• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tak Cuma Mimp

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 63-66)

(Drama Satu Babak) Karya: Tengsoe Tjahjono

Adegan 1

Dirgo melamun di pinggir jalan. Tumpukan koran ada di sampingnya. Hari panas. Suara hiruk jalanan bercampur dengan alunan biola yang merintih.

Dirgo :(Sambil memandang langit) Andaikata bapakku kaya, naik mobil kinyis-kinyis, rasanya tak mungkin aku menjual koran seperti ini.

Lohan :(Mengejutkan Dirgo dengan menepuk pundak Dirgo yang sedang melamun) Hai, mikir apa, Go?

Dirgo :Jangkrik! Ganggu aja kamu. Hai, omong-omong kamu nggak ingin makan KFC itu?

Lohan :Siapa yang nggak ingin? Ingin sih ingin. Tapi duit dari mana?

Dirgo :Ya, ya. Andaikan ayah kita kaya raya . . . .

Lohan :Andaikan? Ngomong lainnya aja, Go.

Dirgo :Apa salahnya berandai-andai, Han? Nyaman lho bermimpi . . . .

Lohan :Gila kamu! Bermimpi dibilang nyaman . . . .

Adegan 2

Seseorang melintas di depan mereka. Lelaki tua. Wajahnya terlihat pucat, tampak sakit. Dirgo dan Lohan memandangnya penuh tanya. Sebelum sempat keheranannya terjawab, lelaki tua itu jatuh tersungkur, sambil memegang dadanya. Tanpa diberi aba-aba Dirgo dan Lohan segera menolongnya. Dirgo :Waduh, kenapaorang ini, Han?

Lohan :Jangan banyak tanya dulu. Kita angkat ke tempat teduh. (Dirgo dan Lohan berusaha mengangkat lelaki tua itu, membawanya ke tepi jalan)

Dirgo :Orang ini pasti sakit, Han.

Lohan :Ya, jelas sakit. Sudah jelas begitu masih ngomong lagi kamu ini. (Lelaki itu tiba-tiba merintih. Dirgo memberikan sebotol air minum yang selalu dibawanya. Lelaki tua itu meminumnya)

Lohan :Sudahlah, Bapak istirahat saja. Tampaknya Bapak sakit.

Lelaki :Bapak tadi dari bank, ngambil uang pensiunan. Tiba-tiba dada Bapak sakit, rasanya nggak tahan.

Dirgo :Kalau gitu biarkan Bapak kami temani pulang . . . .

Lelaki :Nggak usah. Bapak sudah kuat lagi sekarang. (Lelaki itu memberikan sejumlah uang kepada keduanya). Ini, untuk kalian berdua. Bapak baru saja dapat uang pensiunan.

Lohan :Tidak. Terima kasih, Pak. Orang tua kami melarang kami menerima uang dari orang.

Lelaki :Kalau begitu, bagaimana jika sebagai gantinya kalian Bapak traktir di KFC. (Dirgo ingin ngomong ”ya”, tapi Lohan segera mendekap mulutnya)

Lohan :Terima kasih, Pak. Kami baru saja makan. Ini bungkusnya masih ada.

Lelaki :Ya, sudah kalau begitu. Bapak nggak memaksa kalian. Terima kasih, ya. Bapak pulang dulu . . . . (Lelaki itu pergi. Dirgo merasa tidak senang dengan sikap Lohan yang menolak pemberian lelaki itu) Oh, ya, nama kalian siapa?

Lohan :Saya Lohan, Pak.

Dirgo :Dirgo, Pak.

Adegan 3

Hari makin siang. Dirgo masih marah kepada Lohan.

Dirgo :Han, maumu itu apa, sih? Kita ini kan cari duit, diberi duit malah nggak mau.

Lohan :(Diam saja. Menata korannya ke dalam tas)

Dirgo :Kamu tadi bilang mau makan KFC. Ditraktir di situ juga nggak mau.

Lohan :(Tertawa)

Dirgo :Tertawa lagi. Apanya yang lucu? Dasar kamu.

Lohan :Ya, kamu itu yang lucu, Go. Jika kamu nolong orang itu ya yang tulus, yang ikhlas. Jangan karena diberi duit lalu kamu semangat membantunya.

(Sumber: Materi PTBK, Pengembangan Kemampuan Membaca Sastra, dengan pengubahan)

1.

