PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Deskripsi Teori
- Pengertian Anak usia Dini
Anak usia dini merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling cepat baik secara fisik maupun mental. Menurut undang-undang ini, rentang usia anak usia dini dimulai sejak lahir hingga usia prasekolah.
Pengertian Rasa Percaya Diri Anak
- Pengertian Bernyanyi
Sebagai seorang pendidik, seorang guru harus mempunyai cara dan cara yang diperlukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa ada tujuh cara meningkatkan rasa percaya diri anak. Dalam penelitian ini calon peneliti memfokuskan penelitian pada “Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Metode Bernyanyi Dengan Gerakan Di TK Islam Sit Yunais Kota Pinrang”.
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rasa percaya diri anak terhadap realitas strategi pembelajaran menyanyi dengan gerak di TK Islam SIT YUNAIS Kota Pinrang. Pengaruh dan dampak kegiatan metode bernyanyi terhadap proses pembelajaran adalah mengembangkan rasa percaya diri pada siswa. Berikut hasil wawancara peneliti dengan guru kelompok B tentang pengembangan rasa percaya diri anak melalui metode bernyanyi di TK SIT Yunais Islam Kota Pinrang.
Lebih lanjut mengenai pemberian metode bernyanyi dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan rasa percaya diri anak, “Bu. Juhannah memberikan pendapatnya sebagai berikut. Dengan perkembangan yang dialami siswa, terbukti bahwa pemberian metode bernyanyi dapat mengembangkan rasa percaya diri anak ketika bernyanyi di depan kelas dalam kegiatan bernyanyi kelompok. Dengan demikian, metode gerak bernyanyi merupakan salah satu upaya yang dapat mengembangkan rasa percaya diri pada anak.
Berdasarkan analisis yang diuraikan dalam skripsi ini yang membahas tentang pengembangan rasa percaya diri anak melalui metode bernyanyi di TK SIT Yunais Islam Kota Pinrang.
Pendekatan Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Calon peneliti akan melakukan penelitian di lokasi ini karena lokasinya mencukupi dan akibat meluasnya wabah Covid-19, banyak sekolah yang tidak buka sehingga sulit mencari lokasi penelitian, sehingga calon peneliti memilih sekolah ini karena sekolah tatap muka. dengan aturan bahwa mereka harus mematuhi protokol. Sehingga peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian tanpa adanya kendala, hal ini akan memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih ± 2 bulan pada bulan September sampai dengan Oktober 2021, di TK Islam SIT YUNAIS Kota Pinrang.
Fokus Penelitian
Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh calon peneliti dari responden atau objek yang diteliti. Data primer juga dapat berupa subjek (orang) secara individu atau kelompok. Sumber data primer dalam penelitian ini diambil langsung dari guru dan siswa. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain atau interaksi di luar peneliti sebagai data pendukung atau penguat data primer seperti dokumen perpustakaan, kajian teori, arsip, catatan dan karya ilmiah yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan secara mendalam karena ingin menggali informasi secara holistik dan jelas dari informasi tersebut.Wawancara dilakukan kepada guru dan juga orang tua siswa.42. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang yang dijadikan sumber, melainkan memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dari dokumen-dokumen yang memuat informasi berupa karya seni, karya budaya, dan pemikiran. Pemeriksaan dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan komentar-komentar dan data-data yang diperlukan untuk permasalahan penelitian kemudian mengkajinya secara intensif sehingga dapat mendukung dan menambah keyakinan serta bukti-bukti terhadap suatu peristiwa.43 .
Instrumen Penelitian
“Menurut saya metode menyanyi dan bermain sambil belajar merupakan metode yang dapat mengembangkan rasa percaya diri pada anak karena metode menyanyi dapat menarik minat anak serta dapat membuat anak rileks dan rileks dalam proses belajar. Jadi menurut pendapat yang disampaikan oleh “Ibu Juhannah” metode yang tepat untuk meningkatkan rasa percaya diri anak adalah dengan memberikan metode bernyanyi, karena metode bernyanyi dapat membantu anak menjadi senang dan santai dalam kegiatan belajar, sehingga anak mudah mengekspresikan perasaannya. perasaan. dan menyalurkan emosinya melalui bernyanyi. . Langkah-langkah apa yang Anda lakukan dalam menggunakan metode bernyanyi di kelas selama proses pembelajaran?
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa dengan menggunakan metode bernyanyi telah terjadi pengembangan rasa percaya diri anak, dimana pendidik berperan aktif dalam memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya agar siswa antusias untuk mengikuti kegiatan menyanyi dan mempunyai keberanian untuk tampil di depan kelas, sehingga pengembangan rasa percaya diri anak melalui metode bernyanyi di TK Islam Sit Yunais Kota Pinrang telah menunjukkan hasil yang baik sehingga siswa kelompok B mengalami perkembangan dan kepercayaan diri anak-anaknya. Berdasarkan uraian hasil wawancara dan hasil observasi evaluasi mendalam mengenai pelaksanaan pengembangan rasa percaya diri anak melalui metode bernyanyi di TK SIT Yunais Islam Kota Pinrang, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemilihan metode bernyanyi untuk pengembangan rasa percaya diri anak cocok untuk membantu anak meningkatkan rasa percaya diri ketika berada dalam aktivitas proses pembelajaran. Dalam penerapan metode bernyanyi, untuk memudahkan para pendidik di TK Islam Sit Yunais Kota Pinrang telah disediakan alat yang dapat membantu proses pembelajaran dalam memberikan metode bernyanyi, pendidik menggunakan media audio berupa speaker, media player dan media. amplifier.
