• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Ex In Supervision untuk Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Guru di Gugus Pergiwo Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Ex In Supervision untuk Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Guru di Gugus Pergiwo Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode tindakan karena penelitian ini berupaya menerapkan aktivitas ex-in supervision dalam upaya meningkatkan pengelolaan pembelajaran guru di Gugus Pergiwo. Penulis ingin mengetahui apakah ex-in supervision yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan pengelolaan pembelajaran guru.

3.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gugus Pergiwo, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung dari bulan Januari sampai bulan Mei 2015. Gugus Pergiwo, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung terdiri dari 7 sekolah dasar (SDN 1 Jampiroso, SDN 2 Jampiroso, SDN 3 Jampiroso, SDN 1 Jampirejo, SDN 2 Jampirejo, SD Kanisius, SD Shekinah).

(2)

pembatasan masalah dan topik dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, dan feasibility masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.

3.3 Subyek Penelitian

Berkaitan dengan teknik pengambilan subyek dalam penelitian ini, Arikunto (2005:120)

mengemukakan ”Untuk sekedar ancer-ancer maka

apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Peneliti hanya mengambil 10% dari 111 guru atau sebanyak 11,60 = 12 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

(3)

dan rencana tindakan dengan menggunakan panduan program supervisi akademik model ex in supervision , kemudian setelah ada kesepakatan dari rencana yang dibuat dari kepala sekolah Gugus Pergiwo adalah pelaksanaan tindakan dan mengamatinya dan selanjutnya mengolah dan menafsirkan data tahap akhir melaporkan.

Teknik pengambilan data juga dilakukan melalui studi dokumen,yakni: 1) Program tahunan, 2) program semester, 3) silabus, 4) jurnal pembelajaran, 5) RPP, 6) daftar nilai, 7) daftar presensi siswa, 8) program perbaikan dan pengayaan, foto-foto kegiatan pembelajaran.

Hal ini merupakan pelengkap triangulasi data yakni studi dokumen, observasi dan wawancara. Sehingga hasil yang dicapai akan lebih kredibel (dapat dipercaya) bila di dukung dokumen yang ada dan sesuai.

3.5 Kerangka Dasar Penelitian Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu persiapan, identifikasi ide awal, pencarian dan analisis fakta, pelaksanaan tindakan, serta mengolah data dan analisis data.

1. Tahap Persiapan

(4)

akademik program pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang kemudian diteruskan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung memberikan izin yang kemudian dikirim ke Ketua Gugus Pergiwo Kecamatan Temanggung.

2. Tahap Identifikasi Ide Awal

Untuk mengetahui kondisi proses pembelajaran yang berlangsung di Gugus Pergiwo, peneliti melakukan

fact finding dan analisis fakta. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan dalam membuat perencanaan umum yang terdiri atas langkah-langkah tindakan, dan mengimplementasi tindakan, mengawasi proses implementasi dan dampak, menjelaskan kegagalan dan dampak untuk dilakukan pada perencanaan siklus. 3. Pencarian, dan Analisis Fakta

Pengumpulan data melalui fact finding technique (teknik menemukan fakta) dilakukan melalui dua pendekatan, yakni: (1) observasi terhadap pelaksanaan

ex-in supervasion dengan maksud mengamati secara

langsung fakta-fakta autentik yang terjadi dalam aktivitas proses pembelajaran; dan (2) wawancara untuk mengetahui persepsi guru tentang pengelolaan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar.

(5)

melakukan sendiri dan yang diwawancarai ialah kepala sekolah dan guru (responden). Peneliti memutuskan untuk mewancarai enam kepala sekolah dengan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya.

Hasil observasi dan wawancara tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dengan terlebih dahulu melakukan pengurutan, pengklafikasian, dan

cross chek (pengecekan timbal balik). Hasil yang

diperoleh melalui observasi diurutkan dan diklasifikasikan, sedangkan hasil dari wawancara diklasifikasi, kemudian dilakukan pengecekan secara timbal balik.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Pelaksanaan implementasi tindakan terdiri atas siklus. Jumlah siklus yang dilakukan disesuaikan dengan pencapaian tujuan. Maksudnya, apabila tujuan telah tercapai setelah diberi perlakuan maka siklus dihentikan dan penelitian dianggap sudah selesai. Tujuan dianggap tercapai apabila terjadi peningkatan pengelolaan pembelajaran dilihat dari indikator peningkatan yang terdiri atas memenuhi standar dan tidak memenuhi standar. Masing-masing siklus yang dilakukan terdiri atas tahapan, yaitu: (a) tahap perencanaan; (b) tahap implementasi tindakan; (c) tahap monitoring implementasi dan efek; (d) tahap evaluasi dan refleksi penjelasan kegagalan.

(6)

pengamatan, dilanjutkan analisis, dan 4) refleksi. Tindakan pertama yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pengelolaan proses pembelajaran guru melalui studi pendahuluan. Hasil dalam studi pendahuluan akan menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus.

a. Siklus I

1) Perencanaan

Hasil studi pendahuluan menjadi dasar untuk perencanaan siklus I, yang dilaksanakan melalui diskusi seluruh kepala sekolah Gugus Pergiwo. Rencana mencakup butir-butir berikut

a) Membuat kesepakatan pelaksanaan supervisi kepala sekolah eksernal dengan guru yang akan disupervisi mengingat manajemen kelas masih merupakan problem besar yang disebabkan beberapa faktor, yaitu kurangnya saling menerima dan saling percaya antara guru dan kepala sekolah internal, persiapan pembelajaran belum terencana dengan baik, pengelolaan kegiatan pembelajaran yang kurang maksimal. Walaupun guru sudah berusaha untuk menampilkan pembelajaran yang terbaik.

(7)

c) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam kegiatan supervisi eksternal. Dengan menggunakan instrumen penelitian Standar proses dan standar pengelolaan

d) Catatan khusus dibuat oleh kepala sekolah pada saat ex-in supervisi bila di ada temuan yang berhubungan dengan guru dalam pengelolaan pembelajaran.

e) Guru menerima hasil penilaian kemudian mendiskusikan bagian-bagian pelaksanaan proses pembelajaran yang masih dianggap kurang.

f) Mengadakan tindakan balikan. g) Mengadakan tindak lanjut.

2) Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)

Kegiatan yang dilaksankan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah eksternal menilai guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran dengan mengunakan instrumen standar proses dan standar pengelolaan

b. Guru menerima hasil penilaian dari kepala sekolah, kemudian guru mendiskusikan bagian bagian pelaksanaan proses pembelajaran yang masih dianggap kurang.

(8)

Dalam observasi peneliti minta bantuan ketua gugus sebagai observer untuk melakukan pengamatan, pengamatan diarahkan untuk

a. Memeriksa administrasi guru yang meliputi: 1) Program tahunan, 2) program semester, 3) silabus, 4) jurnal pembelajaran, 5) RPP, 6) daftar nilai, 7) daftar presensi siswa, 8) program perbaikan dan pengayaan.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran yang meliputi: 1) penguasaan materi pembelajaran, 2) pendekatan atau strategi pembelajaran, 3) pemanfataan sumber atau media pembelajaran, 4) pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, 5) penilaiaan proses dan hasil belajar. 4) Refleksi

(9)

Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dengan menyempurnaan proses pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi siklus I

3.6

Analisis Data

Data yang diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, serta melalui observasi dianalissis secara kualitatif dengan model interaktif yang dikembangkan Miles dan Huberman, sebagai berikut:

a. Reduksi data

Dilaksanakan dengan menyortir data yang sama yang diperoleh dari sumber yang berbeda, menyingkirkan data yang dianggap tidak penting atau yang digunakan pada analisis berikut, juga dilakukan menyeleksi, memusatkan perhatian data yang meragukan dengan melakukan pengecekan kembali, menyederhanakan,

mengatur, membuat penajaman,

mengklasifikasikan dan membuat ringkasan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilaksanakan.

b. Penyajian Data

(10)

agar dapat memberikan gambaran yang jelas sesuai dengan fokus penelitian.

c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi

Merupakan upaya peneliti untuk mencari dan mengungkapkan makna dari komponen data yang disajikan dengan mengkaji pola, perbedaan dan persamaan penjelasan, hubungan sebab akibat dan proposisi. Sebelum dilakukan penarikan kesimpulan dan verivikasi dilakukan peninjauan terhadap penyajian data dan catatan di lapangan, baik melalui diskusi dengan koloborator dan juga responden.

Adapun data tentang jumlah responden yang berada pada tingkatan tertentu berdasarkan kriteria penilaian yang mencakup tidak memenuhi standar, dibawah standar, memenuhi standar, dan diatas standar dihitung dengan menggunakan analisis kuantitatif, baik untuk mencari skor rata-rata (mean) maupun untuk menhitung skor persentase responden yang mendapat skor tertentu. Untuk menghitung skor rata-rata dengan menggunakan rumus:

di mana:

X = Σx

X = mean

N Σx = jumlah data

(11)

Mean diperoleh dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyak data (Santoso, 2008:7). Selain itu untuk memudahkan peneliti melihat kecenderungan peningkatan pengelolaan pembelajaran guru dan persentasenya setelah dterapkan ex-in

supervision, digunakan pula perhitungan persentase,

yaitu jumlah yang menjawab dibagi dengan jumlah responden dikalikan dengan seratus persen.

3.7 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian tindakan yang dilakukan peneliti dengan kredibilitas (credibility) data. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan caranya peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru.

(12)

program bimbingan dan pengayaan, dan foto-foto kegiatan pembelajaran.

3.8 Indikator Kriteria Keberhasilan Tindakan

Keberhasilan dalam penelitian tindakan ini apabila terjadi pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan pembelajaran kemudian didesain dan diterapkan dalam pembelajaran yang ditandai meningkatnya kemampuan pengelolaan pembelajaran guru berdasarkan indikator “memenuhi standar atau di

atas standar.” Artinya, apabila terdapat 11 responden

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menemukan bahwa secara umum implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah pada proses pembelajaran baik aspek perencanaan, pelaksanaan, maupun

kepala sekolah dan guru sebesar 2.10 yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan tugas supervisi masih kurang optimal terlebih pada indikator

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikan hubungan antara supervisi akademik Kepala Sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja mengajar guru Sekolah

Agustinus Marwanto,S.Pd kepala sekolah SD Kanisius Temanggung mengatakan bahwa guru yang disupervisi dari kelas I sampai VI ada beberapa temuan masalah dalam

(2) pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan sangat sesuai program, jadwal, intrumen yang digunakan sesuai rancangan, aspek-aspek yang disupervisi dinilai telah

Melihat minimnya pelaksanaan program supervisi oleh kepala sekolah tersebut, diperlukan model supervisi dari pengawas kepada kepala sekolah melalui teknik workshop untuk

Pembinaan Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Supervisi di Gugus Hasanudin Kebonagung Demak, Program Pascasarjana Magister Managemen

Supervisi Pengembangan supervisi akademik melalui kunungan kelas Kinerja Guru rendah prestasi siswa turun Evaluasi Supervisi Perencanaan Supervisi Pelaksanaan