Berdasarkan analisis permasalahan ditemukan bahwa “Pengelolaan dan penyimpanan obat kewaspadaan tinggi (High Alert Medication) di depo farmasi Instalasi Bedah Sentral RSUD R.A.A. belum optimal.” Aktualisasi dan pembiasaan nilai-nilai dasar ASN sebagai Asisten Farmasi dilaksanakan di depo farmasi Instalasi Bedah Pusat RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo. Aktivitas pengelolaan dan penyimpanan obat dengan kewaspadaan tinggi dengan penambahan inovasi akses kode QR yang dapat disesuaikan telah tercapai 100% dan memberikan hasil akhir berupa manfaat kemudahan bagi ahli anestesi IBS saat menyiapkan obat untuk pembedahan atau operasi.
Kata Kunci : Aktualisasi dan pembiasaan moralitas, High Alert Medication, QR code, Core value moralitas adaptif. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya penulis dapat melengkapi Laporan Realisasi dengan judul “Optimalisasi pengelolaan dan penyimpanan obat dengan kewaspadaan tinggi dengan penambahan akses kode QR di apotek. depo instalasi bedah sentral RSUD R.A.A.
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Direktur, Ketua Departemen, Ketua Departemen, Kepala Departemen, Kepala Sub Departemen, Ketua Komite Medis, Ketua Komite Keperawatan, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya, Ketua Komite Etik dan Hukum, Ketua Kelompok Staf Komite Medis, Ketua SPI, kepala instalasi dan fungsi fungsional RSUD R.A.A. Dalam melaksanakan tugasnya, direktur, kepala departemen, kepala departemen, kepala departemen, kepala subbagian, ketua komite medis, ketua komite keperawatan, ketua panitia tenaga kesehatan lainnya, ketua panitia etik dan hukum, ketua Kelompok Tenaga Medis, ketua SPI, kepala instalasi dan fungsi fungsional RSUD R.A.A. Direktur, kepala departemen, kepala departemen, kepala departemen, kepala sub departemen, ketua komite medis, ketua komite keperawatan, ketua komite tenaga kesehatan lainnya, ketua komite etik dan.
Setiap laporan yang diterima oleh Direktur, Ketua Departemen, Kepala Departemen, Kepala Departemen, Kepala Sub Departemen, Ketua Komite Medis, Ketua Komite Keperawatan, Ketua Komite Staf Medis Lainnya, Ketua Komite Etik dan Panitia Hukum, Ketua Kelompok Staf Medis, Ketua SPI dan pimpinan instalasi dari bawahan dapat diolah dan dijadikan bahan penyusunan laporan selanjutnya serta dijadikan bahan pemberian instruksi kepada bawahan. Ketua Departemen, Ketua Departemen, Ketua Departemen, Kepala Sub Departemen, Ketua Komisi Kedokteran, Ketua Komisi Keperawatan, Ketua Komisi Tenaga Medis Lainnya, Ketua Komisi Etik dan Hukum, Ketua Komisi Kelompok Staf Medis, Ketua SPI, Ketua.
TUPOKSI JABATAN PESERTA
Formasi Purworejo Tahun 2019, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2020, para peserta telah diangkat menjadi CPNS dengan jabatan Pelaksana/Terampil – Asisten Apoteker yang ditempatkan pada unit kerja RSUD R.A.A. Tjokronegoro, Kabupaten Purworejo. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker Beserta Angka Kreditnya, Asisten Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang mulai dari penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang dijabat oleh pegawai negeri sipil dengan penuh hak dan kewajiban yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Tugas pokok Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan manajemen perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.
Berikut rincian tugas peserta sesuai Peraturan Menteri Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya. Uraian Tugas Peserta RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo Jabatan Eksekutif/Fungsional Terampil - Asisten Apoteker, antara lain.
ROLE MODEL
Beliau merupakan sosok yang menawarkan solusi dan tanggap dalam menangani permasalahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di instalasi Farmasi (Service Oriented). Wanita yang telah berkarir sebagai ASN selama 28 tahun ini merupakan sosok yang selalu jujur dalam bekerja dan tidak pernah menyalahgunakan wewenang jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun kelompok (Attributable). Dalam kesehariannya selalu membantu stafnya dalam belajar dengan memberikan bimbingan dan arahan (Kompeten). Dalam rapat atau diskusi beliau selalu memberikan kesempatan kepada staf yang lebih muda atau junior untuk menyampaikan pendapatnya, selain itu beliau juga selalu peduli terhadap stafnya sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmoni).
