Permasalahan prioritas yang diangkat adalah belum optimalnya pengelolaan limbah medis di Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo. Idenya adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah medis menggunakan Google Form Logbook di Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo. Agus Bastian, SE., MM., Bupati Kabupaten Purworejo yang telah mendukung pelaksanaan Diklat Dasar CPNS Tahun 2022.
Bapak Fithri Edhi Nugroho, S.E., M.M., Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purworejo beserta jajarannya yang mendukung dan memfasilitasi pelatihan dasar CPNS 2022.
Gambaran Umum Organisasi
Struktur dan Tata Kerja Visi Misi Organisasi
Visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Purworejo tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026. Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang disinergikan dengan pengembangan MSMV, perdagangan dan industri. “Pengakuan Puskesmas Karanggetas sebagai basis pembangunan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada masyarakat menuju Kecamatan Pituruh yang sehat dan mandiri.”
Mengutamakan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, serta kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehat.
Tujuan Organisasi
Nilai-nilai Budaya Organisasi
Tupoksi Jabatan Peserta
Dari uraian tugas sanitarian diatas maka Laporan Update Optimalisasi Pengelolaan Limbah Medis di Puskesmas Karanggetas berkaitan dengan pengelolaan limbah padat (medis dan non medis), sehingga permasalahan yang diangkat dalam pemutakhiran ini sejalan dengan tugas pokok sanitarian di tingkat puskesmas. Beliau merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki prestasi gemilang di usianya yang masih muda dan pernah menjadi kepala tata usaha di Puskesmas Karanggetas. Dalam memberikan pelayanan dan bekerjasama dengan rekan kerja, beliau selalu peduli dan menghargai pendapat orang lain dalam bekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Peserta berharap dengan teladan seperti beliau akan muncul generasi muda ASN yang berintegritas dan inovatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta senantiasa menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang bermoral.
Identifikasi dan Deskripsi Isu
Pelaksanaan pemeriksaan kebersihan lingkungan di tempat pengolahan makanan di wilayah kerja Puskesmas Karanggetas Provinsi Purworejo belum maksimal. Petugas sanitasi belum maksimal memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan toilet sehat di wilayah kerja Puskesmas Karanggetas wilayah Purworejo. Pelatihan petugas sanitasi masyarakat tentang penggunaan toilet sehat di wilayah kerja Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo belum optimal.
Belum optimalnya edukasi petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit demam berdarah dengue di wilayah Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo.
Analisis Isu
Berdasarkan pengidentifikasian kualitas permasalahan dengan menggunakan analisa USG maka akan ditampilkan ranking tertinggi yang merupakan permasalahan terakhir yang perlu dicari solusinya, yaitu: Belum optimalnya pengelolaan limbah medis di Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo. Permasalahan permasalahan pengelolaan limbah medis yang kurang baik di Puskesmas Karanggetas Provinsi Purworejo kemudian dianalisis penyebab permasalahannya dengan menggunakan diagram tulang ikan sebagai berikut. METODE MAN Petugas sanitasi tidak memberikan informasi kepada pegawai puskesmas tentang pentingnya penanganan limbah medis.
Tidak ada penimbangan dan pencatatan limbah medis yang masuk ke Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Medis.
Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Berdasarkan inti permasalahan yang diangkat yaitu belum memadainya pengelolaan limbah medis di Puskesmas Karanggetas, maka solusi permasalahan yang diterapkan adalah “Optimalisasi Pengelolaan Limbah Medis Menggunakan Google Form Logbook di Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo”. 2 Membuat stiker sampah medis untuk tempat sampah dan label sampah medis untuk kantong plastik sampah medis. Menyusun logbook untuk mencatat berat limbah medis yang masuk ke tempat penyimpanan sementara menggunakan Googleform d.
Membuat media sosialisasi pengelolaan limbah medis berupa poster digital, soal pretest-posttest dan power point untuk presentasi sosialisasi e.
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari)
Akuntabel
Adaptif
Harmonis
Kolaboratif
Sopan artinya saya baik hati, sabar dan sopan dalam bekerja sama dengan rekan kerja untuk mensosialisasikan pengelolaan limbah medis. Integritas artinya saya mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan tujuan menciptakan pengelolaan sampah medis yang sesuai dengan standar operasional yang ada. Saya mengaplikasikan stiker limbah medis dengan sikap kejujuran, tanggung jawab (Accountable) dan dedikasi yang tinggi (Loyal) untuk meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan (Service Oriented).
Saya memilah sampah medis bekerjasama dengan petugas kebersihan (Koperasi) yang dilakukan secara bertanggung jawab dan konsisten (Accountable). Bekerja sama dengan petugas kebersihan (Koperasi) saya mengikatkan kantong plastik limbah medis dan menempelkan label yang berisi unit pelayanan dan melakukannya dengan jujur dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam penempelan label (Akuntansi). Saya menimbang sampah medis dari masing-masing unit bekerja sama dengan petugas kebersihan (Koperasi) dan melakukannya dengan jujur, bertanggung jawab, serta menggunakan kekayaan dan barang Negara secara efektif dan efisien (Apresiasi).
Saya mencatat berat sampah medis di buku harian dengan jujur dan penuh kehati-hatian (Akuntable) dan inovatif menggunakan Google form saat mengisi buku harian sampah medis (Adaptif). Saya menyimpan sampah medis di TPS medis yang bekerjasama dengan petugas kebersihan (Kolaboratif) dan saya melakukannya dengan terampil (Service Oriented). Hasil: Terdapat dokumentasi dan pencatatan pengumpulan limbah medis pihak ketiga, sehingga tidak terjadi kehilangan pembayaran.
Saya menangani berat sampah medis yang dihasilkan pada saat pengangkut mengangkut sampah medis, sehingga saya jujur, transparan, bertanggung jawab (responsible), ramah dan dilakukan dengan terampil (service centric). Hasil: Presentasikan hasil implementasi kepada mentor.
Kompeten
Jika saya dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis tidak menerapkan nilai-nilai inti ASN yang bertanggung jawab secara jujur, cermat, konsisten dan bertanggung jawab, maka tidak akan membuahkan hasil yang terbaik. Apabila pelaksanaan pengelolaan limbah medis tidak menerapkan nilai inti ASN koperasi yaitu kerjasama dengan rekan kerja, maka kegiatan pelaksanaan tidak akan berkembang sesuai tujuan yang dicapai.
Loyal
Adaptif
Penerapan pengelolaan limbah medis memperkuat pencapaian nilai-nilai Puskesmas Karanggetas yaitu sopan santun, integritas, adil dan profesional. 1 dan No.3 Saya membuat lembar evaluasi dengan menggunakan software Microsoft Word, kemudian dilakukan analisis evaluasi kegiatan dengan menggunakan software Microsoft Excel (Digital Skill). Saya menggunakan bahasa yang sopan dan berterima saat membagikan soal post test dan pengecekan pengelolaan limbah medis (etika digital).
Unsur yang dievaluasi adalah ketersediaan tempat sampah dan kotak pengaman limbah medis di setiap unit pelayanan, serta tahapan pengelolaan limbah medis di puskesmas yang dibandingkan sebelum dilakukan sosialisasi pengelolaan limbah medis. Saya mengendalikan pengelolaan limbah medis dengan cara observasi secara transparan (Akuntable) sesuai dengan tujuan penilaian yang telah saya capai sehingga saya dapat melakukan perbaikan (Service Oriented) ke arah yang lebih baik demi keberhasilan (Competent) program kedepannya. Pengelolaan limbah medis ini saya kendalikan untuk menjaga nama baik (setia) Puskesmas Karanggetas sebagai fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan prima (service centric).
Saya membagikan soal-soal post test dengan ramah dan sopan (Service Oriented), saya membagikan soal-soal post test dengan jelas, tanggap dan transparan (Responsible), dalam kegiatan ini saya membantu orang lain belajar dengan mengukur keterampilan petugas (kompeten). ), dalam melaksanakan post test saya telah menerapkan sikap saling menghormati perbedaan pendapat rekan sejawat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif (Harmonis), melakukan post test dengan komunikasi yang baik dengan teman-teman Puskesmas agar mau bekerja sama dalam aktualisasi (kolaboratif) kegiatan dengan membagikan soal post-test. terlaksana secara efektif dan efisien. Berorientasi pelayanan, bertanggung jawab, kompeten, harmonis, kooperatif) 5) Penyusunan laporan hasil evaluasi pengelolaan limbah medis. Hasil: Terdapat laporan hasil kegiatan pengelolaan limbah medis. Saya membuat laporan hasil kegiatan secara jujur, transparan dan bertanggung jawab (Responsible) sehingga diperoleh hasil penilaian pengelolaan limbah medis yang bertanggung jawab dan bermutu (Service Oriented). Saya menyampaikan laporan kegiatan kepada pembimbing dengan jujur, tanggung jawab, peduli, disiplin dan integritas tinggi (Responsible).
Saya menerima dengan baik saran dan masukan dari mentor mengenai evaluasi yang dilakukan (Setia, Sila 4 Pancasila).
Berorientasi Pelayanan
Akuntabel
Kompeten
Jika nilai dasar ON yaitu Harmoni tidak diterapkan maka kegiatan evaluasi pengelolaan limbah medis tidak akan berjalan.
