178
179
tepat waktu, komunikatif, kepemimpinan (leadership) dan adaptif. Peserta didik yang memahami Dasar-dasar Kehutanan diharapkan dapat menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kehutanan bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang kehutanan;
2. Memahami perkembangan teknologi di bidang kehutanan dan isu-isu global terkait kehutanan dan upaya penanggulangannya pada tingkat lokal;
3. Memahami profil agripreneur, peluang usaha dan peluang kerja /profesi di bidang kehutanan;
4. Memahami konsep dasar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
5. Memahami prinsip pengelolaan hutan secara berkelanjutan;
6. Memahami penanganan pekerjaan/komoditas kehutanan sesuai prosedur, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Kehutanan merupakan fondasi mempelajari program keahlian kehutanan. Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan kepada lapangan kerja, jabatan kerja atau peluang kerja dan wirausaha setelah lulus, dan konsentrasi yang akan dipelajari di kelas XI dan XII, agar dapat menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium/workshop/bangsal unit-unit yang relevan;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembelajaran membuat projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri kehutanan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
180
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajarn. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian unjuk kerja, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Kehutanan dapat dilakukan dengan sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-dasar Kehutanan terdiri atas 9 elemen yaitu:
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang kehutanan
Meliputi pemahaman proses bisnis secara menyeluruh di bidang kehutanan, antara lain tentang penerapan K3LH, perencanaan
produksi kehutanan, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di bidang kehutanan, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi dan isu-isu global di bidang kehutanan
Meliputi perkembangan teknologi di bidang kehutanan, meliputi perkembangan
bioteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IOT) pada proses-proses
penanganan bidang kehutanan, proses pengolahan hasil bidang kehutanan dan pengujian laboratorium, serta isu-isu pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global/regional/lokal, Sustainable Goal Developments (SDGs).
Profil agripreneur, peluang usaha dan kerja /profesi di bidang kehutanan
Meliputi pemahaman tentang profil
agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, profesi/pekerjaan di bidang kehutanan dalam rangka menjaga kelestarian hutan serta menumbuhkan jiwa wirausaha, peluang usaha dan peluang kerja di bidang kehutanan.
Teknik dasar pekerjaan kehutanan
Meliputi pemahaman melalui praktik terbatas tentang dasar-dasar pengelolaan pekerjaan dan teknologi yang digunakan di bidang kehutanan.
Konsep dasar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Meliputi pemahaman tentang konsep konservasi, sumber daya alam hayati,
tumbuhan dan satwa liar (TSL), ekosistem, identifikasi komponen ekosistem, prinsip konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, konsep kawasan hutan dengan nilai konservasi tinggi atau High Conservation Value Forest (HCVF).
181
Elemen Deskripsi
Perlindungan hutan Meliputi pemahaman tentang penyiapan pekerjaan perlindungan hutan, pengelolaan alat perlindungan hutan, identifikasi kegiatan perlindungan hutan berdasarkan sumber kerusakan, pekerjaan perlindungan hutan, pendokumentasian proses dan hasil
pekerjaan perlindungan hutan.
Penanganan pekerjaan/
komoditas kehutanan sesuai prosedur dan keselamatan dan kesehatan kerja
Meliputi pemahaman tentang
pengidentifikasian karakteristik dan
penanganan pekerjaan/komoditas kehutanan dengan menerapkan prinsip dan prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH).
Komunikasi efektif dalam melakukan pekerjaan di bidang kehutanan
Meliputi pemahaman tentang strategi komunikasi dan komunikasi efektif dalam melakukan pekerjaan di bidang kehutanan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran utuh mengenai program keahlian Kehutanan, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E, peserta didik akan menguasai capaian pembelajaran sebagai berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang kehutanan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang kehutanan, antara lain tentang penerapan K3LH, perencanaan produksi kehutanan, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di bidang kehutanan, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi dan isu-isu global di bidang kehutanan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi di bidang kehutanan, meliputi perkembangan bioteknologi, otomatisasi, digitalisasi, internet of things (IOT) pada proses-proses
penanganan bidang kehutanan, proses pengolahan hasil bidang kehutanan dan pengujian laboratorium serta menganalisis isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global/regional/ lokal, Sustainable Goal Developments (SDGs).
Profil agripreneur, peluang usaha dan kerja /profesi di bidang kehutanan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan tentang profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, profesi/pekerjaan di bidang kehutanan dalam rangka menjaga kelestarian hutan serta menumbuhkan jiwa wirausaha, peluang usaha dan peluang kerja di bidang kehutanan.
182
Elemen Capaian Pembelajaran
Teknik dasar pekerjaan
kehutanan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami melalui praktik terbatas tentang dasar-dasar pengelolaan pekerjaan dan teknologi yang digunakan di bidang kehutanan.
Konsep dasar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan tentang konservasi, sumber daya alam hayati, tumbuhan dan satwa liar (TSL), ekosistem, identifikasi komponen ekosistem, prinsip konservasi sumber. daya alam hayati dan ekosistemnya, konsep kawasan hutan dengan nilai konservasi tinggi atau High Conservation Value Forest (HCVF).
Perlindungan hutan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan penyiapan pekerjaan perlindungan hutan, pengelolaan alat perlindungan hutan, identifikasi kegiatan perlindungan hutan berdasarkan sumber kerusakan, pekerjaan perlindungan hutan, pendokumentasian proses dan hasil
pekerjaan perlindungan hutan.
Penanganan pekerjaan/
komoditas kehutanan sesuai prosedur dan keselamatan dan kesehatan kerja
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami tentang pengidentifikasian karakteristik dan penerapan penanganan komoditas kehutanan dengan menerapkan prinsip dan prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).
Komunikasi efektif dalam melakukan pekerjaan di bidang kehutanan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi komunikasi dan komunikasi efektif dalam melakukan pekerjaan di bidang kehutanan.
E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 21 Nomor 2019 tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Kehutanan dan pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu Pada Jabatan Kerja Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produk Lestari.
2. Kepmenaker Nomor 68 Nomor 2013 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Kehutanan Bidang Perencanaan, Pemanfaatan Hasil Hutan, Rehabilitasi Hutan, Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam, Serta Administrasi Kehutanan Untuk Sumber Daya Manusia Pada Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
3. Sustainable Forest Management, http://www.fao.org/forestry/sfm/en/
4. Keadaan Hutan Indonesia, Forest Watch Indonesia and Global Forest Watch.
183
7.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN