• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkembangnya Ketahanan Nasional Untuk mengembangkan ketahanan nasional

Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme

4. Berkembangnya Ketahanan Nasional Untuk mengembangkan ketahanan nasional

n P e la k sa n a a n R P JM N 2 0 0 4 -2 0 0 9

2. Kekuatan OPM Menurun dan Dukungan Simpatisan OPM di Dalam dan Luar Ne-geri Melemah

Langkah preventif untuk mencegah semakin mengakarnya gerakan OPM lebih tepat jika di-arahkan dengan cara mengambil hati masyarakat Papua dengan membangun Papua secara berkea-dilan. Strategi tersebut diwujudkan dalam bingkai otonomi khusus, yang telah menunjukkan hasil yang signifikan ke arah yang lebih baik.

3. Pemerataan Pembangunan di Daerah Rawan Konflik dan Separatisme

Dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Pemerintahan Aceh diharapkan kondisi keaman-an di wilayah NAD semakin kondusif dkeaman-an meru-pakan momen yang sangat penting dalam mem-bangun kebersamaan rakyat NAD sebagai bagian integral bangsa Indonesia. Begitu juga dengan Papua, keluarnya Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang percepatan pembangunan yang mem-prioritaskan pemantapan ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan ak-ses masyarakat pada pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, kebijakan perlakuan khusus bagi putra-putri asli Papua, dan pening-katan infrastruktur dasar untuk pengembangan wilayah-wilayah potensial.

4. Berkembangnya Ketahanan Nasional Untuk mengembangkan ketahanan nasional telah dilakukan perumusan rancangan kebijakan nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan kepentingan nasional serta menjaga keselamatan negara dari ancaman kedaulatan, persatuan, dan kesatuan.

2.5.3.2. Per m asalahan dalam

Penca-paian Sasaran

Salah satu aspek yang perlu mendapatkan perha-tian semua pihak di NAD adalah bagaimana

me-matuhi kesepahaman Helsinki secara konsisten. Jangan lagi terdapat persepsi-persepsi keliru yang justru mengindikasikan tidak adanya ke-sepahaman terhadap esensi Helsinki. Dalam hal pembentukan partai lokal, konstitusi memperbo-lehkannya secara khusus di NAD. Hal ini diharap-kan dapat menciptadiharap-kan visi dan misi partai yang tidak mengarah pada ideologi separatisme dan pengabaian kesepahaman Helsinki.

Kongres Masyarakat Adat Papua yang berlang-sung pada 3 Juli 2008 merupakan permasalahan separatisme yang memerlukan perhatian lebih serius dalam upaya menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI. Berbagai aktivitas OPM, baik yang dilaksanakan secara fisik maupun politik, telah mampu menarik simpati dunia internasi-onal.

Berkenaan dengan berbagai hal tersebut di atas, di masa yang akan datang diharapkan aksi seke-cil apapun perlu ditangani secara bijak tanpa ha-rus mengedepankan tindakan represif. Pada saat yang sama, Pemerintah senantiasa mengupayakan akselerasi pemberantasan kemiskinan dan peng-galakkan pendidikan di provinsi-provinsi yang potensial melakukan tindak separatisme sebagai upaya pencegahan.

2.5.4. T indak Lanjut

2.5.4.1. U paya yang A kan D ilakukan

unt uk M encapai Sasaran

Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan separatisme, beberapa hal yang perlu ditindak-lanjuti guna menegakkan kedaulatan dan ke-utuhan NKRI, adalah:

1. Antisipasi dan pelaksanaan operasi militer atau nonmiliter terhadap gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI, terutama gerakan separatisme bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia;

52 P E N C A P A IA N S E B U A H P E R U B A H A N

2. Antisipasi dan pelaksanaan operasi mili-ter atau nonmilimili-ter mili-terhadap aksi radikal yang berlatar belakang primordial etnis, ras, agama, dan ideologi di luar Pancasila, baik yang berdiri sendiri maupun yang memiliki keterkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri;

3. Pelaksanaan diplomasi untuk memperoleh dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.

Sementara itu, dalam upaya peningkatan komit-men persatuan dan kesatuan nasional, tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah:

1. Pendidikan politik masyarakat; 2. Sosialisasi wawasan kebangsaan;

3. Upaya perwujudan dan fasilitasi berbagai fora dan wacana-wacana sosial politik yang dapat memperdalam pemahaman mengenai pen-tingnya persatuan bangsa, mengikis sikap dis-kriminatif, dan menghormati perbedaan-per-bedaan dalam masyarakat.

2.5.5. Penut up

Secara umum, upaya pencegahan dan penanggu-langan separatisme telah memberikan perbaikan berarti ke arah keteguhan mempertahankan ke-daulatan NKRI. Namun demikian, gerakan sepa-ratisme masih berpotensi untuk terjadi bila ke-senjangan antar wilayah semakin melebar. Pemberlakuan otonomi khusus pada daerah-dae-rah yang terjadi gerakan separatisme, seperti di NAD dan Papua, memang cukup ampuh dalam penyelesaian separatisme secara damai. Hal ini terbukti dengan berhasilnya diredam secara sig-nifikan berbagai masalah terkait separatisme dan konflik horisontal di beberapa wilayah Indonesia. Meskipun, hal tersebut belum sepenuhnya mere-dakan keinginan sebagian orang mengobarkan pemisahan.

“Upaya perwujudan dan fasilitasi berbagai fora dan wacana-wacana sosial politik yang dapat memperdalam pemahaman mengenai pen-tingnya persatuan bangsa, mengikis sikap diskriminatif, dan meng-hormati perbedaan-perbedaan dalam masyarakat”

Capaian yang berhasil diraih dalam upaya menor-malisasikan kehidupan masyarakat NAD cukup menggembirakan. Proses Pilkada di NAD ber-langsung dengan aman, damai, dan demokratis. Pelaksanaan butir-butir kesepahaman Helsinki secara konsisten juga menjadikan seluruh kom-ponen masyarakat termasuk tokoh-tokoh yang selama ini memiliki ideologi berbeda, saling bahu membahu membangun NAD dalam bingkai NKRI. Keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi NAD juga secara signifikan membangun kepercayaan dan kebersamaan rakyat NAD sebagai bagian dari bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.

Capaian untuk menurunkan kekuatan dan du-kungan simpatisan OPM di dalam dan luar negeri juga cukup menggembirakan. Intensitas perla-wanan gerakan bersenjata OPM juga terus menu-run. Meskipun demikian, gerakan separatisme di Papua harus terus diwaspadai. Hal ini mengingat kondisi sosial masyarakat Papua dan masih kuat-nya dukungan sebagian kelompok masyarakat terhadap perjuangan OPM. Tidak kalah penting, upaya-upaya diplomasi luar negeri harus terus dilakukan secara intensif mengingat masih ter-dapat pihak asing yang mendukung gerakan se-paratisme. Oleh karena itu, langkah rekonsiliasi dengan OPM harus terus diupayakan. Langkah preventif untuk mencegah semakin mengakarnya gerakan OPM lebih tepat jika diarahkan dengan

53 E v a lu a si 4 T a h u n P e la k sa n a a n R P JM N 2 0 0 4 -2 0 0 9

cara mengambil hati masyarakat Papua dengan membangun Papua secara berkeadilan. UpayaUpaya percepatan pembangunan harus diiringi dengan pemantapan ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan akses masyarakat pada pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, kebijakan perlakuan khusus bagi pu-tra-putri asli Papua, dan peningkatan infrastruk-tur dasar untuk pengembangan wilayah-wilayah potensial.

Ke depan, pendeteksian dini gerakan separatisme memerlukan koordinasi seluruh badan-badan in-telijen pusat dan daerah di seluruh wilayah NKRI. Begitu juga, pengembangan ketahanan nasional harus diarahkan pada usaha pengembangan dan

peningkatan ketahanan nasional, wawasan na-sional, sistem manajemen nana-sional, dan wawas-an kebwawas-angsawawas-an bagi warga negara dalam rwawas-angka mengatasi berbagai aspek ancaman kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Dengan demikian, hingga akhir pelaksanaan RPJMN 2004-2009, berbagai sasaran diperki-rakan akan tercapai. Akan tetapi, masih ada tan-tangan dan kendala yang harus dihadapi Peme-rintah dengan arif dan bijak. Upaya penyelesaian dan pendekatan secara damai harus dikedepan-kan. Pemerataan kesejahteran dan pembangunan daerah-daerah harus memenuhi rasa keadilan. Jika seluruh wilayah NKRI merasakan arti pem-bangunan, diharapkan ke depan tidak ada lagi gerakan-gerakan separatisme.

5