• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ancaman dan Faktor Penyebab Kerusakan Keanekaragaman Hayati Laut

Dalam dokumen sma10bhsind BerbhsIndDgEfektif Erwan (Halaman 186-189)

Beberapa bentuk ancaman yang sangat serius terhadap sektor perikanan dan ke- lautan berkaitan erat dengan tangkap lebih, pen cemaran, dan degradasi habitat utama di ekosistem wilayah pesisir dan lautan.

Tingkat kerusakan habitat utama eko sistem wilayah pesisir dan laut di beberapa tempat telah menunjukkan kondisi yang mem bahaya kan karena sudah melewati daya du kung lingkungan. Sementara itu, masyarakat nelayan yang tergolong miskin terpaksa mengeksploitasi sumber daya pesisir dan laut dengan cara yang kurang bijaksana, seperti menggunakan alat tangkap yang tidak selektif, dinamit (bahan peledak) dan racun.

Pencemaran yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut jika ditinjau dari sumber penyebabnya berasal dari daratan (land based pollution) dan atau dari aktivitas di laut (ocean based pollution). Beberapa jenis kegiatan yang berpotensi menghasilkan bahan pencemar ling kungan pesisir dan laut di antaranya adalah per tambangan, perhotelan, pemukiman, per- tanian, akuakultur, pelabuhan, dan industri. Jenis-jenis polutan yang dihasilkan dapat berupa limbah minyak, limbah panas, limbah organik, limbah B3 (bahan beracun berbahaya),

bahkan limbah nuklir. Adapun, bahan sedimen terutama berasal dari daerah lahan atas. Peningkat an bahan sedimen yang masuk ke daerah pesisir berkaitan erat dengan kegiatan penebangan hutan dan praktik pertanian yang tidak meng indahkan asas konser vasi di lahan atas. Akibatnya, pada musim hujan terjadi erosi sehingga bahan sedimen masuk ke perairan pesisir melalui aliran permukaan (surface run off).

Perairan Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) memiliki nilai strategis. Namun, batas-batas nasional tersebut belum dijaga dengan baik karena keterbatasan sistem MCS (Monitoring, Controlling, Surveillance). Akibatnya, timbul ancaman yang tidak kalah merugikan, yakni pencurian sumber daya ikan di perairan laut lepas Indonesia oleh nelayan asing. Selain itu, banyak juga kegiatan tidak sah terjadi di perairan laut Indonesia, seperti pembuangan sampah yang membahayakan, pelanggaran daerah penangkapan ikan, dan penye lundupan berbagai produk dari luar negeri ke wilayah Indonesia.

1. Ancaman Utama

Beberapa faktor utama yang meng ancam kelestarian sumber daya keaneka ragaman hayati pesisir dan lautan adalah (1) pemanfaatan ber- lebih (over exploitation) sumber daya hayati, (2) penggunaan teknik dan peralatan penangkap ikan yang merusak ling kungan, (3) perubahan dan degradasi isik habitat, (4) pencemaran, (5) introduksi spesies asing, (6) konversi kawasan lindung menjadi peruntukan pembangunan lainnya, dan (7) perubahan iklim global serta bencana alam.

2. Penggunaan Teknik dan Peralatan Penangkapan Ikan yang Merusak Lingkungan

a) Alat Pengumpul Ikan

Alat pengumpul ikan atau Fish Aggregating Devices (FAD) digunakan untuk me ngumpulkan ikan di daerah lepas pantai sehingga usaha penang kapan akan menjadi lebih efektif. Alat tersebut mampu meng umpulkan spesies ikan pe lagis yang berenang secara bergerombol di perairan dalam dan tidak ber hubungan dengan karang atau daerah dasar yang dangkal. Desain FAD sangat bervariasi, dan pada umumnya material yang digunakan berasal dari bambu, daun palem, kayu, cabang pohon, dan sebagainya. FAD pertama sekali digunakan oleh nelayan di perairan Pasiik yang dikenal sebagai "payaos".

