Dewan Komisaris dan Direksi.
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Dewan Komisaris dan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan Komisaris dan Direksi ataupun Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial.
CIMB Niaga telah mengakomodir aturan tersebut dalam Anggaran Dasar Bank. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan pengalaman dan pemahaman industri perbankan, integritas, dan dedikasi setiap individu.
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Bank akan mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta menunjang pencapaian visi dan misi Bank untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Bank telah memiliki Kebijakan Keberagaman Komposisi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi (No. M.07 Versi 01.2019) yang mengatur sebagai berikut:
KEBERAGAMAn KOMPOSiSi AnGGOTA DEWAn KOMiSARiS
Faktor keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris, antara lain terdiri dari:
1. Keahlian/Pengalaman/Pendidikan, memiliki paling kurang:
a. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan di bidang ekonomi/
bisnis/ keuangan, dan/atau
b. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan di industri perbankan, dan c. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan di bidang manajemen risiko.
2. Kewarganegaraan
Mayoritas (lebih dari 50% (lima puluh persen)) anggota Dewan Komisaris merupakan Warga Negara Indonesia 3. Jenis Kelamin
Mempertimbangkan keberagaman jenis kelamin dari anggota Dewan Komisaris
4. Usia
Anggota Dewan Komisaris memiliki keberagaman jenjang usia.
5. Independensi
a. Minimum 50% (lima puluh persen) anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
b. Masa jabatan Komisaris Independen sebanyak 2 (dua) periode berturut-turut, atau maksimum 9 (sembilan) tahun.
KEBERAGAMAn KOMPOSiSi AnGGOTA DiREKSi
Faktor keberagaman komposisi anggota Direksi, antara lain terdiri dari:
1. Keahlian/Pengalaman/Pendidikan, memiliki paling kurang:
a. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan di industri perbankan atau keahlian/pengalaman kerja/pendidikan di bidang ekonomi/ bisnis,
b. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan di bidang manajemen risiko,
c. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian/
pengalaman kerja/pendidikan dibidang keuangan/
akunting.
2. Kewarganegaraan
Mayoritas atau lebih dari 50% (lima puluh persen) anggota Direksi merupakan Warga Negara Indonesia.
3. Jenis Kelamin
Memperhatikan keberagaman jenis kelamin dari anggota Direksi, dengan minimum 1 (satu) orang anggota berjenis kelamin wanita atau pria.
4. Usia
Anggota Direksi memiliki keberagaman jenjang usia.
5. Independensi
Presiden Direktur merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali Bank.
CIMB NIAGALAPORAN TAHUNAN 2019 aspek Keberagaman anggota dewan Komisaris
Kewarganegaraan Terdiri dari:
5 (lima) orang anggota Dewan Komisaris berkewarganegaraan Indonesia.
2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris berkewarganegaraan Malaysia.
1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Pendidikan Jenjang pendidikan anggota Dewan Komisaris meliputi tingkat Sarjana dan Pasca Sarjana dengan berbagai bidang pendidikan seperti ekonomi dan akuntansi, ekonomi studi pembangunan dan manajemen, keuangan serta ilmu politik dan psikologi.
Pengalaman Kerja Pengalaman kerja yang beragam, antara lain:
1. Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi dan/atau Pejabat atau Senior Eksekutif atau posisi penting lainnya pada institusi keuangan dan non keuangan nasional maupun multinasional;
2. Pejabat atau Anggota/Ketua Komite/Tim Khusus atau Staf Ahli atau menduduki posisi atau jabatan penting lainnya pada Lembaga Pemerintah, seperti BPPN, Departemen Keuangan dan Bank Indonesia;
3. Dosen dan Wakil Dekan perguruan tinggi terkemuka baik di dalam maupun luar negeri.
Independensi 1. Terdapat 4 (empat) Komisaris Independen dari 8 (delapan) anggota Dewan Komisaris atau sejumlah 50% (lima puluh persen) anggota Dewan Komisaris Bank merupakan Komisaris Independen.
