1. Alam semesta ini memiliki frekwensi yang sama dengan DNA kita.
2. DZA bisa mendengar dan menerjemahkan bahasa alam semesta.
12/26/15, 15:58:17: KANG DICKY: Akan dijawab soal mendengar air terjun dan terdengar seperti bahasa arab. Karena sejak kecil bahasa arab sudah di istimewakan dan di nomor satukan seolah olah itu bahasa suci, dan katanya bahasa Allah, maka otak akan mensugesti segla sesuatu yang istimewa itu pasti akan berbahasa arab. Padahal kalau di dengar lebih dalam itu pasti bukan bahasa arab, karena alam semesta ini tidak berbahasa arab. Alam semesta ini memiliki frekwensi yang sama dengan dna kita.1 Kalau kita dengarkan dengan sangat fokus, maka itu akan terdengar seperti bahasa, dan pasti bahasanya tidak kita mmengerti. Coba perhatikn lebih dalam, apakah bahasa yang terdengar itu benar benar bahasa arab? Sekarang coba tulis salah satu rangkaian bahasa yang terdengar. Nanti kita terjemahkan.
12/26/15, 16:02:31: Sandi Nugroho: Tanya Kang Dedi, ANUNGGARUNGGA teh apa yah?
12/26/15, 16:03:49: Ade Supiandi (Cianjur): Suara obrolannya seperti dengungan kang jadi saya tidak bisa mendengar dengan jelas, sedangkan suara ayatnya melantun, sekilas yang saya ingat suara sahadat dan adzan (ashadualla ilaa haillallah) dan itu berulang
1 DZA diyakini muridnya mampu mendengar frekuensi DNA manusia. Banyak para murid DZA menamai anaknya dengan Bahasa Lemurian yang didengar DZA di frekuensi DNA anak tersebut.
ulang, kalau suara hujan harus saya perhatikan lebih lagi, karena selama ini antara percaya dan tidak percaya tentang hal itu
12/26/15, 16:31:21: Uu Hi: @k Ded, Saat gng
ZHUNDA meletus sktr krg lbh 230 SM apkh lemurian 40 % sdh ada? Krn saat itu RHAMIDAR cs sdg
menonton diangkasa stlh nenyelamatkn diri dr planet kita
12/26/15, 16:33:10: Uu Hi: Sktr 230 :230 rb sblm masehi
12/26/15, 16:36:53: Dedi Misbah (P‑BDG): RHAMIDAAR kan LEMURIAN 40% Kang Uu. Klo ga salah, nga‑Hyang.
Lalu saat reda.
Memasang DORPHALL di gunung2.
2-6. Channeler
1. Dedi Misbah (P-BDG): channeller bisa mendengar suara dan kalimat, dan melihat gambar serta serta suasana tertentu.
2. April dari HI Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bisa mendengar kalimat berbahasa alien.
3. Ade Supiandi mengaku bisa memasuki mimpi orang lain. Editor juga pernah mendengar dari rekan sesama HI bahwa Ade masuk ke mimpinya.
4. Gunadi: Rekaman masa lalu tersimpan di semua partikel atau wujud. Menurut DZA, cerita masa lalu bisa diketahui dengan membaca rekaman-rekaman yang tersimpan di setiap partikel di sekitarnya. Saat ini disebut
channeling.
12/26/15, 16:37:08: Dedi Misbah added Teh April (HI UNJ)
12/26/15, 16:38:32: Dedi Misbah (P‑BDG): Selamat bergabung Teh April yang pernah berlatih di HI UNJ. Beliau ini channeller juga.
Sering mendengar suara2 + kalimat dan melihat gambar2 serta suasana tertentu.
12/26/15, 16:39:24: Teh April (HI UNJ): nuhun sudah dipercayakan unt bergabung disini. . .
12/26/15, 16:39:39: Teh April (HI UNJ): saya dulu di HI PNJ
12/26/15, 16:39:42: Uu Hi: Maksudnya wkt iitu berarti sdh ada penduduk lemurian 40 % ya?
12/26/15, 16:40:08: Dedi Misbah (P‑BDG): Sepertinya begitu, Kang Uu.
