• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bernostalgia di Kampung Batik Laweyan

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 39-43)

Oleh: Sonya Hellen Sinombor

dikirim bukan hanya ke berbagai tempat di Jawa, tetapi juga sampai ke Sumatra. Tidak mengherankan jika para saudagar Laweyan mampu membangun rumah yang megah dengan tembok tinggi.

Tempat Bersejarah di Laweyan

Tempat menarik lain di Laweyan adalah Masjid Laweyan di seberang Sungai Kabanaran. Masjid ini didirikan pada masa Kerajaan Pajang tahun 1546 Masehi, bekas Langgar Ki Beluk, penganut Hindu Jawa yang akhirnya memeluk Islam. Di belakang masjid terdapat makam Ki Ageng Ngenis, keturunan Brawijaya V yang menurunkan raja-raja Mataram.

Sekitar 200 meter dari Masjid Laweyan, sebelum SDN Sentono, terdapat rumah pemberian Soekarno kepada keluarga K.H. Samanhudi, tokoh pergerakan nasional yang mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) yang kemudian diubah menjadi Serikat Islam.

Demikianlah sekelumit laporan perjalan- an ”Bernostalgia di Kampung Batik Laweyan”.

(Sumber: Kompas, 9 April 2006, dengan pengubahan)

Berkeliling di Kampung Batik

Pekan lalu, jam baru menunjukkan pukul 07.30 di Jalan Dr. Radjiman, Solo. Di ujung jalan itu terpampang tulisan ”Kawasan Sentra Batik Laweyan Solo”. Di sana tampak beberapa becak yang dilukis dengan batik serta tulisan kampung batik Laweyan. Seorang tukang becak memper- silakan kami naik.

Keliling kampung batik pun dimulai. Pe- mandangan pagar tembok yang tingginya sekitar tiga sampai lima meter mulai terlihat. Hanya satu dua orang terlihat keluar dari beberapa gang kemudian memasuki pintu gerbang di tembok tinggi itu.

Rumah Saudagar Batik di Laweyan

Di beberapa tempat tampak sejumlah bangunan tua yang megah. Mereka yang mengenal batik pasti mengenal atau paling tidak sedikitnya pernah mendengar tentang Laweyan. Dalam sejarah batik Indonesia, Laweyan pernah memegang peran sangat penting pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Awalnya batik tulis berkembang di kampung ini, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, mereka menggunakan teknologi cap. Batiknya

Kemampuanmu dalam menulis laporan perjalanan akan terus terasah apabila kamu sering berlatih. Sebagai pelatihan, kerjakanlah kegiatan berikut ini dengan baik!

Kerja Mandiri 3

Coba kerjakan dengan tepat di buku tugasmu!

1. Tentukan tempat bersejarah terdekat yang dapat kamu kunjungi! 2. Lakukan kegiatan observasi di tempat yang telah kamu tentukan!

3. Kumpulkan data-data yang diperlukan untuk menyusun laporan perjalanan! 4. Buatlah kerangka laporan berdasarkan data yang telah kamu kumpulkan! 5. Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah laporan perjalanan!

6. Publikasikan laporan yang kamu tulis di papan pajang kelas atau majalah dinding di sekolahmu!

bahasa yang komunikatif. Jadi, selain mudah dipahami, bahasa tersebut juga mampu mengungkapkan pikiran dan gagasan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh penulis. Kerangka laporan di atas dapat dikembangkan menjadi berikut ini!

Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar! Kerjakan di buku tugasmu!

1. Dalam pementasan drama, ada seorang pe- main yang tiba-tiba lupa pada sebagian dialog yang harus diucapkan. Pendapat berikut yang tepat untuk menanggapi kejadian tersebut yaitu . . .

a. Pemain seperti itu sebaiknya tidak usah dipakai lagi.

b. Saya yakin pemain tersebut mengalami demam panggung.

c. Saya dengar pemain itu sedang meng- alami masalah ekonomi yang berat. Pantas dia tidak konsentrasi dengan perannya.

d. Untuk menghafalkan dialog sebanyak itu memang bukan hal yang mudah. Wajar jika ada bagian yang terlupa.

2. Contoh saran yang tepat untuk penata musik dalam sebuah pementasan drama yaitu . . . a. Agar dapat memberikan iringan musik

yang baik, Anda harus tahu ceritanya. b. Untuk adegan pembukaan, sebagai

ilustrasi Anda dapat menampilkan suara petikan gitar atau gesekan biola. c. Kegiatan pementasan drama seperti ini

perlu diiringi musik.

d. Cerita ini tidak menarik kalau tidak di- iringi musik.

3. Komandan :Cepat kumpulkan sisa prajurit yang masih bertahan. Kita mundur! Untuk mengucapkan dialog tersebut, tokoh Komandan dapat mengekspresikannya dengan . . . .

a. tertawa terbahak-bahak b. tersenyum simpul c. cemas dan panik d. menangis

4. Bondan :Bertahanlah, Butet, bertahanlah! Aku akan membawamu ke markas. Di sana kamu akan mendapatkan perawatan.

Butet :Tinggalkan saja aku di sini! Mundur- lah sebelum musuh menangkapmu! Biarkan aku di sini! Pergilah, selamat- kanlah dirimu!

Gerakan pemeran tokoh Butet pada dialog di

a. menodongkan senjata kepada Bondan b. menunjukkan tangan ke suatu arah c. menadahkan tangan ke atas d. mengangkat kedua tangan ke atas 5. Pernyataan berikut ini yang merupakan per-

samaan antara kamus dan ensiklopedi yaitu . . . .

a. disusun secara alfabetis

b. menyajikan informasi lengkap tentang lema yang dibahas

c. dilengkapi dengan foto atau gambar d. dilengkapi dengan ilustrasi

6. Bagian yang memuat informasi tentang dunia usaha dalam buku telepon dinamakan . . . .

a. indeks pages

b. yellow pages

c. green pages

d. cover

7. (1) Melakukan perjalanan. (2) Menyusun kerangka laporan. (3) Mengembangkan kerangka laporan. (4) Memublikasikan laporan.

Berdasarkan langkah-langkah penulisan laporan perjalanan tersebut, kegiatan observasi dilakukan pada langkah ke- . . . . a. (1)

b. (2) c. (3) d. (4)

8. Berikut ini yang merupakan unsur pementas- an drama yaitu . . . .

a. naskah, tata panggung, tata musik b. naskah, alur, tema, seni peran c. seni peran, tata musik, gaya bahasa d. gaya bahasa, tema, alur, setting

9. Berikut ini yang termasuk pendapat yaitu . . .

a. Penghayatannya sangat bagus sehingga banyak penonton yang terkesima. b. Sayang sekali, pementasan itu kurang

didukung oleh panggung.

c. Ada baiknya sebelum pentas melaku- kan geladi bersih lebih dahulu.

10. Artikel yang mengacu pada makna kelom- pok terdapat dalam kalimat . . .

a. Para hadirin dipersilakan duduk! b. Ahmad, si Gendut itu memang bandel

banget.

c. Sang Raja sudah menyerahkan tahta- nya kepada Putra Mahkota.

d. Hang Tuah adalah tokoh dalam sebuah hikayat yang cukup terkenal.

B. Uraian

Jawablah pertanyaan berikut ini di buku tugasmu!

1. Tulislah contoh tiga drama tradisional dan daerah asalnya!

2. Buatlah contoh kalimat dengan mengguna- kan artikel bermakna kelompok atau banyak! 3. Buatlah satu kalimat menggunakan artikel

yang mengacu ke makna netral! 4. Anak itu berjalan dengan sangat hati-hati.

Keterangan apakah yang bercetak miring dalam kalimat di atas?

5. Susunlah sebuah laporan perjalanan singkat dengan menggunakan pola urutan waktu!

BAB

3

KELAUTAN

Tidak terasa kita sudah masuk pada Bab 3.

Pada bab ini kita akan belajar menanggapi laporan perjalanan.

Kita juga akan menyampaikan

laporan yang kita buat pada Bab 2.

Kegiatan berikut- nya adalah belajar menulis naskah drama dengan meng-

ikuti kaidah penulisan naskah drama. Kegiatan itu kita

lanjutkan dengan mem- buat sinopsis novel

remaja Indonesia.

Bagus : Ridwan, pernahkah kamu naik perahu nelayan?

Ridwan : Oh, pernah! Minggu kemarin aku berkunjung ke rumah pamanku yang tinggal di Ujungnegoro. Aku diajak paman naik perahunya. Bayangkan, Gus! Semalaman aku berada di lautan, bersama paman dan para nelayan yang lain.

Bagus : Hebat, hebat. Boleh, dong diceritakan perjalananmu.

Ridwan : Begini ceritanya, pulang sekolah bapak langsung mengajakku ke Ujungnegoro. Selepas Asar, kami sudah bersiap di perahu. Perahu paman cukup besar. Paman dan anak buahnya mengecek mesin dan peralatan menangkap ikan. Setelah semuanya beres, kami pun mulai berlayar.

Satu jam kemudian kami sudah berada di laut lepas. Aku melihat berkeliling. Ratusan perahu nelayan yang lain ada di sekitar kami. Ribuan lampu yang dinyalakan berkelip-kelip seperti kunang-kunang. Dan di sebelah timur sana . . . . Wow, menakjubkan sekali! Bulan mulai muncul. Seperti bola api raksasa, merah kekuningan.

Tiba di kawasan yang ombaknya tenang, mesin kapal dimatikan. Daerah ini merupakan gudangnya ikan. Demikian kata Paman. Setelah salat, kami makan. Sehabis makan, para nelayan bersiap-siap untuk menangkap ikan. Jala pertama sudah dilemparkan ke laut. Setiap ujung tali jala dipegang oleh satu orang. Kemudian paman berteriak memberi aba-aba agar jala segera ditarik.

Para nelayan mengikuti aba-aba paman. Jala ditarik. Berdebar-debar kami mengawasi hasil tangkapan pertama kami. Ratusan ikan menggelepar di bak perahu. Kami berteriak kegirangan. Paman mengucap syukur. Aku tidak menghitung berapa kali kami melempar jala di tempat itu. Lalu mesin kembali dihidupkan, kami akan mencari tempat lain yang lebih banyak ikannya.

Tanpa terasa, waktu terus berjalan. Wah, sudah hampir jam dua pagi! Aku pun tidur. Agaknya tidurku terlalu pulas. Waktu paman membangunkanku, kulihat hari mulai terang. Matahari mulai terbit di ufuk timur.

Dok. Penerbit

A

MENDENGARKAN

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 39-43)