PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana peran bimbingan dan konseling guru dalam menanggulangi kenakalan siswa di MTs Miftakhurrohman Desa Mulyajaya Kabupaten Tulang Barang Barat.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Kolaborasi guru PAI dengan guru bimbingan dan konseling (BK) kurang efektif. Nosa Tanjung Aroma mahasiswa Fakultas FKIP lulus tahun 2015 dengan judul Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Mencegah Perilaku Seksual Pada Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan dan konseling mencegah terjadinya perilaku seksual pada siswa MT Negeri 1 Lampung Timur.
11 Nosa Tanjung Aroma, “Upaya Bimbingan dan Konseling Guru Mencegah Perilaku Seksual Pada Mahasiswa”, Skripsi, Jurusan Pendidikan, Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, 2015. yaitu dengan melakukan pendekatan melalui penawaran konseling individual dengan konselor bimbingan. Sedangkan dalam tesis ini peneliti lebih menekankan pada peran guru bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di MTs Miftakhurrohman Desa Mulyajaya Kabupaten Tulang Bawang Barat. 12 Wali Choirunissa, “Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Pubertas Siswa Di SMP Negeri 1 Pekalongan”, Skripsi, Jurusan Pendidikan, Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, 2014.
LANDASAN TEORI
Pengertian Kenakalan Siswa
Sedangkan predikat Abnormal diterjemahkan dalam pengertian sosiologis yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Sosiopat, yaitu perilaku menyimpang secara sosial, tidak mampu menyesuaikan diri, perilaku yang tidak dapat diterima masyarakat dan tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Karena siswa menganggap gaya belajar yang diterapkan pada dirinya tidak sesuai dengan gaya belajar alamiahnya.16 Artinya, sistem yang mengatur peraturan yang ada di lingkungan sekolah tidak mampu memberikan kenyamanan dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kenakalan adalah suatu pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dan tuntunan.
Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa
Kenakalan yang tergolong pelanggaran tata tertib sekolah dan norma sosial, misalnya: membolos, berpacaran, berbohong, merokok, membawa benda tajam yang dapat mencelakai orang lain, melawan orang tua dan guru, berkeliaran, berpakaian tidak sopan. Dalam penelitian ini tidak semua kenakalan diteliti karena disesuaikan dengan kenakalan yang dilakukan oleh siswa MTs Miftakhurrohman, sedangkan kenakalan siswa diselidiki sebagai berikut.
Faktor Penyebab Kenakalan Siswa
Ditto bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan antara kedua perilaku tersebut tetapi tidak dapat mengembangkan pengendalian diri untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuannya. Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua juga dapat memicu kenakalan pada anak, dan dalam kasus kenakalan remaja, pendidikan agama orang tua yang kurang menonjol. Perilaku seorang anak akan terbentuk dengan baik jika ia dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang baik.
Sebaliknya, anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pergaulan yang buruk juga akan berdampak negatif pada perilaku anak. Hal ini berdampak negatif bagi pengguna dan orang lain sehingga menyebabkan mereka bertindak melawan aturan, terutama yang masih remaja. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya tindak pidana siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Upaya Mengatasi Kenakalan Siswa
Berbeda dengan pendekatan pendisiplinan yang memungkinkan pemberian sanksi untuk memberikan efek jera, penanganan kenakalan siswa melalui bimbingan dan konseling justru mengutamakan upaya penyembuhan dengan menggunakan berbagai layanan dan teknik yang ada. Penanganan kenakalan siswa melalui bimbingan dan konseling sama sekali tidak menggunakan sanksi apapun, melainkan lebih mengandalkan terjadinya hubungan interpersonal yang berkualitas yaitu saling percaya antara pembimbing dan siswa, sehingga siswa tersebut selangkah demi selangkah memahami dan menerima diri dan lingkungannya. , dan dapat mengarahkan dirinya sendiri untuk mencapai adaptasi yang lebih baik. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam rangka penanggulangan tindak pidana pelajar yang semakin marak di kalangan sekolah, ada upaya awal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru BK dan guru lainnya, upaya tersebut adalah: a) upaya pencegahan, merupakan upaya awal yang dapat dilakukan untuk mencegah segala faktor penyebab terjadinya tindak pidana pelajar.
Upaya ini dapat dilakukan oleh keluarga, sekolah dan masyarakat; b) upaya pengurangan, upaya pengurangan ini dilakukan untuk mengurangi berbagai jenis kenakalan yang dilakukan oleh siswa dan juga dampak yang ditimbulkan dari kejahatan tersebut.
Bimbingan dan Konseling
- Pengertian Bimbingan dan Konseling
 - Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling
 - Tujuan Bimbingan dan Konseling
 - Fungsi Bimbingan dan Konseling
 - Bentuk-bentuk Bimbingan Konseling
 - Langkah-langkah/Tahapan Bimbingan dan Konseling
 
Dimana tujuan akhir yang dicapai melalui bimbingan dan konseling umum (versi barat) adalah untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi saja, sedangkan tujuan akhir dari bimbingan dan konseling adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, secara umum bimbingan dan konseling Islami bertujuan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya, sehingga memperoleh keharmonisan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Fungsi integralnya adalah bimbingan dan konseling di sekolah, yang merupakan proses pendampingan yang berkaitan erat dengan keseluruhan proses pendidikan dan belajar mengajar.
Melalui fungsi tersebut, layanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Melalui fungsi tersebut, layanan bimbingan dan konseling membantu penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya (khususnya lingkungan sekolah dan madrasah bagi siswa). Melalui fungsi ini layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya secara lebih terarah.