12/26/15, 16:40:43: Uu Hi: Ok
12/26/15, 16:41:19: Dedi Misbah (P‑BDG): Diantara kalimat2 yang pernah didengar Teh April adalah: Eldera paslavega
Sainala ultrawega Pultrawe ganzaleva Sa’davs ilmana weva Pulanamo rulna zeva
Astalanifa warega suitalama zeva Astarina ultranovoga
Astarika sefalozova Antarika wefalova Seinta la intrafa Is ta lavega
12/26/15, 16:43:37: Dedi Misbah (P‑BDG): Nanya ke saya.
Ini artinya apa dan apakah kalimat2 di atas adalah Bahasa LEMURIAN.
Saya jawab: “Tidak tahu”
12/26/15, 16:55:05: Aulia Pradipta (Yoli) added Wowon (PU‑BDG)
12/26/15, 16:55:30: Aulia Pradipta (Yoli): Mangga mang Won. . .
12/26/15, 17:18:56: KANG DICKY: Pas Gunung Zhunda meletus mah Lemurin 40% memang sudah ada, nya si Ramidhar eta.
12/26/15, 17:19:48: Uu Hi: Nhn Kang
12/26/15, 17:34:42: KANG DICKY:
Eldera paslavega. Kaum Leluhur yang dimuliakan
Zainala ulturawega. Batas matahari radiasi besar
Pulturawega ganzalevtra. Batas batas matahari merangkai besaran radiasi
Sazdavas ilamana wera. Padang memanjang menghampar
Pulanaimo rulzana zevta. Tempat datar untuk hidup dengan aturan yang sangat jelas dan baik Astalanitha waruga suitalmana zeva
Astarina ultranovoga Astarika sefalozova Antarika wefalova Seinta la intrafa
Is ta lavega
12/26/15, 17:35:42: KANG DICKY: Kahandap na belum di edit, tapi intinya itu adalah bahasa campuran, ada sebagian Lemurian sebagian lagi Lambheka, dan macem macem
12/26/15, 17:45:48: Teh April (HI UNJ): nuhun kang. . . itu deretan kalimat yg masuk k saya. . tapi terkadang inputan ini tdk hanya kalimat terkadang gambaran membentuk pola. . tulisan. . ketika melakukan proses mgambar itu tangan bergerak sendiri. . punten langkah selanjutnya unt saya bgmn?terkadang saya tdk paham dg apa yg saya gambar. .
12/26/15, 17:53:51: Habibi Velo (Rawamangun JKT): kata2 terakhir “ is ta lavega “ jadi keinget ilem Zorro. . . Senor DE LAVEGA. . . .
12/26/15, 17:54:20: Teh April (HI UNJ):
12/26/15, 18:02:26: Adi Permana (Kuningan): Jd langsung kabayang mang habibie make kumis tipis. . ck. . ck
12/26/15, 18:08:11: Habibi Velo (Rawamangun JKT): heu heu
12/26/15, 18:13:04: Faishal Hermawan: Tangan bergerak sendiri, mirip ilm transformer, pemeran utamanya mempunyai visual tentang simbol simbol, waktu menuliskan juga tangan bergerak sendiri
12/26/15, 18:15:37: Teh April (HI UNJ): iya kang. . ini diluar ksadaran saya. . jd pegang alat tulis itu nanti dia gerak. . jd pertama dulu saya jg heran. . tapi bwh sadar mengatakan ikuti saja. . n akhirnya saya ikuti jd terbentuklah suatu pola. . yg saya sendiri gk tau itu artinya apa. .
12/26/15, 18:18:50: Hadi Prasetyo (D4): Tanya Kang Dedi, ANUNGGARUNGGA teh apa yah?
==================
itu nama lain kerajaan SRONGGA
12/26/15, 18:18:51: Faishal Hermawan: Kereen teh
12/26/15, 18:21:12: Adi Permana (Kuningan): SRONGGA teh yg dibantu atau ada campur tangan anak salah satu 4 bangsa besar itu ya. . .
