STIKes Dharma Husada Bandung 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata adalah salah satu Indera yang penting bagi manusia, melalui mata manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan kebutaan. (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Penyakit yang berhubungan dengan mata sering diamati dalam praktek klinis (Di Onofrio et al., 2019). Lensa kontak memiliki dampak yang besar untuk alat bantu koreksi penglihatan, kosmetik dan optik dibandingkan kacamata (Lim et al., 2016). Pengguna lensa kontak mata adalah salah satu faktor resiko utama perkembangan peristiwa peradangan pada permukaan mata (Peng. 2017). Ketika lensa kontak ditempatkan pada permukaan mata, lensa membagi air mata menjadi dua lapisan, lapisan terluar yang menutupi lensa dan lapisan antara permukaan belakang lensa dan kornea (Muntz et al. 2015).
Kornea yang mengalami peradangan atau dikenal sebagai keratitis mikroba dapat menyebabkan kesehatan mata yang serius dan merugikan (Febiani., 2018). Diperkirakan terdapat 140 juta pengguna lensa kontak di seluruh dunia.
dan jumlah ini akan terus meningkat setiap tahun (Sapkota et al.. 2015). Pada tahun 2016, 3,6 juta remaja di Indonesia (14,5%) memakai lensa kontak, dan
(856) dari remaja pengguna lensa kontak melaporkan memiliki setidaknya satu perilaku yang menempatkan remaja pada resiko masalah kesehatan mata terkait lensa kontak, dibandingkan dengan orang dewasa (Febiani. 2017).
Eye and Contact Lens Association (sebelumnya dikenal sebagai Contact Lens Association of Ophthalmologists) melaporkan enam kasus infeksi pada
kornea terkait penggunaan lensa kontak yang teridentifikasi dalam 2 tahun terakhir dimana tidur masih menggunakan lensa kontak adalah salah satu faktor resiko (Febiani, 2018). Faktor resiko lain diantaranya kurang kebersihan tangan, kelalaian kebersihan lensa dan penggantian lensa kontak mata (Lim et al. 2016).
Pengguna lensa kontak dapat mengurangi transmisi oksigen ke kornea yang berdampak pada perubahan fisiologis dan metabolisme sel körnea (Kurniawati and Prihatningtias, 2018). Bahkan potensial masalah yang mungkin disebabkan oleh penggunaan lensa kontak, seperti infeksi mikroba. kini menjadi hal yang dapat dihindari dengan menggunakan bahan baku yang lebih aman (Hidayati and Mutia, 2016). Penggunaan lensa kontak dapat menjadi bermanfaat bagi kehidupan apabila pemakai dapat mengetahui cara pemakaian dan perawatan yang baik dan benar (Elfia, 2015). Untuk mencegah komplikasi antara lain cuci tangan saat memakai dan melepaskan lensa kontak. mencuci lensa kontak dengan sabun khusus lensa kontak (contact lens-soap) untuk membersihkan debris dan kotoran yang diikuti dengan pembilasan menggunakan steril saline solution (Wahdini, Shanti and Sinaga. 2019).
STIKes Dharma Husada Bandung 3
Tangan menjadi sumber penularan berbagai macam virus, termasuk virus Corona yang menyebabkan Covid-19. Cuci tangan menjadi penting. Penelitian yang dilakukan pada 2015 terhadap 26 mahasiswa kedokteran di sebuah universitas di Australia, diketahui bahwa mereka menyentuh wajah sebanyak 23 kali per jam. Hampir setengah dari sentuhan wajah melibatkan mulut, hidung, atau mata yang notabennya menjadi jalur termudah bagi virus dan bakteri memasuki tubuh. ( Dimitriu, 2015.).
Bisa dibayangkan jika tangan tidak dalam keadaan bersih. Dengan mudahnya virus dapat masuk ke tubuh kita. Tangan atau telapak tangan khususnya merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan. Dari beberapa penelitian menemukan banyak sekali mikro organisme yang tumbuh/menempel ditangan kita, sehingga tangan bisa sebagai sumber penular dengan memindahkan mikro organisme itu ke tempet-tempat yang berbeda. Untuk memutus rantai penularan/infeksi dari kuman-kuman, ada baiknya kita selalu melakukan pembersihan terhadap tangan kita dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau dengan cairan anti septik, terutama dimasa pandemi Covid-19 seperti ini. (Yuan,S. 2020)
Sejak tahun 2009 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan bahwa cuci tangan adalah sebagai praktik untuk menyelamatkan hidup pasien.
Di masa pandemi Covid-19, bukan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan tetapi juga dilakukan oleh semua orang dan harus disadari bahwa cuci tangan sebagai perilaku sehari-hari. Mencuci tangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
cuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik (handrub) dilakukan selama 20-30 detik atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash) dilakukan selama 40-60 detik.
STIKes Dharma Husada Bandung adalah Perguruan Tinggi Swasta yang menyelenggarakan pendidikan di bidang kesehatan. STIKes Dharma Husada Bandung terletak di Jl. Terusan Jakarta No. 71 - 75, Antapani, Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 April 2021 pada 3 orang Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus STIKes Dharma Husada Bandung ber-inisial R, M, dan Y dengan metode wawancara dan observasi kehigienitasan penggunaan lensa kontak di lingkungan tempat tinggal masing- masing / kostan, didapatkan hasil bahwa 3 dari 3 mahasiswa/i tersebut tidak mengetahui cara perawatan lensa kontak, cairan khusus yang digunakan, cara mencuci atau membersihkan lensa kontak, dan umur simpan. mereka mengakui hanya mengetahui cara pakainya saja. Mahasiswa/i seringkali kurang memperhatikan kualitas kebersihan tangan, kurangnya sarana dan prasarana yang bersih di tempatnya tinggal dan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan, apalagi di masa pandemi Covid 19 ini seharusnya kebersihan sangat diutamakan. Maka dari itu, penulis mengambil judul “Pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Mengenai Perawatan Lensa Kontak di Masa Pandemi Covid-19” Dengan memberikan Kuisioner mengenai Cara perawatan lensa kontak di masa pandemi dengan benar. Perawatan dan pemeliharaan lensa kontak disesuaikan dengan Jenis lensa yang dipergunakan seperti perawatan
STIKes Dharma Husada Bandung 5
lensa kontak lunak disposable dan perawatan lensa kontak lunak konvensional (Handini, 2017).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut “Bagaimana Pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Mengenai Perawatan Lensa Kontak di Masa Pandemi Covid-19?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan mengenai Pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Mengenai Perawatan Lensa Kontak di Masa Pandemi Covid-19.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mendeskripsikan Pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Mengenai Perawatan Lensa Kontak di Masa Pandemi Covid-19.
b. Untuk mendeskripsikan pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung mengenai Macam-macam perawatan yang dilakukan untuk Lensa Kontak.
c. Untuk mengatahui perilaku kebersihan tangan pada perawatan lensa kontak dimasa pandemi Covid-19.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil kajian ini di harapkan dapat dijadikan informasi mengenai perawatan lensa kontak di masa pandemi covid-19.
2. Manfaat Praktik
a. Manfaat bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan khususnya dalam pemahaman mengenai lensa kontak b. Manfaat bagi refraksionis optisien
Penelitian ini diharapkan dapat menambah keterampilan bagi refraksionis optisien dalam pemahaman mengenai Perawatan Lensa Kontak di masa pandemi Covid- 19.
c. Manfaat bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi materi ajar lensa kontak di program studi D3 Optometri dan menjadi salah satu referensi perpustakaan.
STIKes Dharma Husada Bandung 7
d. Manfaat bagi Narasumber
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan narasumber mengenai perawatan lensa kontak dan lebih memperhatikan aspek kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perawatan lensa kontak dimasa pandemi Covid 19.
e. Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar Pengetahuan Perawatan Lensa Kontak Pada Pengguna Lensa Kontak yang dapat digunakan oleh kalangan luas sehingga masyarakat dapat melakukan kesehatan dan perawatan lensa kontak secara mandiri dan meningkatkan kewaspadaan akan kesehatan mata.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Masalah
Dalam penelitian ini Peneliti ingin mengetahui Pengetahuan perawatan lensa kontak pada Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2021 2. Lingkup Metode
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Di sini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini mengeksplor fenomena
Pengetahuan perawatan lensa kontak dimasa Pandemi Covid 19 pada Pengguna lensa kontak di kampus STIKes Dharma Husada Bandung. Selain itu penelitian ini juga bersifat induktif dan hasilnya lebih menekankan makna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pengetahuan Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Mengenai Perawatan Lensa Kontak di Masa Pandemi Covid-19.
3. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini merupakan bidang keilmuan Optometri khususnya ilmu Lensa Kontak.
4. Lingkup Sampel
Penelitian ini ditujukan untuk Mahasiswa mahasiswi Pengguna Lensa Kontak di Lingkungan STIKes Dharma Husada Bandung sebagai sampel penelitian
5. Lingkup Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Rumah masing masing dengan Media Google Formulir sebagai Lembar Wawancara yang dibagikan di Grup Whatsapp yang sudah dibuat
pada Juni 2021
STIKes Dharma Husada Bandung 9