MODUL AJAR P LBJ
Satuan Pendidikan : SDN Jatinegara 03 Pagi Fase/ Kelas : Fase C / Kelas V
Semester : II (Genap) Tahun Pelajaran : 2024/ 2025
Lingkup Materi : Upacara Adat Injek Tanah Pelaksanaan : 1 x Pertemuan / 2 JP Nama Penyusun : Nurul Chotimah, S.Pd A. KOMPETENSI INTI
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menyanyi dan menari lagu sirih kuning dan ondel ondel.
Mereka dapat membuat cendera mata replika Monas dan maket rumah Betawi. mengenal dan memantaskan pertunjukkan gambang kromong dan palang pintu. Mereka dapat mengidentifikasi dan membuat minuman khas Jakarta (bir pletok/selendang mayang). Memahami asal usul nama tugu dan kampong/jalan di Jakarta. Mereka dapat menggambar dan membuat ragam batik Betawi dengan rasa tanggung jawab, disiplin, berani, adil, dan gigih. mengenal seni bela diri maen pukul jurus tiga, empat, lima, dan enam. Mereka dapat mengenal dan mempraktikkan permainan rakyat Betawi (bentengan/tak kadal lobang/galasin/dampu bulan). Mengenal fasilitas umum transportasi (stasiun, bandara, terminal, dan pelabuhan), fasilitas jalan tol, transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT) dan Kereta Cepat Whoosh. mengenal dan mengidentifikasi sistem penghijauan hidroponik dan tanaman khas yang ada di Jakarta. Mengenal wisata budaya dan religi.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan upacara adat Nginjek Tanah
2. Peserta didik mampu menjelaskan nilai luhur upacara adat Nginjek Tanah 3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil pelajar Pancasila yang akan dicapai pada pembelajaran ini adalah
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, gotong royong, dan kreatif.
4. TARGET PESERTA DIDIK a. Peserta didik reguler
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.
5. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas 5 SDN Jatinegara 03 Pagi dengan model Tatap muka di kelas melalui kegiatan Ceramah, Tanya jawab, dan Drama (main peran)
6. SARANA DAN PRASARANA
Buku pegangan guru dan siswa
lembar kerja peserta didik (LKPD)
Proyektor dan Laptop
Properti drama
Panggung
Mikrofon
Kursi
Lingkungan sekitar 7. JENIS ASESSMEN
Tertulis
Unjuk Kerja (Main Peran) 8. MATERI PEMBELAJARAN
Upacara Adat Injek Tanah 9. SUMBER PEMBELAJARAN
Internet
Sumber Utama: buku paket guru dan siswa Pendidikan dan Lingkungan Budaya Jakarta kelas V SD
Sumber Alternatif: menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
10. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia b. Memastikan kondisi lingkungan belajar kondusif
c. Mempersiapkan alat dan bahan ajar d. Mempersiapkan lembar kerja siswa
B.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan guru berdoa bersama sebelum melakukan pembelajaran dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
3. Guru melakukan presensi dengan memanggil nama peserta didik.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan “Detektif Angka”, dimana peserta didik harus mencari perkalian yang ada di kotak-kotak di depan kelas. (Kegiatan numerasi)
5. Guru menyampaikan lingkup materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik.
Kegiatan Inti 7. Guru menampilkan presentasi dan gambar pembelajaran tentang tradisi injek tanah
8. Guru melakukan Tanya jawab:
-“Menurut pendapatmu, apakah yang dimaksud dengan injek tanah?”
-“Apa gunanya upacara injek tanah?”
-“Mengapa penting melestarikan tradisi seperti "Injek Tanah"?
-“Tradisi apa saja di daerah kalian yang mirip dengan "Injek Tanah"?
9. Peserta didik diajak untuk mencoba melaksanakan tradisi injek tanah dengan bermain drama
10. Kemudian peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok besar.
11. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk pembagian tugas
12. Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan untuk drama, setelah itu seluruh siswa bermain drama di panggung sekolah
13. Masing-masing kelompok menampilkan drama upacara injek tanah
14. Kelompok yang tidak maju memberikan masukan dan apresiasi untuk kelompok yang maju
15. Guru tetap memberikan bimbingan dan juga masukan kepada masing-masing kelompok. Selama kegiatan drama berlangsung, guru melakukan penilaian 16. Setelah drama selesai, peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi
“Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
“Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
“Apa yang kalian sukai dari kegiatan hari ini?”
