• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumentasi Pencatatan Transaksi

Dalam dokumen DPM1 OJK – Beranda VIII.G.17 (Halaman 68-72)

AKUNTANSI PERANTARA PEDAGANG EFEK

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS 1. Umum

2. Dokumentasi Pencatatan Transaksi

3.18 Unit kerja yang melakukan fungsi pembukuan wajib bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi buku besar (general ledger).

3.19 Unit kerja yang menjalankan fungsi pembukuan wajib menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:

1. Bukti pengeluaran cek; 2. Rekening bank;

3. Pembatalan cek (jika ada); 4. Rekonsiliasi rekening bank;

5. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek;

6. Saldo semua akun dalam buku besar (general ledger) dalam bentuk neraca saldo, sekurang-kurangnya setiap bulan;

7. Catatan harian yang merupakan bukti dari semua pendebetan dan pengkreditan kas untuk hari tersebut; dan

8. Rekonsiliasi harian antara buku besar (general ledger) dan Buku Pembantu Efek (securities ledger).

3.20 Unit kerja yang melakukan fungsi Kustodian wajib bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi:

1. Rekening Efek (securities account); 2. Buku Pembantu Efek (securities ledger); 3. Buku Pembantu Dana (fund ledger); dan 4. Buku pembantu transaksi (transaction ledger).

3.21 Unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian wajib menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:

1. Konfirmasi transaksi Efek;

2. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek; 3. Kontrak transaksi Efek dengan PE lain;

4. Bukti semua pembukuan untuk Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana; dan

5. Rekonsiliasi harian antara Buku Pembantu Transaksi, Buku Pembantu Dana, dan Buku Pembantu Efek.

3.22 Sistem pencatatan yang digunakan harus memiliki pengamanan yang dapat mencegah adanya risiko pemalsuan dan/atau penyalahgunaan terhadap catatan tersebut.

3.23 Sistem pencatatan harus mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan dapat dimengerti oleh para Pihak yang berkepentingan terhadap dokumen tersebut.

3.24 Dana dan Efek harus dihitung dan direkonsiliasikan dengan Buku Pembantu Dana, Buku Pembantu Efek, dan Rekening Efek sekurang-kurangnya: 1. Setiap hari oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian; 2. Setiap bulan oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan;

dan

3. Setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK. a. Rekening Efek Nasabah (Securities Account)

3.25 Pada saat pembukaan rekening Efek, nasabah menandatangani kontrak pembukaan rekening Efek. Pedoman mengenai isi kontrak pembukaan rekening Efek antara nasabah dan PPE dapat dilihat di Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek.

3.26 Pembukaan rekening Efek wajib diikuti dengan:

1. Pembukaan Sub Rekening Efek pada Kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank untuk masing-masing nasabah; dan

2. Pembuatan nomor tunggal identitas nasabah (Single Investor Identification) pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), bagi nasabah yang belum memiliki.

3.27 Laporan Rekening Efek harus memuat posisi Portofolio Efek dan Dana Nasabah pada tanggal laporan, dan dikirimkan kepada nasabahnya paling lambat hari ke-10 (kesepuluh) setiap bulan termasuk aktivitas transaksi nasabah selama satu bulan.

3.28 Transaksi yang termuat dalam laporan rekening Efek mencakup: a) transaksi yang telah dilaksanakan; b) jumlah dividen, saham bonus, bunga, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan hak-hak lainnya; dan c) penarikan atau penyetoran dana dan/atau Efek.

3.29 Dalam Rekening Efek dicatat hak-hak yang berhubungan dengan Efek termasuk dividen tunai, saham bonus, HMETD, dividen saham, dengan ketentuan Efek tersebut telah dicatat pada Rekening Efek pada saat cum (cum date). Jika terdapat transaksi jual atau beli Efek pada periode cum, maka PE akan mengakui atau menghentikan pengakuan atas hak tersebut sesuai dengan transaksi yang dilakukan.

b. Buku Pembantu Transaksi (Transaction Ledger)

3.30 Buku pembantu transaksi diselenggarakan oleh unit kerja yang menjalankan fungsi kustodian pada PPE. Buku ini untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan transaksi yang dilakukan oleh PPE, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan portofolio sendiri.

