MODUL 1
Prinsip Pengajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini
TOPIK 2
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen PAUD
MATERI 1
Pentingnya Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Anak Usia Dini
- Anda diminta untuk menjawab dua pertanyaan pemantik sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda. Tidak ada salah atau benar dalam menjawab pertanyaan ini.
- Setelah menjawab, simpan jawaban Anda dalam folder khusus.
CONTOH JAWABAN:
Pertanyaan:
1. Bagaimana selama ini Anda menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen pada anak usia dini?
2. Apakah Anda memiliki referensi tertentu dalam menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen pada anak usia dini?
Jawaban:
1. Dalam menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen pada anak usia dini, saya selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif.
Fokus utama saya adalah pada perkembangan holistik anak, yang mencakup aspek kognitif, sosial-emosional, fisik, dan bahasa. Pembelajaran dilakukan melalui permainan, eksplorasi, dan kegiatan yang sesuai dengan minat anak. Asesmen dilakukan secara informal dan berkelanjutan, dengan observasi terhadap perkembangan setiap anak dalam berbagai aspek tersebut.
2. Saya mengacu pada beberapa teori dan panduan dalam menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen pada anak usia dini, seperti teori perkembangan kognitif Piaget, pendekatan belajar berbasis bermain, dan panduan kurikulum dari pemerintah. Selain itu, saya juga sering merujuk pada praktik-praktik terbaik yang saya pelajari dari Youtube dan sumber- sumber lainnya.
MATERI 2
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Anak Usia Dini
- Di sini Anda diminta untuk memahami tentang konsep pembelajaran dan asesmen anak usia dini dari sebuah teks yang cukup panjang. Silakan dibaca dan dipahami
semampunya.
MATERI 3
Menelaah Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Anak Usia Dini
- Anda diminta untuk mengamati sebuah video yang berisi seorang guru PAUD menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen.
- Lalu Anda diminta bersama dengan rekan guru mengamati video tersebut, apakah yang dilakukan oleh guru di dalam video tersebut sudah sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asemen PAUD sesuai teori yang sudah Anda pelajari pada materi dua di atas.
- Jawaban yang Anda buat, silakan simpan di folder khusus di komputer Anda atau simpan di Google Drive.
CONTOH JAWABAN:
1. Bagaimana guru menerapkan prinsip pembelajaran pada kasus tersebut? Apakah sudah sesuai dengan prinsip pembelajaran menurut 4 tokoh yang sudah dipelajari di eksplorasi konsep?
Guru di PAUD ini menerapkan beberapa prinsip pembelajaran yang sesuai dengan teori yang telah diuraikan oleh para tokoh. Berikut adalah analisisnya:
1. Guru menyambut anak dengan salam dan menyapa mereka ketika datang ke sekolah, yang menunjukkan bahwa guru memperhatikan pentingnya suasana pembelajaran yang hangat dan inklusif. Ini sesuai dengan prinsip bahwa asesmen dan pembelajaran harus saling terintegrasi dan memberikan umpan balik yang bermanfaat.
2. Kegiatan yang dilakukan guru mencakup berbagai aktivitas, seperti menyanyi, berdoa, menonton video, bermain dengan clay, dan aktivitas hands-on lainnya (mengupas dan memakan mangga). Hal ini mencerminkan upaya untuk menerapkan pembelajaran yang interaktif dan multisensori, yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini.
Ini sejalan dengan prinsip bahwa asesmen harus memberikan gambaran menyeluruh tentang perkembangan anak.
3. Guru mengajak anak-anak untuk merefleksikan kegiatan yang paling mereka sukai dan merencanakan kegiatan esok hari bersama-sama. Ini adalah bentuk dari "Assessment as Learning," di mana anak-anak terlibat dalam penilaian diri dan berkontribusi dalam merencanakan pembelajaran mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan prinsip asesmen yang memberikan ruang bagi peserta didik untuk menjadi penilai diri sendiri.
4. Guru menggunakan media proyektor untuk video pembelajaran dan juga membawa mangga ke dalam kelas, yang kemudian diolah dan dibagikan kepada anak-anak. Ini mendekatkan pembelajaran pada konteks nyata yang relevan dengan kehidupan anak-
anak, yang sejalan dengan prinsip pembelajaran holistik yang mempertimbangkan kebutuhan dan minat anak.
Secara keseluruhan, cara guru tersebut menerapkan prinsip pembelajaran sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh para tokoh seperti Hazmi, Morrison, Petersen, dan Wittmer, meskipun penerapannya bisa lebih eksplisit dalam beberapa hal, seperti memastikan semua kegiatan mencakup asesmen yang jelas dan terukur.