“Apa yang belum kalian pahami pada kegiatan hari ini?”
17. Peserta didik diberikan lembar assesmen oleh guru untuk mengetahui pemahamannya mengenai tradisi injek tanah
18. Peserta didik diminta untuk mengerjakan asessmen secara mandiri 19. Guru melakukan monitoring ke seluruh peserta didik
20. Guru melakukan penilaian.
Kegiatan Penutup
21.Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 22. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik
23. Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing- masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
C.ASESMEN / PENILAIAN
a. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian tes
Kunci Jawaban:
1. Upacara Injak Tanah
2. Untuk menyambut bayi yang baru belajar berjalan dan memperkenalkan bayi itu kepada bumi atau tanah sebagai tempat dia akan hidup dan tumbuh besar.
3. Salah satu hikmah yang di dapatkan dari upacara injak tanah, yaitu
kita diajarkan untuk menghormati alam dan bersyukur atas pertumbuhan dan kesehatan yang diberikan Tuhan, kita belajar untuk selalu bersyukur karena sudah diberi keselamatan dankesehatan, supaya lebih mencintai alam dan menjaga hubungan baik dengan sesama, diingatkan pentingnya menghormati tradisi dan budaya yang diwariskan dari leluhur, dan diajarkan untuk tidak sombong dan selalu ingat bahwa hidup kita bergantung pada alam.
4. Langkah-langkah prosesi upacara injak tanah Jakarta:
I. Pembukaan
II. Menapaki bubur atau jadah atau kue 7 warna III. Menaiki dan menuruni anak tangga
IV. Memilih mainan di dalam kurungan V. Dimandikan dengan bunga setaman VI. Lempar koin dan beras kuning
VII. Doa penutup dan menyajikan makanan
5.
Cara saya untuk melestarikan kebudayaan Jakarta adalah dengan ikut mempelajari tarian daerah, memakai baju adat saat acara tertentu, dan menceritakan tentang budaya Jakarta kepada teman-teman.6. Supaya tradisi lama tidak hilang dan generasi muda tetap bisa mengenal dan bangga dengan budayanya sendiri.
7. Rasa syukur kepada Tuhan, rasa cinta kepada alam, dan rasa hormat kepada tradisi dan orang tua
8. Piring, kurungan ayam, mainan anak, tangga, kue 7 warna, dsb
9. Kakek, nenek, sanak saudara, tetangga, kerabat, sahabat, teman-teman terdekat dan tetangga
10.Tedhak Sinten, Tumbuk Tanah, Olah Tanah, dan Ngejot
Rubrik Penskoran Asesmen Mandiri
NO.SOA
L KRITERIA SKO
R
1
Peserta didik mampu menyebutkan nama lain syukuran bayi dengan tepat
dan jelas 10
Peserta didik mampu menjawab namun kurang tepat 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
2
Peserta didik mampu menjelaskan tujuan upacara Nginjek Tanah dengan
tepat dan jelas 10
Peserta didik mampu menjawab namun kurang tepat 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
3
Peserta didik mampu menjelaskan hikmah upacara dengan tepat dan
aplikatif 10
Peserta didik mampu menjawab namun kurang aplikatif 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
4
Peserta didik mampu menyebutkan langkah-langkah prosesi injek tanah
dengan urut dan benar 10
Peserta didik mampu menyebutkan namun tidak lengkap atau tidak urut 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
5
Peserta didik mampu menjelaskan cara melestarikan budaya Jakarta
dengan ide yang kreatif dan logis 10
Peserta didik menjawab namun kurang logis atau kurang kreatif 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
6
Peserta didik mampu memberikan alasan pentingnya melestarikan budaya
dengan tepat dan jelas 10
Peserta didik mampu memberikan alasan namun kurang jelas 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
7
Peserta didik mampu menyebutkan nilai luhur dalam injek tanah dengan
tepat 10
Peserta didik menjawab namun kurang tepat 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
8
Peserta didik mampu menyebutkan minimal 3 perlengkapan upacara
dengan benar 10
Peserta didik menyebutkan kurang dari 3 perlengkapan 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
9 Peserta didik mampu menyebutkan tamu yang diundang dengan tepat 10
Peserta didik menjawab namun kurang tepat 5
NO.
