• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM PEKKA

6.4 Tahap Penilaian Program

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwadalam tahap pelaksanaan program semua anggota kelompok memiliki akses yang sama untuk mengikuti pertemuan, melakukan kegiatan simpan pinjam dan pencairan dana BLM sebagai tambahan modal usaha produktif. Semua anggota diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, saran dan ikut serta dalam membuat keputusan bersama. Dalam pelaksanaan program selalu mengkedepankan diskusi dan dialog antara sesama anggota maupun dengan PL jika ada masalah yang dihadapi. Dialog menjadi media atau basis komunikasi dalam pertukaran informasi antara PL dengan anggota penerima manfaat. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahim dalam White (2004) yang menyatakan bahwa esensi dialog adalah pengakuan (recognition) dan penghormatan (respect) untuk pembicaraan lain, suara lain sebagai subjek yang mandiri (autonomos subject), tidak hanya sebagai objek komunikasi.

6.4 Tahap Penilaian Program

Penilaian terhadap program merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan antara PL dengan perempuan kepala keluarga, di mana mereka diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menilai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program pemberdayaan ekonomi yaitu kegiatan simpan pinjam dan pinjaman modal usaha. Tabel 12 menyajikan matriks komunikasi partisipatif pada tahap penilaian program.

Tabel 12 Matriks komunikasi partisipatif pada tahap penilaian program Kegiatan Isi pesan

Bentuk komunikasi Partisipan yang berperan Akses Cara berkomunikasi Pertemuan evaluasi Kegiatan simpan pinjam dan usaha produktif Informasi mengenai perkembangan kegiatan simpan pinjam, usaha produktif dan hambatan-hambatan Semua anggota dapat menilai dan mengetahui laporan keuangan dan perkemabangan usaha Dialog PL dan semua anggota kecuali anggota yang sudah berumur lanjut

Evaluasi terhadap kegiatan simpan pinjam kelompok, dana BLM dan perkembangan usaha masing-masing anggota dilakukan setiap sebulan sekali dalam pertemuan rutin anggota. Semua informan mengaku memiliki akses yang sama untuk terlibat dalam kegiatan tersebut, dan semua anggota juga diberi kesempatan yang sama menyampaikan dan menilai perkembangan usahanya masing-masing. Sementara itu, bendahara menyampaikan perkembangan pembukuan simpan pinjam sehingga semua anggota bisa menilai dan mengetahui jumlah kas dan jumlah setoran masing-masing anggota. Setiap anggota juga diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, bertanya, memberi masukan dan saran untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kelompok. Keputusan kelompok diambil melalui musyawarah mufakat.

“Iya setiap bulan itu kan kami disuruh sampaikan perkembangan usaha kami masing-masing, apa kendala, apa ada perkembangan dan lainnya, sedangkan bendahara menjelaskan ke kami mengenai pembukuan dana simpan pinjam, dana BLM. Jadi kami bisa tau berapa jumlah dana sekarang, siapa yang masih ada pinjaman dan lainnya. Jadi kalau ada masalah akan segera dibicarakan dalam rapat itu dan diselesaikan secara bersama sehingga masalah tidak berlarut-larut. Saya merasa senang ya karena semua kami sangat terbuka sehingga semua masalah dapat kami selesaikan bersama. (BR)”

Setelah melaksanakan pertemuan dan mendapatkan kesepakatan bersama, selanjutnya bendahara akan menyusun laporan keuangan serta laporan perkembangan usaha anggota untuk disampaikan kepada kantor PEKKA kecamatan. Pengerjaan laporan biasanya dibantu oleh sekretaris kelompok, sementara anggota yang lain tidak terlibat. Semua anggota mempercayakan pembuatan pembukuan dan pelaporan pada kepada bendahara dan sekretaris kelompok.

“Kan setiap bulan saya lapor tu tentang keuangan simpan pinjam kelompok, dana BLM dan lain-lain. Dan anggota sampaikan perkembangan usahanya masing-masing. Setelah itu kita diskusi sama-sama. Kalau ada masalah kita selesaikan sama-sama. Misalnya

kalau ada yang menunggak kita sama-sama cari solusi. Kalau ada yang mau menanggung silakan, atau kadang-kadang saya yang tanggung dulu nanti dibayar. Setelah semua setuju, baru saya susun biaya dibantu oleh sekretaris untuk menulisnya. (NT)”

Ibu Hmm juga mengungkapkan hal senada:

“Yang buat dan tulis laporan keuangan dan perkembangan usaha kami biasanya bendahara dan sekretaris, saya dan anggota yang lain tidak ikut. Kan saya gak bisa baca tulis, gitu juga yang lain banyak yang gak bisa. Jadi kami percaya ke bendahara dan sekretaris untuk menulisnya, kan yang dilaporkan itu hasil kesepakatan kami dalam rapat. Jadi walaupun kami gak ikut dalam menulis tapi kami tau isinya apa. (Hmm)”

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semua anggota memiliki akses yang sama dalam menilai kegiatan yang telah dilaksankan khususnya kegiatan simpan pinjam dan usaha produktif. Mereka juga dilibatkan secara langsung dalam memutuskan dan atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan simpan pinjam maupun dalam kegiatan usaha. Namun, dalam penyusunan laporan keuangan dan perkembangan usaha hanya dilakukan oleh pengurus kelompok. Isi dan acuan laporan merupakan hasil kesepakatan dan keputusan bersama anggota kelompok.

6.5 Ikhtisar

Komunikasi partisipatif berupa akses dan cara berkomunikasi dalam kegiatan Program PEKKA. Terlihat bahwa perempuan kepala keluarga memiliki akses yang sama untuk berpartisipasi dalam tahap penumbuhan ide, perencanaan, pelaksanaan, penilaian serta pengambilan keputusan dalam program. Akses dapat dilihat dari bentuk semua perempuan kepala keluarga diundang untuk menghadiri pertemuan baik pada saat penumbuhan ide, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Pada awal program bentuk komunikasi partisipatif cenderung monolog. Partisispasi anggota cenderung masih pasif karena dipengaruhi budaya patriarkhi dan tingkat pendidikan. Pada tahapan berikutnya, bentuk komunikasi sudah lebih terbuka dan cenderung bersifat dialogis dan atau gabungan monolog dan dialog. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada perempuan kepala keluarga yang berusia lanjut. Bentuk komunikasi mereka tetap bersifat monolog karena mereka mengikuti program hanya untuk berkumpul bersama, mengisi waktu luang dan memperoleh informasi bukan untuk mengubah kondisi kehidupannya selama ini.

Proses dialog dengan PL dan antar sesama anggota selalu terlihat dalam setiap pertemuan. Dialog dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah dilakukan untuk mencari kesepakatan keputusan bersama kelompok. Melalui dialog tumbuh rasa saling menghargai dan saling memiliki kegiatan sehingga menimbulkan rasa tanggungjawab bersama anggota untuk mencapai tujuan bersama. Keterbukaan dan penyampaian suara dalam rapat merupakan bentuk kontribusi anggota terhadap perkembangan dan kemajuan program.

7 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI