• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN A. Rasional

149

6.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

150 B. Tujuan

Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill):

1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;

2. Memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;

3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang agribisnis tanaman;

4. Memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3;

5. Memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi tanaman.

C. Karakteristik

Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan fondasi dalam produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbenihan. Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada pentingnya pertanian bagi ketersediaan pangan, peluang pasar, dan usaha agribisnis tanaman, tantangan perubahan iklim global, juga peluang kerja di industri agribisnis tanaman, serta konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas pembelajaran dilakukan dengan ragam kegiatan sebagai berikut:

1. Pembelajaran di ruang-ruang kelas;

2. Pembelajaran di laboratorium, workshop, bangsal unit-unit pembenihan, pembesaran, hama penyakit tanaman;

3. Pembelajaran di unit teaching factory;

4. Pembuatan projek sederhana;

5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;

6. Berkunjung ke industri yang relevan;

7. Pencarian informasi melalui media digital.

Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta

151

metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.

Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan studi kasus. Pembelajaran Dasar- dasar Agribisnis Tanaman dapat dilakukan dengan sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Tanaman adalah mata pelajaran yang mengintegrasikan kemampuan-kemampuan dasar baik soft skills maupun hard skills, meliputi kemampuan pemahaman profil industri dan profesi di industri tanaman, perkembangan teknologi bidang tanaman, isu-isu global terkait dengan tanaman dengan penanganan pada tingkat lokal, agripreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pemahaman teknis dasar proses produksi tanaman, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi tanaman, pembiakan tanaman dan pemahaman manajemen/

pengelolaan secara menyeluruh dalam proses kegiatan produksi tanaman.

Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada di industri, dunia usaha sektor tanaman, dan persyaratan standar kompetensi yang relevan.

Elemen Deskripsi

Proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman

Meliputi pemahaman proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi,

penggunaan dan perawatan peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi produksi dan isu-isu global terkait dengan agribisnis dan industri tanaman

Meliputi pemahaman tentang perkembangan proses produksi tanaman secara konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global, perubahan iklim,

ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming (pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.

Agripreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang agribisnis tanaman

Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,

152

Elemen Deskripsi

serta peluang usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.

Teknis dasar proses produksi

tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan distribusi produk hasil

panen.

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap proses produksi tanaman

Meliputi pemahaman tentang faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.

Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik konvensional maupun modern.

Pengelolaan menyeluruh

proses produksi tanaman Meliputi pemahaman tentang penerapan dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta pelestarian kearifan lokal.

D. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman

Pada akhir fase E, peserta didik dapat

memahami proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi produksi dan isu-isu global terkait dengan agribisnis dan industri tanaman

Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami perkembangan proses produksi tanaman secara konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional

sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming (pertanian

berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.

153

Elemen Capaian Pembelajaran

Agripreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang agribisnis tanaman

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.

Teknis dasar proses produksi

tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan distribusi produk hasil panen.

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap proses produksi tanaman

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang faktor-faktor yang

berpengaruh kepada proses produksi tanaman:

faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.

Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik

konvensional maupun modern.

Pengelolaan menyeluruh

proses produksi tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami penerapan dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam

pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta pelestarian kearifan lokal.

E. Referensi

1. Anindita, R, Baladina N. 2017. Pemasaran Produk Pertanian. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

2. Firdaus, Muhammad. 2012. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

3. Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

4. Jumin, Hasan Basri. 2019. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: Rajawali Press.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

154

6.2 CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRIBISNIS TERNAK

Garis besar

Dokumen terkait