3.31 Buku pembantu transaksi harus dibuat paling lambat hari kerja berikutnya berdasarkan konfirmasi tertulis yang dikirimkan kepada nasabah dan memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Tanggal transaksi;

2. Jenis transaksi, misalnya jual atau beli; 3. Harga;

4. Komisi dan biaya; 5. Tanggal penyelesaian; 6. Nama dan kode nasabah; 7. Nomor transaksi;

8. Jumlah Efek;

9. Metode penyelesaian; dan

10.Informasi mengenai tindak lanjut penyelesaian transaksi, sesuai dengan metode penyelesaian.

c. Buku Besar (General Ledger)

3.32 Buku Besar (General Ledger) wajib memuat secara rinci hal-hal sebagai berikut:

1. Aset; 2. Liabilitas; 3. Ekuitas; dan

3.33 Buku Besar digunakan untuk mencatat aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban PPE. Rincian dalam Buku Besar dimuat dalam Buku Pembantu (subsidiary ledger). Buku Besar harus direkonsiliasi dengan Buku Pembantu secara harian. Buku Besar merupakan sumber data untuk menyusun laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan, hasil operasi, arus kas PPE. d. Buku Pembantu Efek (Securities Ledger)

3.34 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas Efek yang disimpan pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Efek. PPE wajib menyusun secara harian Laporan Buku Pembantu Efek dengan menggunakan Formulir Nomor V.D.5-7 (Lampiran 7 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD.

3.35 Buku Pembantu Efek (Securities Ledgers) wajib dibuat dalam bentuk pembukuan berpasangan, yang memuat informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh PE.

3.36 Sisi debit dalam Buku Pembantu Efek menunjukkan kepemilikan atas Efek. Sisi kredit menunjukkan lokasi Efek. Jenis Efek dalam sisi kredit tersebut dibagi menjadi Efek Dalam Pengendalian Langsung dan Efek Tidak Dalam Pengendalian Langsung.

3.37 Buku Pembantu Efek wajib diselenggarakan dan dicocokkan saldo hariannya untuk masing-masing jenis Efek termasuk kekurangan atau kelebihan yang ada wajib dibukukan ke akun Selisih Efek positif atau akun Selisih Efek negatif.

e. Kepemilikan Efek

3.38 Kepemilikan atas Efek yang ditunjukkan dalam saldo di sisi debit pada Buku Pembantu Efek mencakup subakun sebagai berikut:

1. Efek Reverse Repo;

2. Portofolio PE Posisi Long;

3. Efek Dalam Rekening Efek Nasabah Posisi Long:

 Efek Bebas; dan

 Efek Jaminan;

4. Transaksi Beli Efek NPR; 5. Efek Milik PE Lain:

 Efek yang Dipinjam dari PE lain;

 Transaksi Jual Efek; dan

 Gagal Serah PE;

6. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP:

 Efek yang dipinjam dari LKP; dan

 Efek Serah Atas Transaksi Kliring;

7. Efek milik PE lain, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Bank, dan/atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek:

 Transaksi Beli; dan

8. Efek yang dipinjam dari Pihak lain; dan 9. Selisih Efek Positif.

3.39 PPE yang menyelenggarakan Jasa Kustodian wajib menghitung secara harian jumlah Efek Bebas dan Efek Jaminan. Prosedur penghitungan Efek adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perhitungan Efek Jaminan yang dapat ditahan sebagai jaminan penyelesaian pesanan terbuka dan kewajiban nasabah lainnya yang tidak termasuk kewajiban dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling sesuai perhitungan manajemen risiko PPE yang diterapkan secara konsisten dalam menentukan batasan transaksi (trading limit) setiap nasabahnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai PPE;

2. Berdasarkan perhitungan Efek Jaminan pada poin 1, PPE wajib:

a. Memisahkan sejumlah Efek Dipisahkan sekurang-kurangnya sejumlah Efek Bebas, dengan menambah atau mengurangkan Efek Dipisahkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk Efek yang berbentuk fisik dan ada di tempat penyimpanan yaitu di unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian atau di kotak penyimpanan Bank Kustodian (BK), pemisahan wajib dilakukan secara fisik; atau

2) Untuk Efek yang ada dalam rekening Efek dalam pengelolaan BK, PE lain, LPP, atau lembaga penyimpanan lainnya, pemisahan dilaksanakan dengan memberi instruksi kepada Kustodian tersebut untuk mentransfer Efek antar rekening Efek; dan

b. Membukukan sejumlah Efek dalam rekening Efek nasabah (Posisi Long) sebagai Efek Bebas dan Efek Jaminan.

f. Lokasi Efek

Dalam dokumen DPM1 OJK – Beranda VIII.G.17 (Halaman 68-72)