Penggunaan FAD yang berlebihan akan berdampak pada daerah pemijahan (spawning ground). Sebab, ikan-ikan yang sedang menyele-

saikan siklus hidupnya turut tertangkap sebelum sampai ke tempat pemijahan.

b) Bahan Peledak, Bahan Beracun, dan Pukat Harimau

Penggunaan bahan peledak, bahan bera- cun (sodium dan potasium sianida), dan pukat harimau dapat memusnah kan organisme dan merusak lingkung an. Pengguna an bahan pele- dak dalam penang kap an ikan karang me- nim bul kan efek samping sangat besar. Selain rusak nya terumbu yang ada di se kitar lokasi peledakan, hal itu juga dapat me nye babkan kematian organisme lain yang bukan merupakan target. Oleh karena itu, peng gunaan bahan peledak (bom) dan bahan beracun berpotensi menimbulkan ke rusakan yang luas terhadap ekosistem terumbu karang.

3. Pencemaran

Pencemaran laut dideinisikan sebagai dampak negatif (pengaruh yang mem baha- yakan) bagi kehidupan biota, sumber daya, kenyamanan ekosistem laut, kesehatan manu- sia, dan nilai guna lainnya dari ekosistem laut. Dampak negatif itu baik disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh pem- buangan bahan-bahan atau limbah ke dalam laut yang berasal dari kegiatan manusia.

Sebagian besar bahan pencemar yang di- temukan di laut berasal dari kegiatan manusia di daratan. Pada umumnya bahan pen cemar tersebut berasal dari berbagai kegiatan industri, pertanian, dan rumah tangga. Sum ber pencemaran dapat di kelompok kan men jadi tujuh kelas, yaitu (1) industri, (2) limbah cair pemukiman (sewage), (3) limbah cair perkotaan (urban stromwater), (4) pertam bangan, (5) pelayar an (shipping), (6) pertanian, dan (7) perikanan budi daya. Adapun, jenis-jenis bahan pencemar utama nya terdiri atas sedimen, unsur hara, logam beracun (toxic metals), pestisida, organisme eksotik, or ganisme patogen, dan

oxygen depleting substance (bahan-bahan yang menyebabkan oksigen terlarut dalam air berkurang).

Sumber: Buku Keanekaragaman Hayati Laut, 2003

Sumber: Keanekaragaman Hayati Laut, 2003

2. Setelah mendengarkan informasi tersebut, jelaskanlah pokok- pokok informasi yang dapat Anda pahami.

3. Kemukakanlah pendapat atau tanggapan Anda terhadap isi informasi tersebut. Tanggapan Anda dapat berupa pertanyaan, per nyata an menolak, menambahkan pendapat, me nyetujui, atau memberikan saran pemecahan masalah.

4. Sampaikanlah kembali isi informasi tersebut disertai dengan

tang gap an yang Anda kemukakan. Lakukanlah secara

bergantian.

5. Buatlah kalimat dengan menggunakan frase berikut.

a. agak kusam

b. sangat indah

c. paling menawan

d. agak khawatir

e. sangat rindu

6. Setelah selesai membuat kalimat maka kemukakanlah hasil peker jaan Anda dan mintalah pendapat dari guru dan teman Anda.

1. Mintalah salah seorang teman Anda untuk membacakan sekali lagi informasi yang berjudul "Ancaman dan Fakta Penyebab Keru sakan Keanekaragaman Hayati Laut".

2. Kemudian, tentukanlah butir-butir yang berupa fakta dan pendapat dari informasi tersebut.

3. Cocokkan ketepatan pekerjaan Anda dengan teks bacaannya.

Apakah Anda pernah mengungkapkan kritik terhadap suatu permasalahan? Permasalahan apakah itu? Kritik biasa di identikan dengan ketidaksetujuan terhadap suatu per masalahan. Padahal, tidak semuanya demikian.

Pada pembelajaran mendengarkan di pembelajaran 9A, Anda telah mampu memberi tanggapan terhadap suatu permasalahan. Tanggapan yang Anda berikan dapat berupa kritik yang membangun, yang mendorong seorang yang dikritik mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Misalnya,

Mengapa pelabuhan Cirebon dapat mengalami kerugian? Tentu ini akan berdampak negatif terhadap transportasi laut. Saya harap masalah ini segera diatasi karena jika dibiarkan akan menimbulkan berbagai masalah. Terima kasih.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001), kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang di- sertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Kita dapat memaknai bahwa kritik lebih dari sekadar mem-

Dalam dokumen sma10bhsind BerbhsIndDgEfektif Erwan (Halaman 186-189)