• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Perancangan dan Pengembangan Kurikulum

N/A
N/A
Kharisma Haqiqi

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Perancangan dan Pengembangan Kurikulum"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

Menyikapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam menyelenggarakan PPG sebelumnya dari segi kuantitas dan kualitas pendidikan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mutu penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat PPG di bawah pimpinan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan adalah pengembangan Prajabatan. Modul PPG. Kami mengucapkan terima kasih kepada LPTK penyelenggara PPG Sebelum Ketenagakerjaan atas dukungan dan kerjasamanya dalam melaksanakan amanat UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Ilustrasi konsep
Ilustrasi konsep

Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum

  • Mulai Dari Diri
  • Eksplorasi Konsep
  • Ruang Kolaborasi
  • Demonstrasi Kontekstual
  • Elaborasi Pemahaman
  • Koneksi Antarmateri
  • Aksi Nyata

Untuk itu para pengembang kurikulum hendaknya selalu mengembangkan kurikulum secara inovatif sehingga membuahkan hasil yang kreatif dan dapat beradaptasi dengan kehidupan pada zamannya. Tentu saja pengembangan suatu kurikulum harus disesuaikan dengan siapa yang melakukan proses pembelajaran, bukan pada keinginan pengembang kurikulum. Jika Anda dipercaya menjadi pengambil kebijakan di sekolah, langkah apa yang akan Anda ambil dalam pengembangan kurikulum?

Gambar 1. 1 Kurikulum Sebagai Sistem
Gambar 1. 1 Kurikulum Sebagai Sistem

Ubd Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum

  • Tahap Identifikasi Hasil yang Diinginkan
  • Tahap Tentukan Bukti Penilaian
  • Tahap Merencanakan pembelajaran
  • Demonstrasi Kontekstual
  • Elaborasi Pemahaman
  • Koneksi Antar Materi
  • Aksi Nyata

Pengetahuan (fakta, konsep dan prinsip) dan keterampilan (prosedur) apa yang diperlukan siswa untuk bekerja secara efektif dan mencapai hasil yang diinginkan. Pengetahuan dan keterampilan penting apa yang akan diperoleh siswa sebagai hasil dari unit ini? Bukti lain apa (misalnya kuis, tes, instruksi akademik, observasi, pekerjaan rumah, jurnal) yang akan digunakan siswa untuk menunjukkan pencapaian hasil yang diinginkan.

Gambar 2. 1 Backward Design
Gambar 2. 1 Backward Design

Pemahaman Sebagai Capaian Belajar UbD

Koneksi Antar Materi

Uraikan secara lebih menarik dan terorganisir dengan menambahkan atau mengurangi perlengkapan konseptual sehingga dapat menjelaskan konsep yang Anda pahami. Pengertian dalam arti UbD sangat berbeda dengan pengertian pengertian yang diberikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Apakah ada perbedaan antara apa yang dideskripsikan oleh kelompok Anda, kelompok lain, literatur, dan diri Anda sendiri?

Masyarakat umum pasti menunggu informasi dari Anda, karena sebagai seorang profesional dimungkinkan untuk mengkonstruksi pengetahuan dan menentukan tingkat kebutuhan keilmuan oleh masyarakat umum dan pengguna.

Penilaian dan Evaluasi Pemahaman dalam UbD

Maka diperlukan alat penilaian untuk menilai pemahaman, tidak hanya satu model (konsisten dengan modul sebelumnya). Proses penilaian kinerja siswa didasarkan pada penilaian terhadap kriteria tertentu. Kriteria dalam kategori tepat adalah kriteria yang dapat menonjolkan aspek pembuktian hasil pekerjaan (sesuai tujuan pembelajaran). Kriteria bukan sekedar bagian karya yang mudah dilihat atau diperiksa, misalnya kesalahan ejaan atau pengucapan.

