• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TERKAIT

BAB IV KOMUNIKASI MATEMATIS

C. PENELITIAN TERKAIT

66

Jumlah keseluruhan kelereng susi = 9 bungkus x jumlah kelereng tiap bungkus = 9 x 4 = 36 bungkus.

c. Kotak 1 adalah 12 kelereng, kotak 2 adalah 12 kelereng dan kotak 3 adalah 12 kelereng. Jadi jumlah keseluruhan kelereng kotak 1 + kotak 2 + kotak 3

= 12 + 12 + 12 = 36 kelereng.

Perhatikan dua jawaban di atas,

Si A sudah menggunakan komunikasi matematis, tetapi belum bisa dikatakan sudah menggunakan komunikasi matematis dengan baik karena belum memenuhi semua indikator komunikasi matematis. Si B sudah bisa dikatakan menggunakan komunikasi matematis dengan baik karena sudah memenuhi ke tiga indikator diatas yang meliputi (1) rigorousness yaitu ketepatan ide-ide matematis dalam pemecahan masalah, (2) economy yaitu keiritan ide matematis dalam pemecahan masalah, dan (3) freedom yaitu kebebasan dengan bermacam-macam ide matematis dalam pemecahan masalah.

67

konten pelajaran (iconic gesture), (5) mengkomunikasikan secara bebas (freedom) melalui gesture menunjuk obyek/gambar (deictic gesture), (6) mengkomunikasikan secara bebas (freedom) melalui gesture menggambar konten pelajaran kemudian (iconic gesture), dan (7) mengkomunikasikan secara bebas ide matematis melalui gesture menggambar dan menunjuk obyek (iconic dan deictic gesture).

Martinho, ( 2009 ) yang melakukan penelitian pada guru sekolah dasar di Swedia. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, subyek penelitian penelitian kolaboratif yang melibatkan seorang peneliti (penulis pertama makalah ini) dan tiga guru matematika, satu di kelas 5-6 dan dua lainnya di kelas 7-9 di Portugal.

Hasil penelitiannya dapat mengembangkan pemahaman guru tentang masalah komunikasi di kelasnya, menempatkan prakteknya di bawah pengawasan, dan mengembangkan proses komunikasi yang lebih baik antara guru dan murid- muridnya.

Olteanu, ( 2012 ) yang melakukan penelitian pada kelas dua SMA di Swedia. Jenis penelitian kualitatif, subyek penelitiannya 45 siswa, (25 laki-laki, 20 perempuan) kelas dua SMA. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif terjadi di dalam kelas jika memiliki aspek penting dalam belajar siswa sebagai titik awal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa tidak dapat memahami perbedaan antara nilai tertinggi /terendah dari fungsi kuadrat dantitik maksimum / minimum; itu perbedaan antara persamaan kuadrat dan fungsi.

Tunç-Pekkan & D‟Ambrosio (2008 )yang melakukan penelitian pada calon guru sekolah dasar di Midwestern university USA. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, subyek penelitiannya: 27 calon guru sekolah dasar di midwestern university Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menegaskan bahwa keyboard matematika memiliki karakteristik untuk matematika berbasis web interaktif.

Nilsson & Ryve (2010), yang melakukan penelitian pada siswa kelas enam (12-13 tahun) di Swedia. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas enam di Swedia (12-13

68

tahun). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penentukan fokus pada lawan bicara, membantu dalam menguatkan analisis komunikasi efektif dalam kegiatan matematika. Terutama menetapkan pentingnya berkomunikasi dengan fokus sesuai dalam konteks pembelajaran.

Marchetti & Foster .dkk ( 2012 ) yang melakukan penelitian pada siswa SMA di Amerika serikat. Hasil Studi eksplorasi ini menghasilkan temuan menarik yang perlu penyelidikan lebih lanjut. Secara keseluruhan, implikasinya bagi pendidik adalah bahwa kita dapat meningkatkan pengalaman siswa secara kolaboratif bekerja dalam kelompok dengan menyediakan metode komunikasi yang efektif.

Neria & Amit (2004 ) yang melakukan penelitian pada siswa SMA kelas IX di Israel. Jenis penelitiannya adalah kualitatif, subyek penelitian ini adalah siswa kelas sembilan terdiri dari (83 laki-laki dan 81 wanita). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang berprestasi sangat tinggi, memilih untuk berkomunikasi melalui representasi aljabar, bahkan setelah dua tahun belajar aljabar.