2. Fungsi asesmen apa yang dilaksanakan guru? Apakah cara guru melakukan asesmen terhadap peserta didik sudah tepat? Berikan alasan Anda.
Guru dalam kasus ini tampaknya lebih banyak menerapkan Assessment as Learning dan Assessment for Learning. Berikut adalah penjelasannya:
1. Assessment as Learning: Guru mengajak anak-anak untuk merefleksikan kegiatan yang mereka sukai dan melibatkan mereka dalam perencanaan kegiatan esok hari. Ini adalah bentuk asesmen di mana anak-anak aktif dalam proses pembelajaran dan penilaian diri, yang merupakan inti dari "Assessment as Learning."
2. Assessment for Learning: Melalui kegiatan-kegiatan seperti menonton video
pembelajaran, bermain dengan clay, dan mengurutkan pola mangga, guru mengumpulkan informasi tentang perkembangan dan pemahaman anak selama proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat menggunakan informasi ini untuk memperbaiki metode
pembelajaran di masa mendatang. Ini sesuai dengan prinsip "Assessment for Learning" di mana asesmen dilakukan untuk memberikan umpan balik bagi perbaikan pembelajaran.
3. Assessment of Learning: Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit, kegiatan seperti refleksi materi dan mengurutkan pola mangga dari adonan clay dapat dianggap sebagai
"Assessment of Learning" di mana guru menilai sejauh mana anak-anak memahami dan menguasai materi yang telah diajarkan.
Cara guru melakukan asesmen terhadap peserta didik sudah tepat dan mencakup beberapa fungsi asesmen yang berbeda. Guru berhasil mengintegrasikan asesmen dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, memberikan umpan balik yang langsung, dan melibatkan anak-anak dalam proses penilaian diri. Namun, agar lebih komprehensif, guru bisa lebih jelas dalam mendokumentasikan hasil asesmen formatif dan sumatif untuk memastikan bahwa semua aspek perkembangan anak telah terpantau dengan baik.
MATERI 4
Membagikan Hasil Penelaahan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Anak Usia Dini
- Silakan bagikan pemahaman Anda tentang prinsip pembelajaran dan asesmen Anak Usia Dini dan juga hasil telaah pada materi tiga. Anda bisa membagikan di grup guru di sekolah Anda. Lalu minta rekan Anda memberikan komentar.
- Komentar yang Anda dapatkan bisa Anda screenshot, yang nantinya bisa Anda gunakan sebagai umpan balik ketika menyusun jurnal pembelajaran di akhir modul.
MATERI 5
Elaborasi Pemahaman Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Anak Usia Dini
- Setelah belajar konsep prinsip pembelajaran dan asesmen anak usia dini dan juga setelah melakukan telaah studi kasus bersama rekan sejawat, Anda diminta untuk mengisi sebuah kolom untuk memperkuat pemahaman Anda.
- Silakan simpan jawaban di Google Drive atau di folder khusus pada komputer Anda.
CONTOH JAWABAN DALAM TABEL
Tabel 2.2 Elaborasi Pemahaman Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Elemen Hal yang telah dipelajari
Hal yang ingin dipelajari lebih
lanjut
Bagaimana upaya untuk mendapatkan
informasi tersebut Prinsip Pembelajaran
- Prinsip
pembelajaran yang
mengintegrasikan aktivitas yang interaktif dan multisensori, seperti menyanyi, bermain, dan aktivitas hands- on. - Pentingnya suasana pembelajaran yang hangat dan inklusif.
- Cara
meningkatkan keterlibatan anak secara individu dalam setiap kegiatan pembelajaran.
- Teknik
diferensiasi dalam pembelajaran di PAUD.
- Mencari referensi melalui artikel yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini yang membahas
keterlibatan aktif anak.
- Mengikuti pelatihan atau workshop terkait teknik diferensiasi di PAUD.
Prinsip Asesmen
- Asesmen
dilakukan secara - Metode
dokumentasi hasil - Mengikuti
pelatihan tentang
alami dan
berkesinambunga n selama aktivitas sehari-hari anak.
- Asesmen harus memberikan gambaran menyeluruh tentang
perkembangan anak dan bersifat reflektif.
asesmen yang efektif dan sesuai dengan
perkembangan anak.
- Strategi penerapan
asesmen berbasis proyek di PAUD.
asesmen dan dokumentasi di PAUD.
- Mencari literatur yang fokus pada asesmen berbasis proyek dalam konteks
pendidikan anak usia dini.
