31
penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media papan kartun bilangan dengan model sistem pembelajaran ADDIE, kevalidan media papan kartun bilangan, serta keefektivan media papan kartun bilangan. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan
peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
A. Hasil Penelitian
Sesuai dengan model ADDIE, langkah-langkah pembuatan alat peraga matematika pada materi operasi bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1. Analyze (Analisis)
Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Analisis Kurikulum dan Materi
Analisis kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran matematika kelas IV SD semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dibagi menjadi 3 KD (Kompetensi Dasar). Dipilih KD: “Operasi Bilangan Bulat Dan Menggunakan Operasi Bilangan Bulat Di Kehidupan Sehari-Hari”. Penyusunan alat peraga menggunakan konsep seperti garis bilangan, tetapi terlebih dahulu siswa harus megetahui dan mengenal bilangan bulat seperti:
1) Membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif
2) Membaca bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif 3) Mengurutkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif
maka digunakanlah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan kegiatan belajar menggunakan alat peraga papan kartun bilangan yang akan dihasilkan.
b. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SD Negeri Kutowinangun 03 Salatiga, kegiatan pembelajaran matematika masih kurang maksimal dikarenakan berbagai hal, diantaranya: (1) siswa kurang aktif bertanya mengenai hal/materi yang kurang/belum dipahami, (2) siswa
perlu diberikan contoh nyata untuk mempelajari materi agar siswa lebih jelas, (3) kurangnya alat peraga matematika yang menarik bagi siswa untuk mengikuti pelajaran dari guru.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga papan kartun bilangan membutuhkan peran aktif guru dan siswa dalam proses pembelajaran karena di dalam alat peraga papan kartun bilangan menggunakan peraturan-peraturan permainan yang bertujuan agar suasana pembelajaran di kelas lebih menyenangkan bagi siswa. Alat peraga yang menyenangkan dibutuhkan untuk mendukung peran guru dalam menciptakan suasana belajar matematika yang menyenangkan, terutama pada pembelajaran bilangan bulat untuk siswa SD kelas IV. Keterbatasan alat peraga mempengaruhi kualitas pembelajaran, khususnya pemahaman siswa terhadap mempelajari konsep dasar operasi bilangan bulat matematika.
Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah dengan menggunakan alat peraga berupa papan kartun bilangan disamping penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa). Penggunaan alat peraga papan kartun bilangan dalam pembelajaran matematika materi operasi bilangan
2. Design
Tahap design adalah tahap peneliti merancang tampilan dan isi materi dalam media papan kartun bilangan. Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang media papan kartun bilangan.
a. Mengumpulkan Referensi Materi
Berdasarkan hasil analisis terhadap standar kompetensi dan
kompetensi dasar maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan referensi materi, kemudian dilakukan pengumpulan referensi yang akan digunakan
dalam pembuatan media papan kartun bilangan sesuai dengan materinya yaitu bilangan bulat. Materi tersebut akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : (1) pengertian bilangan bulat; (2) mengelompokan bilangan bulat; (3) membandingkan bilangan bulat; dan (4) operasi bilangan bulat. Materi tersebut di dapatkan dari berbagai referensi, diantaranya yaitu BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV karya Burhan, BSE Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas 4 Karya Irwan Kusdinar, dan internet.
b. Menyusun Media Papan Kartun Bilangan
Proses penyusunan media papan kartun bilangan diawali dengan menentukan kerangka yang disesuaikan dengan tujuan pembuatannya, yaitu pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan yang dapat mendukung pembelajaran matematika di SD dan meningkatkan minat dalam belajar matematika. Dalam pembelajaran ini siswa (dengan dibantu peran guru) belajar sambil bermain menggunakan media papan kartun bilangan.
Konsep pembelajaran disesuaikan dengan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemilihan soal dan penyampaiannya juga disesuaikan dengan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka media papan kartun bilangan dibuat sesuai dengan standar pembuatan media pembelajaran, mulai dari tempat media, papan kartun bilangan, panduan guru, panduan siswa, pion untuk bermain, stik undian I,
mudah dalam menentukan bagian dan komponen apa saja yang nantinya akan disajikan seperti gambar berikut :
Gambar 2
Kerangka Media Papan Kartun Bilangan Papan Kartun Bilangan
KD : Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.Kerangka media papan kartun bilangan dibuat sesuai dengan standar pembuatan media pembelajaran,
berbentuk Spiral berurutan bilangan positif, nol, dan bilangan negative.