SOA
L KRITERIA SKO
R
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
10
Peserta didik mampu menyebutkan nama lain injek tanah di daerah lain
dengan benar 10
Peserta didik menjawab namun kurang tepat 5
Peserta didik tidak mampu menjawab 0
Nilai :
Jumlah skor yang diperolehSkor maksimal
× 100
*skor maksimal = 100
b. Asesmen / Penilaian unjuk kerja
Rubrik Penilaian Drama Tradisi Injek Tanah No
. Aspek yang
Dinilai Kriteria Skor
Maksim al
1 Ekspresi dan Penghayatan
Sangat menghayati peran, ekspresi sesuai dengan
situasi 20
Menghayati peran, namun ekspresi kurang
maksimal 15
Kurang menghayati peran, ekspresi datar 10 Tidak menghayati peran sama sekali 5
2 Penggunaan Bahasa
Bahasa jelas, komunikatif, dan sesuai dengan
naskah 20
Bahasa jelas namun kurang komunikatif 15 Bahasa kurang jelas, banyak kesalahan 10
Bahasa tidak dapat dipahami 5
3 Kostum dan Properti
Kostum dan properti sesuai tema dan rapi 20 Kostum atau properti ada yang kurang sesuai 15
Kostum dan properti seadanya 10
Tidak menggunakan kostum atau properti yang
mendukung 5
4 Kerjasama Tim
Sangat kompak, saling mendukung 20
Cukup kompak, ada sedikit kekurangan 15 Kurang kompak, sering tidak sinkron 10
Tidak kompak, banyak kekeliruan 5
5 Kreativitas
Menampilkan adegan yang inovatif dan menarik 20
Menampilkan adegan cukup kreatif 15
Kurang kreatif, cenderung monoton 10
Tidak kreatif sama sekali 5
Total Skor Maksimal: 100 Keterangan:
- Skor akhir = (Total skor diperoleh / 100) × 100 - Predikat:
90–100 = Sangat Baik
75–89 = Baik
60–74 = Cukup
<60 = Kurang D.PENGAYAAN / REMEDIAL
Remedial Tujuan:
Membantu siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam memahami tradisi Injek Tanah dan keterampilan bermain drama.
Materi Remedial:
Urutan prosesi Injek Tanah
Teknik dasar ekspresi dalam drama Kegiatan Remedial:
1. Diskusi kelompok kecil:
Guru membimbing siswa membahas kembali tentang tujuan, makna, dan urutan acara Injek Tanah.
Setiap siswa diberi kesempatan menjelaskan kembali bagian dari tradisi secara bergiliran.
2. Latihan ekspresi sederhana:
Berlatih mengungkapkan emosi dasar (senang, sedih, hormat) sesuai dengan adegan dalam tradisi Injek Tanah.
3. Membuat Mini-Drama:
Membuat sketsa singkat tentang salah satu bagian tradisi (misal: prosesi bayi menginjak tanah) dalam bentuk kelompok kecil.
4. Penugasan individu:
Menulis cerita pendek tentang tradisi Injek Tanah dengan struktur awal, tengah, dan akhir.
Penilaian Remedial:
Menjawab pertanyaan lisan
Menampilkan mini-drama sederhana
Menulis cerita tentang Injek Tanah
Pengayaan Tujuan:
Mengembangkan kemampuan siswa yang sudah melampaui KKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memahami budaya tradisional.
Materi Pengayaan:
Improvisasi dalam drama Kegiatan Pengayaan:
1. Eksplorasi Tradisi Lain:
Siswa mencari informasi tradisi kelahiran lain (misal: Tedhak Siten Jawa, Aqiqah dalam Islam, dll).
Membuat perbandingan sederhana antara Injek Tanah dan tradisi lain.
2. Membuat Drama Improvisasi:
Membuat drama baru yang menggabungkan unsur tradisi Injek Tanah dan tradisi lain dalam satu cerita.
3. Presentasi Kelompok: Setiap kelompok menampilkan drama improvisasi di depan kelas.
4. Tugas Mandiri: Membuat poster atau brosur singkat bertema "Melestarikan Budaya Tradisional Indonesia".
Penilaian Pengayaan:
Kreativitas dalam improvisasi
Kelengkapan informasi tradisi lain
Keterampilan presentasi kelompok E. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi guru
1. Apakah semua peserta didik terlibat dalam proses pembembelajaran?
2. Apa tantangan yang peserta didik hadapi?
3. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil pembelajaran?
4. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas mandiri?
5. Dengan pengetahuan yang saya dapat/miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari?
Refleksi Peserta didik
1 . Apakah peserta didik merasa senang dengan kegiatan pembelajaran ini?
2. Adakah hal menarik lainnya?
3. Apakah peserta didik memahami materi yang disampaikan guru?
4. Bisakah peserta didik menerapkannya dalam kehidupan sehari hari?
MATERI PEMBELAJARAN
TRADISI INJEK TANAH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar materi ini, siswa diharapkan:
1. Mengenal tradisi "Injek Tanah" sebagai budaya Betawi (Jakarta).
2. Memahami makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut.
3. Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
B. Apa itu Tradisi "Injek Tanah"?
"Injek Tanah" adalah tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan untuk bayi yang baru mulai belajar berjalan. Biasanya, tradisi ini dilakukan saat bayi berusia sekitar 8–12 bulan.
"Injek" berarti menginjak. Dalam tradisi ini, bayi untuk pertama kalinya "menginjakkan kaki" di tanah atau bumi. Hal ini melambangkan bahwa bayi sudah siap mengenal dunia luar dan belajar hidup di bumi dengan selamat.
C. Tata Cara Tradisi "Injek Tanah"
Persiapan:
Sebuah nampan diisi tanah atau pasir bersih.
Ada perlengkapan tradisional seperti:
Daun kelapa muda (janur) Air bersih
Beragam barang seperti pensil, buku, uang koin, atau mainan kecil.
Pelaksanaan:
Bayi dibawa ke hadapan tanah yang sudah disiapkan.
Bayi dituntun untuk menginjak tanah itu dengan kakinya.
Orang tua biasanya berdoa agar bayi sehat, kuat, dan selamat.
Setelah itu, bayi diberi pilihan beberapa barang (seperti pensil, uang, buku).
Barang yang diambil bayi dipercaya memberi petunjuk tentang bakat atau masa depan bayi.
Penutup:
Acara ditutup dengan syukuran dan makan bersama keluarga.
C. Makna Tradisi "Injek Tanah"
1. Mengajarkan rasa hormat kepada bumi tempat kita hidup.
2. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan karena bayi tumbuh sehat.
3. Mendoakan keselamatan dan masa depan yang cerah untuk anak.
D. Nilai-nilai yang Bisa Dipetik
1. Syukur: Bersyukur atas anugerah kehidupan.
2. Kasih sayang keluarga: Keluarga bersama-sama mendoakan dan merayakan tumbuh kembang anak.
3. Pelestarian budaya: Menjaga tradisi nenek moyang agar tidak hilang.
LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Ayo, berlatih!
SELAMAT & SEMANGAT BERKOLABORASI DALAM BERKREASI!
F. GLOSARIUM
Istilah Pengertian
Injek Tanah Tradisi adat Betawi berupa upacara saat bayi pertama kali menginjakkan kaki di tanah sebagai tanda perkembangan hidupnya.
Tradisi Kebiasaan turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Syukuran Acara perayaan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah tertentu, seperti kelahiran anak.
Prosesi Rangkaian upacara atau kegiatan yang dilakukan secara berurutan dan memiliki makna khusus.
Ritual Serangkaian tindakan yang dilakukan berdasarkan adat dan kepercayaan tertentu, biasanya berhubungan dengan keagamaan atau budaya.
Simbol Tanda atau lambang yang digunakan untuk mewakili makna tertentu, seperti daun, bunga, atau benda adat dalam upacara.
Budaya Keseluruhan cara hidup, tradisi, dan kepercayaan yang berkembang dalam suatu masyarakat dari generasi ke generasi.
Pelestarian Usaha menjaga, mempertahankan, dan melestarikan sesuatu agar tidak punah, misalnya tradisi atau budaya.
Perlengkapan Upacara
Benda-benda yang digunakan dalam melaksanakan suatu upacara, seperti tikar, bunga, tanah, air, dan lainnya.
Nilai Luhur Nilai-nilai positif seperti rasa hormat, kasih sayang, atau kepercayaan yang diajarkan dan diwariskan melalui suatu tradisi.
G. DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Guru Pendidikan dan Lingkungan Budaya Jakarta Untuk Sekolah Dasar Kelas V
Mengetahui,
Kepala SDN Jatinegara 03 Pagi
MULYANI, S.Pd, M. Si NIP.
197112022000112001
Jakarta, 28 April 2025 Guru Kelas VB
NURUL CHOTIMAH, S.Pd
NIP. 199702112022212004