1. Dasar Ideal Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam yang ideal mi. identik dengan dasar ajaran Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an dan Hadits dijadikan sebagai dasar pemikiran untuk merancang sistem pendidikan, bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keyakinan semata, akan tetapi kebenaran itu juga sejalan dengan kebenaran yang sifatnya historis yang dapat diterima oleh nalar dan bukti sejarah.
Menurut Zakiah Darajat dkk. (1992 : 19), dasar ideal pendidikan Islam terdiri dari al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al-maslahah al-mursalah, istihsan, qias dan sebagainya. Pendapat ZakiahDarajat sejalan dengan pendapat al-Syaebani sebagaimana dikutip oleh Djalaluddin dan Said (1996 : 37) bahwa dasar pendidikan Islam adalah al-Qur'an dan Hadits yang kemudian dikembangkan dalam bentuk qias syar'i, ijma'yang diakui, ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pemikiran yang menyeluruh dan terpadu tentang jagad raya, masyarakat dan bangsa, pengetahuan kemanusiaan dan akhlak, dengan merujuk kepada al-Qur'an dan Hadits sebagai dasar utama.
Sedangkan Said Ismail Ali berpendapat bahwa dasar ideal pendidikan Islam terdiri dari al-Qur'an, Sunnah Nabi SAW., kata-kata sahabat, kemaslahatan umat (sosial); nilai-nilai dan adat kebiasaan, serta hasil pemikiran para pemikir Islam. Dalam hal ini, keenam dasar tersebut merupakan hirarki yang tidak dapat diubah urutannya, walaupun pada hakekatnya keseluruhan dasar itu telah mengkristal dalam al-Qur'an dan as-Sunnah (Muhaimin dkk, 1993 : 145).
Dan ketiga pendapat di atas, tidak terdapat perbedaan yang prinsip mengenai dasar ideal dari pendidikan Islam baik dari segi hirarki atau susunannya, bahwa al-Qur'an sebagai dasar utama dan Hadits menjadi dasar kedua setelah al-Qur'an, yang disusul kemudian hasil pemikiran dari para ulama (ijtihad) baik dalam bentuk qjyas, ijma', al-maslahah al-mursalah, istihsan, adat dan sebagainya.
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa dasar-dasar ideal dari pendidikan Islam:
1. Al-Qur’an. Merupakan sumber pendidikan utama bagi setiap muslim, sesungguhnya Allah telah memberikan pengetahuan dan pelajaran melalui wahyuyakni Al-Qur’an, dimana menduduki tempat paling utama dalam pengambilan sumber pendidikan islam.
2. Al-Sunnah. Sunnah merupakan manivestasi atau penafsiaran Al-Qur’an yang paling baik, yakni berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi dimana dijadikan sumber pendidikan islam. Adapun kedudukannya: a) menjelaskan ayat Al-Qur’an dengan mengukuhkan atau memperkuat apa yang sudah dijelaskan Al-Quran; b) menjelaskan ayat Al- Qur’an dengan merinci, membatasi atau menjabarkan ayat Al-Qur’an yang sifatnya masih global.
3. Kata-kata sahabat. Sahabat adalah orang yang paling dekat dan bertemu langsung dengan Nabi, sehingga perkataan mereka dapat juga dijadikan sumber pendidikan islam.
4. Kemashalatan masyarakat. Maksudnya adalah suatuyang membawa manfaat dan menjauhkan dari mudarat, kemashalatan berkembang dan berubah sesuai dengan zaman dan berbeda menurut tempat.
5. Nilai-nilai adat istiadat dan kebiasaan sosial. Berkaitan bawa pendidikan adalah usaha memelihara, pengembangan dan pewarisan nilai-niai budaya atau kebiasan sosial masyarakat yang positif.
6. Hasil pemikiran-pemikiran dalam islam. Seperti pemikiran para filosofi, pemikir dan intelek muslim khususnya dalam bidan pendidikan dapat menjadi referendi pengembangan pendidikan islam.
2. Dasar Operasional Pendidikan Islam
yang berlaku di mana pendidikan itu berlangsung. Demikian pula halnya dengan pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia saat ini juga tidak lepas dari perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini, perundang-undangan yang relevan dan berkaitan langsung dengan pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia dijadikan sebagai dasar operasional pelaksanaan pendidikan Islam. Adapun dasar operasional tersebut adalah :
a. UUD 1945, pasal 29 (ayat 1 dan 2)
Ayat 1 berbunyi : "Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa". Sedangkan ayat 2 berbunyi : "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
Pasal. 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada warga negara Republik Indonesia untuk memeluk agama, dan beribadat sesuai dengan agama yang dipeluknya, bahkan mengadakan kegiatan yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat, termasuk di dalamnya melaksanakan pendidikan dan pengajaran Islam. Dengan kata lain, pendidikan Islam yang search dengan bentuk ibadah yang diyakininya diizinkan dan dijamin pelaksanaannya oleh negara.
Dengan demikian pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia mempunyai dasar operasional yang kuat.
b. GBHN
Dalam GBHN Tahun 1993 Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa No.2 disebutkan :
"Kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan sehingga, terbina kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kualitas kerukunan antar dan antara umat beragama,dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan moral untuk bersama-sama membangun masyarakat".
Memperhatikan GBHN Tahun 1993 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan keagamaan termasuk (di dalamnya agama, Islam), supaya semakin dikembangkan dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan untuk memperkembangkan keagamaan itu sangat diperlukan pelaksanaan pendidikan termasuk di dalamnya pendidikan Islam.
c. UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
1)
Pasal 11 ayat 1 disebutkan :"Jens pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional".
2)
Pasal 11 ayat 6 disebutkan :"Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan".
Sedangkan dari Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan keagamaan bermaksud mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranannya sebagai pemeluk agama, yang benar-benar memadai. Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik dapat menjalankan peranannya dengan balk diperlukan pengetahuan Ilmu Pendidikan Islam.
Mengingat ilmu ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja, tetapi juga praktis. Ilmu Pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis), sehingga la benar-benar manipu memainkan peranannya dengan tepat dalam hidup dan kehidupan.