Undian I
Soal undian pertama yang digunakan sebelum permainan dimulai.
Pion
Sebuah mainan yang kegunaanya sebagai alat untuk berjalan di atas papan kartun bilangan dengan menggunakan soal undian I dan undian II.
Panduan Siswa.
Untuk menjaga keawetan media dan bahan-bahan diatas dibutuhkan kemasan media,terbuat dari peralon panjang 150cm agar media tersimpan dengan rapi dan terjaga
c. Merancang Pembelajaran Sesuai Tujuan Pembuatan Media Papan Kartun Bilangan
Media papan kartun bilangan dibuat untuk menunjang pembelajaran matematika yang ada di kelas IV SD, sehingga dalam tahap ini ditentukan hal yang dibutuhkan dalam menunjang proses pembelajaran. Pertama yang dilakukan yaitu menentukan tampilan yang akan digunakan agar menarik bagi siswa, kemudian dibuat susunan tampilan seperti pada kerangkanya, menyusun alur penyampaian materi pembelajaran, dan menyusun soal untuk
mengecek pemahaman siswa setelah pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan. Kemudian disusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan media papan kartun bilangan yang digunakan sebagai tambahan media pembelajaran.
d. Menyusun Media Papan Kartun Bilangan Sesuai Kerangka Dan Alur Pembelajaran
Pembuatan media papan kartun bilangan ini peneliti menyusun panduan sesuai dengan alur pembelajarannya, mulai dari kompetensi, petunjuk penggunaan, cara merawat, dan tabel soal, sehingga siswa dapat melihat kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran tersebut, kemudian melihat materi, dan mengerjakan soal untuk mengecek pemahaman siswa.
e. Melengkapi Unsur-Unsur Media Papan Kartun Bilangan Sesuai Kerangka
Unsur-unsur media papan kartun bilangan dilengkapi dengan menambahkan gambar yang menarik bagi siswa, kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan alur materi dan susunan kerangkanya, kemudian diberikan soal untuk mengecek pemahaman siswa. Selain itu unsur media papan kartun bilangan yang digunakan yaitu soal-soal yang digunakan dan kunci jawaban.
f. Merancang Tampilan Media Papan Kartun Bilangan
soal. Media tersebut tidak dapat digunakan oleh siswa apabila penataan dalam panduan dan peraturan kurang baik dan menarik. Untuk menarik minat dan kreatifitas siswa agar lebih semangat dalam belajar matematika, dilakukan penyesuaian dalam tampilan media papan kartun bilangan.
3. Development
a. Pembuatan Alat Peraga Papan Kartun Bilangan Awal
Setelah langkah-langkah penyusunan dipenuhi, maka berhasil dibuat
alat peraga dengan nama Papan Kartun Bilangan untuk siswa SD kelas 4. Pembuatan alat peraga papan kartun bilangan matematika menggunakan cetak MMT dan diedit dengan Coreldraw Graphics Suite X7, dan Microsoft Office Word 2010. Alat peraga ini merupakan desain sementara yang kemudian dikonsultasikan dengan validator, guru kelas, dan dosen pembimbing. Hasil konsultasi digunakan untuk revisi produk, kemudian dilakukan validasi.
b. Komponen-Komponen Dalam Alat Peraga Papan Kartun Bilangan
1) Lembar pengenalan alat peraga papan kartun bilangan merupakan lembar yang berisi produk alat peraga yang ada dalam papan kartun bilangan. Pengenalan produk bertujuan agar siswa memahami isi dari alat peraga papan kartun bilangan. Tampilan lembar pengenalan produk tampak pada gambar 3.
Gambar 4 Pion Permainan
Pion permainan digunakan untuk melangkah diatas papan kartun bilangan sesuai dengan petunjuk permainan
Gambar 5 Tempat Undian I Dan II
Tempat undian berisi undian soal untuk bermain papan kartun bilangan
Gambar 6 Undian I
Soal undian I yng digunakan sebelum memulai permainan, dengan menggerakan pion yang sudah dsediakan.
Gambar 7 Undian II
Gambar 8 Buku Panduan Guru
Panduan guru berupa pengenalan produk, tata cara penggunaan alat peraga papan kartun bilangan, aturan permainan alat peraga, prosedur dan perawatan alat peraga papan kartun bilangan yang ditujukan untuk kesiapan guru dalam pembelajaran menggunakan alat peraga papan kartun bilangan.
