• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR

NAGARI UJUANG GADIANG KECAMATAN LEMBAH MELINTANGKABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh

Arfah Mufida*, Yeni Erita**, Nefilinda**

*Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staff Pengajar Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara mendalam tentang Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Nagari Ujuang Gadiang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, informan penelitian ini adalah pedagang, pengunjung, pemerintah dan petugas kebersihan yang berada di Pasar Nagari Ujuang Gadiang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, alat pengumpulan data yaitu si peneliti itu sendiri dengan terjun sendiri kelapangan secara aktif.

Teknik analisa yang digunakan adalah reduksi data, display data dan vertifikasi data.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan wawancara maka hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kesadaran pedagang salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Nagari Ujuang Gadiang karena sebagian pedagang hanya mengumpulkan sampah hasil dagangannya, itupun sampah yang mereka kumpulkan tidak bersih dan meletakkan sampah tersebut di sekitar tempat mereka berjualan dan ada juga sebagian pedagang yang menyediakan tempat sampah sementara, (2) Kesadaran pengunjung salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang karena sebagian pengunjung masih ada yang membuang sampah sembarangan di lingkungan pasar, (3) Perhatian pemerintah salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang karena pemerintah belum ada menyediakan tempat sampah sementara untuk para pedagang dan pemerintah belum ada melakukan kegiatan penyuluhan atau pembinaan khusus untuk para pedagang.

Kata Kunci: Rendahnya, Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Sampah.

(3)

2

FACTORS CONTRIBUTING TO LOW PUBLIC PARTICIPATION IN WASTE MANAGEMENT IN THE MARKET NAGARI UJUANG

GADIANGSUB-DISTRICT LEBAH MELINTANG PASAMAN BARAT DISTRICT

Because Of

Arfah Mufida*, Yeni Erita**, Nefilinda**

* The geography education student of STKIP PGRI West Sumatera

**The teacher of staff of geography of STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

The purpose of this research is to get the data and information that more deep about Factors Contributing To Low Public Participation In Waste Management In The MarketNagari Ujuang Gadiang Sub-District Lebah Melintang Pasaman Barat District.

The research is a qualitative, informants of this study are traders, visitors, government and janitor are in Nagari Market Ujuang Gadiang. Data collection techniques used in this research is observation, interview, and documentation, data collection tools that the researchers themselves with their own plunge actively spaciousness. Analysis techniques used are data reduction, data display and Verification data.

Based on the findings in the field and interviews, the results of this study are as follows: (1) Awareness of trader one factor contributing to the low participation in the management of waste in the market Nagari Nagari Ujuang Gadiang because most merchants only collect waste results wares, and even then the waste they collect is not clean and put the trash around where they sell and there are also some traders who provide temporary garbage, (2) Awareness visitors one factor contributing to the low participation in the management of waste in the market Nagari Ujuang Gadiang because some visitors are still no littering in market environment, (3) concern the government one of the factors causing low public participation in waste management in Nagari market Ujuang Gadiang because the government there has been no supply bins while for traders and the government there has been no activity counseling or special coaching for traders.

Keywords: Traders, Visitors, Government, Waste Management Market.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, karena itu tidak terlepas dari banyak masalah yang dihadapi, salah satunya adalah masalah lingkungan.

Masalah lingkungna cenderung meningkat apabila tidak mendapat perhatian khusus dan kepedulian yang tinggi dari masyarakat.

Pentingnya pengetahuan yang luas bagi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan

(4)

2

tercermin melalui perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Timbulnya pencemaran lingkungan disebabkan sikap masyarakat yang tidak bertanggung jawab terhadap keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan sehingga lingkungan menjadi rusak. Hal ini menghambat pembangunan dan kelangsungan hidup. Kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya tidak hanya diterapkan di lingkungan pribadi/perumahan, tetapi juga diterapkan di lingkungan yang luas dan pusat keramaian seperti lingkungan pasar sebagai pusat perbelanjaan masyarakat karena sangat rawan akan kekotoran dan merupakan salah satu lingkungan penghasil sampah terbanyak.

Sampah merupakan permasalahan yang terjadi hampir diseluruh pasar. Setiap harinya manusia melakukan kegiatan yang tidak terlepas dari sampah, sisa hasil produksi yang sudah tidak diperlukan lagi atau sudah tidak dapat ditarik manfaatnya. Sampah sendiri merupakan suatu benda yang memiliki dampak bagi lingkungan, sehingga lingkungan menjadi tidak seimbang. Sampah juga akan berdampak buruk jika dibiarkan begitu saja. Sampah akan berdampak buruk bagi nilai estetika serta akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, apabila dibakar akan menimbulkan masalah baru, yaitu polusi udara.

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena sampah dapat menyebabkan suatu penyakit. Salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan sampah yaitu partisipasi masyarakat yang

kurang untuk memelihara dan membuang sampah pada tempatnya. Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum, salah satu tempat umum yang menghasilkan sampah adalah pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar menawar antara penjual dan pembeli.

Namun keberadaan pasar ini diberbagai wilayah Indonesia sebagian besar tidak dirawat dan cenderung terbengkalai.

Pasar selama ini sudah menyatu dan merupakan tempat yang paling penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari, bagi masyarakat pasar bukan hanya tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi spasial. Para ahli ekonomi mendeskripsikan sebuah pasar sebagai tempat berkumpulnya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi atas suatu produk tertentu atau kelompok tertentu. Aktivitas di pasar ini akan menghasilkan jumlah sampah yang cukup besar sebagai sisa-sisa dari barang dagangan yang tidak dipakai lagi. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap lingkungan dan terhadap kesehatan baik pedagang sendiri maupun konsumen atau pengunjung. Maka dari itu perlu adanya partisipasi dari pedagang baik dalam bentuk tindakan maupun ide dalam pengelolaan sampah, hal ini untuk meminimalisir sampah berserakan disekitar kios dan los para pedagang

(5)

3

sehingga dapat tercipta kebersihan lingkungan pasar.

Pengelolaan sampah di pasar bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan pasar saja tetapi juga dipengaruhi oleh partsipasi dari pemerintah, pedagang dan pengunjung. Saat ini dapat kita lihat masih kurang kesadaran dari masyarakat baik itu pedagang maupun pengunjung untuk berperan aktif dalam pelaksanaanya. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan yang lebih baik agar dapat meningkatkan partisipasi pedagang dan pengunjung tersebut, sehingga dengan kesadaran sendiri mereka dapat membersihkan lingkungannya. Oleh karena itu, pengelolaan sampah sangat tergantung pada kerja sama dan kesadaran setiap rumah tangga, swasta, dan pihak pemerintah untuk berpartisipasi dalam mengumpulkan, membawa dan menimbun sampah dan koordinasi dan pengaturan tempat pembuangan sampah yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan pendekatan yang lebih baik agar dapat meningkatkan partisipasi pedagang dan pengunjung sehingga dengan kesadaran sendiri para pedagang juga pengunjung dapat menjaga kebersihan lingkungannya.

Menurut Zulkarnaini (2009) faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi pedagang antara lain: faktor internal, faktor eksternal, dan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Faktor internal yang mempengaruhi tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar meliputi pendidikan, pendapatan, kepedulian terhadap sampah, dan pengetahuan tentang sampah.

Faktor eksternal berkaitan dengan konsep partisipasi jelas bahwa partisipasi masyarakat dalam setiap program pembangunan mutlak diperlukan tanpa partisipasi masyarakat maka setiap proyek pembangunan dinilai tidak berhasil. Untuk itu perlu faktor eksternal nantinya yang akan mendukukng partisipasi tersebut. Partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah meliputi kebiasaan mengumpulkan sampah dagangan, menegur orang membuang sampah sembarangan, memberikan gagasan untuk kegiatan kebersihan, kehadiran pada rapat atau pertemuan untuk membicarakan masalah kebersihan sampah di tempat berusaha, menyediakan tempat sampah sementara sendiri, bersama pedagang lain bekerja sama mengatasi masalah sampah, dan melakukan evaluasi bersama terhadap kebersihan disekitar mereka.

Pasar Nagari Ujuang Gadiang merupakan pasar yang beraktivitas setiap hari dengan jumlah pedagang sebanyak 565 orang yang terdiri dari 4 buah Kios, 5 buah Los dan 1 buah los pedagang layang. Di pasar Nagari Ujuang Gadiang ini juga terdapat petugas kebersihan sebanyak 3 orang. Aktivitas administrasi pasar secara langsung ditangani oleh Pengelolala Pasar yang bertempat di Kantor Pasar dan bertanggung jawab pada pemerintahan Nagari. Sebagai salah satu tempat perkumpulan massa yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama kebutuhan sandang dan Pangan, maka sebuah pasar tidak dapat terlepas dari sarana dan prasarana yang ada

(6)

4

didalamnya. Meskipun salah satu pasar tradisional yang cukup tua, sarana dan prasarana pasar nagari Ujung Gading sudah dapat dikatakan cukup bahkan sangat lengkap. Sarana dan Prasarana tersebut tidak hanya ditujukan bagi kenyamanan para pedagang saja, namun juga ditujukan untuk kenyamanan para konsumen (pembeli). Hal tersebut dapat kita lihat dengan dibangunnya semua Kios dan beberapa buah Los melalui bantuan Pemerintah Daerah Pasaman Barat dan Swadaya (kas pasar) (Sumber: Pengelolaan Pasar Nagari Ujung Gading Tahun 2015).

Karakteristik pedagang yang berada di pasar Ujung Gading bermacam-macam dengan jumlah pedagang 565 orang dan dengan berbagai jenis dagangannya. Bila dilihat dari jumlah pedagang yang cukup banyak dengan bermacam-macam dagangannya maka otomatis samph yang di hasilkan pun pasti tidak sedikit. Untuk itu sangat perlu dilakukan pengelolaan sampah yang baik, guna mengurangi dampak yang di timbulkan yang dapat mengganggu pengunjung pasar.

Berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan pada tanggal 09 Februari 2015 di pasar Nagari Ujuang Gadiang, sarana dan prasarana di pasar ini belum dapat dikatakan lengkap dimana dipasar ini pihak pemerintah belum ada menyediakan tempat sampah sementa untuk para pedagang sehingga sebagian pedagang hanya membiarkan saja sampah dagangannya berserakan di lingkungan tempat mereka berjualan, selain itu

sebagian pengunjung masih banyak yang membuang sampah disembarangan tempat.

Didalam pengelolaan sampah pasar partisipasi antara pemerintah, pedagang, dan pengunjung juga sangat dibutuhkan, meskipun pedagang telah membayar uang retribusi sebanyak Rp.3000/minggu kepada petugas kebersihan tetapi apa salahnya pedagang juga ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di pasar Ujung Gading yang penulis tuangkan dalam judul

Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Nagari Ujuang Gadiang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010:6).

Informan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di pasar Nagari Ujuang Gadiang baik Pemerintah, pedagang, maupun pengunjung yang berada

(7)

5

di pasar Nagari Ujuang Gadiang. Dengan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang berasal dari hasil wawancara dengan pedagang, pengunjung dan petugas kebersihan, sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan di kantor wali nagari. Setelah data di dapatkan kemudian data akan di analisis dengan cara reduksi data, display data dan verifikasi data.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL

1. Kesadaran Pedagang Salah Satu Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Nagari Ujuang Gadiang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Ujung Gading berikut wawancara dengan ibuk In (35 tahun, 18 Agustus 2015) sebagai berikut:

“Kok untuok ponyobob ondahnyo partisipasi dalom pongololaen saok d pasa ujuang gadiang ko menurut uni dari pomorintah jo masyarakat, sobobnyo pomorintah olin lai moagieh bantuen bontuok tompek sampah sementara untuokken uyang bojaga di pasa ko, sohinggo uyang non bojaga tu kok lah siap bojaga di lungguok kn yang tu bak itu di situ, siap tu uyang momboli d pasa ko lai juo lai nampak uni non monyampakken saok sembarangen”.

