BAB II BERPIKIR KREATIF
F. PELUANG PENELITIAN BERIKUTNYA
35
tinggi fleksibilitas. Kelemahan yang dapat dijelaskan berdasarkan penelitian tersebut adalah: 1) Peneliti tidak bisa menjelaskan dalam penelitian ini dasar awal pemikiran peserta itu memiliki pandangan stereotip atau kontra stereotip atau tidak keduanya, 2) Peneliti mengatakan bahwa yang memberikan efek signifikan pada penelitian ini adalah karena kontra stereotip kurang berdasar. (Goclow ka, Crisp, 2013)
Bart, Hokanson, Sahin, dan Abdelsames (2015) melakukan penelitian mengenai investigasi perbedaan gender dalam kemampuan berpikir kreatif antara siswa kelas 8 dan 11. Peserta yang diteliti 996 siswa kelas 8 termasuk 503 laki- laki dan 493 perempuan dan 748 siswa kelas 11 termasuk 407 laki-laki dan 341 perempuan. Instrumen yang diberikan berupa kuesioner pribadi umum dan TTCT figural, Form A. memberikan skor lima subyek: (1) Kefasihan, (2) Orisinalitas;
(3) Elaborasi; (4) keabstrakan judul; dan (5) Ketahanan terhadap penutupan.
Pengumpulan data dilaksanakan peneliti dibantu guru yg memberikan kuesioner dan tes TTCT di tiap sekolah dengan persetujuan orang tua siswa. Hasil penelitian: 1) Bahwa perempuan kelas 8 secara signifikan lebih tinggi dari laki- laki kelas 8 disemua subyek kreativitas kecuali subtes kelancaran, 2) Temuan utama kedua perempuan secara signifikan lebih tinggi daripada laki-laki di antara siswa kelas 11 pada tiga subyek dari kreativitas, yaitu, elaborasi, abstraksi judul, dan ketahanan terhadap penutupan prematur; sedangkan, pria dan wanita mencetak sama dengan baik pada subyek kefasihan dan orisinalitas, 3) Subyek yang memiliki skor tinggi untuk fleksibilitas memiliki homogenitas fungsional yang lebih tinggi di gyrus oksipital superior kiri dan gyrus oksipital tengah kiri;
dan homogenitas rendah regional di precuneus kanan, 4) Subyek yang memiliki skor tinggi untuk kelancaran memiliki homogenitas fungsional yang lebih rendah di precuneus kanan. (Bart, Ho kanson, Sah in, Abdelsamea, 2015)
36
penggantian ide dengan ide yang baru; Combine, yaitu berpikir mengenai penggabungan dua atau lebih ide untuk menghasilkan ide yang baru; Adapt, yaitu berpikir mengenai bagian dari ide yang bisa diadaptasi atau dibuat perubahan dari ide; Modify atau Magnify atau Minimize, yaitu berpikir mengenai penggantian bagian atau seluruh ide, atau mengubahnya dengan cara tidak biasa; Put to other Uses, berpikir mengenai penggunaan ide atau soal untuk keguanaan/ tujuan lain;
Eliminate, yaitu berpikir mengenai penghilangan bagian dari ide dan mempertimbangkan yang bisa diperoleh dari situasi tersebut; Reverse/Rearrange, yaitu berpikir mengenai pembalikan urutan atau pengubahan pada suatu ide. (Ma. H, 2006) (Lou. J, Chen. C, Tsai. Y, Tseng.H, Shih. C, 2012) (Moreno. P, Yang. C, Hermandez, & Wood. L , 20 14)
Fokus berpikir yang dianjurkan bisa dalam bentuk penyusunan soal (problem posing). Jika fokus berpikir dalam penyusunan soal digabungkan dengan ide pembangkit SCAMPER, maka selanjutnya dapat ditentukan karakteristik berpikir kreatif, tingkatan dari berpikir kreatif fokus berpikir yang digabungkan dengan ide pembangkit SCAMPER. Atau bisa mencari tingkatan baru berpikir
kreatif dalam penyelesaian soal.
37
REFERENSI
Alder. (2002). Boost Your Creative Intelligence; Powerful Ways to Improve Your Creativity Quotient. London: British Library Cataloguing in Publication Data.