Gambar 9 Buku Panduan Siswa
c. Validitas Ahli
Validitas ahli merupakan tahap validasi menggunakan instrumen penelitian atau lembar penelitian yang sebelumnya telah mendapat persetujuan oleh pembimbing. Instrumen penelitian terdiri dari sepuluh indikator aspek isi berdasarkan materi dan enam indikator aspek media yang dinilai validator. Tahap validasi bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para validator (dosen dan guru), selanjutnya masukan akan dijadikan bahan evaluasi. Berikut ini disajikan daftar validator ahli.
Tabel 16 Nama validator
Validasi dilakukan oleh dosen dan guru, kemudian saran dari validator digunakan untuk revisi produk tahap pertama. Saran dan kritik yang
diberikan oleh validator secara rinci disajikan dalam tabel 17 berikut.
Tabel 17
Daftar Kritik dan Saran
Pemberi Saran Kritik Dan Saran
Validator 1
Untuk ukuran media idealnya dibuat per kelompok Media perlu diberi nama atau judul
Perlu dipertimbangkan keberadaan pion seperti mobil-mobilan, patung doraemon, dll
Untuk kartun di spesifikasikan
Validator 2
Petunjuk masih terkesan membingungkan Diberi contoh di buku panduan
Model pembelajarannya apa? Dimasukan di buku panduan
d. Revisi Produk
Revisi produk merupakan pembuatan alat peraga papan kartun bilangan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
No Nama Keterangan
1 Kriswandani, S.Si., M.Pd.
(Pakar materi) Dosen Pendidikan Matematika
2 Stefanus C. Relmasira, S.Pd., MS.Ed.
matematika berdasarkan saran dan kritik dari validator. Saran, kritik, dan tindak lanjut diuraikan pada tabel 18.
Tabel 18
Kritik Dan Saran Serta Tindak Lanjut Produk
Kritik dan saran Tindak lanjut
Untuk ukuran media idealnya dibuat per kelompok
Memperbaiki dengan mengganti ukuran dibuat 1x1m, sebelumnya akan dicetak 3x3m karena bermain bersama satu kelas
Media perlu dikasih nama atau judul
Memperbaiki dengan media papan kartun bilangan diberikan nama atau judul
Perlu dipertimbangkan keberadaan pion seperti mobil-mobilan, patung doraemon, dll
Memperbaiki dengan memakai pion tentara-tentara kecil untuk melangkah, mempermudah melangkah karena bisa diarahkan
Untuk kartun di spesifikasikan Memperbaiki gambar kartun di papan kartun bilangan dengan lebih spesifik.
Petunjuk masih terkesan membingungkan
Memperbaiki dengan mengganti aturan permainan yang mudah dipahami
Diberi contoh di buku panduan
Memperbaiki dengan memberi contoh di buku panduan
Model pembelajarannya apa ? Memperbaiki dengan menambahkan model pembelajaran di buku panduan.
Pembuatan media tahap analysis, design, dan development mendapat banyak masukan dari dosen pembimbing, sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran, media papan kartun bilangan divalidasi oleh validator dan mengalami beberapa kali revisi desain dan revisi peraturan sampai media papan kartun bilangan dinyatakan valid dan dapat digunakan di dalam kelas uji coba. Revisi desain meliputi ukuran media, gambar yang digunakan dan kegiatan belajar.
Tabel 19
Perubahan Sebelum Dan Sedudah Revisi
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Peraturan permainan main secara individu, dengan bermain sendiri menginjak papan kartun yang berukuran 3x3m
Perubahan media sebelum dan sesudah di revisi disajikan dalam tabel 20 berikut.
Tabel 20
Perubahan Sebelum Dan Sesudah Revisi Media
4. Implementation
Media pembelajaran papan kartun bilangan diimplementasikan dalam pembelajaran matematika kelas IV di SD Negeri Kutowinangun 03 Salatiga setelah mendapatkan persetujuan validator. Pemilihan sekolah dengan mempertimbangkan jumlah siswa yaitu sebanyak 14 siswa, sekolah yang digunakan kekurangan bahan ajar tambahan karena mayoritas golongan yang bersekolah di sekolah dasar tersebut dari golongan menengah ke bawah
sehingga guru tidak menyarankan untuk membeli bahan ajar tambahan, saat dilakukan observasi ketika pembelajaran matematika di kelas beberapa siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga melalui beberapa pertimbangan tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan SD Negeri Kutowinangun 03 Salatiga sebagai subjek implementasi media papan kartun bilangan. Implementasi dilaksanakan dalam satu pertemuan yaitu 3 x 35 menit. Jadwal pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21
Jadwal Pelaksanaan Implementasi
Tahap Waktu
Pretest 27 April 2016
Pertemuan implementasi 28 April 2016
Posttest 29 April 2016
Persiapan sebelum implementasi penggunaan media dalam pembelajaran, dilakukan beberapa hal sebagai berikut.