2. Masa jabatan 3 (tiga) Komisaris Independen kurang dari 9 (sembilan) tahun, sedangkan 1 (satu) Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) kali periode jabatan, namun pengangkatan terakhir yang bersangkutan tetap memperhatikan dan sesuai (comply) dengan peraturan yang berlaku, yaitu dengan menyatakan dirinya tetap independen dalam RUPS Tahunan pengangkatannya yang terakhir.
Usia Keberagaman usia anggota Dewan Komisaris pada rentang usia yang cukup produktif dan matang (mature), yaitu 46 tahun – 72 tahun.
Jenis Kelamin Terdapat 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang berjenis kelamin wanita.
aspek Keberagaman anggota direksi Kewarganegaraan Terdiri dari:
10 (sepuluh) orang anggota Direksi yang berkewarganegaraan Indonesia.
1 (satu) orang anggota Direksi yang berkewarganegaraan Malaysia.
Pendidikan Jenjang pendidikan meliputi tingkat Sarjana dan Pasca Sarjana dengan berbagai bidang pendidikan seperti ekonomi, keuangan, hukum, perdagangan, bisnis, akuntansi, computer science, dan lain-lain.
Pengalaman Kerja Pengalaman kerja yang beragam, antara lain:
1. Anggota Direksi institusi keuangan dan non keuangan nasional maupun multinasional.
2. Berbagai posisi penting di bank nasional maupun bank asing, seperti Head of Strategic Business Development, Senior Country Operations Officers, Head of Corporate Banking, Head of Operation Risk, Head of Trading
& Structuring, Head of Treasury, Head of Network, Chief of Syariah Banking, Head of Finance & Business Planning dan lain-lain.
3. Komisaris Independen perusahaan asuransi.
4. Founder dan Senior Partner Law Firm.
5. Auditor.
Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman kerja dibidang perbankan.
Independensi Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Utama dan Pengendali Bank.
Usia Keberagaman usia anggota Direksi pada rentang usia yang cukup produktif dan tingkat kematangan (mature), yaitu 48 tahun – 62 tahun.
Jenis Kelamin Terdapat 6 (enam) orang anggota Direksi yang berjenis kelamin wanita, dari total 11 (sebelas) orang anggota Direksi.
CIMB NIAGALAPORAN TAHUNAN 2019
PEnCAPAiAn KEBijAKAn KEBERAGAMAn KOMPOSiSi DEWAn KOMiSARiS DAn DiREKSi
Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank saat ini telah memenuhi aspek keberagaman tersebut di atas dan selaras dengan strategi, Visi dan Misi Bank.45-55 Tahun 56-65 Tahun 45-55 Tahun
56-65 Tahun 66-75 Tahun
25% 37,5%
37,5%
Usia Dewan Komisaris
45%
55%
Usia Direksi
12,5%
87,5%
Laki-laki Perempuan
55%
45%
Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin
Dewan Komisaris
Jenis Kelamin Direksi
Kewarganegaraan Dewan Komisaris & Direksi
USA Indonesia
16
Malaysia
2 1
Pendidikan Dewan Komisaris & Direksi
S1
13
S2 5
Independensi Dewan Komisaris
50%
50%
Komisaris Independen Komisaris Non-Independen
1 3 1
1 1
9
1 1
1
Ilmu Politik Bisnis
Manajemen Risiko Ekonomi
Ilmu Komputer Manajemen
Kedokteran Akuntansi
Hukum Keahlian
Dewan Komisaris & Direksi
CIMB NIAGALAPORAN TAHUNAN 2019
Fokus kebijakan remunerasi Bank berlandaskan kinerja, kompetitif, adil, berbasis risiko dan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mempertimbangkan kemampuan Bank serta selalu memastikan bahwa tidak ada individu yang menerima imbalan di bawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sesuai dengan ketentuan POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum, Bank telah memiliki dan menerapkan kebijakan Remunerasi Berbasiskan Risiko No. A.06.02 sejak Oktober 2017 dan telah disempurnakan pada tanggal 1 Desember 2018 dengan menambahkan prinsip Syariah ke dalam kebijakan tersebut.