Ibu kelahiran tahun 1971 ini merupakan sosok yang sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan, cepat beradaptasi dengan kebijakan rumah sakit, pemerintah pusat dan daerah, serta selalu proaktif dalam kegiatan organisasi profesi (Adaptif). Tjokronegoro, ibu empat (4) orang anak ini memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi demi kemajuan rumah sakit.
Identifikasi Isu
Pengelolaan dan penyimpanan obat kewaspadaan tinggi (High Alert Medication) di depot farmasi Instalasi Bedah Pusat (IBS) R.A.A. RSUD belum optimal. Kaitannya dengan manajemen ASN: Pengelolaan dan penyimpanan Obat High Alert yang baik sesuai SOP menjamin pelayanan yang memadai. Pengelolaan obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (ED) di Unit Pelayanan Instalasi Farmasi RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo belum optimal, petugas apotek belum maksimal dalam melakukan pemantauan obat DE tersebut. : Pengelolaan obat yang mendekati masa kadaluarsa atau UGD secara optimal dapat memberikan pelayanan publik (Tugas ASN) yang profesional dan berkualitas. Terhubung dengan ASN yang cerdas.
Memberikan informasi mengenai Beyond Use Date (BUD) obat kepada pasien di R.A.A. Instalasi farmasi rumah sakit belum optimal. Pengelolaan dan penyimpanan obat kewaspadaan tinggi (High Alert Medication) di depo farmasi Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD R.A.A.
Analisis Isu
Berdasarkan analisis APKL, selanjutnya ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang memperhitungkan kepentingan, keseriusan dan perkembangan masing-masing variabel dengan rentang skor 1-5. Severity merupakan dampak masalah terhadap produktivitas kerja, dampak terhadap keberhasilan, bahaya atau tidaknya sistem dan lain sebagainya.
Analisis Penyebab Isu
Tidak ada daftar zat High Alert terbaru di repositori. Apotek IBS belum memiliki kotak yang tersedia. penyimpanan dan pelabelan nama obat High Alert.
Dampak Isu Bila Tidak Diselesaikan
Gagasan Pemecahan Isu
Penanganan dan Penyimpanan Obat High Alert di Depo Farmasi Instalasi Bedah Pusat (IBS) bertujuan untuk menyimpan dan menatalaksana Obat High Alert sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyimpanan Obat High Alert yang ada. Kegiatan ini untuk mengatasi akar permasalahan materi yaitu tidak adanya daftar produk obat High Alert terbaru di depo farmasi IBS. Buatlah kotak penyimpanan obat dari karton bekas dan beri label dengan nama obat High Alert Medication (HAM).
Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi akar permasalahan lingkungan hidup yaitu tidak tersusunnya obat High Alert Medication dengan baik di depo farmasi IBS. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelesaikan akar permasalahan metode yaitu kurangnya sosialisasi daftar obat High Alert Medication kepada praktisi anestesi IBS.
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Saya cermat dan disiplin (kode etik ASN) membuat daftar obat high alert untuk memberikan pelayanan. Terdapat kotak penyimpanan obat yang terbuat dari karton bekas dan diberi label nama obat High Alert Medication (HAM) sebagai wadahnya. Saya membuat kotak penyimpan obat dari karton bekas dan diberi label nama obat High Alert Medication (HAM).
Terdapat kode QR pada tempat penyimpanan obat high alert (HAM) sebagai media untuk memudahkan dokter anestesi IBS dalam mencari daftar obat high alert drugs (HAM) di depot melalui smartphone IBS farmasinya. Berorientasi pelayanan Saya melakukan sosialisasi dan menyerahkan daftar obat High Alert Medication (HAM) untuk memenuhi kebutuhan dokter anestesi IBS mengenai informasi daftar obat High Alert Medication (HAM) di depo farmasi IBS.
Jadwal Kegiatan
Perubahan Kegiatan Dari Rancangan Awal
Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Dalam kegiatan ini saya secara cermat dan disiplin (Kode Etik ASN) membuat daftar obat High Alert Medication (HAM) di Depo Farmasi IBS untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang profesional dan berkualitas kepada pasien di depo farmasi bedah pusat (fungsi ASN). memasok. . Saat saya membuat daftar obat High Alert Medication di Depo Farmasi IBS, saya mengetiknya dengan nama Ms. Setelah melakukan pencarian dan pengumpulan literatur mengenai daftar golongan obat high alert Medicine (HAM), saya berkonsultasi dengan mentor, menilai setiap saran dan masukan yang diberikan (Harmonis) serta memberikan kesempatan kepada mentor untuk berkontribusi dalam memberikan saran dan masukan pada pengelompokan dan kegiatan pembuatan daftar obat High Alert Medication (HAM) (Kolaboratif).
Saya berinovasi membuat daftar obat high alert pada repositori farmasi IBS (Adaptive) sebagai dedikasi untuk meningkatkan pemahaman dan menambah informasi mengenai daftar obat high alert kepada praktisi anestesi di IBS (Loyal). Kegiatan pembuatan daftar obat high alert (HAM) di depo farmasi instalasi bedah pusat memberikan kontribusi/. Judul Kegiatan 2: Membuat kotak penyimpan obat dari karton bekas dan diberi label nama obat High Alert Medication (HAM).
Hasil/keluaran : terdapat kotak penyimpanan obat dari bahan karton bekas dan label nama obat High Alert Medication di depo farmasi IBS. Pada kegiatan kali ini saya membuat kotak penyimpanan obat dari karton bekas dan diberi label nama obat High Alert Medication (HAM) di Depot Farmasi IBS dengan teliti dan disiplin (Kode Etik ASN). Kegiatan pembuatan kotak penyimpanan obat dari karton bekas dan diberi label dengan nama obat High Alert Medicine memberikan kontribusi/.
Kegiatan pembuatan kotak penyimpan obat dari karton bekas dan diberi label dengan nama obat high alert. Judul Kegiatan 3: pengorganisasian dan pelabelan obat High Alert Medication (HAM) di gudang farmasi IBS. Pada kegiatan ini saya menata dan memberi label obat High Alert Medication (HAM) di gudang apotek IBS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kewajiban ASN) dan secara hati-hati dan disiplin (Kode Etik ASN).
Kegiatan pembuatan kode QR untuk penyimpanan obat high alert memberikan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi RSUD R.A.A. Selain itu, daftar obat High Alert Medication (HAM) saya serahkan untuk memenuhi kebutuhan dokter anestesi IBS mengenai informasi daftar obat High Alert Medication (HAM) pada gudang apotek IBS (Service Oriented).
Gambaran Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi
Gambaran Umum Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Pembiasaan Kegiatan aktualisasi dan pembiasaan yang diberikan dapat dilihat. Petugas tidak menggunakan aplikasi berbasis digital untuk membuat daftar obat high alert yang mudah diupdate dan mudah diakses. Kode QR memudahkan ahli anestesi untuk mencari daftar obat high alert di depo farmasi IBS.
Belum ada kegiatan evaluasi dan monitoring mengenai pengelolaan dan penyimpanan Obat High Alert di depo farmasi IBS.
Peningkatan pemahaman dan pengetahuan dokter anestesi IBS mengenai obat High Alert Medication di depo farmasi Fasilitas Bedah Sentral, sehingga memudahkan penyiapan obat pada saat operasi atau pembedahan. Tjokronegoro Purworejo dapat memberikan pelayanan kefarmasian di depo IBS Berorientasi Layanan, sehingga memudahkan pekerjaan dokter anestesi di IBS dalam menyiapkan obat untuk operasi atau pembedahan, dan dengan inovasi Adaptive QR Code, dokter anestesi IBS dapat lebih mudah dalam mencari obat Golongan Obat Peringatan Tinggi. Manfaat bagi dokter anestesi IBS adalah ahli anestesi memahami dan mengetahui obat-obatan High Alert Medication serta daftar obat suntikan yang tersedia di depo farmasi IBS yang termasuk dalam kelompok High Alert Medication.
Keuntungan bagi rumah sakit adalah terlaksananya penyimpanan obat high alert sesuai SOP yang berlaku dan adanya daftar obat high alert di apotek IBS yang dapat diupdate secara digital. Membuat konsep pembuatan kotak obat dari karton bekas dan merancang label nama obat high alert (HAM). Konsultasi dengan pendamping mengenai pembuatan kotak obat dari karton bekas dan desain label dengan nama High Alert Medication (HAM).
Membuat kotak penyimpan obat dari karton bekas dan mencetak label dengan nama obat High Alert Medication (HAM). Memasang label High Alert Medication (HAM) yang tersedia pada wadah dan setiap unit obat. Melakukan sosialisasi kepada ahli anestesi IBS dan menyerahkan daftar obat High Alert kepada manajer ruang IBS.
Link download daftar obat High Alert di apotek IBS https://drive.google.com/file/d/1E8dWVj7ahf0u_S-. Tautan video untuk konsultasi kegiatan penataan dan pelabelan obat High Alert: https://drive.google.com/file/d/1Mjga01jiizuFY1QsWiuBwZbnD3Epu0AX/view. Video menghubungkan kegiatan dengan menempelkan label High Alert Medication (HAM) yang tersedia pada wadah dan setiap unit obat.