12/26/15, 18:21:20: Hadi Prasetyo (D4): Wah keren nih teh April
12/26/15, 18:21:30: Teh April (HI UNJ): punten. . ini nggak keren kang. . . ada sesuatu disaya “semacam amanah”tapi saya blm tahu bgaimana merealisasikannya
12/26/15, 18:22:09: Hadi Prasetyo (D4): iya kerajaan yg dibangun oleh mantan penggembala Mahesa di Garut Selatan
12/26/15, 18:22:13: Teh April (HI UNJ): punten. . dimohon jgn tll memuji ato bgmn. . saya takut gk kuat
12/26/15, 18:22:36: Adi Permana (Kuningan): Kang Hadi tuh. . haha
12/26/15, 18:22:41: Teh April (HI UNJ): disini saya hanya pingin belajar. . nuhun
12/26/15, 18:23:29: Faishal Hermawan: Kalau itu berbagai bahasa, bakal jadi ahli bahasa leluhur, amanahnya tentu berat krn menguasai bahasa bahasa yg muncul
12/26/15, 18:24:23: Hadi Prasetyo (D4): uups sorry
12/26/15, 18:24:48: Adi Permana (Kuningan):
12/26/15, 18:26:02: Teh April (HI UNJ): intinya semoga saya bisa beramanah. . soalnya ngelawan”diri sendiri”blm mampu. . n masih berat
12/26/15, 18:26:42: Adi Permana (Kuningan): Aamin. . . insyaAllah mampu. . .
12/26/15, 18:26:54: Teh April (HI UNJ): nuhin
12/26/15, 18:26:59: Teh April (HI UNJ): nuhun
12/26/15, 18:28:55: Setiabudi Hi: Teh April sejak kapan dapat masukan‑masukan memori itu?
12/26/15, 18:30:50: Teh April (HI UNJ): udah lama. . setahunan. . cuman saya gambarnya dikertas. . dibiarkan we hilang. . tapi lebih intents akhir2 ini sekitar sebulanan ini. . n saya coba dituangkan dlm sebuah buku. .
12/26/15, 18:31:31: Teh April (HI UNJ): sbnrnya tdk hanya tulisan n gambaran. . terkadang dpt gambaran seolah2 saya ada disuatu tempat
12/26/15, 18:32:23: Ade Supiandi (Cianjur):
12/26/15, 18:32:34: Setiabudi Hi: Kalau saya coba tarik hubungannya, sepertinya antara tulisan dan gambar saling terkait.
Apalagi setelah arti tulisan nya diterjemahkan oleh Mbap
12/26/15, 18:33:26: Setiabudi Hi: Apa yang ada di tulisan sepertinya ada juga muncul di gambar
12/26/15, 18:34:25: Teh April (HI UNJ): semoga. . sedikit share. . tempat yg sering saya kunjungi adalah padang rumput yg luas dg rumput hijau kebiruan. . seolah olah saya duduk dibawah pohon rindang sambil menatap beberapa piramid dari kjauhan. .
12/26/15, 18:34:47: Teh April (HI UNJ): anginnya sepoi2. . n damai sekali rasanya
12/26/15, 18:35:12: Ade Supiandi (Cianjur): Mirip ya, kenapa harus selalu padang rumput?
12/26/15, 18:36:34: Setiabudi Hi: Dahsyat nih, sampai merinding baca terjemahan nya
12/26/15, 18:36:55: Teh April (HI UNJ): kurang tahi. . kl enggak saya seolah2 dibukit batu n sampingnya ada
pantai. . seolah2 saya liat laut lepas. . n disitu jg angin sepoi2
12/26/15, 18:37:17: Teh April (HI UNJ): kurang tahu maksudnya. . punten
12/26/15, 18:37:42: Ade Supiandi (Cianjur): Saya seringnya dipadang rumput dibawah pohon, hanya saja warnanya merah, dan mataharinya gak satu
12/26/15, 18:38:59: Teh April (HI UNJ): mungkin padang rumput tempat paling nyaman unt relaksasi
12/26/15, 18:39:21: Teh April (HI UNJ): kecoklatan ato merah?