Hasil wawancara tersebut diartikan sebagai berikut:

Kalau untuk penyebab rendahya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang ini menurut saya berasal dari pemerintah dan masyarakat, karena pemerintah belum ada memberikan bantuan berupa tempat sampah sementara untuk para pedagang sehingga pedagang hanya mengumpulkan sampah di dekat tempat berjualannya, dan pengunjung masih banyak yang membuang sampah sembarangan di lingkungan Nagari Ujuang Gadiang.

2. Kesadaran Pengunjung Salah Satu Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Nagari Ujuang Gadiang Kecamatan Pasaman Barat.Lembah Melintang Kabupaten.

Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang berikut wawancara dengan pengunjung ibuk Il (30 tahun, 22 Agustus 2015) sebagai berikut:

“Non jolehnyo ponyobob ondahnyo partisipasi untuok pengelolaen sampah di pasa Ujuang Gadiang boasa dai pomorintaah damano kuangnyo poatien dai pomorintah tontang ponyodiaeen tompek sampah somontaro sohinggo mombuek podagang tu masih banyak non molungguokken saok di sekitar tompek inyo bojaga tu”

Hasil wawancara tersebut diartikan sebagai berikut:

(8)

6

Yang jelas salah satu penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah berasal dari pemerintah karena kurangnya perhatian dari pemerintah tentang penyediaan tempat sampah sementara untuk para pedagang, sehingga pedagang banyak yang hanya mengumpulkan sampah dagangannya di dekat tempat mereka berjualan.

3. Pemerintah Salah Satu Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Nagari Ujuang Gadiang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

Wawancara dengan Bapak Kepala Pengelola Pasar Nagari Ujuang Gadiang :

Salah satu faktor pengyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang adalah kurangnya kesadaran masyarakat baik itu pedagang maupun pengunjung untuk menjaga kebersihan pasar, hal ini terlihat bahwa masih banyaknya sampah yang berserakan di lingungan pasar, dan kami selaku pemerintah belum ada memberikan bantuan berupa tempat sampah sementara untuk para pdagang hal inilah yang mungkin menyebabkan pedagang membeang sampah dagangannya di sembarangan tempat.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang sangat rendah karena

masih banyak terdapat tumpukan sampah yang berserakan di tengah-tengah pasar hal ini disebabkan karena tdak adanya tempat sampah yang disediakan oleh pengelola sampah pasar dan juga tempat penyediaan tempat sampah sementara bagi pedagang serta rendahnya kesadaran masyarakat baik itu pedagang maupun pengunjung untuk menjaga kebersihan pasar dan kurangnya pemerintah dalam pengelolaan sampah pasar Nagari Ujuang Gadiang.

Untuk mengetahui faktor apa saja menjadi penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut:

Pertama, Dari hasil penelitian dan observasi bahwa kesadaran pedagang salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi di pasar Nagari Ujuang Gadiang sehingga masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan pasar, disini kesadaran pedagang untuk mengumpulkan sampah dagangan setelah siap berjualan masih rendah karena sebagian pedagang hanya mengandalkan petugas kebersihan.

Kesadaran pedagang dalam membuang sampah mempunyai kecenderungan buruk di dalam mengumpulkan sampah, hanya sebagian kecil pedagang yang menyediakan tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah itu sendiri, karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah sehingga mereka cenderung untuk

(9)

7

mengumpulkan sampah saja di lingkungan tempat berjualan. Hal ini disebabkan kerena mereka sudah membayar uang retribusi kebersihan sehingga mereka beranggapan bahwa masalah kebersihan merupakan tanggung jawab petugas kebersihan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Veronica dalam Wahyuni (2013) bahwa kesadaran adalah keadaan seseorang dimana ia tahu atau mengerti dengan jelas apa yang ada dalam pikirannya. Sedangkan pikiran bisa diartikan dalam banyak makna, seperti ingatan, hasil berfikir, akal, gagasan.