Kaya & Aidyn, ( 2014) yang melakukan penelitian pada guru matematika di SD di Turki. Penelitian ini mengggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk menggambarkan persepsi guru matematika dan pengalaman hidup dengan komunikasi matematis di ruang kelas. Subyek penelitiannya adalah sembilan (n = 9) guru matematika yang bekerja di sekolah dasar di kota metropolitan terbesar dari Turki. Hasi penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam pelajaran matematika memiliki peran penting dalam mengembangkan pemahaman matematika siswa.

Inprasitha & Pattanajak, (2012) yang melakukan penelitian pada siswa kelas I SD Ban Bungniambungkrinoon di Thailand. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif termasuk pendekatan etnografi dan pendekatan studi kasus, pengajaran percobaan dan penelitian tindakan. Subyek penelitian adalah 23 siswa kelas I di Sekolah dasar Ban Bungniambungkrinoon di Thailand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya aspek kognitif bisa mengevaluasi komunikasi

69

matematis di kelas, tetapi juga Aspek emosional dapat membantu guru untuk memahami konsep matematika siswa.

Kosko & Wilkins (2014 ) yang melakukan penelitian pada perwakilan siswa kelas V di Amerika serikat. Jenis penelitiannya adalah kualitatif, subyek penelitian adalah perwakilan dari siswa kelas lima di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi siswa Amerika Serikat kelas V yang diamati menggunakan peraga manipulatif dengan seberapa sering mereka untuk membahas dan menulis tentang matematika. Hasil tambahan dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas V membahas matematika secara signifikan lebih sering daripada mereka menulis tentang matematika atau penggunaan peraga manipulatif.

Forrest, (2008 ) yang melakukan penelitian pada 15 guru matematika SMA di Amerika Serikat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, subyek penelitian adalah 15 guru matematika berpartisipasi dalam penelitian ini. Tempat penelitian dipilih sekolah (perkotaan dan pinggiran kota). Hasilnya tiga pesan desain logika yang ditemukan ada antara guru matematika. Dua puluh persen dari pesan yang dikodekan dengan mempekerjakan desain logika ekspresif, 53%

konvensional, dan 26% retoris.

ElSheikh & Najdi, (2013) yang melakukan penelitian pada guru matematika di Alquds Open University (QOU) di Palestina. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan, subyek penelitian adalah 12 guru matematika dari QOU di Palestina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyboard matematika mendukung tujuan komunikasi matematis, dan memberikan kontribusi untuk pengembangan profesional dan praktek terbaik berpartisipasi pada guru dan siswa.

Avci1 & Keene, ( 2015 ) yang melakukan penelitian pada guru SMA dan siswa di empat kelas yang berbeda di SMA di Amerika Serikat. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan data kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian adalah 2 guru SMA dan 79 siswa di empat kelas yang berbeda di sekolah menengah umum di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap positif terhadap alat-alat online, Google, dan

70

menggunakannya di kelas matematika; dan apresiasi kepada matematika telah meningkat.

Uptegrove (2015) yang melakukan penelitian pada siswa kelas I Sekolah menengah Atas di Amerika Serikat. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, subyek penelitian adalah 18 siswa sekolah menengah atas di Amerika Serikat.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa yang membangun pemahaman dan kemudian mengembangkan simbol kosakata matematika dapat memperoleh pemahaman yang mendalam dan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, membangun pemahaman dapat memberikan kosakata matematika siswa yang luas; mereka tidak hanya dapat mengekspresikan ide menggunakan terminologi standar matematika, tetapi mereka juga dapat menggunakan bahasa sehari-hari ketika dibutuhkan dan diperlukan.

Kelemahan Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan hasil review dan analisi penelitian yang sudah ada sebelumnya yang terkait dengan komunikasi matematis maka diperoleh kelemahan-kelemahan sebagai berikut.

1. Penelitian sebelumnya tentang komunikasi matematis melalui gesture siswa masih yang dilakukan terbatas pada kelas 5 sekolah dasar belum dilakukan dalam tingkat kelas yang lebih tinggi/rendah untuk melihat komunikasi matematis oleh gestur/gerakan tubuh yang berdampak pada pemahaman matematika.

2. Penelitian sebelumnya hanya berfokus pada kata/ bahasa, gesture pada komunikasi matematis belum mempertimbangkan memeriksa jenis gestur dan interaksi antar individu, yang terletak di kegiatan matematika, dalam rangka untuk mengidentifikasi kompetensi matematika.