12/26/15, 18:40:03: Ade Supiandi (Cianjur): Merah tua, seperti lembayunh, dulu sebelumnya kalau bangun tidur, sebelum buka mata semua dah terlihat
12/26/15, 18:40:28: Teh April (HI UNJ):
12/26/15, 18:41:57: Ade Supiandi (Cianjur): Bahkan pernah jalan2 dan seperti diliat orang, seperti kita berada didalam tembok, dan orang itu seperti melihat tapi gak pasti
12/26/15, 18:43:02: Dedi Misbah (P‑BDG): “Sazdavas ilamana wera.”
Padang memanjang menghampar “Pulanaimo rulzana zevta”
Tempat datar untuk hidup dengan aturan yang sangat jelas dan baik
Copas Teh April:
“Tempat yg sering saya kunjungi adalah padang rumput yg luas dg rumput hijau kebiruan. . seolah olah saya duduk dibawah pohon rindang sambil menatap beberapa piramid dari kjauhan. .
anginnya sepoi2. . n damai sekali rasanya” ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
“Zainala ulturawega” Batas matahari radiasi besar “Pulturawega ganzalevtra.”
Batas batas matahari merangkai besaran radiasi Copas Kang Ade:
“Saya seringnya dipadang rumput dibawah pohon, hanya saja warnanya merah, dan mataharinya gak satu. Merah tua, seperti lembayung. . .”
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
*seperti yg sambung menyambung ya?*
12/26/15, 18:44:03: Teh April (HI UNJ): iya kang. . .
12/26/15, 18:45:33: Wilman Ramdhani (Bogor): Keur di pura, semedi, hehehe
12/26/15, 18:47:03: Dedi Misbah (P‑BDG): Pertanyaannya adalah:
Apakah ada tugas khusus yang akan dilakukan oleh Teh April dan Kang Ade berkaitan dengan fenomena2 di atas?
12/26/15, 18:47:52: Teh April (HI UNJ): satu lagi yg saya pertanyakan. . sering muncul sosok seorang laki laki brbaju putih. . terkadang seperti pakaian ihram cuman ketutup semua. . terkadang seperti pakai baju panjang. . rambut ikal. . hidung mancung. . kulit sawo matang. . rambut sebahu. . wajah senyum. . tubuh kekar. . mata teduh. . beliau sering”menampakkan”diri ksaya. . entah siapa. . .
12/26/15, 18:48:22: Teh April (HI UNJ): dia tidak tua.
12/26/15, 18:50:00: Teh April (HI UNJ): pakai jubah
12/26/15, 18:50:15: Sandi Nugroho: Semoga Teh April dan Kang Ade bisa menemukan tugas2nya.
12/26/15, 18:50:23: Teh April (HI UNJ): aamiin. .
12/26/15, 18:51:48: Ade Supiandi (Cianjur): Amin kang sandi, dan dulu sering empati, itulah sebabnya saya gak suka keramaian
12/26/15, 18:54:23: Ade Supiandi (Cianjur): Sering latihan saya dulu ngerjain orang yang sedang tidur dengan mengendalikan mimpi, untuk memantapkan apakah bener memang bisa, tapi setelahnya saya gunakan untuk menerapi
12/26/15, 18:55:00: Teh April (HI UNJ): jahil
12/26/15, 18:55:17: Ade Supiandi (Cianjur): Memang latihannya berbeda karena seperti main2, tapi gak keluar dari jalur HI sendiri
12/26/15, 18:57:12: Sandi Nugroho: Memang ada kang kemampuan untuk “mengganggu” mimpi orang lain. 12/26/15, 18:57:46: Ade Supiandi (Cianjur): Bukan mengganggu kang, tapi mengendalikan mimpi, sesuai keinginan kita
12/26/15, 18:57:48: Sandi Nugroho: Biasa, masa2 awal belajar suka dipake jahil. .
12/26/15, 18:58:48: Sandi Nugroho: Iya kang. Intinya mimpi orang lain jadi tidak seperti kalau dibiarkan saja.
12/26/15, 18:59:07: Ade Supiandi (Cianjur): pasti pengalaman juga kan?
12/26/15, 18:59:54: Dedi Misbah (P‑BDG): Saat baru “turun” TM Pengusap Roh.
Digunakan buat nasehatin orang lain via mimpi.
12/26/15, 19:00:15: Sandi Nugroho: Oo kalau saya gak tahu apa saya pernah melakukan teknik itu kang. Hehee. .
12/26/15, 19:02:50: Dedi Misbah (P‑BDG): Berkaitan tentang empathy.
Ada yang bersedia sharing pengalaman?
Apakah empathy itu hanya “sejenis” atau ada “beberapa jenis”?
Jika ada banyak, apakah yang menyebabkan hal tsb?
12/26/15, 19:05:15: Ade Supiandi (Cianjur): Kalau pengalaman saya pada awal2 itu kita seperti hilang jati diri, tiap orang tiap tempat seperti memiliki rasa yang bisa membawa dan merubah kita, beberpa tahun saya rasain itu seperti siksaan, sehingga wajib bagi saya untuk menyendiri dalam satu hari
12/26/15, 19:06:40: Wilman Ramdhani (Bogor):
12/26/15, 19:08:19: Ade Supiandi (Cianjur): Lama proses bisa mengerti sedikit, ternyata rasa itu bisa kita kendaliin dengan membaca buku mbab yang harus menggunakan kesadaran kita secara full, sadar akan diri sendiri, gelombang2 dari manusia dan alam ternyata bisa kita rekayasa, sehingga dulu saya sering melakukan percobaan dengan menjadi seseorang didekat saya dan mengendalikan rasa itu menjadi rasa yang lain
12/26/15, 19:11:05: Ade Supiandi (Cianjur): Malahan gelombang2 itu bisa kita rasakan seperti signal ketika seseorang ingat kekita, masalahnya karena keterbatasan kemampuan saya sendiri belum bisa menerjemahkan maksud dari gelombang yang daya tangkep, hanya saja sudah bisa membaca yang mengirim gelombang itu sifatnya seperti apa orangnya bagaimana dll, intinya masih banyak keterbatasan kemampuan saya
12/26/15, 19:13:14: Ade Supiandi (Cianjur): Pernah ada yang bilang bahwa saya itu gak punya bakat kemampuan tapi bisa mencuri kemampuan orang, memang saya akui saya jika bertemu dengan orang dengan satu kemampuan maka saya bisa meniru kemampuan itu
12/26/15, 19:13:46: Ade Supiandi (Cianjur): Tapi butuh proses lama tentunya, gak instan kang
12/26/15, 19:16:58: Ade Supiandi (Cianjur): Sepertinya kemampuan chaneling itu juga salah satu bagian dari empati ya kang? Betul tidak?
12/26/15, 19:18:12: Sandi Nugroho: Kalau itu saya belum tahu apa channeling bagian dari empati, Kang Ade.
12/26/15, 19:19:39: Ade Supiandi (Cianjur): Satau saya para empat itu tubuhnya menyerap, dan menyerap itu fungsinya menarikdata lebih banyak, itu hanya pendapat saya saja
12/26/15, 19:20:37: Ade Supiandi (Cianjur): Seiring berjalan kemampuan menyerap dan tidaknya dapat dikendalikan oleh pemilik tubuh itu
12/26/15, 19:20:42: Setiabudi Hi: Di HI memang ada TM untuk meng‑clone bakat/kemampuan orang lain ke memori kita
12/26/15, 19:20:51: Sandi Nugroho: Kalau yang saya lihat mah ada beberapa kemampuan selain channeling di paparan Kang Ade.
12/26/15, 19:21:27: Setiabudi Hi: Biasanya yang bisa di‑ clone yang IQ level nya setara atau lebih rendah
12/26/15, 19:23:17: Ade Supiandi (Cianjur): Bisanya dalam prosesnya kemampuan seseorang itu saya rubah sesuai gelombang otak saya itu, memang betul kang setiabudi, tidak semua bisa dan butuh proses
12/26/15, 19:23:30: Ade Supiandi (Cianjur): Lalu kemampuan apa aja kang sandi diantaranya
12/26/15, 19:27:11: Sandi Nugroho: Ya channeling, konek ke perasaan orang lain (empathy), konek ke otak orang lain buat copy kemampuan, lalu mengakselerasi proses belajar di otak supaya bisa lebih cepat meniru kemampuan. .
