Laporan tugas akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan kepada Tim Pemeriksa Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Ni Nyoman Murti, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.
Susarmi, SST, selaku dosen pembimbing II yang memberikan bimbingan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan semangat, doa, serta dukungan materil dan rohani kepada saya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
- Ruang Lingkup
- Sistematika Penulisan
Pada tahun 2012-2013, AKI meningkat menjadi 14 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2013, berdasarkan hasil laporan kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah AKB di Provinsi Kalimantan. J” yang diberikan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan pilihan alat kontrasepsi dalam laporan studi kasus bertajuk “Pelayanan Kebidanan Komprehensif pada Ny. J” di Desa Klandasan Ilir. Mampu memberikan penawaran perawatan bayi baru lahir yang komprehensif kepada Ny. .J dan melakukan dokumentasi menggunakan metode SOAP.
Mampu memberikan asuhan KB secara komprehensif pada Ny. H dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP. Klien mendapatkan pengetahuan dan pelayanan yang komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi sesuai standar kebidanan.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Asuhan Manajemen Kebidanan 1. Asuhan Kebidanan Komprehensif
- Manajemen Varney
- Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Langkah 1 . Pengkajian Data
- Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin KALA I
- Pemeriksaan Umum (Varney,2007)
- Pemeriksaan fisik Inspeksi
- Pemeriksaan Khusus a. Pemeriksaan Dalam
- Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana
Riwayat kesehatan/penyakit ibu dan keluarga antara lain: penyakit jantung, hipertensi, diabetes, TBC, ginjal, asma, epilepsi, liver, malaria, penyakit menular seksual, HIV/AIDS. Potensi Diagnosis: Ada/Tidaknya Potensi Masalah: Ada/Tidaknya Langkah 4: Identifikasi perlunya tindakan segera. Langkah ini meliputi perumusan tindakan darurat yang harus diambil untuk menyelamatkan ibu dan anak.
Buatlah identifikasi yang benar tentang diagnosis masalah dan kebutuhan anak berdasarkan data yang dikumpulkan pada langkah 1. C. Langkah 3. Identifikasi diagnosis atau masalah apa pun. Identifikasi diagnosis atau masalah apa pun yang mungkin mengarah pada diskusi tentang masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada dokter spesialis kandungan dan keluarga bahwa keadaan umum ibu dan janin baik, dan posisi janin saat ini dalam keadaan baik yaitu kepala menunduk.
Pemberian KIE tentang deteksi dini tanda bahaya pada ibu hamil, tanda persalinan, persiapan persalinan bagi ibu dan bayi.
Evaluasi
Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan Komprehensif 1. Konsep Dasar Teori Kehamilan
- Konsep Dasar Teori Persalinan Normal a. Pengertian Persalinan
- Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir a. Pengertian Bayi Baru lahir
- Konsep Dasar Teori Nifas a. Pengertian Nifas
- Konsep Dasar Teori Neonatus a. Pengertian Neonatus
- Konsep Dasar Teori Metode Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi
- Konsep Dasar Teori Imunisasi TT a. Pengertian
Pada sistem peredaran darah, setelah tali pusat dipotong, foramen ovale dan duktus arteriosius ditutup, sehingga bayi dapat bernapas dengan paru-paru. Bayi baru lahir perlu buang air kecil dalam waktu 24 jam setelah lahir dan kemudian 6-8 kali sehari. Kotoran bayi baru lahir berwarna hijau (mekonium) dan bayi baru lahir akan buang air besar dalam waktu 24 jam. d) Istirahat dan tidur.
Standar pelayanan dan kewenangan bidan pada bayi baru lahir Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Peraturan nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Bab III tentang penyelenggaraan praktik kebidanan pasal 11 ayat 2 dikatakan bahwa bidan dalam pemberian pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang. Bidan memberikan pelayanan pada masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah kelahiran untuk membantu proses seleksi ibu dan bayi melalui perawatan tali pusat yang tepat; deteksi dini pengobatan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan mengenai kesehatan umum, kebersihan diri, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, menyusui, imunisasi dan keluarga berencana. Perawatan tali pusat adalah tindakan menjaga atau merawat tali pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum meninggal (Paisal, 2008).
Perawatan tali pusat adalah perawatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan terjadinya pemisahan fisik akhir antara ibu dengan anak, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, vagina dan terhindar dari infeksi tali pusat (Tujuan Hidayat perawatan tali pusat Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali pusat tetap bersih, tidak memungkinkan masuknya bakteri, sehingga tidak terjadi infeksi pada bayi. tali pusar Paisal (2008), tali pusar. Perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga tali pusat tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas.
Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat yang bersih dan bebas infeksi serta tali pusat akan lebih cepat lepas yaitu antara 5-7 hari tanpa adanya komplikasi (Hidayat, 2005). Dampak negatif dari perawatan tali pusat adalah jika tali pusat tidak dirawat dengan baik, maka kuman dapat masuk sehingga menimbulkan infeksi yang dapat mengakibatkan penyakit Tetanus neonatorum. Tenggara dengan 220.000 kematian bayi karena masih banyak masyarakat yang belum memahami cara perawatan tali pusat yang baik dan benar (Departemen Kesehatan RI, 2005).
Cara persalinan yang tidak steril dan perawatan tali pusat dengan ramuan tradisional meningkatkan angka kejadian tetanus pada bayi baru lahir (Retniati, 2010; 11). Ibu hamil yang telah diimunisasi tetanus toksoid memperoleh kekebalan terhadap tetanus dan kekebalan ini ditransfer ke janin yang dikandungnya melalui plasenta dan tali pusat, dan ibu terus menularkan kekebalan tersebut melalui ASI setelah melahirkan (IDAI, 2011). ).
METODOLOGI PENELITIAN
- Rancangan Penulisan Studi Kasus
- Subjek Kasus
- Analisis Data
- Instrumen
- Kerangka Kerja Studi Kasus
- Etika Penelitian
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan terhadap subjek dan proses pengumpulan ciri-ciri subjek yang diperlukan untuk suatu penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data bergantung pada desain penelitian dan teknik instrumen yang digunakan (Nursalam, 2008). Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Teknik pengumpulan datanya adalah: 1) Observasi.
Melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk memperoleh data yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Data sekunder dikumpulkan melalui data yang diperoleh dari rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), kelompok ibu dan bayi. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi (switch sheet, partograf, kohort ibu dan anak), wawancara (format penilaian), pelaksanaan (alat review bidan kit, alat kelahiran dan alat penghangat). Kerangka konseptual studi kasus pada dasarnya adalah kerangka hubungan antar konsep yang ingin kita amati atau ukur melalui studi kasus yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Hidayat (2008) dalam penelitian ini peneliti akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap. Setiap individu berhak dan mampu menentukan nasib sendiri, mempunyai nilai dan kehormatan/martabat serta berhak memperoleh informed consent. Selain itu, pemilihan topik penelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti, dan tidak ada unsur manipulatif.
TINJAUAN KASUS
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care 1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke-1
Ibu tidak pernah menderita penyakit seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, Asma, Diabetes Melitus dan Hipertensi. Keluarga ibu dan suami tidak pernah menderita penyakit seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, Asma, Diabetes Melitus dan Hipertensi, serta penyakit keturunan seperti buta warna dan kelainan darah. Ibu tersebut belum pernah mendapatkan imunisasi TT sejak anak pertamanya hingga kehamilan ini karena tidak ada yang menyuruh ibu untuk mendapatkan vaksinasi TT. Saya.
Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi nasi 1, lauk 1 potong, sayur 1 mangkok, air ± 8 gelas/hari. Pada trimester III, ibu makan 3 kali sehari, dengan porsi nasi 1½ porsi, lauk 2 potong, sayur mayur, air ± 10 gelas/hari, kadang susu. Buang air besarnya 2 hari sekali, konsistensinya lunak dan padat, warnanya kuning kecoklatan, tidak ada masalah, hanya ibu yang merasa buang air besarnya tidak lancar.
Ibu tidur ± 2 jam/hari pada hari tertentu, ibu tidur 7-8 jam/hari pada malam hari, tidak ada gangguan pola tidur. Ibu tidur ± 2 jam/hari dan ibu memanfaatkan waktu luang pada siang hari untuk istirahat. Membangun hubungan baik dengan ibu dan seluruh anggota keluarga; membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga.
Pemeriksaan head to toe (dari ujung kepala sampai ujung kaki) normal, tidak ada kelainan, beliau menjelaskan kepada ibu bahwa Hbnya 13,1 dan ibu memahami kondisinya saat ini.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care
Tidak terlihat edema atau varises, terlihat keluarnya lendir bercampur darah, tidak ada jaringan parut pada vagina, bagian lunaknya tipis, penipisan 80%, dilatasi 8 cm, selaput utuh/belum pecah, tidak ada bagian kecil di sekitar bagian terendah janin, presentasi kepala , penyebut UUK , stasiun/jalan II. Anus : Tidak ada wasir, tidak ada tekanan pada anus, tidak terlihat keluarnya feses dari lubang anus. Tersedia Birth Set, kelengkapan dalam Birth Set seluruhnya adalah perlengkapan persalinan yaitu 2 buah klem, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah gunting episiotomi, ½ kocher; alat pelindung diri untuk membantu persalinan berupa sarung tangan dan celemek steril sudah lengkap, peralatan dekontaminasi juga sudah disiapkan, terdapat kamar kecil, tempat pakaian kotor, 2 meja ganti.
Ini baik; kesadaran komposisionis; Hasil pengukuran tanda vital : tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 36,5 oC, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit. Tidak terlihat edema atau varises, terlihat lendir bercampur darah, tidak ada bekas di kulit. Anus : Tidak ada wasir, ada tekanan pada anus, tidak terlihat keluarnya feses dari lubang anus.
Periksa apakah tali pusat melingkari leher janin atau tidak dan tunggu hingga kepala janin menyelesaikan rotasi eksternal spontannya. Tangan kiri menyusuri punggung hingga bokong dan tungkai bawah janin untuk menahan tungkai bawah; Bayi tersebut lahir secara spontan melalui vagina pada pukul 12.00 WITA. WITA Periksa kandungan untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam kandungan; Tidak ada bayi kedua di dalam rahim.
Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan klem lagi tali pusat 2 cm distal dari klem pertama. Pegang tali pusat yang telah dijepit (melindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara kedua penjepit tersebut. Memeriksa kelengkapan plasenta untuk memastikan seluruh kotiledon dan selaput ketuban telah keluar seluruhnya, dan memasukkan plasenta ke dalam ruang yang tersedia; Selaput ketuban pada plasenta lengkap, posisi tali pusat berada di lateral.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Tanda vital yang diperiksa berupa tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu. Jenis kelamin laki-laki, bayi lahir langsung menangis, lahir tunggal, jenis kelahiran spontan, tidak ada kelainan pada kondisi tali pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi atau pendarahan pada tali pusat.
1 Menit 1 – 5 Menit