3. Penelitian sebelumnya sudah mencoba mengeksplorasi komunikasi efektif kaitannya dengan menggenerelasikan konsep yg tidak dipahami siswa dengan kontekstualisasi. Akan tetapi belum menggali lebih dalam kerangka domain- spesifik dari penalaran matematis siswa yang berhubungan dengan konstruksi analitis, konteks dan komunikasi yang efektif.

71

4. Penelitian sebelumnya sudah ada kolaborasi antar guru dan peneliti akan tetapi peranan peneliti terlibat dalam kelas masih sangat besar masih didomonasi oleh peneliti.

5. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan komunikasi matematis pada kelas campuran antara anak yang tuli dan normal jumlah subyek terbatas dan waktunya singkat.

6. Penelitian sebelumnya guru sudah terlibat dalam merefleksi kegiatan belajar matematika akan tetapi belum mengeksplorasi dampak dari refleksi yang dilakukan guru pada komunikasi matematis.

7. Penelitian sebelumnya terkait representasi aljabar siswa tetapi belum mempunyai pengalaman yang cukup atau pengalaman tentang aljabar.

8. Penelitian sebelumnya mengeksplorasi persepsi sekitar pengalaman hidup guru menggunakan komunikasi matematis tetapi belum mengeksplorasi dampak komunikasi matematis pada kemampuan berpikir matematika.

1. Penelitian sebelumnya menyelidiki hubungan antara komunikasi matematis siswa dan penggunaan manipulatif tapi sampelnya terbatas dan belum menyelidiki pengaruh penggunaan manipulatif pada komunikasi matematis.

2. Penelitian sebelumnya sudah mengeksplorasi hubungan komunikasi online dan sikap siswa terhadap alat-alat online, Google, dan menggunakannya di kelas matematika tetapi belum mengeksplorasi dampak dari penggunaan alat- alat online, Google.

3. Penelitian sebelumnya menyelidiki bentuk interaksi matematika dalam pengaturan sosial antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa tapi belum mengkaji dampak atau akibat interaksi matematika dalam pengaturan sosial antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam pembelajaran matematika.

Penelitian Yang Mungkin Dilakukan

1. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi tentang komunikasi matematis oleh gestur siswa yang dilakukan pada kelas lain yang lebih tinggi untuk melihat komunikasi matematis siswa.

72

2. Penelitian selanjutnya mengeksplorasi bahasa, gesture pada komunikasi matematis perlu mempertimbangkan memeriksa jenis gesture dan interaksi antar individu, dalam pembelajaran matematika, dalam rangka untuk mengidentifikasi kompetensi matematika.

3. Penelitian selanjutnya mengeksplorasi komunikasi efektif kaitannya dengan menggenerelasikan konsep yg tidak dipahami siswa dengan kontekstualisasi.

Sekaligus menggali lebih dalam kerangka domain-spesifik dari penalaran matematis siswa dan berhubungan ini untuk konstruksi analitis, konteks dan komunikasi yang efektif.

4. Penelitian selanjutnya perlu kolaborasi antar guru dan peneliti dan perlu mengurangi peranannya untuk terlibat dalam kelas.

5. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi komunikasi matematis pada kelas campuran antara anak yang tuli dan normal jumlah subyek luas dan waktunya lama.

6. Penelitian selanjutnya guru perlu terlibat dalam merefleksi kegiatan belajar matematika dan perlu mengeksplorasi dampak dari refleksi yang dilakukan guru pada komunikasi matematis.

7. Penelitian selanjutnya terkait representasi aljabar siswa harus mempunyai pengalaman yang cukup atau pengalaman tentang aljabar.

8. Penelitian selanjutnya mengeksplorasi persepsi sekitar pengalaman hidup guru menggunakan komunikasi matematis perlu mengeksplorasi dampak komunikasi matematis pada kemampuan berpikir matematika.

9. Penelitian selanjutnya menyelidiki pengaruh penggunaan manipulatif pada komunikasi matematis.

10. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak dari penggunaan alat- alat online, Google.

11. Penelitian perlu mengkaji dampak atau akibat interaksi matematika dalam pengaturan sosial antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam pembelajaran matematika.