12/26/15, 19:28:20: Sandi Nugroho: Oya, kemampuan penerjemah gelombang juga ada, masih di tahap awal. Keren kang. .
12/26/15, 19:35:49: Ade Supiandi (Cianjur): Sangat jauh sekali dari kemampuan2 yang seharusnya, makin mengerti saya sendiri makin jelas perbedaan kemampuan itu kang sandi, bagaimana manusia dengan kemampuan lebih beratnya memikul kemampuan itu, dulu saja sampai tahunan saya selalu merasa aneh, ketika mbap menjelaskan tentang kemampuan rosul, sudah sangat jauh sekali dan berat sekali menjalani dengan kemampuan begitu
12/26/15, 19:37:15: Ade Supiandi (Cianjur): Saya percaya, kalau semua orang bisa seperti itu mereka berharap ingin menjadi manusia yang biasa2 saja tidak tahu apapun, karena dulu itu yang saya rasakan
12/26/15, 19:38:05: Zulikar Perdana (JKT): itu yg sy mau. . menjadi yg std aja
12/26/15, 19:38:30: Teh April (HI UNJ): kl pengalaman dari saya”efek” dari orang2 sekitar bener bener bisa mempengaruhi mood saya. . apa ini jg disebut empathy?
12/26/15, 19:39:09: Sandi Nugroho: Seharusnya tidak perlu sampai terpengaruh Teh April.
12/26/15, 19:39:37: Ade Supiandi (Cianjur): Itulah awal mula prosesnya teh aprilianurulwijayanti, dan kita bisa hilang jati diri
12/26/15, 19:39:54: Ade Supiandi (Cianjur): Saya juga dulu seperti itu
12/26/15, 19:41:37: Teh April (HI UNJ): nah itu. . seperti terombang ambing. . bgt y kang. . .
12/26/15, 19:42:37: Ade Supiandi (Cianjur): Iya, tapi nanti gelombang itu bisa kita balikan menjadi perubah, gelombang jelek bisa dirubah jadi enak
12/26/15, 19:43:16: Teh April (HI UNJ): kita pengendalinya?n bisa merubah sekitar?
12/26/15, 19:44:18: Wilman Ramdhani (Bogor): AVATARA MANINGGA RUNGGA
12/26/15, 19:44:28: Sandi Nugroho: Sinyal dari orang lain diterjemahkan otak ke berbagai sensasi, tergantung cortex yang memproses. Ada kalanya diproses oleh cortex yang menerjemahkan sebagai mood. Jadinya mood kita mirip seperti mood orang lain. Awalnya suka lama moodnya terpengaruh. Nanti kalau udah makin pengalaman, moodnya cuma sebentar terpengaruh mood orang lain, trus langsung bisa balik lagi ke mood sendiri.
12/26/15, 19:46:24: Ade Supiandi (Cianjur): Iya betul kang seperti itu, AVATARA MANINGGA RUNGGA itu terasa banget, manusi bisa jadi pengatur alam dan manusia lainnya tanpa perintah omongan
12/26/15, 19:56:24: Gunadi (W‑BDG): Ada buku bagus Dokumentasi he Wisdom Of he Magus Strovolos yang judulnya Homage To he Sun. Lumayan tuh.
12/26/15, 19:57:03: Sandi Nugroho: Di mana Kang?
12/26/15, 19:57:26: Gunadi (W‑BDG): Di toko buku
12/26/15, 19:57:38: Habibi Velo (Rawamangun JKT):
12/26/15, 19:57:53: Gunadi (W‑BDG): Di airport banyak di jual.
12/26/15, 19:58:04: Sandi Nugroho: Kirain ada yang ebook gretongan
12/26/15, 19:58:33: Setiabudi Hi: Topiknya apa itu kang?
12/26/15, 19:59:14: Gunadi (W‑BDG): Yg di ceritain temen temen barusan banyak yg ngalamin dan di dokumentasikan kok
12/26/15, 20:00:10: Gunadi (W‑BDG): Coba searching kali ada gretongan
12/26/15, 20:00:22: Setiabudi Hi: Siap, berburu di Periplus.