a. Memberitahukan kepada guru mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Kutowinangun 03 Salatiga tentang rencana pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas.
b. Mempersiapkan satu set media papan kartun bilangan. c. Memperbanyak lembar pretest-postest sebanyak 15 lembar.
e. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media papan kartun bilangan pembelajaran matematika materi operasi bilangan bulat.
Implementasi diawali dengan perkenalan dan penyampaian rencana kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum media papan kartun bilangan digunakan dalam pembelajaran, siswa diberikan pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa. Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa siswa diberikan pretest sebelum pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki siswa dan penguasaan materi sebelumnya yaitu materi pengenalan bilangan bulat.
Sebelum pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan dimulai, siswa diajak untuk membahas secara singkat materi yang ada dalam soal pretest. Guru membimbing siswa untuk membantu mempersiapkan media papan kartun bilangan. Guru memulai pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan dengan membimbing siswa melalui panduan. Siswa diajak untuk masuk ke pembelajaran media papan kartun bilangan dan melihat petunjuk penggunaannya. Setelah siswa mengerti peraturan media papan kartun bilangan dan petunjuknya kemudian guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan. Dalam undian soal siswa mengerjakan dengan menggunakan peraturan media papan kartun bilangan untuk materi operasi bilangan bulat.
Saat siswa mengerjakan dengan menggunakan media papan kartun bilangan siswa diberikan kesempatan untuk membaca panduan siswa yang diberikan. Siswa juga antusias saat mengerjakan soal undian dengan menggunakan media papan kartun bilangan sehingga setiap siswa dapat
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, kemudian mereka diajak untuk menutup pembelajaran dan membantu guru untuk merapikan media papan kartun bilangan untuk dimasukan kedalam kemasan. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest dengan materi yang sama dengan materi yang ada di dalam media papan kartun bilangan. Siswa mengerjakan posttest untuk mengukur keefektifan dari pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan pada siswa kelas IV SD. Kemudian soal posttest dibahas bersama-sama.
Setelah selesai guru bersama siswa membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru menutup pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan. Pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beberapa pendapat siswa tentang kekurangan dari pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan yaitu :
a. Beberapa siswa masih kesulitan saat memahami peraturan media papan kartun bilangan.
b. Beberapa siswa masih belum terfokus ke media pembelajaran dikarenakan bermain sendiri.
c. Siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan.
Selain kekurangan dalam pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan yang disampaikan siswa, berikut adalah hasil lembar observasi penelitian selama pembelajaran di SD Negeri Kutowinangun 03 Salatiga menggunakan media papan kartun bilangan.
Tabel 22
Pedoman Observasi Guru dan Siswa ketika Pembelajaran
No. Aspek yang Diamati Ya Tidak
I Pendahuluan
1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
II Kegiatan Awal
2. Ramah tamah dengan guru (salam, presensi)
3. Guru melaksanakan apersepsi.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru memperkenalkan materi yang disampaikan melalui buku petunjuk penggunaan media papan kartun bilangan
6. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang materi melalui pertanyaan
7. Guru membuat peserta didik dalam kelompok. 8. Guru memberi tugas untuk setiap kelompok. 9. Guru memberikan kesempatan bagi setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
IV Kegiatan Penutup
10. Guru mengajak siswa melakukan refleksi pembelajaran. 11. Guru melakukan serangkaian evaluasi pembelajaran dengan tanya
jawab dan test kecil.
12. Guru meminta siswa mengisi angket respon siswa. 13. Guru mengelola waktu pembelajaran secara efisien.
5. Evaluation
Tahap terakhir dalam pengembangan media papan kartun bilangan materi operasi bilangan bulat mata pelajaran matematika adalah evaluasi penggunaan media papan kartun bilangan yang telah dihasilkan dan diujicobakan. Hasil evaluasi media papan kartun bilangan sebagai berikut.
a. Analisis Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan penilaian validator pada lembar penilaian media. Analisis data kevalidan media meliputi aspek materi dan aspek tampilan. Berikut penjelasan pada masing-masing aspek.
1) Aspek Materi Lembar Penilaian
Pada aspek materi meliputi lima belas indikator yang harus
dipenuhi. Hasil penelitian aspek materi dapat dilihat pada Lampiran 14. Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata adalah 57 dengan persentase 74,45%, kriteria penilaian sesuai dengan Tabel 1 menunjukkan kategori baik.
2) Aspek Tampilan Lembar Penilaian
adalah 20 dengan persentase 70%, kriteria penilaian sesuai dengan 2 menunjukkan kategori sedang.
b. Analisis Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian dari validator pada lembar penilaian media papan kartun bilangan. Analisis data kevalidan media papan kartun bilangan meliputi aspek materi dan aspek media yang dijelaskan sebagai berikut.
1) Aspek Materi
Revisi materi pada media papan kartun bilangan berdasarkan hasil penilaian dari validator materi yaitu petunjuk dibuat lebih sederhana agar mudah di pahami, media papan kartun bilangan kemudian direvisi sesua saran.
Tabel 23 Hasil Validasi Materi
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Materi 4,18 Baik
Rata-rata Keseluruhan 4,18 Baik
Berdasarkan tabel hasil validasi, maka diperoleh rata-ratanya adalah 4,18. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di dalam media papan kartun bilangan tersebut sudah baik dan layak untuk diimplementasikan.
2) Aspek Media
Tabel 24 Hasil Validasi Media
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Tampilan 3,75 Sedang
2 Komunikatif 4 Baik
3 Keseimbangan 3,33 Sedang
4 Isi Media 4 Baik
5 Kepraktisan dalam penggunaan 4 Baik
Rata-rata Keseluruhan 3,82 Sedang
Berdasarkan tabel hasil validasi diperoleh rata-ratanya 3,82. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media papan kartun bilangan tersebut sudah cukup baik dan layak untuk diimplementasikan setelah
direvisi sesuai saran perbaikan dari validator media.
c. Analisis Data Keefektifan
Keefektifan media papan kartun bilangan dapat dilihat dari berapa banyak perbedaan pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa yang akan dijelaskan berikut ini. Data hasil tes disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan agar mempermudah dalam membuat kelas interval.
6. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar terdiri dari data hasil pretest dan posttest. Data hasil
tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Stuges dalam Sugiyono (2013:36) menunjukkan cara untuk menghitung jumlah interval kelas sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 log n
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan:
a. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diperoleh dan diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungannya sebagai berikut:
K = 1+3,3 log n
Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rentang data = data terbesar – data terkecil +1 = 90 – 50 + 1
= 41
Panjang Kelas = rentang : jumlah kelas
= 41 : 5
= 8,2
= 8 atau 9
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 25 berikut.
Tabel 25
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval Frekuensi Persentase
86-94 adalah 2 anak atau 14,29%. Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran data hasil pretest dalam grafik berikut ini.
b. Data Hasil Posttest
Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n = 1+3,3 log 14 = 1+3,3 x 1,14 = 1+3,76 = 4,76 = 4 atau 5
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 95 - 70 + 1 = 26
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 26 : 5
= 5,2 = 5 atau 6
0 1 2 3 4
50-58
59-67
68-76
77-85
86-94
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel 26 berikut.
Tabel 26
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Interval Frekuensi Persentase
70-75 3 21,43 %
76 – 81 3 21,43 %
82 – 87 4 28,57%
88 - 93 3 21,43%
94 - 99 1 7,14%
Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas
interval 70-75 adalah 3 anak atau 21,43%. Jumlah siswa dalam kelas interval 76–81 adalah 3 anak atau 21,43%. Jumlah siswa dalam kelas interval 82–87 adalah 4 anak atau 28,57%. Jumlah siswa dalam kelas interval 88–93 adalah 3 anak atau 21,43%. Jumlah siswa dalam kelas interval 94–99 adalah 1 anak atau 7,14%.
c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest
Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest. Data deskriptif diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistics 22 yang disajikan dalam tabel 27 berikut ini.