Fungsi Asesmen
- Memahami tiga fungsi utama asesmen:
Assessment as Learning, Assessment for Learning, dan Assessment of Learning.
- Peran asesmen formatif dan sumatif dalam mengukur capaian pembelajaran anak.
- Implementasi asesmen
diagnostik yang efektif di awal pembelajaran.
- Cara
mengintegrasikan asesmen dengan umpan balik yang bermakna bagi anak dan orang tua.
- Membaca buku teks atau artikel yang fokus pada asesmen
diagnostik di PAUD.
- Mengikuti seminar atau
diskusi dengan ahli pendidikan anak usia dini tentang praktik asesmen.
MATERI 6
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen vs Kecerdasan Majemuk
- Anda diminta untuk membuat peta konsep atau infografis yang menjelaskan antara hubungan prinsip pembelajaran dan asesmen PAUD dengan konsep kecerdasan majemuk.
- Simpan hasil yang sudah Anda buat di folder khusus atau Google Drive.
CONTOH PETA KONSEP
ANDA BISA MEMODIFIKASI PETA KONSEP DI ATAS MELALU CANVA MELALU LINK BERIKUT:
https://www.canva.com/design/DAGP0SHkcbM/2mfvheafHOKnH2wugOzAPQ/edit?utm_conte nt=DAGP0SHkcbM&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutt on
MATERI 7
Aksi Nyata: Merancang Kegiatan Pembelajaran Hebat
- Anda diminta untuk melakukan aksi nyata yaitu merancang kegiatan pembelajaran di PAUD sesuai konsep yang sudah Anda pelajari. Sebelum melakkan aksi nyata, pahami dulu perintahnya.
CONTOH AKSI NYATA
Rancangan Pembelajaran untuk Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Ki Hajar Dewantara
A. PENDAHULUAN
Salah satu konsep terkenal yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar adalah "Ingarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," yang menggambarkan peran guru atau pendidik sebagai teladan di depan, pemberi semangat di tengah, dan pendorong di belakang. Konsep ini menekankan pentingnya peran guru dalam memberikan contoh yang baik, memberdayakan, dan mendorong anak-anak untuk berkembang sesuai dengan kodrat mereka.
Ki Hadjar Dewantara memandang anak-anak sebagai individu dengan potensi alami yang unik, yang memiliki hak untuk menentukan dan mengatur diri mereka sendiri. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk belajar mandiri, tanpa paksaan atau campur tangan yang berlebihan dari orang dewasa.
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bersifat menuntun pertumbuhan dan perkembangan anak tanpa mengubah dasar pembawaannya, melainkan mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik. Selain itu, Ki Hadjar juga menekankan pentingnya mengenalkan kebudayaan sendiri kepada anak-anak, termasuk melalui permainan dan lagu-lagu tradisional.
Pendekatan "Teaching at the Right Level" (TaRL) merupakan implementasi yang sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. TaRL mendorong pembelajaran yang berpusat pada anak, sesuai dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara, di mana guru berupaya
menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan masing- masing anak.
B. RANCANGAN PEMBELAJARAN Tema: Lingkungan Sekitar
Subtema: Mengenal Hewan di Sekitar Kita Durasi: 60 Menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Anak mampu menyebutkan nama-nama hewan yang ada di sekitar mereka.
2. Anak mampu menirukan suara hewan.
3. Anak mampu mengidentifikasi ciri-ciri hewan seperti warna, bentuk, dan ukuran.
Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Awal (10 menit)
o Guru menyambut anak-anak dengan senyum dan memberikan salam. Anak-anak kemudian diajak duduk melingkar di lantai.
o Guru mengajak anak-anak bernyanyi lagu tentang hewan, seperti "Lihat Kebunku," sambil melakukan gerakan yang menirukan hewan-hewan tersebut.
Lagu ini dipilih karena familiar dan mengandung unsur pengenalan hewan.
2. Kegiatan Inti (40 menit)
o Cerita Bergambar (10 menit): Guru menceritakan kisah pendek tentang hewan- hewan yang ada di sekitar rumah, menggunakan buku cerita bergambar atau proyektor. Anak-anak diajak untuk mengenali dan menyebutkan nama hewan yang ada di cerita.
o Bermain Peran (15 menit): Anak-anak diberi kesempatan untuk bermain peran menirukan suara dan gerakan hewan. Guru memberikan contoh pertama,
kemudian anak-anak diminta untuk memilih hewan yang ingin mereka tiru.
o Kegiatan Kreatif (15 menit): Anak-anak diajak membuat topeng hewan
menggunakan kertas dan crayon. Guru memberikan contoh cara membuat topeng, namun membiarkan anak-anak berkreasi sesuai dengan imajinasi mereka. Anak- anak didorong untuk menggunakan warna-warna yang mereka suka, sesuai dengan hewan yang mereka pilih.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
o Guru mengajak anak-anak untuk duduk melingkar kembali dan bertanya tentang kegiatan yang paling mereka sukai hari ini. Anak-anak didorong untuk berbagi pengalaman mereka.
o Guru memimpin doa bersama, mengucapkan terima kasih atas hari yang menyenangkan.
o Guru mengucapkan salam kepada anak-anak saat mereka bersiap untuk pulang, memberikan dorongan positif untuk kegiatan belajar selanjutnya.