Nuhun kang Gun
12/26/15, 20:00:27: Setiabudi Hi: Sugan aya
12/26/15, 20:00:27: Sandi Nugroho: Oke Kang
12/26/15, 20:00:42: Gunadi (W‑BDG):
2015‑12‑26‑PHOTO‑00001622. jpg 12/26/15, 20:01:31: Gunadi (W‑BDG):
2015‑12‑26‑PHOTO‑00001623. jpg
12/26/15, 20:01:54: Gunadi (W‑BDG): Asik tuh KSB. . . . .
12/26/15, 20:17:00: Gunadi (W‑BDG): Saya lupa judulnya, ada satu buku yg menceritakan kembali kisah acak seorang anak wanita rusia tentang masa lalu. Cerita nya acak jadi sama penulisnya di bikin bab per bab cerita. Ceritanya tentang peradaban masa lalu dan gambaran yang di lihat anak wanita rusia tersebut. Yang menarik ada satu bab yang bercerita tentang sebuah peradaban di kawasan nusantara, dan anak tersebut ada menggambar sketsa sebuah bangunan yg kalau di tilik‑tilik mirip drat piramida gunung padrang yg pernah Mbab sketsa in.
Buku itu terbitan lama, sekitar th 2000 an saya baca. Nyari lagi gak ketemu. Dipinjem gak balik sepertinya. Hahaha
12/26/15, 20:22:26: Ade Supiandi (Cianjur): Ternyata banyak puzzel yang terkoneksi ya kang? Subhanallah
12/26/15, 20:23:18: Gunadi (W‑BDG): Bukan puzzle sebetulnya, tapi cerita yg gak utuh aja.
12/26/15, 20:23:46: Ade Supiandi (Cianjur): iya kang
12/26/15, 20:29:44: Gunadi (W‑BDG): Rekaman masa lalu tersimpan di semua partikel atau wujud. Mbab dulu pernah bilang bahwa kita bisa mengetahui cerita masa lalu dengan membaca rekaman‑rekaman yang tersimpan di setiap partikel di sekitarnya. Dan manusia memiliki kemampuan membacanya.
Saat ini mungkin istilahnya channeling atau apalah yg terkesan ‘mengakses’ sesuatu yg jauh. Tetapi sebenarnya inputannya ya dari sekitar situ saja.
12/26/15, 20:33:57: Wilman Ramdhani (Bogor): Mantaaab
12/26/15, 20:35:03: Gunadi (W‑BDG): Seperti waktu di Tanah Lot beberapa waktu lalu saat di pantai Mbab bercerita bahwa tebing‑tebing di pinggir tanah lot sampai ke tengah adalah bangunan masa lalu. Saya sempat bertanya “kumaha eta Mbab?”. Mba bilang “da. . di bekas‑bekas bangunan ieu pan aya rekamanana”.
12/26/15, 20:36:27: Gunadi (W‑BDG): Mbab
12/26/15, 20:36:42: Gunadi (W‑BDG): Naha jadi Mba nulisna
12/26/15, 20:36:49: Gunadi (W‑BDG): Hihihihi
12/26/15, 20:39:53: Habibi Velo (Rawamangun JKT):
12/26/15, 20:41:25: Adi Permana (Kuningan): Alam semesta beserta isinya. . termasuk kita sebetulnya alat perekam yg luar biasa. . . manusia mampu mengakses rekaman2 yg ada di alam maupun dalam dirinya. . . Sering di suatu tempat yg pernah ada kejadian luar biasa. . misal pembunuhan dll. . kadang2 terdengar jeritan2 atau suara2 orang berbicara. . karena alam merekam seluruh kejadian2 itu. .
Bisa dicoba dengan menyimpan recorder yg bagus n sensitive. . disimpen saja di tempat kejadiannya seharian or semalaman. . record. . mungkin saja bs tertangkap. . wallahualam. .
12/26/15, 20:42:20: Wilman Ramdhani (Bogor):
12/26/15, 20:45:26: Gunadi (W‑BDG): Latihan di Parang Kusumo yang lalu adalah basic nya. Semua sudah di ajarkan kok. Meski mungkin butuh extra kerja keras latihan kitanya. Untuk yg sudah muncul kemampuannya ya tentu akan lebih mudah asal di latih.
12/26/15, 20:49:58: Gunadi (W‑BDG): Kunci belajar apapun mudah sebetulnya, seperti yang sering Mbab ajarkan.”Nyaho heula konsep dasarna geura!” Atau di lain waktu Mbab bilang “apal heula dasarna geura, kaditu engke gampil”
Dan banyak lagi lah. Yg intinya ngarahin kita untuk mengetahui dasarnya dulu jika ingin belajar atau memahami sesuatu.
12/26/15, 20:52:05: Gunadi (W‑BDG): Hihihi. . . naha jadi katetusan nulisna. . . tos ah
12/26/15, 20:52:07: Gunadi (W‑BDG): Isin
12/26/15, 20:52:41: Setiabudi Hi: Lanjut kang
12/26/15, 20:52:43: Ade Supiandi (Cianjur): mangga wae kang lajengkeun
12/26/15, 20:52:54: Setiabudi Hi: Lagi nyimak
12/26/15, 20:53:35: Adi Permana (Kuningan): Katerusan manggung. . . sanes kaketusan. . engke disangka ketus. . . wkwkwk
12/26/15, 20:53:57: Adi Permana (Kuningan): Eh katetusan geuning. . hahaha
12/26/15, 20:54:34: Ade Supiandi (Cianjur): Dasar saya belajar adalah bodoh dan nerima, apapun yang orang lain ajarkan akan diterima kang, karena nanti juga akn diproses diotak
12/26/15, 21:04:36: Gunadi (W‑BDG): Masih berhubungan dgn informasi masa lalu neh. Saya sebenarnya gak begitu tertarik ke hal begituan dari dulu. Mbab dan yg sejaman dgn saya apal mereun.
Nah, pas di Parang Kusumo kemaren kebetulan saya berdampingan dgn Tala. Liat ke Bukit kata Mbab, kami liat. . . lalu liat ke laut kami liat. . . . setelah selesai saya bilang ke Tala “naha manggung mah ningalina bangunan jeung pesawat aneh Tal? Benten sareng nu disebatkeun ku Mbab. . teua aya nu manggung mah” Tanpa saya sangka Tala jawab “ muhun Tala ge ka tingalna bangunan sareng pesawat”. Akhir saya ngobrolin yg saya lihat dan ternyata sama persis. Dan kami berdua juga bingung karena yg kami lihat tidak disebutkan Mbab. Akhirnya ya selesai di situ saja.
Hanya akhirnya saya penasaran. Jika rekaman itu tersimpan di partikel‑partikel di tempat kita berada saat itu. Lalu sistem penyimpanannya gimana?
Bertumpuk atau gimana?
Kok tiap orang beda‑beda baca rekamannya? Ada yg zaman A ada yg zaman B, apa yg mempengaruhinya?
Dan sederet pertanyaan lain. . ., ngan belum di ulik da keur resep kanu lain hahaha
12/26/15, 21:10:34: Ade Supiandi (Cianjur): Kalau yang saya tau kang, rasa itu seperti gelombang yang berbeda2 tiap rasa, senang, marah, biasa, sedih dll itu akan terasa dwngan gelombang berbeda, sehingga yang biasa mudah diakses tahap awal adalah rasa2 yang dominan meledak, seperti senang, indah, bahagia, marah, sedih dll, sedang yang biasa2 itu agak sulit karena tingkat gelombangnya berada di frekwensi rendah, untuk seukuran dengan kemampuan tinggi frekwensi rendah dapat di tangkap dengan baik, sedang kebanyakan menangkap pada level frekwensi tinggi ke sedang
12/26/15, 21:13:07: Ade Supiandi (Cianjur): Sensasi kebanyakan otak itu lebih mudah menangkap dan merekam di ledakan tinggi, contoh saja misal kejadian dikehidupan kita, misalnya kesulitan lebih ingat sampai kapanpun, kesenangan lebih diingat sampai tua, sedang memori yang biasa hanya jadi pengalaman yang terlewatkan, begitu pendapat saya kang
12/26/15, 22:16:00: Habibi Velo (Rawamangun JKT): @ KG : mohon maaf jika saya mengajukan pertanyaan ini