Banyak guru yang melakukan kesalahan dengan mengandalkan kriteria yang mudah dilihat dan memperlakukan siswa sebagai lawan. Jadi siswa akan mendapat nilai tinggi jika mereka memiliki kemampuan literasi yang tinggi (penelitian tidak didukung dengan baik). Contoh lainnya adalah mengatakan bahwa pidato yang baik adalah pidato yang jenaka (bukan pidato yang menyeluruh), atau suatu pameran yang dianggap efektif karena penuh warna dan kreatif (bukan pameran yang memberikan informasi akurat yang tidak disediakan).

Membuat Kriteria Menjadi Rubrik

Kalimat-kalimat disusun dengan baik, dengan struktur yang kuat dan bervariasi sehingga mengundang pembacaan lisan yang ekspresif. Konvensi (kriteria): Dosen menunjukkan pemahaman yang baik tentang konvensi bahasa populer dan menggunakan konvensi bahasa secara efektif untuk meningkatkan pemahaman audiens. Ini adalah rubrik yang nilai tertingginya, nilai terendah berikutnya dikurangi atau diturunkan.). Penyajian (kriteria): Bentuk dan penyajian teks meningkatkan kemampuan audiens dalam memahami dan menghubungkan pesan. Ini adalah rubrik yang nilai tertingginya, nilai terendah berikutnya dikurangi atau diturunkan.).

Kegiatan Belajar

Penilaian dan evaluasi di UbD mempunyai enam aspek yang masing-masing aspek akan dibahas pada masing-masing kelompok yang dituangkan dalam diagram aspek pemahaman mahasiswa di UbD. Setiap anggota (termasuk pengelola) membuat rangkuman penjelasan dalam bentuk teks (minimal 75 kata dan maksimal 150 kata) tentang artikel dengan menggunakan gaya bahasa dan prosedur masing-masing. Setiap anggota (termasuk pengelola) membuat video penjelasan berdurasi maksimal dua menit untuk diunggah ke drive online atau media sosial (Youtube, Instagram atau Tiktok), kemudian tautannya dipublikasikan di grup.

Agenda kedua, pengelola memimpin diskusi untuk menyepakati juru bicara yang menyajikan video penjelasan kelompok berdurasi maksimal lima menit berdasarkan video masing-masing anggota. Setiap pengurus kelompok mengunggah link teks dan link video hasil kerja kelompok ke area diskusi pleno online. Setiap peserta pleno wajib memberikan pernyataan, saran, kritik, pertanyaan, sanggahan, dan lain-lain kepada kelompok lain melalui forum diskusi.

Manajer kelompok memimpin diskusi di setiap kelompok untuk melakukan perubahan naskah dan video berdasarkan pernyataan, saran, kritik, pertanyaan, keberatan, dan lain-lain dari kelompok lain. Setiap kelompok mengunggah teks naskah dan video penjelasan ke penyimpanan digital atau media sosial. Keenam aspek penilaian dan evaluasi UbD mempunyai lima kriteria keilmuan dan perlu dikaji lebih mendalam pada setiap bagiannya.

Oleh karena itu, setiap peserta harus mempelajari aspek ilmiah dari konsep ini dengan membandingkannya dengan berbagai buku, artikel, makalah, jurnal, prosiding, dan lain-lain. dengan prosedur berikut.

Gambar 4. 1 Aspek Penilaian dan Kriteria UbD Tata Cara Diskusi
Gambar 4. 1 Aspek Penilaian dan Kriteria UbD Tata Cara Diskusi

Modul Rancangan Pembelajaran dalam UbD

  • Kelompok Lembar Kerja H
  • Kelompok Lembar Kerja E
  • Kelompok Lembar Kerja R
  • Kelompok Lembar Kerja E
  • Kelompok Lembar Kerja T
  • Kelompok 7 Lembar Kerja O

Tentunya sebagai seorang perancang pembelajaran kita perlu memikirkan siapa saja siswa (end user) dari desain pembelajaran kita. W (WHERE, WHY) – Pastikan siswa memahami tujuan unit ini dan alasannya. E (EQUIP) – Untuk membekali siswa dengan pengalaman, alat, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kinerja.

R (PROVIDE) – Memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk memikirkan kembali ide-ide besar, merefleksikan kemajuan, dan merevisi pekerjaannya. Perancangan di UbD mempunyai tujuh aspek yang masing-masing aspek dibahas pada masing-masing kelompok, seperti terlihat pada diagram yang menunjukkan aspek pemahaman mahasiswa terhadap UbD. Bagaimana merangsang pemikiran untuk melibatkan semua siswa pada ide-ide besar dan menunjukkan prestasi.

Situasi apa pun di mana siswa dapat memikirkan ide-ide besar adalah sesuatu yang menarik, konkrit, dan sangat penting. Pekerjaan rumah dan pengalaman di luar kelas apa yang diperlukan untuk memungkinkan siswa mengembangkan dan memperdalam pemahaman mereka tentang ide-ide penting. Bagaimana membantu siswa melihat apa yang telah mereka pelajari dan apa yang masih perlu ditingkatkan.

Bagaimana mengakomodasi beragam kebutuhan perkembangan siswa, gaya belajar, pengetahuan sebelumnya, dan minat (sambil tetap menjaga pembelajaran diarahkan pada tujuan).

Gambar 5. 1 Rancangan Pembelajaran dalam UbD Tata Cara Diskusi
Gambar 5. 1 Rancangan Pembelajaran dalam UbD Tata Cara Diskusi

Modul Implementasi Pembelajaran dalam UbD

Pembelajaran Menggunakan Buku Teks

Buku teks (textbook) berfungsi sebagai sumber, acuan untuk dipelajari sebagai landasan merancang pembelajaran dengan tujuan dan hasil belajar tertentu. Hasil pembelajaran yang diinginkan memerlukan penilaian kinerja yang diturunkan secara ilmiah sebagai isi buku teks. Penilaian terdiri dari tes pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terdapat dalam buku teks dan boleh tersendiri (lembar kerja siswa), namun tetap berkaitan erat dengan isi buku teks.

Buku teks digunakan untuk mengungkap, menyoroti dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan penting dan tantangan ilmiah yang mendukung pencapaian inti dalam mata pelajaran. Tugas siswa adalah mengetahui apa yang ada di dalam teks; Pertanyaan-pertanyaan penting serta tujuan dan kinerja pembelajaran tertuang dalam buku teks, sehingga buku teks merupakan pedoman dalam membaca, berdiskusi dan mempersiapkan diri sampai akhir. Ilustrasi manakah yang sering Anda gunakan (1 atau 2) dan mengapa Anda memilih ilustrasi tersebut. Buku teks tidak digunakan berdasarkan urutan nomor, karena urutan membaca buku teks didasarkan pada urutan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Buku ajar ini merupakan salah satu sumber dan rujukan diantara banyak sumber belajar. Buku pegangan berisi sebagian materi dan umumnya digunakan hanya untuk merangkum gagasan-gagasan penting dan sebagai landasan pemecahan masalah serta mendukung argumen-argumen penting. Buku teks sumber primer dan sumber bahan lainnya jarang digunakan (misalnya tidak menggunakan media massa, media sosial, dan sebagainya).

Kami mengambil ringkasan dan isi buku teks sebagai kegiatan untuk dipelajari, diteliti, diuji dan dikritik.

Tindakan-Tindakan Guru dan Kegiatan Peserta Didik dalam

Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran Terbimbing

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Bagaimana produk dan kinerja peserta didik dapat ditingkatkan melalui revisi berdasarkan penilaian diri dan umpan balik. Bagaimana siswa akan terlibat dalam evaluasi diri akhir untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, menetapkan tujuan masa depan dan memiliki semangat untuk belajar. Setiap anggota (termasuk pimpinan) membuat rangkuman penjelasan dalam bentuk teks (minimal 75 kata, maksimal 150 kata) tentang artikel dengan menggunakan gaya bahasa dan tata cara masing-masing.

Namun, ketika tujuannya melibatkan aktivitas B, siswa akan memerlukan beberapa bentuk pengalaman yang difasilitasi, dibantu atau dipandu untuk menciptakan pemahaman. Pengelola memimpin diskusi (dalam forum diskusi atau chat) dengan memberikan tugas kepada setiap anggota untuk mencari literatur terkait topik yang sedang dibicarakan. Setiap anggota, termasuk pengelola, diharapkan menyumbangkan artikel berupa jurnal, makalah, paper, dan lain-lain. (hanya satu di antaranya).

Setiap anggota (termasuk pengelola) memberikan ringkasan penjelasan dalam bentuk teks (minimal 75 kata, maksimal 150 kata) artikel dengan gaya bahasa dan tata cara tersendiri. Setiap anggota (termasuk pengelola) membuat video penjelasan berdurasi maksimal dua menit yang diunggah ke drive online atau media sosial (Youtube, Instagram atau Tiktok), setelah itu tautannya dipublikasikan di grup. Setiap pengurus kelompok mengunggah link teks dan link video hasil kerja kelompok ke area diskusi pleno online.

Ketua kelompok memimpin diskusi di setiap kelompok untuk memodifikasi naskah dan video berdasarkan pernyataan, saran, kritik, pertanyaan atau keberatan dari kelompok lain.

PROBLEMATIKA DAN EVALUASI IMPLEMENTASI UBD

Beberapa guru sangat mengharapkan template dan format, sedangkan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Carilah buku, artikel, makalah, jurnal, prosiding, dll (satu saja) yang sesuai dengan topik diskusi terakhir kelompok lain. Merumuskan lima outcome yang diinginkan sesuai aspek pemahaman di UbD dan menentukan bukti penilaiannya?

Artikel yang ditulis tidak mengikuti format penulisan artikel, referensi tidak sesuai atau tidak ada, dan tidak asli. Artikel yang ditulis cukup sesuai dengan format penulisan artikel, referensi cukup sesuai dan cukup original. Artikel yang ditulis sangat sesuai dengan format penulisan artikel, referensi sangat sesuai dan sangat original.

Desain pembelajaran tidak sesuai dengan format yang telah disepakati dan tidak mencakup tiga langkah desain mundur. Desain pembelajaran tidak sesuai dengan format yang telah disepakati dan tidak mencakup tiga langkah desain mundur. Desain pembelajaran sepenuhnya sesuai dengan format yang disepakati dan mencakup tiga langkah dalam desain mundur.

Desain pembelajaran mengikuti format yang disepakati dan mencakup tiga langkah dalam desain mundur.

Gambar 7. 1 Problematika Penerapan UbD
Gambar 7. 1 Problematika Penerapan UbD

Gambar

Ilustrasi konsep
Gambar 1. 1 Kurikulum Sebagai Sistem
Gambar 2. 1 Backward Design
Gambar 2. 2 Pola Backward Design
+7

Referensi

Dokumen terkait

(150 menit) pertemuan 10 (150 menit) santrock Mahasiswa memahami tahap perkembang an fisik, kognitif, social dan emosional masa dewasa madya. 1)

Berdasarkan pada tahapan penelitian yang dilakukan mulai dari perancangan perangkat keras, perangkat lunak, implementasi, hingga tahap pengujian dari perangkat

mulai dari tahap requirements planning, yaitu dengan melakukan pengumpulan data, analisis kebutuhan baik perangkat lunak maupun perangkat keras yang dibutuhkan

Tugas Studi Kasus Catatan Tambahan Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi 1 Pendahuluan Perangkat Lunak; Rekayasa Perangkat Lunak;  Mengenal berbagai

KESIMPULAN Berdasarkan pada tahapan penelitian yang dilakukan mulai perancangan perangkat keras, perangkat lunak, implementasi, hingga tahap pengujian, perangkat pemantauan dan

PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA 01 01 01 01 Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Langkah 01 02 02 02 02 Memahami Pembelajaran dan Asesmen

Materi yang dibahas meliputi: * Prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka * Model-model pembelajaran merdeka * Perangkat pembelajaran merdeka 2 Mengenal Diri Pemimpin Sekolah.mu Najeela

Judul Topik Jumlah Pertemuan Perte- muan ke Alur Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan Kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di