Tabel 27
Deskriptif Statistik Hasil Pretest Dan Posttest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 14 50 90 68,57 11,673
Posttest 14 70 95 82,86 7,523
Valid N (listwise) 14
Berdasarkan tabel 27 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 90 dengan rata-rata 68,57. Sedangkan nilai terendah posttest adalah 70 dan nilai tertinggi 95 dan rata-rata 82,86. Grafik skor rata-rata hasil hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 14
Deskriptif Statistik Hasil Pretest Dan Posttest
d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest, disajikan pula data ketuntasan hasil pretest dan posttest dimana KKM yang ditetapkan sebesar 75. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 28 berikut.
0 20 40 60 80 100
Pretest Posttest
Tabel 28
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 4 28,57% 12 85,71%
Tidak Tuntas 10 71,43% 2 14,29%
Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest
jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 4 anak atau 28,57% dan yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 10 anak atau
71,43%, sedangkan saat dilakukan posttest jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 12 anak atau 85,71% dan yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 2 anak atau 14,29%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest disajikan dalam grafik berikut.
Gambar 15
Data Ketuntasan Hasil Pretest Dan Posttest
e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik dengan uji beda rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji beda rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
0 2 4 6 8 10 12 14
Pretest Posttest
Data Ketuntasan Hasil
Pretest
dan
Posttets
berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas hasil pretest dapat
Berdasarkan uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.370. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0.05, sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 30 berikut ini.
Tabel 30
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikasi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.366. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test) Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada tabel 31 berikut ini.
1) Penilaian Observer
Penilaian observer adalah penilaian dari guru tentang pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan. Hal ini bisa juga disebut dengan angket respon guru yang terdapat 7 kriteria penilaian. Berikut adalah tabel angket respon guru.
Tabel 32 Angket Respon Guru
NO Kriteria Atau Indikator Skor Kategori
1 Kesesuaian Media papan kartun bilangan
dengan indikator pembelajaran. 4 Setuju
2 Kesesuaian Media papan kartun bilangan
dengan tujuan pembelajaran. 4 Setuju
3 Kesesuaian Media papan kartun bilangan
dengan konsep materi yang diajarkan. 4 Setuju
4 Media papan kartun bilangan membantu siswa
memperoleh pengalaman belajar yang baik. 4 Setuju
5
Pembelajaran dengan Media papan kartun bilangan dapat membantu anak dalam memahami materi
4 Setuju
6 Pembelajaran menggunakan media membuat
siswa tertarik mengikuti pelajaran. 4 Setuju
7 Pembelajaran menggunakan media dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. 4 Setuju
Rata-rata 4.0 Setuju
Lembar penilaian pada aspek tampilan meliputi sepuluh indikator yang harus dipenuhi. Hasil penilaian dapat dilihat pada Lampiran. Berdasarkan penilaian observer diperoleh skor rata-rata 4.0 kriteria
penilaian sesuai dengan Tabel 9 menunjukkan kategori baik.
2) Respon Siswa
terdiri dari 7 poin pernyataan. Hasil rata-rata dari angket respon siswa yaitu sebagai berikut :
Tabel 33 Angket Respon Siswa
NO Kriteria Atau Indikator Rata-Rata Kategori
1
Media pembelajaran papapan kartun bilangan ini membuatku tertarik dalam mengikuti pembelajaran matematika
4,43 Sangat Setuju
2
Permainan papan kartun bilangan ini lebih mudah untuk memahami materi operasi bilangan bulat
4,38 Sangat Setuju
3
Media pembelajaran di dalam permainan papan kartun bilangan membuatku tertarik
memperhatikan penjelasan guru.
4,36 Sangat Setuju
4 Peraturan permainan dalam papan kartun bilangan ini mudah dipahami
4,50 Sangat Setuju
5 Media pembelajaran papan kartun bilangan menarik
4,64 Setuju
Rata-rata 4,46 Sangat
Setuju
B. PEMBAHASAN
1. Kevalidan Media Papan Kartun Bilangan
Penelitian ini mengembangkan pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan dengan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat kelas IV. Proses pembuatan dari penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).