Amier. (2015). Analytical Thinking. Cairo: Center for Advancement of Postgraduate Studies and Research in Engineering Science, Faculty of Engineering - Cairo University (CAPSCU).
Aquarius Learning. (2015, Desember 6). Rahasia Sukses Dengan Berpikir Kreatif.
Diambil kembali dari Aquaries Resources:
http://aquariuslearning.co.id/rahasia-sukses-dengan-berpikir-kreatif/
Bart, Hokanson, Sahin, Abdelsamea. (2015). An Investigation of the Gender Differences in Creative Thinking Abilities Among 811 and 11th Grade Students. Thinking Skills and Creativity 17, 17 - 24.
Chesters. (2012). The Socratic Classroom; Reflective Thinking Trough Collaborative Inquiry. Rotterdam: Scase Publishers.
Enyinna. (2013). Success Without Brain For Entrepreneurs - Human Development and Finance. -: Xlibris Publishing.co.uk.
Gabora, I. (2002). Cognitive Mechanism Underlying The Creative Process. T.
Hewett and T. Kavanagh (Eds). Fourth International Conference on Creativity and Cognition, October 13-16 (hal. 126-133). UK:
Loughborough University.
Goclowka, Crisp. (2013). On Counter - Stereotypes and Creative Cognition:
When Interventions for Reducing Prejudice Can Boost Divergent Thinking. Thinking Skills and Creativity 8, 72 - 79.
Guilford. (1971). Characteristics of Creativity. State of Illinois: Illinois State Office of the Superintendent of Public Instruction, Springfield. Gifted Children Section.
Herring,S.R, Jones,B.R, & Bailey,B.P. (2009). Idea Generation Technologies Among Creative Professionals . Procedings of the 42nd Hawai International Coferences on System Sciences, 17-20 Mei (hal. 1-10).
Macca, Honolulu, HI, USA: HI, USA.
Jha, A. K. (2012). Creative Epistemology and Creative Pedagogy: Implication for Creative Mathematics Education. The 8th Global Conference on Creative
38
Engagements: Thinking with Children (hal. 1-10). Oxford, UK: Mansfield College.
Kamplis & Berki. (2014, December 6). Nurturing Creative Thinking. Diambil kembali dari International Academy of Education - International Bureau of
Education: (http://www.iaoed.org) -
(http://www.ibe.unisco.org/publications.htm)
Krulik,S., & Rudnick,J.A., & Milou,E. (2003). Teaching Mathematics in Middle School: A Practical Guide. USA: Pearson Education.
Lee, K. H. (2005). The Relationship Between Creative Thinking Ability and Creative Personality of Preschoolers. International Educational Journal 6 (2), 194-199.
Lou. J, Chen. C, Tsai. Y, Tseng.H, Shih. C. (2012). Using Blended Creative Teaching: Improving a Teacher Education Course on Designing Materials for Young children. Australasian Journal of Educational Technology (5) 28, 776 - 792.
Ma. H. (2006). A Synthetic Analysis of the Effectiveness of Single Components and Packages in Creativity Training Program. Creativity Research Journal Vol. 18 No. 4, 435 - 446.
McGregor. (2007). Developing Thinking Learning A Guide to Thinking Skill in Education. New York: Open University Press.
Meintjes,H., & Grosser,M. (2010). Creative Thinking in Prospective Teacher The Status Quo and The Inpact of Contextual Factors. South African Journal of Education, 30, 361-386.
Moreno. P, Yang. C, Hermandez, & Wood. L . (2014). Creativity in Transactional Design Problems: Non- Intuitive Findings of An Expert Study Using SCAMPER. International Design Conference- Design Dubrovnik- Crotia, May 19 - 24, 1-10.
Navarrete, C. (2013). Creative Thinking in Digital Game Design and Development: a Case Studi. Computer & Education 69, 320 - 331.
Siswono, T. E. Y. (2007). Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Disertasi Tidak Diterbitkan. Surabaya:
Pascasarjana Negeri Surabaya.
39
Torrance. (2002). The Manifesto: a Guide to Developing a Creative Carear.
British: Library of Conggress Catalog-in-Publication Data.
Wang, A.Y. (2012). Exploring The Relationshio of Creative Thinking to Reading and Writing. Thinking Skills and Creativity 7, 38 - 47.
Ward, T. B. (2007). Creative Cognition as a Window on Creativity. Methods International Journal, 28-37.
40