5.45455 20,256,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PTPP

TRADING BUY

S1 3320 R1 3605 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3035 R2 3890

Closing

Price 3500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 3320-Rp 3605

•Entry Rp 3500, take Profit Rp 3605

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 30.88 Positif

MACD -20.48 Positif

True Strength Index (TSI) -2.98 Positif Bollinger Band (Mid) 3550 Negatif

MA5 3291 Positif 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000 4,400

February March April May Jun Jul August September PTPP Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 3,291 3,273.13 3,195.56 3,195.56 3,005 2,320 2,320 3,420 3,500 3,500 3,500 3,590.75 4,027.81 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 50.54, Stochastic %K = 64.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.5407 50.5407 20 64.1964 64.1964 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -27.29, Signal() = 3.57 -27.2898 3.56903 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = -2.98, Volume() = 19,821,600.00 -2.97881 -20.3301 0.00000 19,821,600 PTPP - William's % R(14) = -46.20, Volume() = 19,821,600.00 -46.1957 19,821,600 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

4 September 2015

4 September 2015

PBRX

TRADING BUY

S1 515 R1 575 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 465 R2 625

Closing

Price 545

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 515-Rp 575

•Entry Rp 545, take Profit Rp 575

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 44.25 Positif

MACD 3.12 Positif

True Strength Index (TSI) 36.01 Positif Bollinger Band (Mid) 526 Positif

MA5 522 Positif 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0

February March April May Jun Jul August September PBRX Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 525 525 522 504.125 457 307.6 307.6 533.7 545 545 545 550 690.302 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 66.12, Stochastic %K = 66.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

66.1204 66.1204 20 66.4552 66.4552 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = -7.66, Signal() = -5.77 -7.66442 -5.76963 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = 36.01, Volume() = 23,547,900.00 27.0559 0.00000 36.0108 23,547,900 PBRX - William's % R(14) = -38.46, Volume() = 23,547,900.00 -38.4615 23,547,900 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

DSFI

TRADING BUY

S1 155 R1 175 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 140 R2 190

Closing

Price 163

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 155-Rp 175

•Entry Rp 163, take Profit Rp 175

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 20.60 Positif

MACD -0.27 Positif

True Strength Index (TSI) 8.60 Positif Bollinger Band (Mid) 164 Negatif

MA5 151.2 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

February March April May Jun Jul August September DSFI Downward Sloping Channel

151.2 149.25 137 133.333 133.333 131 131 160 163 163 163 164.7 199.163 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 DSFI - Stochastic %D(6,3,3) = 50.00, Stochastic %K = 65.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.005 50.005 20 65.2174 65.2174 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 DSFI - MACD (5,3) = -2.10, Signal() = -0.48

-2.10486 -0.478477 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 DSFI - TSI(3,5,3) = 8.60, Volume() = 51,735,100.00

0.00000 -11.7014 8.59508 51,735,100

DSFI - William's % R(14) = -54.39, Volume() = 51,735,100.00 -54.386 51,735,100 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

 

4 September 2015

4 September 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

03-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 16275 16275 16525 15775 16150 16525 16900 Positif Positif Negatif 24825 14425 LSIP Trading Buy 1070 1050 1095 1005 1050 1095 1140 Positif Negatif Negatif 1585 910 SGRO Trading Buy 1320 1315 1330 1300 1315 1330 1345 Positif Positif Negatif 1750 1290 Mining