Pembelajaran ini sudah divalidasi dan disetujui oleh validator. Hasil validasi tersebut kemudian diuji cobakan. Uji coba media papan kartun bilangan ini dilaksanakan dua kali. Satu kali saat uji terbatas dengan 5 siswa kelas IV dan kemudian diuji cobakan saat implementasi dengan 14 siswa kelas IV.
a. Hasil Validasi Materi
Validasi materi meliputi aspek materi. Dalam aspek materi terdapat 10 indikator, dimana ada empat indikator yang mendapaikan
kebermanfaatan media papan kartun bilangan dalam mempermudah pemahaman konsep, efisiensi media untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Enam indikator lainnya mendapatkan 4 poin penilaian atau dinyatakan baik. Empat indikator tersebut adalah kelengkapan materi berdasarkan topik-topik yang diuraikan disilabus, kemudahan mempelajari materi, kemudahan akses media pembelajaran papan kartun bilangan, kemudahan pemanfaatan bahan ajar operasi bilangan
bulat yamg disediakan, kemudahan memahami materi dengan peraturan penggunaan papan kartun bilangan, manfaat papan kartun bilangan untuk penguasaan konsep materi bagi siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek materi dinyatakan baik dengan rata-rata skor adalah 4,18.
b. Hasil Validasi Validator Media
Validasi oleh validator media meliputi 6 indikator, ada dua aspek yang mendapatkan poin 4 atau dinyatakan baik yaitu kesesuaian media pembelajaran dengan materi yang di ajarkan, keruntutan media yang digunakan dalam pembelajaran, dan ada empat indikator yang mendapatkan point 3 atau dinyatakan sedang yaitu kesesuaian media pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan, kelengkapan media pembelajaran, kemudahan pemanfaatan media dalam pembelajaran, kemampuan media mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi siswa.
Jika keenam indikator tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka diperoleh rata-rata-rata-ratanya adalah 3,82. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di dalam media papan kartun
bilangan tersebut cukup baik dan layak untuk diimplementasikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator media.
2. Keefektifan Media Papan Kartun Bilangan
data hasil nilai pretest dan posttest yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0.797 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Diterimanya Ha menunjukkan bahwa media pembelajaran papan kartun bilangan yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
Keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest yang lebih baik daripada rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest yaitu 82,86 dan rata-rata hasil pretest yaitu 68,57. Selain ini keefektifan juga terlihat dari
hasil presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau melebihi KKM. Saat posttest presentase siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu 85,71% sedangkan saat pretest presentase siswa yang nilainya melebihi KKM yaitu 28,57%.
3. Kepraktisan Papan Kartun bilangan
Kepraktisan pembuatan media papan kartun bilangan dinilai berdasarkan hasil yang didapatkan dari angket respon guru dan juga angket respon siswa pada pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan yang sudah diimplementasikan sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan hasil angket respon guru dan angket respon siswa.
a. Penilaian Observer
Berdasarkan penilaian dari observer/angket respon guru diperoleh skor rata-rata 4,09 dengan presentase 81,36% dan menunjukkan kategori setuju. Hal ini karena dalam pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan memang sudah baik dalam pembelajarannya, namun ada beberapa bagian yang sebaiknya siswa maju ke depan untuk dijadikan contoh mengerjakan dengan menggunakan papan kartun bilangan.
dengan soal-soal undian yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang baru saja dipelajari.
Observer juga mengatakan bahwa media dan penyampaian materinya sudah baik dan membuat siswa terbantu dalam proses pembelajaran karena penyampaian materi menggunakan media bergambar yang menarik perhatian siswa untuk mau memperlajari. Siswa juga menjadi lebih antusias dalam pembelajarannya.
b. Respon Siswa
Berdasarkan hasil analisis dari lembar angket/respon pendapat siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan pada materi operasi bilangan bulat kelas IV memiliki tampilan yang menarik dan menyenangkan karena terdapat gambar dan peraturan-peraturan yang ada dalam media papan kartun bilangan yang membuat siswa senang mengerjakan soal yang diberikan. Siswa juga menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan ini dapat membantu mereka dalam memahami materi operasi bilangan bulat melalui tampilan materi dan soal undian yang terdapat dalam media papan kartun bilangan. Mereka juga menyatakan bahwa mereka lebih berminat dan bersemangat belajar dengan adanya pembelajaran menggunakan media papan kartun bilangan tersebut.
C. TEMUAN PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa penggunaan penggunaan media papan kartun bilangan pada mata pelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas IV, diperoleh
beberapa temuan antara lain sebagai berikut:
2. Siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ingin mendapatkan soal undian terus menerus.
3. Siswa dapat memahami dan menyelesaikan latihan soal yang diberikan setiap akhir pembelajaran dengan baik dan benar karena memahami konsep operasi bilangan bulat dengan menggunakan media papan kartun bilangan.
4. Melalui kegiatan kelompok dan diskusi siswa dapat bekerjasama dan
belajar menghargai pendapat teman lain.