• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 METODE PENELITIAN

4.5 Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari subyek kasus dan informan. Data primer diperoleh dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu: pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan wawancara kelompok. Metode tersebut digunakan untuk memenuhi bahan penelitian kualitatif. Masing-masing metode digunakan sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan penelitian. Data yang diperoleh dari masing-masing metode dianalisis berdasarkan penggunaan data tersebut.

Tabel 3 Matriks jenis data, sumber dan metode pengumpulan data

No. Jenis Data Sumber Metode

1. Situasi dan kondisi keluarga perempuan kepala keluarga

- Observasi 2. Kondisi usaha produktif perempuan

kepala keluarga

Perempuan kepala keluarga

Observasi, wawancara 3. Kegiatan pemberdayaan perempuan

kepala keluarga

PL , Perempuan kepala keluarga

Wawancara mendalam 4. Profil dan identitas perempuan

kepala keluarga PL , perempuan kepala keluarga Wawancara mendalam dan wawancara kelompok 5. Peranan-peranan PLdalam program

pemberdayaan

PL , perempuan kepala keluarga

Wawancara mendalam 6. Karakteristik individu dan kondisi

lingkungan sosial perempuan kepala keluarga

Perempuan kepala keluarga

Wawancara mendalam 7. Dukungan kelembagaan/ norma dan

bahasa

Perempuan kepala keluarga

Wawancara mendalam 8. Perilaku komunikasi partisipatif

perempuan kepala keluarga dalam program pemberdayaan

Perempuan kepala keluarga

Wawancara mendalam 9. Penilaian terhadap keberhasilan

program pemberdayaan (keberdayaan) Perempuan kepala keluarga Wawancara mendalam dan wawancara kelompok 10. Kedudukan perempuan kepala

keluarga dalam komunitas

Aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh

agama

Wawancara mendalam 11. Potensi Desa Dayah Tanoh, laporan

program pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA)

Kantor desa, kantor kecamatan serta center

PEKKA

Studi dokumentasi

Pertama, pengamatan berperan serta terhadap perempuan kepala keluarga untuk memahami kehidupan sehari-hari dan makna dari tindakan mereka. Terdapat dua alasan metodologis menggunakan teknik pengumpulan data berperan serta (Moleong 2008) yaitu: (1) pengamatan memungkinkan melihat, merasakan dan memaknai dunia beserta ragam peristiwa dan gejala sosial di dalamnya sebagaimana tineliti melihat, merasakan dan memaknainya, dan (2) pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama dengan tineliti. Salah satu rumah anggota (Ibu NT sebagai bendahara) dipilih sebagai tempat istirahat dan melakukan diskusi dalam penelitian. Pilihan didasarkan pada informasi yang luas dan dipercaya serta dapat menghubungkan dengan orang-orang yang diperlukan dalam rangkaian

penelitian. Informan yang juga berprofesi sebagai guru dapat mengetahui dan menguasai informasi di Desa Dayah Tanoh dan relasi yang luas di luar desa, sehingga tidak saja informasi tentang warga di desanya saja tetapi informasi di luar desa juga bisa diperoleh.

Waktu satu bulan lebih di daerah penelitian merupakan rentang waktu yang cukup singkat untuk mampu mengungkap secara mendalam pendapat para perempuan kepala keluarga. Peneliti sangat terbantu oleh informan kunci yaitu Ibu NT, beliau sebagai ketua pengajian, bendahara kelompok PEKKA dan guru di salah satu sekolah dasar agama di Kecamatan Mutiara Timur. Beliau menguasai informasi di Desa Dayah Tanoh secara umum. Melalui beliau dipertemukan dan diperkenalkan kepada tokoh masayarakat dan tokoh agama yang memiliki kapasitas dan dapat memberikan referensi untuk melengkapi data penelitian.

Kedua, metode wawancara mendalam digunakan dalam penelitian. Wawancara mendalam adalah komunikasi antara peneliti dengan subyek kasus atau

informan untuk memperoleh informasi melalui tatap muka berulang kali di lokasi

penelitian. Wawancara ini bersifat fleksibel dengan susunan panduan wawancara yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lokasi penelitian. Wawancara mendalam ditujukan kepada perempuan kepala keluarga, kepala desa, tokoh agama dan masyarakat, serta PL . Informasi yang ingin diperoleh adalah peran pendamping, perangkat desa, tokoh masyarakat serta partisipasi melalui komunikasi partisipatif perempuan kepala keluarga dalam program PEKKA.

Sebelum wawancara dengan seluruh informan, pendekatan ke informan dilakukan dengan mendatangi rumah informan, memperkenalkan diri dan melakukan perbincangan ringan seputar keluarga. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Aceh dan menggunakan panduan wawancara yang dilakuakan dengan santai dan tidak bersifat introgasi. Teknik wawancara dilakukan secara tidak terstruktur di mana wawancara bersifat lepas dan informal dengan

informan, namun terlebih dahulu disusun pokok-pokok pertanyaan. Hal itu dilakukan

agar informan tidak bosan dan suasana tidak menjadi kaku. Alat bantu rekam audio dan kamera digital digunakan setelah mendapat izin dari informan. Alat rekam digunakan untuk merekam wawancara yang kemudian dimasukkan ke dalam catatan lapangan. Wawancara dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan informan meliputi waktu dan tempat wawancara. Tempat wawancara dilakukan di rumah

informan sesuai dengan kesepakatan. Wawancara dilakukan pada pagi, siang dan sore

hari tergantung pada waktu luang yang dimiliki informan.

Wawancara pada siang hari tidak menjadi masalah karena jarak rumah

informan satu dengan informan lainnya sangat berdekatan. Kegiatan wawancara

dengan semua informan dilakukan di rumah mereka masing-masing. Dalam satu hari wawancara dengan informan maksimal dilakukan sebanyak tiga kali dengan informan yang berbeda.

Ketiga, wawancara kelompok adalah suatu kegiatan diskusi kelompok dengan anggota kelompok yang ditujukan untuk menggali informasi tentang kegiatan program pemberdayaan (PEKKA) tersebut di lokasi penelitian. Diskusi kelompok tersebut meliputi kegiatan tukar pendapat atau curah pendapat untuk mendapatkan informasi lebih mendalam dari para peserta secara subyektif baik berdasarkan

pengalaman, pemahaman, maupun pengetahuan peserta mengenai topik-topik yang berhubungan dengan karakteristik individu perempuan kepala keluarga, peran pendamping dan penerapan komunikasi partisipatif dalam PEKKA serta keberdayaan mereka setelah adanya program pemberdayaan ini.

Teknik pengamatan dilakukan untuk melengkapi data dan informasi yang tidak dapat diperoleh dari teknik wawancara. Diskusi kelompok dilakukan pada akhir pengumpulan data yaitu pada tanggal 8 Mei 2012 pukul 14.30 sampai dengan selesai di Center PEKKA. Diskusi kelompok tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi data dan informasi penelitian yang telah diperoleh dari wawancara dengan subyek penelitian dan informan. Diskusi kelompok dihadiri oleh anggota kelompok perempuan kepala keluarga. Sebagai pendukung penyimpanan data dari ketiga metode yang dipakai maka dibuat catatan harian, rekaman wawancara dan foto-foto.

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen antara lain: dokumen-dokumen yang terdapat di balai Desa Dayah Tanoh, kantor Kecamatan Mutiara Timur, dan Center PEKKA Kabupaten Pidie.