PTBA Trading Buy 6075 6075 6175 5825 6000 6175 6350 Positif Negatif Positif 6675 5025 ADRO Trading Buy 620 620 630 590 610 630 650 Positif Positif Positif 650 467 MEDC Trading Buy 1295 1295 1325 1195 1260 1325 1390 Positif Positif Negatif 2590 1240 INCO Trading Buy 1450 1450 1490 1250 1370 1490 1610 Positif Positif Positif 2540 1190 ANTM Trading Buy 492 489 497 481 489 497 505 Positif Negatif Negatif 655 450 TINS Trading Buy 600 600 615 585 595 605 615 Positif Positif Positif 705 510 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 970 970 1010 920 950 980 1010 Positif Positif Positif 1140 830 SMGR Trading Buy 9225 9225 9300 8950 9125 9300 9475 Positif Positif Positif 11600 7100 INTP Trading Sell 18400 18400 18225 17775 18225 18675 19125 Negatif Negatif Negatif 22450 16175 SMCB Trading Sell 1060 1060 1045 1015 1045 1075 1105 Positif Negatif Negatif 1610 895 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6150 6150 6250 5725 5975 6250 6500 Positif Positif Positif 6950 5450 GJTL Trading Sell 470 470 465 456 465 474 483 Positif Negatif Negatif 790 418 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 5325 5325 5400 5050 5225 5400 5575 Positif Positif Positif 6325 4560 GGRM Trading Buy 43075 43075 43525 41725 42625 43525 44425 Positif Positif Negatif 54150 41000 UNVR Trading Buy 38475 38475 38925 37275 38100 38925 39750 Negatif Positif Negatif 40400 33000 KLBF Trading Buy 1680 1665 1715 1640 1665 1690 1715 Positif Positif Positif 1745 1405 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1585 1570 1630 1540 1570 1600 1630 Positif Positif Negatif 1870 1285 PTPP Trading Buy 3500 3500 3605 3035 3320 3605 3890 Positif Positif Positif 4190 2960 WIKA Trading Buy 2890 2890 2970 2670 2800 2970 3100 Positif Positif Positif 3140 2370 ADHI Trading Buy 2180 2180 2320 1875 2030 2320 2475 Positif Positif Positif 2795 1665 WSKT Trading Buy 1635 1635 1670 1545 1600 1670 1725 Positif Positif Positif 1900 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2890 2890 2935 2775 2855 2935 3015 Positif Positif Positif 4290 2720 JSMR Trading Buy 5100 5075 5150 5000 5075 5150 5225 Positif Positif Negatif 5900 4810 ISAT Trading Sell 3830 3830 3780 3625 3780 3935 4090 Negatif Negatif Negatif 4420 3900 TLKM Trading Sell 2800 2820 2785 2750 2785 2820 2855 Negatif Negatif Negatif 2970 2590 Finance

BMRI Trading Buy 8825 8825 8925 8575 8750 8925 9100 Positif Positif Negatif 10400 8125 BBRI Trading Sell 10150 10150 10075 9875 10075 10275 10475 Negatif Negatif Negatif 10875 9025 BBNI Trading Sell 4685 4685 4640 4545 4640 4735 4830 Negatif Negatif Negatif 5275 4070 BBCA Trading Sell 12300 12300 12225 12025 12225 12425 12625 Negatif Positif Negatif 13900 11000 BBTN Trading Buy 1025 1025 1040 990 1015 1040 1065 Positif Positif Negatif 1255 935 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19925 19925 20425 17775 19100 20425 21750 Positif Positif Positif 20750 16050 MPPA Trading Sell 2340 2340 2300 2195 2300 2405 2510 Positif Negatif Negatif 2995 2020

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi konsentrasi tepung yang digunakan dalam pembuatan beras analog singkong-ubi jalar (putih, kuning, dan ungu) maka kadar air, kadar gula total, kadar betakaroten,

Dari ketiga metode pier head pada pembangunan jembatan layang Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, metode sosrobahu lebih efektivitas dari panjang antrian dan waktu tunda

Pertumbuhan antar populasi lele Sangkuriang, Mesir, Kenya dan Thailand tidak berbeda nyata namun pada keseragaman ukuran populasi lele Sangkuriang masih lebih rendah sedangkan

Saran :Kepada orang tua agar lebih memperhatikan lagi status gizi anak dengan memeperhatikan keseimbangan asupan zat gizi pada anak dan memperbaiki kualitas makan

Bak dibuat dengan salah satu dindingnya dibuat lebih rendah atau dibuat cekungan untuk mengalirkan limbah yang telah diolah menuju bak sedimentasi.. Bak sedimentasi

Urutan sinyal yang sama ditemukan berdekatan dengan semua segmen gen v, semua segmen gen j memiliki urutan sinyal identik yang terletak berdekatan dengan urutan coding mereka

Giro wadi'ah pada Bank Syari'ah Mandiri lebih dikenal dengan sebutan Giro Syari'ah Mandiri, namun pada dasarnya mempunyai arti dan maksud yang sama yaitu, sarana penyimpanan

Kami per(aya, ya Tuhan: $ngkau#ah yang memiming kami untuk semakin ersatu da#am (inta kasih, yang memeri kami kekuatan untuk ertekun me#aksanakan