Melalui fungsi tersebut, layanan bimbingan dan konseling ditawarkan kepada siswa untuk memecahkan dan memperbaiki masalah yang dihadapi siswa. Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik memperoleh perlindungan hak dan atau kepentingannya yang kurang diperhatikan. 36 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berdasarkan Integrasi), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.
Pelayanan bimbingan dan konseling sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia yang semakin kompleks, maka bimbingan dan konseling juga berkembang sejalan dengan kehidupan masyarakat. Bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan bantuan kemanusiaan atau konseling dalam arti luas dalam bahasa agama kepada umat, baik secara individu maupun kelompok. Dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah harus menggunakan langkah-langkah yang tepat bagi siswa khususnya yang sedang berjuang.
Dalam langkah ini, kaunselor mencatat kanak-kanak yang memerlukan bimbingan dan memilih kanak-kanak yang akan mendapat bimbingan terlebih dahulu.
METODOLOGI PENELITIAN
- Sumber Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Penjamin Keabsahan Data
 - Teknik Analisa Data
 
Dengan metode wawancara ini, penulis ingin memperoleh data tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam penanggulangan tindak kriminalitas siswa. Cara berpikir induktif inilah yang digunakan penulis untuk mendalami peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di MTs Miftakhurrohman. Namun dalam pelaksanaannya MT Miftakhurrohman membuat program bimbingan dan konseling berdasarkan situasi dan kondisi siswa dan sekolah.
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di MTs Miftakhurrohman Desa Mulyajaya Kabupaten Tulang Bawang Barat. Salah satu bimbingan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling adalah bimbingan terhadap kepribadian siswa. Dengan dilaksanakannya konseling dan konseling sekolah diharapkan mampu membawa perubahan perilaku siswa yang lebih baik.
Guru bimbingan dan konseling juga memberikan reward pada waktu-waktu tertentu agar siswa termotivasi untuk mengubah sikapnya. Upaya lain yang dilakukan guru untuk bimbingan dan konseling adalah menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua siswa. Pada dasarnya upaya guru BK dalam mengatasi kenakalan siswa lebih ke arah konseling.
Disinyalir, kerjasama antara guru Agama dengan guru Bimbingan dan Konseling harus berjalan dengan baik, ada koordinasi yang baik antar guru yang terlibat untuk menanggulangi tindak pidana pelajar. Upaya coping yang dilakukan guru Agama dan guru Bimbingan dan Konseling MTs Miftakhurrohman untuk mengatasi kenakalan siswa dilakukan secara individu. Untuk mengatasi kenakalan siswa, diperlukan hubungan kerjasama yang sinergis antara guru dengan guru Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi kenakalan siswa.
Siswa lebih terbuka kepada guru, baik guru bimbingan dan konseling maupun guru mata pelajaran, agar dapat membantu memecahkan permasalahannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat MTs Miftakhurrohman
Madrasah Tsanawiyah MTs Desa Miftakhurrohman Mulyajaya Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan lembaga pendidikan untuk mendidik personel sebagai generasi penerus agama yang diharapkan mampu menerapkan dan memelihara Syariat Islam seperti misi yang diusung oleh Rorulullah SAW. Madrasah Tsanawiyah MTs Desa Miftakhurrohman Mulyajaya Kabupaten Tulang Bawang Barat berdiri pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan : a. Terbentuk dalam rapat kerja dewan guru dan tokoh masyarakat di desa Mulyajaya sekaligus membentuk kepemimpinan yayasan sebagai penyelenggara pendidikan.
Setelah terbentuk kepengurusan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) sebagai penyelenggara pendidikan dan disepakati untuk mendirikan Madrasah Miftakhurrohman Tsanawiyah, demi kelancaran pendidikan. Maka pada tanggal 10 Juni 1995 diadakan rapat untuk membentuk susunan organisasi sekolah dan dewan guru yang bertanggung jawab untuk mengajar di sekolah tersebut.
Visi dan Misi MTs Miftakhurrohman
Keadaan Guru MTs Miftakhurrohman
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling antara lain: buku tes kepribadian, ruang konsultasi, kartu/buku tulis bagi siswa bermasalah. Selain melakukan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling, peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas mengenai faktor penyebab kenakalan siswa di MTs Miftakhurrohman. Selain kurangnya kerjasama dan koordinasi antar guru, bimbingan dan konseling di sekolah kurang optimal.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling, kenakalan yang dilakukan siswa mendapat perhatian dan penanganan segera dari pihak sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya penanganan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling terhadap tindak pidana siswa lebih dari segi psikologis, karena dengan. Dengan demikian, seorang konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat membimbing individu terhadap agamanya, dalam hal ini Islam.
Dengan demikian, Bimbingan dan Konseling Islami dapat membantu siswa yang mengalaminya untuk kembali ke jalan yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya hubungan kerjasama antara guru dan guru bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Namun setelah diamati, ternyata kerjasama antara ustadz dengan guru bimbingan dan konseling yang ada di MTs Miftakhurrohman tidak berjalan dengan baik.
Harus ada sinergi yang baik antara ustadz dan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa, karena pada dasarnya mengatasi kenakalan yang merajalela di kalangan siswa tidak begitu mudah untuk dihadapi. Setiap tugas dan tanggung jawab yang diembannya, baik guru agama maupun guru bimbingan dan konseling memiliki keterbatasan dalam memantau perkembangan anak didiknya.
Keadan Siswa MTs Miftakhurrohman