Pengembangan rasa percaya diri anak melalui metode bernyanyi dengan gerakan berbasis tema di RA Islam Tunas Bangsa 4 Kecamatan Ngaliyan.” Tesis sarjana; Jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini : Universitas Negeri Semarang. Menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan pendapat siswa tentang metode bernyanyi, dan diakhiri dengan pembacaan doa setelah pembelajaran.
Teknik Analisis Data
Uji Keabsehan Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Mengenai penggunaan metode bernyanyi, “Ibu Juhannah” memberikan penjelasan mengenai pendapatnya mengenai metode yang tepat untuk mengembangkan harga diri anak. Berdasarkan hasil observasi penilaian siswa dalam kegiatan menyanyi bersama, maka hasil akhir kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan menyanyi untuk pengembangan harga diri anak adalah sebagai berikut. Selama beraktivitas menyanyi, Adityah mengalami perkembangan dimana ia mulai berkembang dan mampu mengikuti aktivitas menyanyi secara berkelompok dan mulai tampil percaya diri di depan kelas.
Malik mengalami perkembangan, selama melakukan aktivitas bernyanyi ia berkembang sesuai harapan dan rasa percaya diri muncul ketika ia bernyanyi di depan kelas, sehingga Mailik memenuhi kriteria penilaian perkembangan rasa percaya diri anak untuk ikut bernyanyi. Kemajuan Azzam sesuai dengan yang diharapkan ketika ia tampil di depan kelas sambil bernyanyi, sehingga ia mulai merasakan perkembangan rasa percaya dirinya. Rasa percaya diri Rabbani mulai tumbuh ketika ia tampil bernyanyi dan menunjukkan bahwa ia berani tampil di depan kelas.
Ketika Ghifari mengikuti kegiatan menyanyi, ia mulai mengembangkan rasa percaya diri untuk bernyanyi di depan kelas sambil bergerak dan mengikuti irama lagu-lagu Ghifari, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan rasa percaya diri telah terjadi selama kegiatan menyanyi. Shakila sudah mulai berkembang sesuai ekspektasi. Dengan memenuhi kriteria penilaian, Shakila kini bisa berani dan percaya diri tampil di depan kelas untuk menyanyi.
Pembahasan Hasil Penelitian
Metode bernyanyi merupakan metode yang menarik bagi anak-anak, terutama bagi anak kecil. Setyo Prasasti mengatakan penerapan metode bernyanyi di TPQ AlFurqon dapat mengembangkan apresiasi anak, karena melalui bernyanyi anak dapat mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya.54. Dalam penerapan metode bernyanyi pada anak tidak boleh asal-asalan dalam mempersembahkan lagu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, karena anak yang diajarkan adalah anak kecil.
Hasil dari pembelajaran anak menerapkan metode bernyanyi menunjukkan dampak yang cukup positif bagi anak, anak mulai berani menampilkan diri dan berdiri di depan teman-temannya untuk bernyanyi. Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar anak melalui metode bernyanyi berkembang dengan baik, dengan menawarkan metode bernyanyi dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, pendidik menerapkan metode bernyanyi ini sesering mungkin juga dapat meningkatkan Rasa percaya diri meningkatkan anak menjadi berani muncul di hadapan banyak orang. Dengan menerapkan metode bernyanyi dan dibantu dengan media, siswa menjadi lebih semangat dalam belajar, karena siswa menjadi lebih semangat dan senang dengan bernyanyi, anak tidak hanya menggerakkan mulutnya tetapi juga tubuhnya untuk mengekspresikan lirik sambil bernyanyi, ditambah lagi dengan menawarkan media yang lebih menarik. , semangat anak-anak dalam bernyanyi.
Namun sebagai saran peneliti menyarankan sebaiknya pemberian metode bernyanyi kepada siswa agar lebih maksimal lagi dengan menerapkannya secara berulang-ulang, karena tidak menutup kemungkinan pemberian metode bernyanyi tidak akan mendatangkan manfaat. hal positif kepada siswa. dan hal ini akan mempengaruhi perkembangannya, rasa percaya diri anak dalam kegiatan belajarnya. Penerapan metode bernyanyi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SD Sokangara Kecamatan Puwekerto Timur Kabupaten Banyumas.
PENUTUP
Saran
Agar pembelajaran lebih berkualitas dan menyenangkan, hendaknya guru memaksimalkan keterampilannya dalam memberikan metode yang tepat dalam bahan ajar agar siswa dapat aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Namun akan lebih baik jika guru meningkatkan perannya dalam memberikan materi pembelajaran agar kualitas pembelajaran di kelas meningkat, sehingga sebagai guru, memberikan pembelajaran di kelas saja tidak cukup untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, namun membangun interaksi edukatif dengan siswa akan lebih baik. menciptakan pembelajaran yang berkualitas, karena keberhasilan pembelajaran tidak diukur dari seberapa baik peran guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga dari seberapa baik peran guru dalam menjalin interaksi pembelajaran dengan siswa sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang baik dalam suasana yang menyenangkan. Elisabeth Marsaulina Matodang, Tumbuhnya minat belajar bahasa Inggris melalui musik dan gerak pada anak usia dini (gerakan dan lagu), (Jurnal.
2013. Meningkatkan Harga Diri Anak Melalui Kegiatan Tari Berkelompok di TK Sukma Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Penelitian. 2002. Menumbuhkan Anak Bahagia, Cerdas dan Percaya Diri dengan Musik Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Meningkatkan rasa percaya diri melalui metode Show and Tell di grup ATK Marsudi Putra Dagaran, Bantul, Yokyakarta.
Memberikan tanggapan berupa pujian atau kritik terhadap siswa yang mengikuti kegiatan menyanyi dengan gerakan.