• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reduplikasi atau Pengulangan

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 66-69)

Dalam suatu bacaan, kita sering menemukan kata-kata anak-anak, tokoh-tokoh, sakit-sakitan, dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata seperti itu sering disebut dengan kata ulang.

Macam-Macam Pengulangan

1. Pengulangan sebagian.

Merupakan pengulangan atas suku kata pertama dari sebuah kata. Misalnya, tetanaman, tetangga,dan tetamu.

2. Pengulangan seluruhnya.

Merupakan pengulangan seluruh bentuk kata dasar. Misalnya, anak-anak, tokoh-tokoh, dan pikiran-pikiran.

3. Pengulangan berubah bunyi.

Merupakan pengulangan seluruh bentuk dasar, tetapi terjadi perubahan bunyi pada salah satu fonemnya atau lebih. Misalnya, gerak-gerik, sayur-mayur, dan mondar-mandir.

4. Pengulangan berimbuhan.

Merupakan pengulangan seluruh bentuk dasar, tetapi pada salah satu atau kedua bentuk dasarnya mendapat imbuhan. Misalnya, bermain-main, tali-temali, dan tarik-menarik.

Makna Bentuk Ulang

1. Menyatakan jumlah tak tentu.

Contoh:Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari. 2. Menyatakan banyak dan bermacam-macam.

Contoh: Desa itu terkenal sebagai sentra buah-buahan. 3. Mengandung makna menyerupai atau mainan.

Contoh: Mobil-mobilan itu tidak dijual. 4. Menyatakan berlaku seperti kata dasarnya.

Contoh: Meski masih muda dia sudah kebapak-bapakan. 5. Menyatakan intensitas (menekan atau mengeraskan sesuatu).

Contoh: Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju. 6. Mengandung makna resiprok (saling) atau pekerjaan berbalasan.

Contoh: Kedua sahabat itu selalu tolong-menolong. 7. Mengandung makna kolektif (himpunan).

Contoh: Para siswa masuk dua-dua ke dalam kelas.

Coba kerjakan dengan tepat di buku tugasmu!

1. Saksikanlah dengan saksama rekaman VCD pementasan drama yang akan diputar oleh gurumu!

2. Tentukanlah karakter para tokoh dalam pementasan drama tersebut! Selanjutnya, catatlah kelebihan dan kekurangan setiap pemerannya!

3. Berdasarkan catatanmu, buatlah evaluasi pemeranan tokoh yang dilakukan oleh setiap pemain!

4. Buatlah evaluasimu dalam bentuk tertulis, lalu kumpulkan hasilnya kepada guru!

B

BERBICARA

Bermain Peran

dengan Improvisasi

1. Menentukan karakter tokoh.

2. Berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah.

Materi:

Bermain peran.

Pernahkah kamu menyaksikan acara drama komedi yang ditayangkan di televisi? Apakah aksi mereka benar-benar sesuai dengan tuntutan naskah (skenario)? Tidak semuanya. Banyak yang bermain dengan spontan atau improvisasi. Pada pembelajaran kali ini kamu diajak bermain peran dengan berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah.

Kata Kunci: Menentukan Karakter – Bermain Peran – Berimprovasi

Coba kamu perhatikan dengan saksama kerangka naskah berikut ini!

Dok. Penerbit

Gambar 4.2 Pentas drama yang penuh improvisasi

Kerangka Naskah Drama

Judul : Bungkusan

Pelaku : 1. Luri, pelajar SMP, penakut.

2. Santi, pelajar SMP, selalu ingin tahu. 3. Adi, ketua kelas, sok tahu.

4. Parmo, satpam sekolah, pemberani.

Latar : Sepulang sekolah, di pinggir jalan dekat pintu gerbang sekolah.

Adegan 1

1. Pulang sekolah, Luri dan Santi menemukan sebuah bungkusan. 2. Mereka berdebat tentang isi bungkusan.

3. Santi ingin membongkar isi bungkusan. 4. Luri takut bila bungkusan itu berbahaya.

Adegan 2

1. Adi datang.

2. Adi menduga bungkusan itu berisi bom karena ia baru saja membaca berita tentang bom. 3. Mereka panik.

4. Luri memanggil satpam sekolah.

Adegan 3

1. Luri datang bersama satpam.

2. Satpam menyarankan mereka membuka bungkusan itu. 3. Luri, Santi, dan Adi tidak setuju karena takut.

4. Satpam membuka bungkusan itu.

5. Mereka terkejut dan tertawa ketika melihat isi bungkusan.

Sekarang, simaklah uraian berikut ini!

1.

Menentukan Karakter Tokoh

Pada kerangka disebutkan secara singkat karakter masing-masing tokoh. Jika kamu akan memerankan tokoh Luri, misalnya, kamu dapat mengembangkan lebih lanjut karakter tokoh tersebut dengan mengingat sosok pelajar yang memiliki karakter penakut. Carilah lebih lanjut karakter tokoh tersebut dari segi fisiologis, psikologis, dan sosiologis!

Luri seorang pelajar SMP. Jadi, secara fisiologis tokoh Luri memiliki pembawaan fisik yang sama dengan pelajar seusiamu. Dari segi psikologis, sifat, tabiat, atau tingkah laku seorang penakut biasanya mudah gugup, panik, cemas, atau khawatir. Dari segi sosiologis, kamu perlu membayangkan lebih jauh bagaimana seorang pelajar penakut seperti Luri berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Cara dia berbicara dan cara dia merespon ucapan atau perilaku tokoh lain perlu kamu hadirkan di dalam imajinasimu. Cara yang sama perlu kamu lakukan ketika kamu harus memerankan diri sebagai tokoh Santi (pelajar SMP, selalu ingin tahu), Adi (ketua kelas, sok tahu), atau Parmo (satpam sekolah, pemberani).

2.

Berimprovisasi Berdasarkan Kerangka Naskah

Berimprovisasi berarti memainkan peran secara serta-merta atau spontan, tanpa didahului dengan latihan atau persiapan. Persiapan yang dapat kamu lakukan hanyalah mengidentifikasi karakter tokoh selanjutnya diperankan di atas pentas sesuai adegannya.

Agar dapat bermain peran dengan cara improvisasi, perhatikanlah hal-hal berikut ini!

a. Mengekspresikan Karakter Tokoh

Ekspresikan karakter tokoh melalui perubahan gerak-gerik wajah yang wajar sesuai dengan pikiran, perasaan, dan emosi tokoh! Hadirkan tokoh tersebut ke dalam imajinasimu sehingga fisik, psikis, dan batinmu benar-benar menyatu ke dalam sosok yang kamu perankan!

b. Berbicara sesuai dengan Karakter Tokoh

Vokal atau suara harus sesuai dengan karakter tokoh yang kamu perankan. Usahakan kamu dapat mengatur tinggi rendahnya suara (nada), cepat lambatnya ucapan (tempo), dan jeda (pemberhentian untuk mengatur nafas)! Artikulasi harus jelas, sehingga mampu menggambarkan karakter tokoh.

c. Melakukan Gerakan Tubuh (Gesture) sesuai dengan Alur Cerita dalam Kerangka Naskah

Gerakan tubuh yang kamu lakukan hendaknya benar-benar mencerminkan karakter tokoh secara wajar dan tidak dibuat-buat.

d. Menjaga Kekompakan Antarpemain

Kamu perlu berdiskusi dengan pemeran lain untuk merancang dialog yang akan diucapkan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dialog yang terputus secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kamu harus membiasakan diri merespon ucapan seseorang secara cepat dan tepat.

Bermain peran dengan cara improvisasi dapat berhasil apabila terjadi komunikasi dan interaksi antarpemain secara wajar dan lancar. Seorang pemain harus dapat menutup kelemahan pemain lain, baik melalui ucapan maupun gerak tubuh, sehingga mampu mewujudkan sebuah pementasan yang kompak dan padu.

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 66-69)