Kesadaran pedagang dalam pengelolaan sampah yaitu keadaan dimana pedagang dapat mengelola sampah dengan baik dan pedagang juga berkewajiban menjaga kebersihan pasar. Tetapi kenyataannya pedagang tidak dapat mengelola sampah dengan baik ini dibuktikan dengan hasil wawancara dan observasi bahwa pedagang hanya membiarkan sampah dagangan berserakan di lingkungan pasar.

Padahal jika sampah dikelola dan di olah dengan baik, akan menghasilkan manfaat positif bagi masyarakat.

Lingkungan menjadi bersih, pencemaran dapat diminimalisir, dapat tercipta barang- barag yang bermanfaat bagi manusia jika di daur ulang, sampah bsa dimanfaatkan sebagai kompos untuk untuk pupuk organik, seain itu juga sampah dapat dijadikan barang-barang aksesoris, barang fungsional dan sebagai bahan bangunan.

Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3-R reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan

sampah), reuse (menggunakan kembali barang yang bisa di buang), dan recycle (mendaur luang).

Kedua, Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan bahwa kesadaran pengunjung juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah dapat dilihat dari kurangnya partisipasi pengunjung dalam menjaga kebersihan pasar, mereka membuang sampah sembarangan di lingkungan pasar, hal semacam itu merupakan salah satu faktor penyebab rendahya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang.

Prilaku pengunjung di pasar Nagari Ujuang Gadiang dalam pengelolaan sampah terbentuk dari sikap dan prilaku serta kesadaran pengunjung yang sudah ada dilingkungan sekitarnya. Dimana pengunjung memiliki kesadaran dalam menyikapi kebersihan serta kesadaran di dalam menyikapi sampah yang berserakan dilingkungan pasar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Veronica dalam Wahyuni (2013) bahwa kesadaran adalah keadaan seseorang dimana ia tahu atau mengerti dengan jelas apa yang ada dalam pikirannya. Kesadaran pengunjung dalam pengelolaan sampah yaitu keadaan dimana pengunjung membuang sampah pada tempatnya selain itu pengunjung juga berkewajiban menjaga kebersihan pasar.

Pada kenyataannya sesuai hasil penelitian dan observasi menyebutkan bahwa kurangnya kesadaran pengunjung

(10)

8

dalam pengelolaan sampah karena masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan, mereka beranggapan bahwa tanggung jawab untuk membersihkan sampah adalah tanggung jawab petugas kebersihan pasar.

Ketiga, Berdasarkan hasil wawancara bahwa faktor dari pemerintah merupakan salah satu penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di pasar Ujung Gading karena pemerintah belum ada menyediakan tempat sampah sementara untuk para pedagang sehingga masyarakat masih banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan pasar, selain itu pemerintah belum ada melakukan kegiatan penyuluhan atau pembinaan khusus untuk para pedagang sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan pedagang tentang bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting, karena tanpa adanya kesadaran dari masyarakat maka perhatian yang telah diberikan pemerintah juga akan percuma oleh sebab itu kerja sama antara pihak sngat di butuhkan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010) menyatakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datag dari lingkungannnya.

Sedangkan Perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah yaitu kegiatan

yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan sampah pasar yang tertuju hanya pada kegiatan pengelolaan sampah baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana untuk kegiatan pengelolaan sampah agar berjalan dengan lancar. Tetapi kenyataannya perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah masih di katakan belum maksimal, dimana masih ada beberapa yang belum terlaksanakan salah satunya penyediaan tempat sampah sementara dan kegiatan penyuluhan atau pembinaan untuk para pedagang.

PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis masalah yang telah di tuliskan pada bab-bab sebelumnya maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa kesadaran pedagang salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang karena sebagian pedagang hanya mengumpulkan sampah hasil dagangannya, itupun sampah yang mereka kumpulkan tidak bersih dan meletakkan sampah tersebut di sekitar tempat mereka berjualan dan ada juga sebagian pedagang yang menyediakan tempat sampah sementara.

2. Bahwa kesadaran pengunjung salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang karena sebagian

(11)

9

pengunjung masih ada yang membuang sampah sembarangan di lingkungan pasar.

3. Bahwa perhatian pemerintah salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di pasar Nagari Ujuang Gadiang karena pemerintah belum ada menyediakan tempat sampah sementara untuk para pedagang dan pemerintah belum ada melakukan kegiatan penyuluhan atau pembinaan khusus untuk para pedagang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan sebelumnya penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan pasar dan menyediakan tempat sampah sementara dan memiliki tanggung jawab dan kepedulian dalam rangka pengelolaan sampah di pasar Ujung Gading

2. Diharapkan untuk para pengunjung ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar dan tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan pasar.

3. Diharapkan kepada Pengelola Sampah Pasar untuk selalu memperhatikan dan mengelolala pasar serta menyediakan tempat sampah dan juga memberikan penyuluhan atau pembinaan khusus kepada pedagang agar para pedagang memiliki pengetahuan

dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar.

4. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan sebagai pedoman atau bahan rujukan yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca dalam penelitian sendiri.

5. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan terlebih dahulu melakukan pendekatan sehingga lebih memudahkan dalam proses penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitia Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ateng, Slamet Rianto, Nefilinda. (2013).

Persepsi Pedagang Tentang Kondisi Pasar Raya Timur Di Kota Padang.

http://ejournal-s1.stkip-pgri-

sumbar.ac.id/index.php/geografi/issue /view/11.

Masnah, Yeni Erita, Nefilinda. (2013).

Tingkat kepedulian masyarakat dalam menjagabudaya hidup bersih di kenagarian palangki kecamatan iv kecamatan sijunjung. http://ejournal- s1.stkip-pgri-

sumbar.ac.id/index.php/geografi/issue /view/4.

Profil Wali Nagari Ujuang Gadiang Tahun 2015.

Rondiyah, Sulistiyani & Mursyid Rahardjo.

2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Sampah Di Pasar Banjar Sari Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(3). Hlm. 192-199.

Veronica, A.Kumurur. 2007. Pendidikan

dan Kesadaran.

Http://wikipedia.org.Akses tanggal 6 mei 2015

(12)

10

Zulkarnaini, SZ. 2009. Faktor-faktor Penentu Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Pangelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekan Baru.

Diakses pada hari senin, tanggal 30 Maret

2015. Jam 12.26.

http//www.google.com

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan temuan penelitian bentuk-bentuk masalah sosial yang terdapat dalam novel Kapak karya Dewi Linggasari yaitu: kemiskinan, kejahatan, disornigasi keluarga, masalah generasi

Faktor Penyebab Perilaku Menyontek Di SMA Negeri 16 Padang Faktor tekanan yang terlalu besar terhadap hasil studi berupa angka menunjukkan bahwa faktor penyebab perilaku menyontek di

Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : Pertama, hasil tangkapan nelayan ikan bilih di jorong ombilin tidak menentu, karena pada waktu-waktu

Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut : 1 kondisi ketersediaan air bersih kurang mencukupi dalam sistem penyediaannya seperti penyaluran atau pendistribusiannya kepemukiman dan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpullan sebagai berikut: 1 sarana dan prasarana yang diperlukan dalam membangun gedung sarang burung walet belum sesuai dalam hal

23 Wawancara dengan Ki Moh Alwi Nasution, Pembina Pondok Pesantren Darul Amal, tanggal 28 Agustus 2015 24 Wawancara dengan Agus Manto, guru Pondok Pesantren Tunggang, tanggal 28

Kriteria pemenuhan kebutuhan dan interaksi masyarakat dikelompokkan sebagai berikut: 75% = Sangat baik HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Mata pencaharian masyarakat sebelum dan sesudah

Adapun yang merupakan data primer dalam penelitian ini adalah keterangan-keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan yaitu: Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa