i
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004 NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo COACH : SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum.
MENTOR : SURANTO, S.Sos., MPA.
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJA TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020
MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004 NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 26 November 2020
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
Menyetujui Pembimbing, Coach
SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum.
Widyaiswara Ahli Utama NIP. 196209161995011001
Mentor
SURANTO, S.Sos., MPA.
Kepala DPUPR Kab. Purworejo NIP. 196804051990091001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020
MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004 NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Telah diseminarkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2020
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Mengesahkan,
Coach
SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum.
Widyaiswara Ahli Utama NIP. 196209161995011001
Mentor
SURANTO, S.Sos., MPA.
Kepala DPUPR Kab. Purworejo NIP. 196804051990091001 Penguji/ Narasumber
Drs. SIGIT SUMARHAEN YANTO, SH. MM.
Widyaiswara Ahli Utama NIP. 195604011980031015
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah, Penulis dapat menyelesaikan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dengan judul MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PURWOREJO, sebagai rangkaian kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) dapat terwujud atas bimbingan, dorongan, dukungan, dan doa yang tiada henti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak H. AGUS BASTIAN, SE. MM. selaku Bupati Purworejo yang telah memberikan arahan dan kesempatan kepada kami untuk menjadi peserta PKA Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
2. Bapak Drs. MOHAMMAD ARIEF IRWANTO, M.Si., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk meningkatkan kompetensi dengan menjadi peserta PKA Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
3. Bapak SURANTO, S.Sos., MPA. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo sebagai mentor atas bimbingan teknis substantif dan arahan dalam pelaksanaan APKO ini,
4. Para Widyaiswara yang juga memberikan sumbangan pemikiran, saran dan masukan, mengarahkan dan memberi arahan langsung maupun tidak langsung dalam proses implementasi APKO ini;
5. Teman-teman peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
v Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 yang telah memberikan motivasi, serta atas kebersamaan, kekompakan, diskusi dan tukar pikirannya selama ini.
Penulis menyadari laporan implementasi APKO ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, mohon saran dan masukan demi kesempurnaan dan perbaikan laporan implementasi APKO ini. Semoga bermanfaat.
Semarang, 29 November 2020 Penulis,
Gunarto, ST.
NIP. 196703211998031004
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PRAKATA . ... iv
DAFTAR ISI . ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR . ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 6
C. Manfaat ... 7
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI A. Membangun Integritas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi Sesuai Visi, Misi, Tupoksi Dan Kewenangan Jabatan Kepemimpinan Transformasional . ... 8
1. Deskripsi Umum, Visi, Misi dan Nilai Organisasi. ... 8
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan Jabatan Administrator ... 9
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi ... 12
1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi ... 12
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi ... 13
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi ... 13
1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi ... 13
2. Mobilisasi Stakeholder ... 19
3. Pengelolaan Sumber Daya Organisasi ... 23
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi ... 31
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan Dan Realisasi ... 31
vii 2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan ... 33 B. Lesson Learnt Kepemimpinan Transformasional
Kinerja Organisasi ... 44 1. Kemampuan Mengaktualisasikan Manajemen Kinerja .. 44 2. Kepemimpinan transformasional dalam
pelaksanaan aksi perubahan ... 44 3. Lesson Learnt Dalam Melakukan Terobosan/Inovasi .... 45 BAB IV KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM
PENGEMBANGAN ORGANISASI DIGITAL A. Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan
Pengembangan Organisasi Digital... 46 1. Kontribusi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi ... 46 2. Pengembangan teknologi dan Organisasi Digital ... 47 B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi
Perubahan Kinerja Organisasi ... 47 BAB V PENUTUP
A. Simpulan ... 49 B. Rekomendasi ... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...
LAMPIRAN...
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Anggaran OP Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019 ... 3
Tabel 1.2. Anggaran Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019 ... 3
Tabel 1.3. Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019 ... 4
Tabel 1.4. Keterlibatan P3A dalam Pengelolaan Irigasi di Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2019 ... 5
Tabel 1.5. Analisa Isu Strategis dengan ASTRID ... 6
Tabel 2.1. Peran Stakeholder ... 18
Tabel 2.2. Identifikasi Stakeholder Promoters ... 20
Tabel 2.3. Identifikasi Stakeholder Latent ... 21
Tabel 2.4. Identifikasi Stakeholder Defenders ... 22
Tabel 2.5. Identifikasi Stakeholder Apathetics ... 22
Tabel 2.6. Daftar Anggota Tim Efektif ... 27
Tabel 2.7. Uraian Tugas Tim Efektif ... 28
Tabel 3.1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi ... 31
Tabel 3.2. Perubahan sebelum dan sesudah aksi perubahan ... 43
Tabel 4.1. Daftar Kendala, Resiko dan Penyelesaian ... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Produksi Padi Menurut Provinsi, 2019 ... 2
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo... 10
Gambar 2.2. Net Map Sebelum Aksi Perubahan ... 15
Gambar 2.3. Net Map Setelah Aksi Perubahan ... 15
Gambar 2.4. Kuadran Stakeholder Sebelum Aksi Perubahan ... 18
Gambar 2.5. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan ... 19
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan ... 24
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“… Dhasar nagari panjang apunjung, pasir wukir, loh jinawi, gêmah ripah, karta tur raharja. Panjang dawa pocapane, punjung luhur kawibawane, pasir samodra, awukir gunung, dhasar nagari ngungkurakên pagunungan, angeringakên pasabinan, nêngênakên bangawan, angajêngakên bandaran agêng, loh tulus ingkang sami tinandur, ajinawi murah ingkang tinuku, gêmah katăndha ingkang laku dagang, ing raintên dalu botên wontên pêdhote, ingkang sami lumampah botên wontên sangsayaning margi, …”
Air dan sumber daya air merupakan bagian dari kekayaan alam yang harus dikelola oleh negara sehingga dapat mensejahterakan rakyat. Untuk pengaturan pengelolaan sumber daya air telah terbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Salah satu kebutuhan air yang penting setelah untuk mencukupi kebutuhan dasar manusia sehari-hari adalah untuk irigasi. Pemenuhan air irigasi kepada lahan sawah dengan cukup memadai, sesuai kebutuhan akan mendukung produksi pertanian dengan maksimal.
Di tingkat nasional, produksi pertanian yang baik terutama padi akan mendukung ketahanan pangan secara nasional, mendukung swasembada pangan dan mengurangi impor.
Kabupaten Purworejo merupakan wilayah selatan Jawa Tengah dengan komoditas pertanian utama berupa padi dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 270.001,44 ton pada tahun 2019 (2,8% dari produksi padi Jawa Tengah).
Sedangkan Jawa Tengah adalah penyumbang tertinggi untuk produksi padi nasional tahun 2019, sebesar 9.655.653,98 Ton (17,68%) dari produksi nasional yang totalnya 54.604.033,34 Ton.
Sumber : BPS, Survei Kerangka Sampel Area (KSA)
Gambar 1.1. Produksi Padi Menurut Provinsi, 2019
Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, untuk mempertahankan produksi padi tersebut diperlukan pengembangan dan pengelola sistem irigasi yang baik. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menerbitkan Permen PUPR Nomor 30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi yang menjadi pedoman baik untuk Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dalam Permen tersebut diamanatkan bahwa salah satu prinsip pengembangan dan pengelolaan irigasi adalah partisipatif artinya berbasis peran serta masyarakat petani.
Pengelolaan irigasi yang meliputi kegiatan operasi dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi menjadi bagian yang penting dalam keberhasilan pelayanan irigasi. OP jaringan irigasi yang memadai akan menjaga keberlangsungan fungsi jaringan irigasi dan mengurangi kebutuhan rehabilitasi. Pembiayaan OP irigasi di Kabupaten Purworejo
sepenuhnya didanai dari APBD dengan tingkat pemenuhan masih di bawah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP).
Tabel 1.1. Anggaran OP Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
Tahun AKNOP (Rp) Realisasi OP (Rp) Rasio
2017 4.498.744.465,50 2.908.000.000,00 64,64%
2018 4.498.744.465,50 3.129.524.000,00 69,56%
2019 4.448.744.465,50 3.129.524.000,00 70,35%
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Sedangkan rehabilitasi jaringan irigasi lebih banyak dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan kondisi pembiayaan tiga tahun terkhir sebagai berikut :
Tabel 1.2. Anggaran Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
No Tahun
Anggaran (Rp)
APBD DAK Total
1 2017 976.960.000 13.171.292.500 14.148.252.500
2 2018 3.788.195.000 5.180.623.000 8.968.818.000
3 2019 1.547.958.000 8.265.035.000 9.812.993.000
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Kondisi fisik jaringan irigasi di Kabupaten Purworejo secara umum belum cukup baik untuk memberikan layanan kinerja yang optimal. Sebanyak 250 Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam tiga tahun terkahir kondisinya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3. Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
No Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik
Tahun
2017 2018 2019
1 Target 57,86% 63,23% 69,35%
2 Realisasi 56,85% 58,68% 61,54%
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Untuk mengatur budi daya pertanian di Kabupaten Purworejo sudah ditetapkan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengaturan Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam.
Namun dalam pelaksanaannya masih sering terjadi permasalahan mengenai keterlambatan mengawali musim tanam dan ketidaksesuaian jenis tanaman.
Tidak ditepatinya pola tanam dan rencana tata tanam mengakibatkan pelayanan irigasi tidak optimal terutama pada musim tanam kedua (MT II) pada musim kemarau. Ketersediaan air yang terbatas mengharuskan adanya pemberian air secara giliran.
Perkumpulan petani pemakai air (P3A) sebagai stakeholder yang kepentingannya tinggi, saat ini kondisinya sangat tidak ideal.
Sebanyak 525 P3A di Kabupaten Purworejo (termasuk Gabungan P3A dan Induk P3A) yang pernah terbentuk, sebagian besar tidak aktif (mati suri). Keterlibatan P3A dalam pengelolaan irigasi terutama di jaringan utama (saluran induk dan saluran sekunder), yang menjadi kewenangan pemerintah, masih kurang. Pada tahun 2010 dan 2011 P3A dilibatkan dalam rehabilitasi jaringan utama untuk memenuhi ketentuan proyek Participatory Irrigation Sector Project/PISP (Loan ADB).
Sedangkan sejak 2013 pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak memberikan fasilitasi kepada P3A untuk merehabilitasi jaringan tersier dengan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA), yang mulai tahun 2018 dirubah menjadi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Sesuai ketentuan, P3A adalah penanggungjawab pengelolaan jaringan irigasi tersier.
Tabel 1.4. Keterlibatan P3A dalam Pengelolaan Irigasi di Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2019
No Tahun Jumlah P3A (unit)
Bentuk
Kegiatan Lokus Jaringan Keterangan 1 2010 31 Rehabilitasi Jaringan Utama PISP (Loan) 2 2011 5 Rehabilitasi Jaringan Utama PISP (Loan)
3 2012 - - - -
4 2013 20 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN) 5 2014 7 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN) 6 2015 9 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN) 7 2016 3 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN) 8 2017 9 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN) 9 2018 8 Rehabilitasi Jaringan Tersier P3-TGAI (APBN) 10 2019 26 Rehabilitasi Jaringan Tersier P3-TGAI (APBN) Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Mencermati dinamika pelaksanaan tugas dan kinerja organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, dapat diidentifikasi beberapa isu sebagaimana disajikan pada analisis isu strategis melalui pendekatan ASTRID:
tingkat Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevansi, Inovatif, dan Dapat dilakukan intervensi sebagaimana tertuang dalam Tabel 1.5.
Tabel 1.5. Analisa Isu Strategis dengan ASTRID
No Isu
Strategis/ Masalah
Kriteria isu Strategis untuk aksi perubahan
(ASTRID) ∑
Jumlah (100%)
Pering- Aktual kat
(15)
Spe sifik (15)
Trans formasi
(20)
Rele van (15)
Inova tif (20)
Da pat (15) 1 Pembiayaan OP masih
dibawah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP)
30 15 15 30 20 20 130 4
2 Kurang dilibatkannya P3A sebagai salah satu
kelompok pengelola irigasi dalam pengelolaan irigasi di jaringan utama
30 30 30 30 60 60 240 1
3 Belum ditepatinya pedoman pola tanam dan tata tanam oleh petani
30 15 30 30 40 40 185 2
4 Masih rendahnya peran petani dalam pengamanan jaringan irigasi
15 15 30 30 40 40 170 3
5 Ketersediaan air irigasi secara klimatologis semakin berkurang
15 15 15 30 20 20 115 5
(Sumber: dielaborasi pada persiapan RAPKO, 2020)
Dari analisis isu pada Tabel 1.5. di atas, dapat disimpulkan bahwa isu strategis yang dapat diangkat sebagai dasar pemikiran pelaksanaan Aksi Perubahan ini adalah: kurang dilibatkannya P3A sebagai salah satu kelompok pengelola irigasi dalam pemeliharaan irigasi di jaringan utama.
B. TUJUAN
Tujuan secara umum dari Aksi Perubahan ini adalah mewujudkan pengelolaan irigasi secara partisipatif yang berkelanjutan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo. Adapun tujuan dimaksud akan dicapai dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
1. Tahapan jangka pendek : yaitu terlaksananya pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif di 2 (dua) UPT dan optimalisasi media sosial sebagai sarana sosialisasi dan edukasi pengelolaan jaringan irigasi.
2. Tahapan jangka menengah : yaitu peningkatan kuantitas dan kualitas pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif dengan melakukan evaluasi serta peningkatan sosialisasi melalui pengembangan konten media sosial.
3. Tahapan jangka panjang : yaitu pengelolaan infrastruktur irigasi partisipatif yang berkelanjutan di Kabupaten Purworejo serta monitoring dan evaluasi.
C. MANFAAT
Manfaat dari pelaksanaan aksi perubahan ini antara lain : 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Purworejo.
a. Sebagai perencanaan dan penetapan model strategi kebijakan yang tepat dalam pengelolaan irigasi berkelanjutan berdasarkan pendekatan partisipatif.
b. Adanya efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah 2. Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo
a. Terwujudnya jaringan irigasi yang baik dan mempunyai masa fungsional yang panjang
b. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan jaringan irigasi
c. Terwujudnya pelaksanaan musim tanam yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatnya jaminan ketersediaan air irigasi dengan daya dukung infrastruktur jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik b. Penguatan kelembagaan pengelola irigasi yang mempunyai
kemampuan dalam pengelolaan sistem irigasi partisipatif.
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
A. Membangun Integritas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi Sesuai Visi, Misi, Tupoksi Dan Kewenangan Jabatan Kepemimpinan Transformasional
1. Deskripsi Umum, Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo, dengan tugas pokok membantu Bupati Purworejo dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang di Kabupaten Purworejo.
Sebagai organisasi perangkat daerah yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan pemerintahan di Kabupaten Purworejo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo melaksanakan dan menjabarkan visi jangka menengah yang ingin dicapai oleh Kabupaten Purworejo (2016-2021) yaitu
“Terwujudnya Kabupaten Purworejo yang Semakin Sejahtera Berbasis Pertanian, Pariwisata, Industri dan Perdagangan yang Berwawasan Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi Kerakyatan”
Dalam upaya untuk mencapai visi daerah diatas, telah dirumuskan beberapa misi Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 7 misi, yaitu:
1. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang religius dan demokratis
2. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang ekonomi utama bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbasis pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan.
3. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal
4. Mewujudkan Kabupaten Purworejo yang unggul di bidang seni, budaya, dan olahraga
5. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang unggul di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan
6. Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik
7. Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, melaksanakan dukungan kinerja pada misi ke-2.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan Jabatan Administrator Susunan Organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo adalah sebagaimana Gambar 2.1.
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Perencanaan Teknis dan Pengembangan, membawahkan:
1) Seksi Perencanaan Teknis;
2) Seksi Pengembangan dan Jasa Konstruksi.
d. Bidang Sumber Daya Air, membawahkan:
1) Seksi Operasi Irigasi;
2) Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi;
3) Seksi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi Sumber Daya Air.
e. Bidang Bina Marga, membawahkan:
1) Seksi Jalan dan Jembatan;
2) Seksi Laboratorium dan Alat Berat
f. Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahkan:
1) Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan;
2) Seksi Tata Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang;
3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ruang.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT);
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sedangkan sesuai dengan jabatan fungsional, Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis, membina, melaksanakan, dan mengendalikan bidang sumber daya air, yang meliputi operasional irigasi, pemeliharaan dan rehabilitasi serta drainase dan sistem informasi Sumber Daya Air.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang operasional irigasi;
b. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pemeliharaan dan rehabilitasi irigasi;
c. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang drainase dan sistem informasi sumber daya air;
d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala DINPUPR sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi 1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi
Organisasi yang baik memerlukan nilai-nilai yang baik untuk dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang diharapkan. Nilai-nilai yang disepakati untuk diterapkan dalam perilaku organisasi di Pemerintah Kabupaten Purworejo sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu Nilai Budaya Kerja “BERIMAN-PROFESIONAL”, yang mengandung maksud sebagai berikut:
a) bersih mengandung arti bersih dalam berpikir, bertindak, dan bekerja, mentaati peraturan perundang yang berlaku;
b) ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan, khususnya yang berdampak positif pada orang lain, dan semata-mata karena menjalankan tugas/amanah demi Yang Maha Kuasa;
c) melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan;
d) akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil;
e) profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang terampil, andal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi
Budaya kerja sebagaimana sudah disepakati menjadi nilai- nilai yang harus diterapkan dalam perilaku organisasi di
Pemerintah Kabupaten Purworejo belum sepenuhnya dilaksanakan oleh ASN di lingkungan Bidang Sumber Daya Air maupun Dinas PUPR. Namun demikian perilaku ASN terus bergeser ke arah yang lebih baik dengan adanya penerapan peraturan tentang kepegawaian yang semakin ketat.
Kondisi pandemi yang hampir berlangsung setahun terakhir menjadikan adanya perubahan budaya kerja yang lebih adaptif dengan situasi kondisi yang ada. ASN berusaha beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada pada masa pandemi COVID- 19 untuk tetap bekerja dengan baik. Tuntutan untuk bisa mengikuti teknologi informasi sebagai suatu kebutuhan mendorong ASN lebih melek teknologi.
Internaslisasi yang diberikan oleh Kepala Dinas PUPR telah memotivasi ASN untuk tetap produktif, bersikap adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Hal ini menjadi penting terutama di masa pandemi, ASN harus memiliki komitmen yang tinggi untuk bersikap profesional dengan tetap memegang teguh prinsip moral dan sesuai peraturan perundang-undangan.
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi 1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi
Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini melibatkan beberapa stakeholder antara lain dari stakeholder internal dan eksternal.
Adapun stakeholder dalam Aksi Perubahan ini antara lain sebagai berikut:
a. Kelompok Stakeholder Pemerintah Internal 1) Kepala Dinas PUPR
2) Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan Pengembangan 3) Kasi Operasi Irigasi
4) Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi 5) Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA
6) Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Kelompok Stakeholder Pemerintah Eksternal 1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan
2) Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan 3) Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
4) Komisi Irigasi Kabupaten
5) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura 6) Camat
7) Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah 8) PPL Pertanian
9) Bhabinkamtibmas
b. Kelompok Stakeholder Masyarakat 1) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 2) Gabungan P3A
3) LSM Atas Jago
c. Kelompok Stakeholder Akademisi 1) Dekan Fakultas Teknik UMP 2) Kepala Sekolah SD/SMP/SMA d. Kelompok Stakeholder Media
1) Media massa
e. Jejaring Kerja dan Analisis Stakeholder Sebelum Implementasi Aksi Perubahan
Dalam melakukan analisis stakeholder digunakan Net Map Approach untuk memetakan kompleksitas pengaruh dari masing- masing stakeholder yang terlibat. Net Map juga digunakan untuk membantu memahami hubungan antar stakeholder terkait kewenangan formal dan informal. Net Map Stakeholder dalam Rancangan Aksi Perubahan ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
berikut.
Gambar 2.2. Net Map Sebelum Aksi Perubahan
f. Jejaring Kerja dan Analisis Stakeholder Setelah Implementasi Aksi Perubahan
Gambar 2.3. Net Map Setelah Aksi Perubahan
g. Peran Stakeholders
Selanjutnya, dengan mencermati Net-map dan 21 stakeholder yang teridentifikasi, terdapat 3 jenis stakeholder, yaitu:
1) Stakeholder Utama, merupakan stakeholder yang mempunyai pengaruh (influence), kepentingan (interest) dan keterlibatan yang sangat kuat terhadap keberhasilan Aksi Perubahan, memiliki pengaruh positif/negatif terhadap kegiatan Pemerintah dan keberadaannya sangat penting bagi organisasi yang memiliki program tersebut. Stakeholder utama dalam Aksi Perubahan ini adalah:
a. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda b. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo.
c. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan
d. Komisi Irigasi Kabupaten
2) Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang dipengaruhi secara langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi yang besar, sehingga merupakan stakeholder yang berperan memperlancar terhadap keberhasilan Aksi Perubahan yang dilaksanakan. Stakeholder primer dalam Aksi Perubahan ini adalah:
a. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo c. Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan
Pengembangan d. Kasi Operasi Irigasi
e. Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi f. Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA
g. Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi h. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) i. Gabungan P3A
3) Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang dipengaruhi secara tidak langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi apabila ada kegiatan tertentu yang menyangkut tugas dan fungsinya. Stakeholder sekunder dalam Aksi Perubahan ini adalah:
a. Camat
b. Kepala Bidang EPW c. PPL Pertanian d. Bhabinkamtibmas e. LSM Atas Jago
f. Dekan Fakultas Teknik UMP g. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA h. Media massa
Tabel 2.1. Peran Stakeholder
NO STAKEHOLDERS PENGARUH KETERANGAN 1 Stakeholders
Utama
Memiliki peranan dan pengaruh sangat penting dalam pelaksanaan
penyusunan aksi perubahan
1. Bupati 2. Sekda
3. Kepala DPUPR 4. Kepala DPPKP 5.
2 Stakeholders Primer
Memiliki peranan dan dipengaruhi secara langsung dalam
pelaksanaan penyusunan aksi perubahan
1. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
3. Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan Pengembangan
4. Kasi Operasi Irigasi
5. Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi
6. Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA
7. Kepala UPT Pemel. Jalan dan Irigasi 8. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 9. Gabungan P3A
3 Stakeholders Sekunder
Memiliki peranan, pengaruh akan tetapi secara tidak langsung dalam
1. Camat
2. Kepala Bidang EPW 3. PPL Pertanian
pelaksanaan penyusunan aksi perubahan maupun di dalam organisasi dimana tempat aksi perubahan dilaksanakan.
4. Bhabinkamtibmas 5. LSM Atas Jago
6. Dekan Fakultas Teknik UMP 7. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA 8. Media massa
h. Kuadran Stakeholders
Kuadran stakeholder sebelum Aksi Perubahan sebagaimana tercantum dalam Gambar 2.4. dan Kuadran stakeholder setelah Aksi Perubahan sebagaimana tercantum dalam Gambar 2.5.
Gambar 2.4. Kuadran Stakeholder Sebelum Aksi Perubahan
Gambar 2.5. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan
Hasil analisis stakeholder terdapat penambahan stakeholder internal pemerintah yaitu Bupati Purworejo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo yang ternyata sangat terbuka menerima penjelasan dari project leader dan menyatakan dukungannya terhadap aksi perubahan ini.
2. Mobilisasi Stakeholder
Dalam rangka menyelesaikan aksi perubahan jangka pendek diperlukan upaya memobilisasi stakeholder. Upaya memobilisasi stakeholder dilakukan sebagai berikut:
a. Terhadap kelompok Promoters yaitu:
- Bupati, Sekda, Kepala DPPKP, Ketua Komisi Irigasi : memberikan informasi untuk meyakinkan bahwa aksi perubahan sangat diperlukan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat;
- Kepala DPUPR : mengkomunikasikan bahwa aksi perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan b. Terhadap Kelompok defenders yaitu:
- Komunikasi dengan memberikan motivasi bahwa aksi perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan;
- mengingatkan secara terus menerus agar aksi perubahan dapat diselesaikan tepat waktu.
c. Terhadap Kelompok Latens
Membangun komunikasi dengan memberikan informasi mengenai maksud, tujuan, manfaat serta output yang dihasilkan;
Penambahan maupun pergesaran stakeholder sebelum dan setelah aksi perubahan yaitu sebagai berikut:
a. Promoters, yaitu stakeholder dengan pengaruh dan kepentingan besar serta membantu keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Promoters mengalami pergeseran dan terdapat penambahan sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Identifikasi Stakeholder Promoters
Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan 1. Asisten Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Sekda
1. Bupati
2. Kadinas PUPR 2. Sekretaris Daerah
3. Kadinas PPKP 3. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda
4. Ketua Komisi Irigasi 4. Kadinas PUPR 5. Kadinas PPKP 6. Ketua Komisi Irigasi 7. Camat
Penambahan dan pergeseran stakeholder Promoters disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Bupati, memberikan apresiasi dan dukungan serta berperan dalam pengambilan kebijakan tertinggi di bidang teknis maupun penganggaran;
• Sekretaris Daerah, memberikan apresiasi dan dukungan kebijakan di bidang pengelolaan sistem irigasi;
b. Latens, yaitu stakeholder dengan pengaruh besar dalam menunjang keberhasilan aksi perubahan namun kepentingan kecil. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Latens mengalami pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 2.3. Identifikasi Stakeholder Latens
Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan
Camat -
Kabid Eko. dan Pengemb. Wilayah Kabid Eko. dan Pengemb. Wilayah
Bhabinkamtibmas Bhabinkamtibmas
Dekan Fakultas Teknik UMP Dekan Fakultas Teknik UMP Kepala Sekolah SMP/SMK/SMA Kepala Sekolah SMP/SMK/SMA
Pergeseran stakeholder Latens disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Camat bergeser ke promoters setelah menyatakan mendukung dengan membantu menyebarluaskan setiap informasi yang berhubungan dengan jadwal tanam, buka- tutup waduk, dan informasi lain terkait irigasi (kejadian bencana);
c. Defenders, yaitu stakeholder dengan pengaruh kecil dalam aksi perubahan namun mempunyai kepentingan yang besar. Setelah
pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Defenders mengalami pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Identifikasi Stakeholder Defenders
Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan 1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb. 1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb.
2. Kepala Balai PSDA Probolo 2. Kepala Balai PSDA Probolo 3. Kasi Operasi Irigasi 3. Kasi Operasi Irigasi
4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi 4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi 5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA 5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA 6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi 6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi 7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti 7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti
8. PPL Pertanian 8. PPL Pertanian
9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A) 9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A)
10. Gabungan P3A 10. Gabungan P3A
11. LSM “Atas Jago”
Pergeseran stakeholder Defenders disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• LSM “Atas Jago” (Asosiasi Komunitas Penjaga Sungai Bogowonto) sebagai organisasi yang sangat berpengalaman di bidang edukasi masyarakat menyatakan mendukung dan memberikan saran masukan yang sangat bagus untuk Dinas PUPR dapat melaksanakan edukasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi.
d. Apathetics, yaitu stakeholder dengan pengaruh rendah dalam aksi perubahan dan kepentingan kecil. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Apathetics mengalami pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 2.5. Identifikasi Stakeholder Apathetics
Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan
1. LSM “Atas Jago” 1. -
2. Media Massa 2. Media Massa
Pergeseran stakeholder Apathetics disebabkan LSM “Atas Jago”
menjadi Defenders.
3. Pengelolaan Sumber Daya Organisasi a. Struktur Organisasi Pelaksana
Struktur organisasi aksi perubahan merupakan bentuk pengorganisasian dalam lingkup pekerjaan aksi perubahan yang mempunyai hubungan kerjasama yang baik dan bertanggungjawab antara semua unsur-unsur yang terkait agar dapat mencapai suatu keberhasilan semua jenis pekerjaan yang dihasilkan, ketepatan dan kelancaran pekerjaan. Struktur organisasi aksi perubahan bertujuan yaitu menentukan tujuan bersama dalam organisasi, menentukan semua jenis pekerjaan yang dilakukan, menempatkan orang-orang yang bertugas pada bagian pekerjaan dan mengelompokan jenis-jenis pekerjaan.
Adapun struktur organisasi pelaksana aksi perubahan sebagai berikut:
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan
Berdasarkan struktur organisasi pelaksana tersebut, terdapat Mentor, Coach dan Project Leader. Disamping itu, untuk merealisasikan aksi perubahan dengan mempertimbangkan karakteristik tugas dan tanggung jawabnya maka diperlukan Tim Efektif.
a) Mentor
Mentor adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo yang bertindak sebagai pembimbing sekaligus pengawas Peserta PKA secara profesional serta berperan sebagai inspirator dan motivator, memberikan arahan, dukungan, dan petunjuk dalam keseluruhan pelaksanaan Aksi Perubahan. Mentor juga memberikan petunjuk dan bimbingan untuk mengatasi masalah dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan Aksi Perubahan, serta
menerima laporan dan memantau jalannya Aksi Perubahan yang dilakukan oleh peserta.
b) Coach
Memiliki tugas sebagai pembimbing pelaksanaan aksi perubahan terutama pada tahap pelaksanaan jangka pendek, memberikan dukungan dan motivasi kepada Project Leader, memfasilitasi jika Project Leader mengalami kesulitan serta memberikan konsultasi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan aksi perubahan.
c) Peserta PKA/ Project Leader
• Menyusun ide, gagasan dan Rancangan Aksi Perubahan
• Menyusun tahapan Rancangan Aksi Perubahan
• Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan Aksi Perubahan
• Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua stakeholder;
• Membentuk tim kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Aksi Perubahan dan melakukan kerjasama dengan tim kerja;
• Melaksanakan seluruh tahapan yang telah dirancang;
• Melaporkan perkembangan hasil kerja kepada mentor dan coach untuk mendapatkan evaluasi dan saran terhadap Aksi Perubahan;
• Menyusun laporan akhir Aksi Perubahan.
d) Tim Administrasi
• Menyiapkan bahan dan data terkait Aksi Perubahan;
• Menyiapkan sarana prasarana rapat koordinasi, pelatihan, dan sosialisasi;
• Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kegiatan Aksi Perubahan;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Aksi Perubahan;
• Melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan pada peserta PKA.
e) Tim Teknis
• Melaksanakan kegiatan teknis pembuatan dokumen penugasan pemeliharan;
• Melaksanakan pendampingan teknis pelaksanaan pemeliharaan;
• Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sosialisasi pengelolaan irigasi partisipatif;
• Menyusun rancangan bahan sosialisasi dan publikasi;
• Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan konten dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Melaporkan pada peserta PKA apabila ada kendala teknis;
• Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
b. Pembentukan Tim Efektif
Tim efektif dibentuk untuk melaksanakan aksi perubahan agar tugas-tugas kerjasama/kemitraan dapat dilaksanakan lebih efektif, mampu meningkatkan kreatifitas dan memecahkan masalah serta berinovasi lebih baik. Selain itu dapat
membangun saling percaya, kedekatan, komunikasi, mengembangkan semangat dan meningkatkan produktifitas.
Dalam pembentukan tim efektif selain struktur organanisasi, perlu dijabarkan mengenai tugas dan wewenang dari masingmasing tim yang nantinya akan dibentuk, selain itu juga perlu ada batas rentang masa kerja atau berlaku tim efektif, Etika dan Mekanisme Tim, serta Mekanisme Monitoring dan Evaluasi. Adapun susunan dan Tugas Tim Efektif adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6. Daftar Anggota Tim Efektif
NO Nama Jabatan Tugas
1 Suranto, S.Sos., MPA. Kepala DPUPR Kab. Purworejo Mentor 2 Gunarto, ST. Kepala Bidang Sumber Daya Air Project Leader
3 Moklas Rosikin, SST., MAP. Kasi Drainase dan Sistem Inf. Koordinator Tim Teknis 4 Mulyani, SE. Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi 5 Nurul Fata, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Tim Administrasi 6 Ratna Wahyu Tri Wulandari Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi 7 Ummi Maemunah, A.Md. Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi 8 Dwi Rahmanto, S.Pd.T,
M.Eng. Kasi Pemel dan Rehab. Irigasi Koordinator Tim Teknis 9 Sukaryo, A.Md. Kasi Operasi Irigasi Anggota Teknis 10 Moh. Agus Faozan, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis 11 Muhammad Jendar FA., S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis 12 Agung Prasetyo, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis 13 Agus Riyadi, A.Md. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis 14 Yuni Ariyanto Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis 15 Hermawan W Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
Tabel 2.7. Uraian Tugas Tim Efektif
No JABATAN DALAM TIM URAIAN TUGAS
1 Mentor 1) Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta berdasar sikap profesionalisme.
2) Memberikan dukungan penuh kepada project leader dalam mempersiapkan aksi perubahan yang akan dilakukan.
3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada project leader dalam mengidentifikasi permasalahan dan tantangan organisasi yang memerlukan terapi dan terobosan inovasi yang disampaikan melalui aksi perubahan.
4) Membantu project leader dalam memetakan agenda kerja yang akan dilaksanakan dan rencana jadwal pertemuan yang akan dilaksanakan.
5) Menjelaskan dan menjamin kontrak penyelesaian aksi perubahan sampai terwujudnya perubahan yang diinginkan.
6) Berperan sebagai inspirator dalam merumuskan inovasi dan cara perwujudannya.
7) Sebagai atasan langsung memberikan arahan dan
persetujuan atas dokumen gagasan dan aksi perubahan yang diajukan oleh project leader.
2 Project Leader 1) Mempersiapkan dan merumuskan gagasan dan terobosan inovasi yang diperlukan dengan jelas dan baik.
2) Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau melaporkan perihal gagasan dan aksi perubahan yang akan disusun.
3) Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor.
4) Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholder terkait.
5) Membuat laporan dan mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung kegiatan aksi perubahan ini.
3 Coach 1) Melakukan monitoring kegiatan peserta selama tahap implementasi aksi perubahan melalui media teknologi informasi (IT).
2) Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu project leader apabila mengalami permasalahan selama tahapan implementasi aksi perubahan.
3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada project leader terkait usulan aksi perubahan.
4) Menjadi counsellor pada saat project leader mengalami lack of motivation selama proses pembelajaran atau menyusun aksi perubahan.
4 Tim Administrasi 1) Menyiapkan bahan dan data terkait Aksi Perubahan;
2) Menyiapkan sarana prasarana rapat koordinasi, pelatihan, dan sosialisasi;
3) Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kegiatan Aksi Perubahan;
4) Berkoodinasi dengan project leader maupun sesama tim kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
5) Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Aksi Perubahan;
6) Melaporkan hasil kegiatan kepada project leader.
5 Tim Teknis 1) Melaksanakan kegiatan teknis pembuatan dokumen penugasan pemeliharan;
2) Melaksanakan pendampingan teknis pelaksanaan pemeliharaan;
3) Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sosialisasi pengelolaan irigasi partisipatif;
4) Menyusun rancangan bahan sosialisasi dan publikasi;
5) Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan konten dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
6) Berkoodinasi dengan project leader maupun sesama tim kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
7) Melaporkan pada project leader apabila ada kendala teknis;
8) Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
c. Masa Berlaku Tim Efektif
Masa berlaku tim efektif Aksi Perubahan dengan masa aktif 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal 30 September s.d. 30 November 2020 dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
d. Monitoring efektifitas kinerja tim Efektif
Monitoring efektifitas kinerja tim Efektif akan dilaksanakan secara terus menerus oleh Project Leader, sedangkan untuk evaluasi akan dilakukan secara berkala mengikuti tiap tahapan milestone dan jadwal pelaksanaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan beberapa mekanisme dan alat yang memanfaatkan teknologi komunikasi baik whatsapp, telepon, atau aplikasi zoom.
e. Format Laporan yang digunakan
Laporan kegiatan dilaporkan kepada Project leader setiap selesai kegiatan berupa catatan kegiatan, yang dilaksanakan secara langsung melalui komunikasi kepada project leader.
Dalam melaksanakan Aksi Perubahan Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, diperlukan Pengelolaan Sumber Daya Organisasi terintegrasi sehingga capaian Aksi Perubahan ini akan
cepat terealisasi. Dampak negatif atau kendala yang dialami pada masa pandemi COVID-19 dan pembatasan orang untuk berkumpul ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Project Leader dalam memobilisasi pengelolaan Sumber Daya yang ada terutama dalam sosialisasi, koordinasi dan konsultasi.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan Dan Realisasi
Dalam melaksanakan kegiatan Aksi Perubahan Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, Project Leader menyandingkan milestone antar Rencana Aksi Perubahan dengan Realisasi di lapanganan, adapun hasil dari matriks persandingan antar Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan Realisasi
No Milestone
Pelaksana (Penanggungj
awab)
Output Rencana Realisasi Porto Folio Keterangan
I. Jangka Pendek
1 Pembentukan Tim Efektif Project Leader SK Kepala Dinas PUPR tentang Pembentukan Tim Efektif
29 Sept-1 Okt 2020
▪ SK Tim Efektif Sesuai rencana
a. Rapat Pembentukan Tim Efektif
Project Leader Berita Acara Rapat Pembentukan Tim Efektif
29 Sept 2020 29 Sept 2020 ▪ Undangan,
▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen,
▪ Foto rapat.
b. Identifikasi anggota untuk Tim Teknis dan Tim Administrasi
Project Leader Daftar calon anggota tim teknis, administrasi dan sosialisasi
29 Sept 2020 29 Sept 2020 ▪ Printout susunan dan rumusan tugas Tim Efektif
▪ Daftar anggota tim teknis dan Tim Adminstrasi c. Penyusunan Surat
Perintah Kepala Dinas PUPR tentang Tim Teknis dan Tim Administrasi
Project Leader Konsep Surat Keputusan Kepala Dinas PUPR tentang Tim Teknis dan Tim Administrasi
30 Sept 2020 30 Sept 2020 ▪ Draft SK Kepala Dinas
d. Penandatanganan dan Penyerahan Surat Perintah Kepala Dinas PUPR kepada Tim Teknis dan Tim Administratif
Project Leader Surat Keputusan Kepala Dinas PUPR tentang Tim Efektif
1 Okt 2020 1 Okt 2020 ▪ Nota Dinas
▪ SK Tim Efektif
▪ Foto/Dokumentasi
▪ Tanda terima
2 Rapat Koordinasi (FGD) dengan Stakeholder/Tim Efektif
Project Leader Daftar kebutuhan data dan informasi
5-12 Okt 2020 ▪ Daftar kebutuhan data dan informasi a. Rapat Koordinasi
dengan Tim Efektif
Project Leader dan Tim Teknis
Laporan Hasil Rapat Koordinasi
5 Oktober 2020
5 Okt 2020 ▪ Undangan,
▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen,
▪ Foto/Dokumentasi
Sesuai rencana
b. Koordinasi dengan Stakeholder
Project Leader Dokumen pernyataan dukungan stakeholder terkait
5-12 Okt 2020 12 Okt – 22 Nop 2020
▪ Dokumentasi
▪ Dukungan Aksi Perubahan
Mundur menyesuaikan kesibukan stakeholder 3 Penyusunan Dokumen
Kerjasama Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Project Leader Dokumen KSP 6-8 Okt 2020 ▪ Dokumen KSP Sesuai rencana
a. Penyusunan Draft Standar Dokumen KSP
Project Leader dan Tim Teknis
Draft KSP 6-7 Okt 2020 6-7 Okt 2020 ▪ Dokumentasi
▪ Printout draft dok.
Sesuai rencana
b. FGD dan Finalisasi Standar Dokumen KSP
Project Leader dan Tim Teknis
Standar Dokumen KSP 8 Okt 2020 8 Okt 2020 ▪ Dokumentasi
▪ Printout dokumen Sesuai rencana 4 Sosialisasi Pengelolaan
Irigasi Partisipatif kepada P3A/GP3A
Project Leader dan Tim Teknis
Laporan Sosialisasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif
9-13 Okt 2020 ▪ Laporan Sosialisasi Mundur menyesuaikan kesibukan a. Persiapan
(Undangan/materi)
9 Okt 2020 9 Okt 2020 ▪ Undangan
▪ Materi sosialisasi Sesuai rencana
b. Pelaksanaan Sosialisasi 13 Okt 2020 14 Okt 2020
20,22,23,26,2 7 Okt 2020
15, 23 Okt 2020
▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen
▪ Dokumentasi
Mundur, bertambah jumlah pertemuan
5 Penelusuran Jaringan Irigasi dan Verifikasi Usulan.
Project Leader dan Tim Teknis
Daftar rencana dan lokasi pemeliharaan jaringan
14 Okt 2020 7,8 Okt 2020 ▪ Dokumentasi
▪ Daftar rencana penanganan dan lokasi
▪ Berita acara Verif.
Lebih awal menyesuaikan agenda petugas di wilayah (UPT) 6 Pelaksanaan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Partisipatif di 2 (dua) UPT
Project Leader dan Tim Adm./Tim
Teknis
Laporan Pekerjaan Pemeliharaan jaringan Irigasi
15 Okt-16 Nop 2020
▪ Laporan Pelaksanaan
▪ Foto/Dokumentsi a. Penandatanganan dan
Penyerahan Penugasan
15 Okt 2020 15 Okt 2020 ▪ Dokumen
Penugasan (Kontrak)
▪ Dokumentasi
Sesuai rencana
b. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
16 Okt - 16 Nop 2020
16 Okt - 16 Nop 2020
▪ Dokumentasi
▪ Laporan Mingguan Sesuai rencana c. Penyelesaian laporan
dan dokumentasi
16 Nop 2020 18 Nop 2020 ▪ Laporan Pekerjaan
▪ Dokumentasi
Sesuai rencana 7 Optimalisasi Media Sosial
sebagai Wahana Koordinasi, Sosialisasi dan Edukasi
Project Leader dan Tim Teknis
Dokumen sosialisasi dan kampanye peduli irigasi
a. Sosialisasi 1-7 Okt. 2020 9 Okt 2020 -
dst
▪ Screenshot WAG, Twitter, IG
▪ Softcopy konten media sosialisasi/
edukasi
Mundur menyesuaikan agenda lain
b. Lomba poster peduli irigasi
8-23 Okt 2020 9-22 Nov 2020
▪ Soft file Poster
▪ Printout poster
Mundur menyesuaikan kesibukan anggota tim efektif c. Lomba penulisan artikel
peduli irigasi
8-23 Okt 2020 9-22 Nov 2020
▪ Soft file Artikel
▪ Printout artikel Mundur menyesuaikan kesibukan dan jadwal penilaian semester di sekolah d. Penilaian dan
Pengumuman pemenang
30 Okt 2020 25 Nop 2020 ▪ Daftar penilaian
▪ Sertifikat Mundur menyesuaikan jadwal baru 8 Monitoring dan Evaluasi Project Leader
dan Tim Adm/Tek.
Laporan monitoring dan evaluasi jangka pendek a. Rapat Monitoring dan
evaluasi
23 Nop 2020 27 Nop 2020 ▪ Dokumentasi
▪ Laporan Monev Mundur menunggu selesai lomba motret dan lomba nulis b. Penyusunan hasil
kegiatan.
24 Nop 2020 27 Nop 2020 ▪ Laporan Akhir Tahapan jangka pendek.
Menyesuaikan jadwal rapat monev
II. Jangka Menengah 1 Mengembangkan
Kerjasama Pengelolaan Irigasi Partisipatif di seluruh UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Tahun 2021;
Project Leader Laporan kerjasama pemeliharaan irigasi partisipatif di 5 UPT
Mei 2021 ▪ Dokumentasi
pemeliharaan jaringan irigasi di 5 UPT
2 Melakukan evaluasi serta peningkatan sosialisasi dan edukasi melalui
pengembangan konten media sosial.
Project Leader danTim Teknis
Dokumen evaluasi dan pengembangan konten media
Juni 2021 ▪ Dokumentasi
▪ Laporan Evaluasi
▪ Soft file konten media
III. Jangka Panjang 1 Pengelolaan irigasi
partisipatif yang berkelanjutan
Project Leader Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi
Des 2021 ▪ Dokumentasi
▪ Rekapitulasi paket pengelolaan/pemeli haraan partisipatif 2 Monitoring dan evaluasi. Project Leader
dan Tim Adm
Laporan monitoring dan evaluasi berkala
Des 2021 ▪ Dokumen
Monitoring dan Evaluasi
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan
Dalam melaksanakan Aksi Perubahan ini Project Leader membuat tahapan tahapan kegiatan agar dalam menjalankan Aksi perubahan ini bisa memantau dan mengevaluasi terhadap tahapan tahapan yang sedang dijalankan, sehingga apabila timbul suatu permasalahan dapat segera di atasi dan diselesaikan, adapun uraian singkat hasil dari tahapan tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
a) Pembentukan Tim Efektif
Diawali dengan pembuatan Draft Keputusan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo tentang Pembentukan Tim Efektif Aksi Perubahan Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui
“SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng- Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo.
Tim Efektif akhirnya dibentuk setelah ditandatanganinya Keputusan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, terdiri dari:
- Suranto, S.Sos., MPA., Kepala Dinas PUPR Kab. Purworejo (Penanggungjawab)
- Gunarto, ST., Kepala Bidang Sumber Daya Air (Ketua)
- Moklas Rosikin, SST., MAP., Kasi Drainase dan Sistem