• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Penggunaan Bahasa

Dalam dokumen PROSIDING ILMIAH KEBAHASAAN DAN KESASTRA (Halaman 119-123)

FRAUD SHORT MESSAGES (SMS) DISCOURSE

4.2 Aspek Penggunaan Bahasa

4.2.1 Ejaan

Dalam buku pedoman penulisan ejaan da- lam Bahasa Indonesia disebutkan ada beberapa hal yang perlu dicermati ketika menulis, yaitu pemakaian huruf (pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring), penulisan kata (ga- bungan kata, penulisan bentuk ulang, penulis- an kata depan, penulisan singkatan dan akro- nim), penggunaan tanda baca (tanda titik, tan- da koma, dan sebagainya). Dalam kajian pesan singkat penipuan ini hanya dibahas penulisan huruf kapital, singkatan, dan tanda baca.

Berdasarkan kaidah EYD huruf kapital di- gunakan untuk menulis nama diri, gelar, judul,

dan sebagainya. Namun, penulisan huruf ka- pital dalam pesan singkat penipuan digunakan untuk mementingkan bagian informasi tertentu seperti tampak pada beberapa contoh berikut ini.

(11)PESAN RESMI dr PT.M-KIOS Berkat Isi Ulang Pulsa M-KIOS No Hp Anda M-dpt Hadiah Cek Rp.100jt Pin: 7Y7R8K9Z Cek

diinternet: www.situshadiahm-kios.

blogspot.com

(12)NASABAH Yth. Anda di minta hubungi BRI Perihal Rekening anda mendapat CEK Rp.27jt KODE CEK anda 02599875 klik www.infoundianbripusat.co.vu

(13)Surat keputusan PT.M-KIOS NO.XV/08/ 2015 menyatakan No anda pemenang ke-4 dr undian isi ulang M-KIOS PIN:

HDR7JN7 Untuk info Link:

www.hadiahkejutan.info

(14)PESAN RESMI DARI PT. MKIOS

BERKAT ISI ULANG NO ANDA MENDAPATKAN HADIAH KE,2 100jt. DNGAN PIN PEMENANG M248K81 CEK PIN ANDA DI. www.pesta- mkios515.blogspot.com

Pada data (11) penggunaan huruf kapital

terdapat pada tulisan PESAN RESMI, PT.M-

KIOS, M-KIOS dan pada huruf awal kata-kata,

misalnya Isi Ulang Pulsa No Hp Anda M-dpt Ha-

diah Cek. Penggunaan huruf kapital pada data tersebut untuk menekankan informasi siapa

pemberi hadiah (PT.M-KIOS) dan bagaimana

sifat pesan, yaitu RESMI. Berdasarkan KBBI

resmi berarti sah (dari pemerintah atau dari

yang berwajib); ditetapkan atau disahkan oleh pemerintah atau instansi yang bersangkutan. Penggunaan huruf kapital ini menekankan bah- wa pesan yang disampaikan telah ditetapkan dan disahkan oleh PT.M-KIOS. Pemakaian hu- ruf kapital pada kata-kata sesudahnya tidak berdasarkan kaidah. Pemakaiannya dimaksud- kan hanya untuk melengkapi informasi penting yang sudah disampaikan, yaitu PESAN RESMI dan PT.M-KIOS.

Pada data (12) penggunaann huruf kapital

terdapat pada tulisan NASABAH, CEK, dan

KODE CEK. Pemakaian huruf kapital pada ka- ta-kata tersebut sama seperti pada data (11) bertujuan untuk menekankan informasi bahwa penerima pesan adalah seorang nasabah dan bentuk hadiah, yaitu cek serta kode cek hadiah. Sementara itu, penggunaan huruf kapital pada kata-kata lain hanya terdapat pada awal kata saja, misalnya Perihal Rekening. Fungsinya sa- ma, yaitu untuk pementingan informasi yang berkaitan dengan rekening penerima pesan.

Seperti halnya data (11) dan (12), huruf kapital pada data (13) digunakan untuk me- mentingkan informasi siapa pemberi hadiah (PT. M-KIOS), nomor keputusan pemberian

hadiah (NO.XV/08/2015), dan nomor undian

(M-KIOS PIN:HDR7JN7). Namun, pada data (14) semua kata-kata yang digunakan menggu-

nakan huruf kapital, yaitu PESAN RESMI

DARI PT.MKIOS BERKAT ISI ULANG NO ANDA MENDAPATKAN HADIAH KE,2 100jt. DNGAN PIN PEMENANG M248K81 CEK PIN ANDA DI. Penggunaan huruf kapital tersebut bertujuan untuk mementingkan semua infor- masi yang disampaikan kepada penerima pesan.

Dari keempat data tersebut dapat disim- pulkan bahwa penggunaan huruf kapital di- fungsikan untuk menarik perhatian penerima pesan. Penerima pesan diharapkan akan lebih memperhatikan isi pesan karena ukuran tulsian yang berbeda. Huruf kapital juga digunakan untuk menonjolkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pembaca pesan, dibandingkan informasi lainnya. Namun, da- pat juga penulis pesan mementingkan semua informasi yang disampaikan karena mengang- gap semua informasi tersebut penting. Dalam hal ini, tidak ada aturan yang membatasi pe- nulis pesan untuk menggunakan huruf kapital karena huruf kapital digunakan penulis pesan untuk mementingkan sebagian atau seluruh informasi dengan tujuan menarik perhatian pembaca pesan.

4.2.2Penulisan Singkatan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indo-

nesia) singkatan adalah  hasil menyingkat (me-

mendekkan), berupa huruf atau gabungan hu- ruf, misalnya DPR, KKN, yth.,dsb., dan hlm.

Singkatan digunakan untuk memadatkan pe- san karena keterbatasan jumlah karakter yang digunakan pada pesan singkat. Berikut bebe- rapa contoh penggunaan singkatan dalam pe- san singkat penipuan.

Tabel 1

Singkatan dalam Pesan Singkat Penipuan

No. Contoh Iklan Singkatan

(15) Pelanggan Yth!! Nmr Anda M-dpt Hadiah Utama dari hasil undian GEBYAR PROMO PT.M-TRONIK Pin anda 8jf2177 U/Info Klik www.isipulsa-

mtronik.blogspot.com

Yang Terhormat  Yth, nomor nmr; Mendapat M-dpt

(16) berkat isi ulang pulsa no anda terpilih SBG pemenang ke-2 CEK TUNAI 100jt dri pt.mkios pin M248K81 HBG 085222485997 info klik www.gebyar-

mkios21thn.blogspot.com

nomor no,sebagaiSBG; jutajt, daridri, hubungi HBG

(17) INFO RESMI TELKOMSEL No Simcard Anda Resmi pemenang Hadiah pesta HUT20 Telkomsel PIN:(3457CN82) info Hub:082364942977 atau klik www.telkomsel-resmi.weebly.com

Nomor  No

Jika melihat bentuk penulisan singkatan pada contoh di atas tampak bahwa singkatan ditulis secara bebas menurut kehendak penulis pesan dengan mengabaikan aturan kebakuan. Misalnya, nomor disingkat menjadi no atau nmr,

sebagai disingkat menjadi sbg, dari disingkat menjadi dri, hubungi menjadi HBG. Meskipun demikian, penyingkatan masih dapat dipahami karena penerima pesan dapat mengaitkan ben- tuk singkatan dengan konteks pesan, misalnya

HBG mengacu pada singkatan kata hubungi ka-

rena setelah singkatan ini terdapat nomor te- lepon genggam. Jumlah singkatan pada pesan singkat penipuan kadang tidak banyak seperti terlihat pada data (17). Sedikitnya jumlah sing- katan bertujuan untuk memberikan kesan bah- wa pesan yang disampaikan resmi dan isi pesan dapat dipahami dengan mudah oleh penerima pesan.

4.2.3 Pilihan Kata

Pilihan kata dalam dalam pesan singkat penipuan terbagi menjadi dua, yaitu formal dan informal. Berikut beberapa contoh pilihan kata pada pesan penipuan.

(18)Kami dari BRI menyampaikan rekening anda Trpilih dapat Cek 27jt code Triplle cek

anda (02599875) klik: www.

rejekibankbripusatjkt.co.vu

(19)Selamat Anda Mendapatkan HADIAH 27JT. DARI BANK BRI PIN (Ijh76k79) Info ketik: NAMA#KOTA#NO REK BANK BRI# Kirim ke: 082231463171 www.OfficeBRI.blogspot.com

(20)Pa belikan dlu pls IM3 di No 085724888836 skrg ya pa..

(21)Mak, isekno pulsa rung puluh ewu neng no 085212897436 iki saiki

‘Mak, isikan pulsa dua puluh ribu di nomor 085212897436 ini sekarang’ (22)Pang meuliken heula pulsa bpa anu IM3

25 ribu we ke di gantian ku bpa ieu nomor na nya. 085643873228

‘Belikan dulu pulsa bpa yang IM3 25 ribu aja nanti diganti bpa ini nomornya. 085643873228’

Pada data (18) dan (19) terdapat pilihan kata formal yang diwakili dengan penggunaan kata sapaan anda dan kami. Kedua sapaan ini menunjukkan keformalan isi pesan sehingga memberikan kesan serius dan resmi. Pengguna- an pilihan kata formal digunakan untuk meya- kinkan penerima pesan bahwa apa yang disam- paikan benar dari pemberi hadiah (Bank BRI).

Sementara itu, pada data (20) terdapat pi- lihan kata informal. Pilihan kata informal me- liputi penggunaan sapaan dan kata-kata tidak baku. Pilihan kata sapaan pada data (20) ada- lah pa. Kata-kata tidak baku terlihat pada kata

beliin, buat, dan soalnya.Penggunaan kata sapa- an dan kata-kata tidak baku ditujukan untuk memberikan kesan kedekatan dengan peneri- ma pesan. Dengan menggunakan kata-kata ini diharapkan penerima pesan dapat memercayai

bahwa pesan disampaikan oleh kerabat dekat- nya sehingga penerima pesan mengikuti apa yang diinginkan oleh pengirim pesan.

Pilihan kata informal lainnya diwujudkan dengan menggunakan bahasa daerah, misal- nya pada data (21) dan (22). Pada data (21) kata sapaan mak dan isi pesan isekno pulsa rung puluh ewu neng no 085212897436 iki saiki‘Mak, isikan pulsa dua puluh ribu di nomor 085212897436 ini sekarang’ menggunakan ba- hasa Jawa untuk memberikan kesan kedekatan hubungan dan keakraban antara pengirim pe- san dengan penerima pesan. Pada data (22) sapaan dan isi pesan juga dinyatakan dalam bahasa Sunda dengan tujuan yang sama, yaitu membangun keakraban dan kedekatan dengan penerima pesan.

Dari data diketahui bahwa pilihan kata untuk informal dan formal tergantung pada pengirim pesan. Pemilihan kata dengan men- ciptakan konteks formal dilakukan pengirim pesan untuk memberikan kesan bahwa isi pe- san sesuai dengan kenyataan dan benar ada- nya. Pemilihan kata dengan menciptakan kon- teks informal digunakan untuk menciptakan kesan keakraban dan kedekatan dengan pene- rima pesan. Pengirim pesan berharap pesan yang disampaikan dapat memengaruhi pikiran penerima dan penerima segera melaksanakan apa yang diminta pengirim pesan.

4.2.4 Kalimat

Alwi, dkk. (2003: 311) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang me- ngandung pikiran lengkap. Kalimat dalam wu- jud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri de- ngan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan ber- huruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapi- tal dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).

Berdasarkan data diketahui bahwa kali- mat pada pesan singkat penipuan terdiri atas beberapa kalimat tunggal sederhana atau ka- limat majemuk. Jumlah kalimat tidak banyak

karena jumlah karakter pada pesan singkat ter- batas. Namun, penggunaan tanda baca tidak begitu diperhatikan sebagaimana terlihat pada contoh data berikut ini.

(23) Anda tlh melakukan transaksi REG BRI & mdptkn Cek,27jt nmr undian Cek Anda (02599875) Info klik http://promorejekibri. weebly.com Tingkatkan transaksi BRI Anda.

(24) Surat keputusan dr M-TRONIK No/XV/ 2015 PIN Pemenang anda 8jf2177 mendptkan 1/unit TOYOTA YARIS, info hadiah klik: www.gebyarmtronik2015. co.vu

Tanda titik pada data (23) tidak diguna- kan untuk memisahkan dan menandai satu ka- limat dari yang lainnya. Namun, tanda bahwa satu kalimat dengan kalimat lainnya telah se- lesai dinterferensi dengan memahami bahwa informasi pada satu kalimat telah tuntas. Infor- masi kalimat itu berbeda dengan informasi pa- da kalimat selanjutnya. Oleh karena itu, data (23) dapat diuraikan menjadi kalimat-kalimat di bawah ini.

(23.1)Anda tlh melakukan transaksi REG BRI & mdptkn Cek,27jt

(23.2)nmr undian Cek Anda (02599875)

(23.3)Info klik http://promorejekibri.weebly.com

(23.4) Tingkatkan transaksi BRI Anda.

Pada data (24) tidak ada tanda titik yang memisahkan satu kalimat dengan kalimat lain- nya. Meskipun demikian, hubungan antarkali- mat dan informasi yang disampaikan masih dapat dipahami. Kalimat-kalimat pada data (24) dapat diuraikan sebagai berikut.

(24.1) Surat keputusan dr M-TRONIK No/XV/

2015 PIN Pemenang anda 8jf2177

(24.2) mendptkan 1/unit TOYOTA YARIS

(24.3) info hadiah klik: www.gebyarmtronik2015. co.vu

Pada kalimat (24.1) terdapat kalimat yang dilesapkan yang menghubungkan dua infor-

masi antara surat keputusan dr M-TRONIK No/ XV/2015 dan PIN Pemenang anda 8jf2177. Ka- limat yang dilesapkan di antara kedua infor- masi ini adalah Anda terpilih menjadi pemenang.

Meskipun ada kalimat yang dilesapkan, infor- masi pada pesan masih dapat diinferensi. Pada kalimat (24.2) subjek dilesapkan, yaitu Anda.

Pada beberapa data terdapat pelesapan untuk informasi yang dianggap tidak penting atau sudah dapat diinferensi pembaca pesan, misalnya pelesapan subjek. Tanda titik atau tan- da baca lainnya jarang digunakan, tetapi tanda bahwa satu kalimat dengan kalimat lainnya te- lah selesai dapat diperoleh dengan memahami bahwa informasi pada satu kalimat yang di- sampaikan berbeda dengan informasi pada ka- limat selanjutnya.

Dalam dokumen PROSIDING ILMIAH KEBAHASAAN DAN KESASTRA (Halaman 119-123)