• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDENGARKAN Mendekripsikan

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 165-167)

Alur Novel Remaja

1. Mampu mendata tahap-tahap alur cerita. 2. Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi

cerita pada setiap tahapannya.

Materi:

Novel remaja.

Alur cerita merupakan salah satu usur intrinsik novel yang memiliki daya tarik. Melalui alur cerita, kamu dapat mengikuti berbagai kejadian yang seru dan menegangkan. Cerita semakin seru dan menegangkan jika alur sudah memasuki tahap klimaks cerita.

Kata Kunci: Tahap-Tahap Alur – Menentukan Alur

Coba kamu dengarkan dengan saksama sebuah kutipan novel yang dibacakan guru berikut!

Bila Luna sudah bisa pulang, Rachel masih tergolek lemah di kamar rumah sakit. Selang infus masih tertancap di lengan. Mama Rachel terus menemani.

”Tante . . . , Rachel sudah makan?” Farel me- nyapa dengan suara pelan. Tidak mau membangunkan Rachel.

”Tadi dia menolak lagi untuk makan. Sampai akhirnya sekarang ia tertidur. Farel . . . , Rachel benar-benar terguncang karena harus diamputasi.” ”Iya Tante, saya mengerti. Ini semua pasti berat bagi kita. Apalagi, buat Rachel.”

Mama Rachel mengangguk sambil sesekali menghapus air mata dengan tissue.

Farel mendekati Rachel. Ia duduk di samping Rachel sambil pelan menggenggam tangannya yang mungil. Rachel masih terlelap.

Farel seolah berbisik. ”Rachel . . . , maaf, sekarang gua harus pergi dulu nganter Luna pulang. Dia . . . dia udah nggak ada harapan lagi. Tinggal nunggu waktunya datang. Cuma donor hati yang bisa bikin sembuh.

Gua mohon lo ngerti kalo gua harus nemenin Luna. Dia udah di ujung waktu. Tapi lo jangan kuatir, ya . . . gua pasti dateng lagi ke sini. Jenguk lo. Nyuapinlo lagi biar lo mau makan yang banyak.” Farel membelai pipi Rachel lalu beranjak. Ia kemudian berpamitan pada mama Rachel. Saat Farel berlalu, ia tidak tahu kalau Rachel sebenarnya

terjaga. Ia mendengar semua yang dikatakan Farel. Hanya Rachel terlalu lelah untuk membuka mata.

. . . .

Perempuan tomboy itu semakin hari semakin lemah. Ia tergolek tanpa tenaga di tempat tidur rumah sakit. Dengan mata yang semakin cekung dan kulit yang semakin pucat, Rachel lebih senang melihat langit-langit. Jakarta yang sering diguyur hujan membuat hatinya sendu. Ia selalu ingat betapa ia sering menghabiskan waktu berkejaran di bawah langit yang basah bersama Farel.

Seminggu Farel selalu absen menjenguk. Rachel masih sulit makan. Bila mau pun hanya beberapa sendok nasi yang bisa ia telan.

Tiga hari yang lalu Rachel bermimpi. Mimpi bertemu neneknya yang sudah lama meninggal. Dalam mimpi itu nenek Rachel mengulurkan tangan, mencoba menggapai Rachel mengajak ke suatu tempat. Rachel mengaitkan telapak tangan pada nenek. Ia mengikuti ajakan nenek.

Dua hari yang lalu, malam Rachel juga berisi mimpi. Ia melihat sekelebat cahaya berwarna putih. Seperti mengajaknya pergi. Apakah malaikat? Rachel juga tidak tahu pasti.

Semalam Rachel bermimpi lagi. Mimpi melakukan perjalanan ke suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Ia mengenakan baju serba putih. Mama dan papa Rachel melambai sedih saat Rachel pergi.

Gambar 10.1 Mendeskripsikan alur novel remaja yang didengarkan

Rachel tidak tahu apa arti ketiga mimpi yang datang pada tiga malam yang berturut-turut. Tadi pagi itu, ada firasat yang kuat memenuhi relung hati. Mungkinkah tidak lama lagi malaikat akan melepaskan nyawanya dari raga?

Rachel menoleh ke kanan. Mama Rachel masih ada di sana. Papa Rachel menunggu di lorong rumah sakit. Rachel menyentuh telapak tangan Mama perlahan.

”Ma . . .” ”Iya, Sayang?”

“Rachel mau makan, Ma. Rachel ingin Mama yang menyuapi Rachel.”

Mama Rachel melonjak senang. ”I-iya, Sayang. Mama suapi, ya?”

Rachel mengangguk. Perlahan ia bangkit untuk menyandarkan punggung pada tumpukan bantal. Rachel makan dengan lahap. Tidak seperti kemarin. Ini membuat Mama Rachel sangat senang.

”Mau tambah lagi, Sayang?”

Udah kenyang banget, Ma. Nanti bisa-bisa perut Rachel meledak.”

”Kalau begitu, ini diminum dulu airnya.” ”Rachel mereguk habis air yang diberikan Mama. Di saat yang bersamaan, ia merasakan belaian hangat Mama.

”Ma . . . .” ”Ya, Rach?”

Udah seminggu ini, kenapa Farel nggak jenguk, ya?”

”Hmm . . ., iya. Mama juga nggak tau kenapa.” Tiba-tiba Rachel melihat sekelebat cahaya putih. ”Ma ..., itu apa?” Rachel menunjuk sesuatu. Mama menoleh ke arah yang ditunjuk Rachel. ”Apa Sayang? Nggak ada apa-apa, kok.”

Rachel lalu melamun. Pandangannya kembali membentur langit-langit kamar rumah sakit yang

putih bersih. Kata-kata yang diucapkan Farel saat terakhir mereka bertemu masih berdengung dalam hati. Di saat seperti ini, Rachel masih memikirkan perasaan Farel terhadap Luna. Tanpa donor hati, Luna tidak dapat bertahan hidup.

Rachel melamun. Dulu waktu kecil, nenek Rachel pernah mendongeng kisah tentang peri. Peri yang mengajarkan untuk mencintai siapa pun dengan kasih sayang. Peri yang senang melihat orang yang dia cintai bahagia.

”Seperti nenek. Nenek sayang sekali sama Rachel. Nenek sangat mencintai Rachel. Makanya, kalau Rachel senang, Nenek juga ikut bahagia.”

Mata Rachel terpejam kuat. Saat terbuka, Rachel melihat sosok nenek ada di dekat pintu. Berpakaian serba putih seperti yang pernah ia lihat dalam mimpi. Nenek tersenyum sambil mengulurkan tangan.

Kini Rachel mengerti arti mimpi-mimpi yang datang dalam tidurnya.

”Ma . . ., Rachel sayang banget sama Mama. Rachel juga sayang sama Papa. Maafin Rachel ya, Ma . . ., Pa . . .” Rachel memeluk kedua orang tuanya dengan erat.

”Rachel . . .”

”Ma . . . , Rachel boleh titip sesuatu, ya, buat Farel?”

Mama Rachel sudah bercucuran air mata. ”Rachel mau titip surat buat Farel ya, Ma?” Papa Rachel cepat mengambilkan kertas dan pulpen. Mama Rachel masih menangis. Papa berusaha menenangkan.

Ketika Rachel selesai menulis surat, ia masih melihat nenek menunggu dengan wajahnya yang sejuk dan tersenyum. Rachel lalu mengangguk pada bayangan yang dilihatnya.

Mata Rachel tertutup. Napasnya pergi. ”RACHEEEL!!!”

(Dikutip dari Heart, karya Ninit Yunita)

Sebuah kutipan novel remaja yang menarik, bukan? Nah, langkah-langkah apa saja yang perlu kamu lakukan agar dapat mendeskripsikan alur cerita novel tersebut dengan baik?

Langkah yang perlu kita lakukan adalah mendata tahap-tahap alur cerita. Hal ini sudah pernah kamu pelajari pada Bab 6. Coba bacalah kembali! Selanjutnya adalah menentukan jenis alur yang digunakan dalam novel tersebut. Simaklah jenis-jenis alur berikut!

1. Alur maju. Alur ini menyajikan peristiwa dalam urutan waktu yang bergerak lurus dari peristiwa awal hingga peristiwa akhir.

2. Alur mundur atau sorot balik (flash back). Dalam alur ini cerita dimulai dengan memaparkan kejadian pada masa kini, kemudian diikuti berbagai peristiwa yang terjadi pada masa silam. 3. Alur campuran. Alur campuran merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur, yaitu cerita

Agar alur cerita yang kita tentukan dapat diterima oleh orang lain, kita perlu menunjukkan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapan alur. Perhatikan contoh berikut ini!

Kalimat Majemuk Bertingkat

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 165-167)