Menentukan Karakter Tiap-Tiap Tokoh

Dalam sebuah naskah drama, karakter tokoh biasanya dipaparkan setelah judul. Namun, ada juga naskah drama yang tidak menggunakan pola semacam itu. Agar dapat menentukan karakter tokohnya, kamu harus mencermati dialog yang diucapkan, tindakan yang dilakukan, dan reaksi tokoh terhadap keadaan di sekelilingnya.

Cobalah kamu perhatikan contoh karakter tokoh dalam drama berjudul Tak Cuma Mimpi

berikut ini!

Tokoh Bukti Tekstual Karakter

Dirgo Dialog yang diucapkan

1. Andaikata bapakku kaya, naik mobil kinyis-kinyis, rasanya tak mungkin aku menjual koran seperti ini.

2. Apa salahnya berandai-andai, Han? Nyaman lho bermimpi . . . .

3. Han, maumu itu apa, sih? Kita ini kan cari duit, diberi duit malah nggak mau.

Tindakan

Mau menerima uang yang diberikan.

Tidak menerima keadaan seperti apa adanya, suka melamun, pemimpi, dan mata duitan.

Dalam menentukan karakter tokoh, perlu menyertakan bukti tekstual, yaitu bukti tertulis berdasarkan ucapan dan tindakan yang disampaikan oleh tokoh tertentu. Tujuannya adalah agar karakter tokoh yang ditentukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Cobalah kamu tentukan karakter tokoh Lohan dan Lelaki beserta bukti tekstualnya!

2.

Mengevaluasi Pemeranan Tokoh

Dalam pementasan drama, karakter tokoh diwujudkan melalui ekspresi wajah, tingkah laku, dan cara berbicara. Hal-hal tersebut perlu kamu perhatikan untuk mengevaluasi pemeranan tokoh. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mengevaluasi pemeranan tokoh, antara lain sebagai berikut.

a. Mencatat Kelebihan dan Kekurangan Pemeran

Aspek-aspek yang perlu diamati ketika mencatat kelebihan dan kekurangan pemeran, di antaranya adalah vokal, lafal, intonasi, ekspresi wajah (mimik), dan gesture. Perhatikan contoh tabel pengamatan berikut ini!

*) Bubuhkan tanda cek () pada kolom penilaian yang sesuai! Jika ada hal-hal tertentu yang perlu ditambahkan, isikan pada kolom keterangan!

Tabel yang diisi selama pementasan berlangsung dapat menjadi sumber data otentik ketika kita akan mengevaluasi pemeranan tokoh. Oleh karena itu, tabel tersebut harus diisi dengan cermat agar dapat memberikan penilaian yang lebih objektif.

b. Menyampaikan Evaluasi Pemeranan Berdasarkan Kelebihan dan Kekurangan Pemeran

Catatan yang telah kita buat dalam tabel penilaian dapat kita kembangkan untuk meng- evaluasi pemeranan. Berdasarkan catatan tersebut, kita dapat memberikan pujian, kritikan, pendapat, atau saran.

Perhatikan contoh evaluasi pemeranan berikut ini! 1. 2. 3. 4. 5. Vokal Lafal Intonasi Ekspresi wajah Gesture

Apakah suara pemeran sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan?

Apakah setiap kata diucapkan dengan jelas dan tepat?

Apakah tinggi rendahnya nada, keras lembutnya suara, dan cepat lambatnya pengucapan sesuai dengan situasi dan karakter tokoh yang diperan- kan?

Apakah ekspresi wajah pemeran mampu meng- gambarkan emosi tokoh yang diperankan? Apakah gerakan pemeran sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan secara wajar dan tidak di- buat-buat?

No. Unsur Rincian Penilaian *) Keterangan

Ya

Berdasarkan pengamatan saya, pemeran tokoh Lelaki belum tampil maksimal dan meyakinkan. Dari aspek vokal, misalnya, warna suaranya belum mampu menunjukkan suara seorang laki-laki tua. Gerakannya pun terlalu lincah sehingga gagal menggambarkan karakter seorang lelaki tua yang sakit-sakitan.

Tidak terlalu sulit, bukan? Kemampuanmu mengapreasiasi pementasan drama akan semakin mantap apabila kamu sering menonton pementasan drama, baik secara langsung maupun melalui tayangan televisi.

Pojok Bahasa

Dalam dokumen 295407513 BSE Bahasa Inddonesia Kelas 8 (Halaman 63-66)