Kolaboratif
Loyal
Hal ini didukung dengan belum adanya petugas Puskesmas yang mengelola limbah medis sesuai SOP. Masih ditemukan perilaku petugas puskesmas yang membuang sampah medis bercampur sampah non medis dan menggunakan plastik hitam untuk sampah medis. wadah limbah. Pegawai Puskesmas dan Unit Penghasil Sampah mulai mematuhi dan menerapkan cara penanganan limbah medis yang baik dan sesuai SOP. 2 Log sampah medis belum tersedia sehingga jumlah sampah medis yang masuk dan keluar TPS medis tidak tercatat.
Tersedia log sampah medis yang terintegrasi secara digital sehingga memudahkan petugas dalam mencatat jumlah sampah medis yang masuk dan keluar TPS Medis. Penilaian terhadap pengelolaan limbah medis dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan kesadaran petugas puskesmas dalam mengelola limbah medis sesuai SOP. Nilai-nilai dasar mempunyai akhlak sesuai peran dan kedudukan pegawai negeri dalam mewujudkan Smart Governance telah dimutakhirkan dan dibiasakan dengan judul Optimalisasi Pengelolaan Limbah Medis Menggunakan Googleform Logbook di Puskesmas Karanggetas Kabupaten Purworejo mulai tanggal 1 Oktober 2022 s/d 5 November 2022.
Indikator keberhasilan kegiatan pemutakhiran dan sosialisasi ini adalah terlaksananya pengelolaan limbah medis sesuai SOP dengan meningkatnya pemahaman dan kepatuhan petugas limbah medis. Serta tersedianya catatan harian sampah medis yang terintegrasi secara digital sehingga memudahkan petugas sanitasi dalam mencatat data sampah medis yang dihasilkan sehari-hari oleh pusat kesehatan. Mencegah pasien dan pengunjung puskesmas dari bahaya penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit yang disebabkan oleh limbah medis yang mengandung bakteri dan virus.
Tersedianya log book sampah medis yang terintegrasi secara digital memudahkan petugas dalam mencatat jumlah sampah medis yang dihasilkan per unit setiap harinya. Dan pengelolaan limbah medis yang sesuai SOP dapat meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Karanggetas karena lingkungan terbebas dari risiko infeksi nosokomial.
Limbah Medis Puskesmas
Membuat Stiker Dan Label Limbah Medis
Membuat Logbook Limbah Medis Dengan Googleform
Melakukan Sosialisasi Mengenai Pentingnya
Pengelolaan Limbah Medis Kepada Pegawai Puskesmas
Melakukan Implementasi Pengelolaan Limbah Medis
Menggunakan Googleform Logbook
Melakukan Evaluasi Terhadap Pengelolaan Limbah Medis
Untuk menciptakan suasana Puskesmas yang bersih dan sehat maka perlu adanya pengawasan terhadap limbah medis itu sendiri. Sistem pemilahan dilakukan berdasarkan sampah medis dan non medis, dimana sampah diberi label agar petugas mengetahui akan membuang sampah berdasarkan jenisnya. Hasil observasi di lapangan sampah medis terdiri dari tempat sampah yang dilapisi plastik kuning bekas perban, kapas, sarung tangan dan masker.
Diharapkan dengan proses pemilahan ini terdapat kategori/klasifikasi sampah yang dihasilkan oleh puskesmas sehingga memudahkan petugas sanitasi untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu proses pemilahan dilakukan pada sumbernya dan dipisahkan antar fasilitas kesehatan. dan limbah non-medis. Pengelola limbah medis di Puskesmas juga tidak melakukan penimbangan limbah medis dan pencatatan limbah medis yang masuk ke tempat penampungan sementara (ZZB). Penimbangan dan pencatatan limbah medis dilakukan untuk mengetahui jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh unit pelayanan setiap harinya.
Pencatatan sampah medis yang masuk dan keluar TPS berguna untuk memudahkan petugas sanitasi dalam mencatat data sampah yang masuk dan keluar TPS. Melihat permasalahan tersebut, penulis melakukan evaluasi optimalisasi pengelolaan limbah medis menggunakan Google log form di Puskesmas Karanggetas. Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah medis menggunakan Google Form Logbook di Puskesmas Karanggetas.
Berdasarkan hasil pre test dan post test serta lembar penilaian evaluasi per unit ruangan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan kepatuhan petugas pengelola limbah medis setelah sosialisasi pengelolaan limbah medis ditemukan bahwa. Pemahaman proses atau langkah-langkah pengelolaan limbah medis di Puskesmas Karanggetas sebelum dilakukan sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah medis terdapat pada persentase nilai pre-test yang mendapat nilai rendah yaitu 65,19% dari total jumlah petugas. , 27 orang, jadi Ya.