73 REFERENSI

Avci1, Z.Y & Keene, K.A, ( 2015 ). An Exploration of Student Attitudes towards Online Communication and Collaboration in Mathematics and Technology. International Online Journal of Educational Sciences, 7(1), 110-126.

Bra¨uning ,K & Steinbring, H. 2011. Communicative characteristics of teachers‟

mathematical talk with children: from knowledge transfer to knowledge investigation. ZDM Mathematics Education. 43:927–939, DOI 10.1007/s11858-011-0351-4.

Cooke, BD & Buchholz, D. 2005. Mathematical Communication in the Classroom: A Teacher Makes a DiflFerence. Early Childhood Education Journal, 32 (6), 365-369.

Clark, K.K & Jacobs. J, (2005). Strategies for Building Mathematical Communication in theMiddle School Classroom: Modeled in Professional Development,Implemented in the Classroom. Current Issues in Middle Level Educations, (2) 11, 1-22.

ElSheikh, R.M & Najdi, S.D, (2013). Math Keyboard Symbols and Its Effect in Improving Communication in Math Virtual Classes. International Journal of Information and Education Technology, (3) 6, 638-642.

Forrest, D.B (2008 ). Communication Theory Offers Insight into Mathematics Teachers‟ Talk.The Mathematics Educator, (2), 18, 23–32.

Inprasitha, M & Pattanajak, P, Inprasitha, N (2012). A Study of Student‟s Mathematical Communication in Teacher Professional Development.

Journal of Modern Education Review, January 2012, 2, (1), 38–46.

Kaya, D & Aidyn, H, ( 2014). Elementary Mathematics Teachers' Perceptions and Lived Experiences on Mathematical Communication.Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 10(6), 619- 629.

Kongthip, Y & Inprasitha, M. 2012. Mathematical Communication by 5th Grade Students‟ Gestures in Lesson Study and Open Approach Context.

Psychology Journal, 3(8), 632-637.

Kosko & Wilkins (2014 ). Mathematical Communication and Its Relation to the Frequency of Manipulative Use. International Electronic Journal of Mathematics Education, 5(2), 79-90.

Kosko, K.W & Gao, Y. 2015. Mathematical Communication in State Standards Before the Common Core. Educational Policy, 1– 28. DOI:

10.1177/0895904815595723

Marchetti, C & Foster, S, (2012). Crossing the Communication Barrier FacilitatingCommunication in Mixed Groups of Deaf and Hearing Students.Journal of Postsecondary Education and Disability, 25(1), 51 – 63.

Martinho, M, H. ( 2009). Communications In The Classroom: Practice Aand Reflections Of a Mathematics Teacher. Quaderni di Ricerca in Didattica (Matematica)”, 2(9). 1-9.

74

National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principles and standards for schoolmathematics. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics.

Neria, D & Amit, M (2004 ). Students Preference Of Non-Algebraic Representations In Mathematical Communications.Proceedings of the 28th Conference of the InternationalGroup for the Psychology of Mathematics Education, 3, 409–416.

Nilsson, P & Ryve, A, (2010), Focal event, contextualization, and effective communication in the mathematics classroom. Educ Stud Math 74:241–258DOI 10.1007/s10649-010-9236-7.

Olteanu, C & Olteanu, L ( 2012 ). Equations, Functions, Critical Aspects and Mathematical Communication. International Education Studie, 5(5), 69-78.

Ontario Ministry of Education. (2005). The OntarioCurriculum, Grades 1 to 8:

Mathematics. Toronto, ON: Queen‟s Printer for Ontario.

Sfard, A. (2008). Learning discourse. Discursive approaches to research in mathematics education. London: Kluwer Academic Publishers.

Shield, M. & Galbraith, P. 1998. The Analysis of Student Expository Writing in in Mathematics. Educational Studies in Mathematics, 36, 29-52.

Tunç-Pekkan, Z & D‟Ambrosio, B (2008 ). Mathematical Communications:

Elementary Pre-service Teachers‟ E-mail Exchanges with Sixth Grade Students. MathematicsTeacher Education and Development, 10, 4-14.

Uptegrove, E.B (2015). Shared communication in building mathematical ideas:A longitudinal study. The Journal of Mathematical Behavior. DOI:

10.1016/j.jmathb.2015.02.001

Vasileiadou, P.D, 2013. An Analysis of Students‟ Communication during Group Work in Mathematics. Electronic Journal of Vocational Colleges. 2(3), 59-70

75

BAB V