• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pro Kontra Pita Cukai Rekaman

Dalam dokumen sma10bhsind BerbhsIndDgEfektif Erwan (Halaman 53-55)

Kebijakan pita cukai rekaman digulirkan meski belum ditetapkan. Para musisi dan aso- siasi terbelah. Di satu sisi ada yang men dukung kebijakan pemerintah meng gulirkan pita cukai produk rekaman seperti compact disc (CD),

video compact disc (VCD), digital video disc

(DVD), dan laser disc (LD).

Persatuan Artis Penyanyi dan Pencipta Lagu Rekaman Indonesia (PAPPRI), Asosiasi Artis Produser Rekaman Indonesia (ASAPRI), Yayasan Dunia Musik Rekaman Indonesia (Yadumuri), serta Yayasan Artis Penyanyi dan Produser Musik Indonesia (YAPPMI) adalah komunitas yang ikut memberi dukungan terhadap keputusan pemerintah dan DPR, perihal pengenaan pita cukai terhadap semua produk rekaman.

"Dukungan PAPPRI kepada pe merintah didasarkan atas banyak pertimbangan, khusus- nya untuk menata pasar musik reka man Indonesia dan menciptakan trans paransi peng- hitung an royalti bagi seniman musik," ungkap ketua umum PAPPRI Dharma Oratmangun kepada pers, Jumat (6/7).

Dharma perlu memaparkan hal ini karena berkaitan dengan keberatan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) terhadap kebijak- an pemerintah yang akan diterapkan mulai Januari 2005 itu. Alasan lain, perihal dukungan itu menurut Dharma, karena PAPPRI adalah organisasi resmi sejak 17 tahun lalu, dan setiap periodik empat tahunan melakukan kongres nasional yang dibuka oleh presiden dan atau wakil presiden.

"Langkah-langkah yang dilakukan PAPPRI adalah wujud dan implementasi keputusan kong- res yang diputuskan oleh pengurus dan orang- orang yang telah memberikan dedikasi dari zaman ke zaman di blantika musik Indonesia," ungkap Dharma. James F. Sundah, Dodo Zakaria, Iga Mawarni, Dedy Dhukun adalah deretan nama yang ada di balik PAPPRI, dan tentu ikut serta mendukung gagasan Dharma.

Namun, di sisi lain ada deretan artis musisi muda, termasuk Piyu "Padi", Eros "Sheila On 7", Ari Lasso, Kaka "Slank", dan Melly Goeslaw, juga Arnel Affandy, mengata kan bahwa pihaknya dan tujuh asosiasi lain ter masuk Industri Rekaman Film Video (Ariveri), Pengu saha Industri Rekaman (Asprindo) yang meno lak rencana pemerintah member lakukan cukai atas produk rekaman musik dan ilm.

Piyu, gitaris Padi, sebenarnya tidak ingin terlibat dalam ranah pro-kontra perihal pita cukai rekaman. Setidaknya, jika kebijakan hendak digulirkan, perlu ada sosialisasi ke komunitas kesenian, khusus nya para musisi agar tidak terjadi inter pretasi yang keliru.

Bagi Piyu, secara pribadi ia sepakat adanya penerapan pita cukai rekaman. Akan tetapi, ke- nya taan di lapangan pembajak an susah untuk dibasmi. Piyu juga mempersoalkan, niat baik pemerintah tidak dapat menutup kemungkin- an dalam pelaksanaan di lapangan akan terjadi Sumber: Harian Media Indonesia, 8 Agustus

2004 Permainan musik grup band Padi

Gitaris dalam kelompok Padi itu mengu- rai, sekarang ini kaset atau cakram digital (CD) musik hasil bajakan merajalela karena masya- rakat memilih produk yang murah. "Kalau nanti dengan adanya cukai harga kaset dan CD semakin mahal, tentunya produk bajakan akan lebih laris, dan itu berarti apresiasi masyarakat terhadap seni dan pekerja seni musik semakin turun," ujarnya.

Pernyataan Piyu kemudian diluruskan Anggito Abimanyu, Kepala Badan Fiskal De- partemen Keuangan, yang juga pecinta musik,

pada acara dialog yang digelar LesMus itu. Bagi Anggito pe merintah berusaha mem- beri beban sangat minimal jika pita cukai dikenakan pada produk rekaman kaset. "Tidak ada niat pemerintah memberi beban pada musikus. Justru sebaliknya, pemerintah akan meringankan dan membantu musikus ter bebas dari pembajakan," kata Anggito.

Untuk itu, lanjut Anggito, dengan penge- naan cukai, penegak hukum memiliki pe gangan hukum yang kuat untuk mem berantas pemba- jakan. Sebab, setiap pelang garan UU No 11/1995 tentang cukai dikenai sanksi yang jelas.

Baik Piyu dan musikus yang hadir pada pertemuan dialog tersebut secara tidak lang- sung sepakat dengan ajakan Idris Sardi untuk mengakhiri pro-kontra yang terjadi mengenai pita cukai rekaman.

"Untuk apa di depan berpelukan, tetapi di belakang saling menjelek-jelekkan. Kita harus bersatu dan pembajakan di dunia musik harus dibasmi secara kolektif. Karena yang memetik keuntungan dari pro-kontra ini adalah para pembajak itu sendiri," ungkap Idris.

Usai dialog, para musisi dan Anggito Abimanyu masih saja belum beranjak hingga pukul 20.00 WIB. Mereka sadar untuk menjaga dunia musik dari carut-marut pembajakan, dan juga informasi yang simpang siur, tidak ada kata lain untuk menghentikan silang sengketa yang terjadi. Dengan satu kesadaran lain, mereka ingin urusan musik adalah urusan komunitas di ranah musik.

Tentu saja sambil menunggu janji Anggito, untuk menjamin nilai nominal pungutan pita cukai rekaman, inilah episode-episode akhir pro-kontra pita cukai rekaman itu. Mung kin forum yang dikemas LesMus itu men jadi indah karena kehadiran dan keterampilan Anggito memainkan irama kata. Apapun yang terjadi, yang pasti pro-kontra harus segera diakhiri.

Sumber: Metro TV, 8 Agustus 2004

gelombang besar pembajakan yang susah dideteksi.

"Pada awalnya, terus terang saya terkejut, pernyataan pita cukai rekaman tidak jauh dari pernyataan penguasa. Karena saya sadar, tidak ada jaminan akan terjadi pemberantas an pem- bajakan. Jika ada pita cukai rekaman, siapa yang bertanggung jawab ter hadap arus uang yang masuk, siapa yang mampu mengawasi," tutur Piyu ketika dialog perihal pita cukai rekaman yang digelar wartawan musik Ko munitas Lesehan Musik (LesMus) di Sebastian Cafe, Jakarta (6/7). Piyu khawatir pem berian cukai akan mampu mem buat apresiasi masya rakat terhadap seni musik semakin menurun.

Sumber: Majalah Tempo, Agustus 2004

2. Setelah Anda mendengarkan berita tersebut, dapatkah Anda

mema haminya? Jika belum, Anda dapat meminta teman

3. Buatlah 5 pertanyaan berdasarkan isi berita tersebut. Setelah selesai, tukarkanlah pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang dibuat teman Anda. Kemudian, jawablah pertanyaan teman Anda tersebut dengan tepat sesuai isi bacaan. Kemukakanlah hasil jawaban Anda. Lakukanlah secara bergantian.

4. Saat teman Anda tampil, cocokkanlah jawab an nya dengan teks berita untuk melihat ketepatannya.

1. Dengarkanlah berita yang disiarkan di televisi, terutama berita tentang hiburan.

2. Catatlah pokok-pokok isi berita yang disampaikan. Catat pula sumber beritanya (stasiun televisi, acara, dan waktu pe nayangan).

3. Ungkapkanlah kembali pokok-pokok isi berita tersebut sesuai pokok berita yang telah Anda catat. Lakukanlah secara bergantian.

Dalam dokumen sma10bhsind BerbhsIndDgEfektif Erwan (Halaman 53-55)