• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEST PRACTISE PPG DALAM JABATAN

N/A
N/A
NI SUDARTI

Academic year: 2024

Membagikan "BEST PRACTISE PPG DALAM JABATAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BEST PRACTISE PPG DALAM JABATAN

Oleh :

NI SUDARTI

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2023

(2)

LK 3.1 Menyusun Best Practices Bahasa Indonesia Kelas 1 SD

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam

Pembelajaran

Lokasi SD N 03 Kelapa Tujuh

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan minat belajar siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matetaika

Penulis NI SUDARTI

Tanggal 22 Januri 2024

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,

mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Muatan pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Islam Kradenan dianggap membosankan. Setiap kali pembelajaran terjadi mereka kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.

Latar belakangnya sebagaimana kondisi di lapangan antara lain :

1. Ketika sedang belajar di kelas, Perhatian siswa mudah teralihkan hal-hal dari luar kelas.

2. Ketika guru menerangkan, siswa berbicara dan bermain sendiri dengan temannya.

3. Siswa senang sekali ketika mendengar bel Istirahat dan pulang.

4. Siswa tidak semangat dan tidak aktif mengikuti pembelajaran dan kebanyakan diam saat ditanya kembali tentang materi yang dipelajari.

Alasan praktik baik ini perlu untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak pendidik yang mengalami permasalahan seperti yang saya alami. Dengan membagikan praktik baik ini, diharapkan mampu menjadi motivasi dan inspirasi bagi pendidik yang lain untuk dapat melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar pembelajaran di kelas bisa bermakna bagi peserta didik.

Sebagai guru peran dan tanggung jawab saya merancang pembelajaran inovatif dan kreatif dengan cara membuat modul ajar sesuai tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan saya terapkan pada pembelajaran. Kemudian menyusun bahan ajar, Media pembelajaran, LKPD, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.

(3)

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk

mencapai tujuan

tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dari analisis kajian literatur dan kajian

wawancara, Penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin saya capai yaitu meningkatkan minat belajar siswa kelas 1 SD pada pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain:

1. Kurangnya motivasi belajar,

2. Siswa kurang konsentrasi dalam belajar

3. Penggunaan metode pembelajaran yang masih terpaku pada buku

4. Guru belum menerapkan strategi pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa.

Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas

Tantangan yang dihadapi Pendidik yaitu:

1. Siswa Kelas 1 yang masih senang bermain.

2. Sarana dan Prasarana di sekolah yang belum memadai.

3. Pengalaman guru yang masih terbatas dalam melaksanakan pembelajaran inovatif

4. Persiapan plan ABCD apabila terjadi kendala dalam proses pembelajaran dikelas.

Dilihat dari tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan kepala sekolah, guru dan peserta didik serta warga sekolah. Dari sisi kepala sekolah dihadapkan pada sarana prasarana yang belum memadai. Dari sisi guru dihadapkan pada tantangan kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional. Sedangkan sisi peserta didik dihadapkan pada tantangan karakteristik peserta didik. Kemudian untuk warga sekolah berupa dukungan dalam pengambilan video, observasi, maupun dalam proses pembuatan media lainnya.

Aksi : Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh pendidik profesional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

a. Berdasarkan kajian literatur, srategi yang dilakukan yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble.

b. Proses pelaksanaan model pembelajaran inovatif dilakukan oleh pendidik Langkah-langkah apa

yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/

bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

(4)

yaitu dengan menyiapkan skenario pembelajaran dan menyiapkan alat serta bahan dalam mendesain media powerpoint dan menggunakan papan scramble serta kartu huruf dan suku kata.

c. Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru sebagai fasilitator pembelajaran inovatif, kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, siswa sebagai obyek praktik baik dan rekan sejawat sebagai kameramen.

d. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat model pembelajaran inovatif ini yaitu buku siswa Bahasa Indonesia kurikulum merdeka, lembar kerja peserta didik, jaringan wifi, laptop, hp, jaringan internet, papan scrambel, kartu huruf dan suku kata.

melaksanakan strategi ini

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan

strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau

ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dapat dilihat dari:

1. Penggunaan media gambar, PPT, kartu huruf, kartu suku kata dan papan scramble dapat membantu pemahaman siswa tentang kosa kata. Hal ini terlihat dari hasil analisis evaluasi, Sebelum menggunakan media pembelajaran tersebut terdapat 7 dari 22 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM, nilai <68. Setelah menggunakan media pembelajaran scramble hanya 2 dari 22 siswa yang belum tuntas karena memang anak tersebut masih kurang mampu dalam membaca dan menulis.

2. Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat membuat peserta didik terlihat aktif dalam proses belajar. Hal ini terlihat dengan pembagian tugas serta cara mereka berdiskusi dalam menuangkan ide.

Sehingga kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis dapat meningkat. Hal ini terlihat dari hasil karya mereka yang dipajang di dinding kelas.

Respon peserta didik diakhir pembelajaran saat refleksi merasa senang dan bersemangat dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain respon peserta didik, juga terdapat respon wali murid yang merasa

(5)

senang karena anaknya sekarang lebih aktif.

Adapun respon dari guru lain juga membuat semangat dan menjadikan contoh untuk lebih mengembangkan peserta didik dalam berkarya dan memperoleh ilmu dengan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif serta kreatif.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini dapat ditentukan oleh kompetensi pendidik sebagai fasilitator dan pengelola pembelajaran mulai dari penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran, dan langkah-langkah pada RPP. Selain itu dukungan dan arahan dari dosen pembimbing serta warga sekolah yang ikut berpartisipasi atas kelangsungan dan kelancaran dalam proses kegiatan pembelajaran ini. Tentunya juga berkat campur tangan Orang tua melalui Doa dan Allah, S.w.t sebagai maha berkehendak.

Kedepannya pendidik akan lebih inovatif dan kreatif dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta karakteristik peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang, bersemangat, dan terus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

dikelas.

(6)

LK 3.1 Menyusun Best Practices Bahasa Indonesia Kelas 1 SD

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam

Pembelajaran

Lokasi SDN 03 Kelapa Tujuh

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS (Soal Cerita)

Penulis NI SUDARTI

Tanggal 23 Jauari 2024

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,

mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program literasi dan numerasi. Pada pembelajaran matematika, nilai numerasi siswa kelas 1 SD Islam Kradenan masih rendah. Saat menyelesaikan soal HOTS (soal cerita siswa masih mengalami kesulitan.

Latar belakangnya sebagaimana kondisi di lapangan antara lain :

Siswa masih perlu bimbingan guru dalam menyelesaikan operasi hitung dalam bentuk soal cerita.

Siswa belum bisa membedakan antara operasi penjumlahan atau pengurangan yang harus dikerjakan pada soal cerita.

Ketika sesi tanya jawab, siswa masih kesulitan menjawab pertanyaan.

Alasan praktik baik ini perlu untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak pendidik yang mengalami permasalahan seperti yang saya alami. Dengan membagikan praktik baik ini, diharapkan mampu menjadi motivasi dan inspirasi bagi pendidik yang lain untuk dapat melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar pembelajaran di kelas bisa bermakna bagi peserta didik.

Sebagai guru peran dan tanggung jawab saya merancang pembelajaran inovatif dan kreatif dengan cara membuat modul ajar sesuai tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan saya terapkan pada pembelajaran. Kemudian menyusun bahan ajar, Media pembelajaran, LKPD, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.

(7)

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk

mencapai tujuan

tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dari analisis kajian literatur dan kajian

wawancara, Penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin saya capai yaitu Siswa dapat

menyelesaikan soal HOTS (soal cerita) dengan mudah antara lain:

1. Siswa kurang menguasai keterampilan berhitung.

2. Siswa kurang memahami masalah yang terdapat pada soal

3. Siswa tidak mengetahui dan belum paham terhadap rumus yang akan digunakan.

4. Guru lebih suka memberikan soal-soal matematika tanpa konteks atau cerita, karena lebih mudah untuk diperiksa / dinilai.

5. Guru belum terbiasa dalam membuat soal cerita.

6. Guru tidak menggunakan kalimat yang mudah dipahami dalam membuat soal cerita.

Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas, Tantangan yang dihadapi Pendidik yaitu:

1. Siswa kurang menguasai keterampilan berhitung dasar.

2. Pengalaman guru yang masih terbatas dalam membuat soal-soal berbasis hots.

3. Guru masih kesulitan dalam menentukan indikator pembelajaran berbasis HOTS.

Dilihat dari tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan kepala sekolah, guru dan peserta didik serta warga sekolah. Dari sisi kepala sekolah dihadapkan pada pelaksanaan tambahan kepada guru. Dari sisi guru dihadapkan pada tantangan kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional. Sedangkan sisi peserta didik dihadapkan pada tantangan karakteristik peserta didik. Kemudian untuk warga sekolah berupa dukungan dalam pengambilan video, observasi, maupun dalam proses pembuatan media lainnya.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa

Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh pendidik profesional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS (Soal Cerita)

(8)

yang digunakan/

bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

a. Berdasarkan kajian literatur, srategi yang dilakukan yaitu menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.

Membangun pemahaman siswa sesuai dengan apa yang dilihat dan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru.

b. Proses pelaksanaan model pembelajaran inovatif dilakukan oleh pendidik yaitu dengan menyiapkan skenario pembelajaran dan menyiapkan alat serta bahan dalam mendesain media

powerpoint dan menyiapkan LKPD sesuai dengan sintak dari pembelajaran discovery learning.

c. Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru sebagai fasilitator pembelajaran inovatif, kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, siswa sebagai obyek praktik baik dan rekan sejawat sebagai kameramen.

d. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat model pembelajaran inovatif ini yaitu buku siswa Matematika kurikulum merdeka, Kartu pengurangan, lembar kerja peserta didik, jaringan wifi, laptop, hp, jaringan internet.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan

strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau

ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Apa pembelajaran dari

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dapat dilihat dari:

1. Penggunaan media kartu pengurangan dan PPT dapat membantu pemahaman siswa tentang pengurangan. Hal ini terlihat dari hasil analisis evaluasi, Sebelum menggunakan model pembelajaran tersebut terdapat 10 dari 22 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM, nilai <68. Setelah menggunakan model pembelajaran discovery ada 4 dari 22 siswa yang belum tuntas karena memang anak tersebut masih kurang mampu dalam berhitung dasar.

(9)

keseluruhan proses tersebut?

2. Pemilihan model pembelajaran discovery learning dapat membuat peserta didik terlihat aktif dalam proses belajar. Hal ini terlihat dengan pembagian tugas serta cara mereka berdiskusi dalam menuangkan ide.

Sehingga kemampuan peserta didik dalam keterampilan berhitung dapat meningkat.

Respon peserta didik diakhir pembelajaran saat refleksi merasa senang dan bersemangat dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain respon peserta didik, juga terdapat respon wali murid yang merasa senang karena anaknya sekarang lebih aktif.

Adapun respon dari guru lain juga membuat semangat dan menjadikan contoh untuk lebih mengembangkan peserta didik dalam berkarya dan memperoleh ilmu dengan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif serta kreatif.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini dapat ditentukan oleh kompetensi pendidik sebagai fasilitator dan pengelola pembelajaran mulai dari penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran, dan langkah-langkah pada RPP. Selain itu dukungan dan arahan dari dosen pembimbing serta warga sekolah yang ikut berpartisipasi atas kelangsungan dan kelancaran dalam proses kegiatan pembelajaran ini. Tentunya juga berkat campur tangan Orang tua melalui Doa dan Allah, S.w.t sebagai maha berkehendak.

Kedepannya pendidik akan lebih inovatif dan kreatif dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta karakteristik peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang, bersemangat, dan terus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

dikelas.

(10)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SDN 03 Kelapa Tujuh

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar di kelas 1 pelajaran matematika

Meningkatkan hasi belajar siswa kelas 1 pelajaran matematika

Penulis NI SUDARTI

Tanggal 22 Januari 2024

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang

menjadi peran dan

tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Adapun latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, di identifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah :

1. Siswa kurang konsentrasi dalam belajar

2. Kurang inovatifnya metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga kegiatan belajar kurang menarik minat siswa.

3. Belum adanya penghargaan/reward dari guru untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa.

4. Siswa kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan, karena pada praktik pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), dimana model pembelajaran ini melibatkan

keaktifan siswa bertanggung jawab penuh terhadap project yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, model pembelajaran PjBL ini dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di kelas dan juga meningkatkan penguasaan tentang Matematika . Menurut saya masih banyak guru yang memiliki masalah yang sama seperti yang saya hadapi, sehingga sayamengharapkan praktik ini selain bisa memotivasi saya dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal yang sama dengan yang saya temukan di sekolah di tempat saya mengajar.

Saya sebagai guru berperan aktif dan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan praktik pembelajaran ini secara efektif dengan

menggunakan model PjBL serta media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan

pembelajaran dan hasil

belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dari hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab dari tujuan yang ingin dicapai dari meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran Matematika tentang waktu, antara lain:

1. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

2. Dalam proses pembelajaran contoh yang diberikan oleh guru masih abstrak, tidak konkret, dan tidak didekatkan pada realita.

(11)

3. Masih menggunakan buku sebagai panduan.

4. Siswa tidak terlibat langsung dalam pembelajaran 5. Siswa kurang berminat dan antusias menerima

materi pelajaran.

Dari beberapa penyebab di atas, tantangan yang dihadapi guru agar pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran Matematika tentang waktu, yaitu:

1. Menggunakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas pada siswa.

2. Selama proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran yang konkret.

3. Menggunakan sumber belajar lain selain buku pelajaran.

4. Memberikan apresiasi kepada siswa dengan memberikan reward kepada siswa.

Dalam kegiatan ini yang terlibat adalah siswa, rekan guru, kepala sekolah. Rekan-rekan guru, kepala sekolah perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. Begitu jugadengan keterlibatan dosen pembimbing dan guru pamong selama vicon.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang

dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang

diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dari meningkatkan hasil belajar siswa di kelas I pada mata pelajaran matematika tentang waktu, antara lain:

1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa seperti laptop, video pembelajaran, infokus, speaker,

2. LKPD ( anak-anak mengerjakan menggaris dan mencocokan yang di buat oleh guru), bahan ajar ( dimana pendidik membuat video pembuatan project serta penjelasan materi), dan

3. PPT ( dimana pendidik membuat video pembuatan project serta penjelasan materi)dalam penjelasan materi kepada siswa.

4. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa seperti model pembelajaran.

5. PjBL ( pendidik membuat kerangka project siswa hanya menempel dan menghias karena terbentur dengan waktu).

6. Guru lebih banyak memberikan apresiasi terhadap siswa dengan cara memberikan reward kepada siswa, seperti mengajak siswa tepuk tangan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan hingga pujian atas keberhasilan dalam presentasi di kelas.

7. Penilaian kepada siswa dalam pembelajaran di kelas mampu dimaksimalkan dengan baik dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan, baik penilaian individu maupun kelompok.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu dengan sangat baik oleh:

1. Kepala sekolah dalam pengizinan peminjaman infocus, pemakaian listrik, dan kabel listrik.

2. Teman sejawat (guru lainnya) dalam penyusunan tata letak meja dan kursi siswa, dan membantu

(12)

merekam, mengedit video.

3. Siswa yang mau diajak untuk bekerja sama dalam PPL 2.

4. Dosen pembimbing dalam mengarahkan proses kegiatanpembelajaran yang baik dan benar.

5. Guru pamong dalam memberi arahan dan tuntunan pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak

efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) serta penggunaan media PPT, video pembelajaran dan alat peraga jam dingding dari kardus bekas pada siswa kelas I SD Negeri 03 Kelapa Tujuh pada Mata pelajaran Matematika tentang waktu, yaitu :

1. Siswa lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki minat belajar yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa dibagi dalam kelompok untuk membuat project dari kardus bekas dan mendiskusikan, dalam LKPDnya hingga mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta menanggapi presentasi kelompok lain dan semua siswa terlibat aktif.

2. Kemampuan dan pemahaman siswa meningkat terlihat dari hasil Asesmen Sumatif, 25 siswa sudah mendapat nilai baik di atas KKM.

3. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran siswa merasa antusiasme dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan media PPT, video pembelajaran, dan alat peraga yang konkret.

Respon dari guru pamong dan dosen pada kegiatan praktik pembelajaran tersebut sangat positif dan mendukung, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran berikutnya di sekolah. Selain itu mendapat feed back positif dari siswa dan rekan-rekan guru dengan adanya penerapan model PjBL dalam proses pembelajaran.

Respon positif juga diberikan oleh kepala sekolah sebagai bahan supervisi guru di kelas.

Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik

pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) serta mediayang digunakan. Dimana dalam proses pelaksanaannya peserta didik dituntut untuk lebih aktif untuk membuat project jam dari kardus serta menunjukan didepan kelas serta

kelompok lain bertanya, tanmpa guru banyak menjelas kan materi tetapi siswa dapat menerima dengan

mempraktekan langsung di .

Referensi

Dokumen terkait

LK 3.1 Menyusun Best

LK 3.1 Menyusun Best Practices MIFTAHUL

LK 3.1 Menyusun Best Practices Putu

LK 3.1 Menyusun Best Practices dan RTL Ni Made Laksmi Dewi

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Best Practice Tugas LK 3.1 Best Practice PPG Dalam

PEMBAHASAN Dalam melaksanakan best praktik guru harus menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam pembelajaran teknik dasar bola basket drible, chess

Best Practice pada PPG dalam