Penilaian (Asesmen):
• Guru mengamati partisipasi anak-anak selama kegiatan, seperti kemampuan mereka menyebutkan nama hewan, menirukan suara, dan keterlibatan mereka dalam kegiatan kreatif.
• Karya anak-anak, seperti topeng hewan yang mereka buat, disimpan sebagai bagian dari portofolio mereka. Guru mencatat kemajuan anak dalam hal kreativitas dan pemahaman mereka terhadap tema yang diajarkan.
C. REFLEKSI
Sebelum mengenal mempelajari topik kedua khususnya pada konsep pembelajaran anak usia dini menurut Ki Hadjar Dewantara, rancangan pembelajaran yang saya buat biasanya terfokus pada instruksi langsung dari guru. Saya sebagai guru cenderung memegang kendali penuh atas kegiatan belajar, dengan penekanan pada penyampaian materi dan pencapaian target pembelajaran yang telah ditentukan.
Kegiatan pembelajaran yang biasa saya lakukukan dimulai dengan penjelasan mengenai topik yang akan dipelajari, diikuti oleh kegiatan yang dipandu sepenuhnya oleh guru. Anak-anak diberikan tugas-tugas yang spesifik dan diharapkan untuk mengikuti instruksi. Penilaian dilakukan berdasarkan seberapa baik anak-anak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh guru.
Artinya saya lebih sedikit diberi ruang untuk bereksplorasi atau berkreasi secara mandiri kepada peserta didi. Saya berperan sebagai sumber utama pengetahuan dan pembimbing yang memastikan bahwa setiap langkah pembelajaran mengikuti rencana yang telah disusun sebelumnya.
Namun, setelah memahami konsep pembelajaran Ki Hadjar Dewantara, rancangan pembelajaran yang dapat saya buat mengalami perubahan signifikan. Dalam rancangan kegiatan belajar di atas, pendekatan lebih berpusat pada anak, dengan memperhatikan kodrat alam anak yang memiliki kemampuan dan keinginan belajar secara mandiri.
Rancangan pembelajaran yang berdasarkan konsep Ki Hadjar Dewantara dimulai dengan penyambutan yang hangat dan melibatkan anak-anak secara aktif sejak awal. Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun anak-anak melalui kegiatan belajar, namun memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk bereksplorasi dan menemukan sendiri pengetahuan.
Dalam setiap tahap kegiatan, saya mencoba mengaplikasikan tiga prinsip utama Ki Hadjar Dewantara: Ingarso Sung Tulada(memberi teladan di depan), Ing Madya Mangun Karsa (memberi semangat di tengah), dan Tut Wuri Handayani (memberi dorongan dari belakang). Guru seharusnya tidak lagi menjadi pusat, melainkan pendukung yang hadir untuk mengarahkan dan memotivasi anak-anak agar berani bereksperimen dan mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mereka sendiri.
Penilaian dalam rancangan ini lebih bersifat observasional dan terbuka, dimana guru mengamati perkembangan individu anak-anak dalam konteks kegiatan yang mereka pilih sendiri. Karya kreatif anak-anak, seperti hasil dari kegiatan bermain peran atau membuat topeng, menjadi bagian dari portofolio yang menunjukkan pertumbuhan dan kemajuan mereka.
D. UMPAN BALIK
(Taruh umpan balik dari rekan guru di sini, berisi tentang komentar rekan anda tentang tentang konsep yang anda pahami atau rancangan pembelajaran yang anda buat)
LATIHAN PEMAHAMAN
Silakan jawab setiap pertanyaan yang muncul. Jawaban Anda di sini menunjukkan pemahaman Anda tentang materi yang baru saja dipelajari pada topik 2. Hasilnya tidak akan berpengaruh pada kelulusan Anda.
CERITA REFLEKSTIF
Silakan isi semampu dan sepemahaman Anda. Jawaban yang Anda berikan di sini juga tidak berpengaruh pada penilaian.