• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik, Malaikat VERDHA

Dalam dokumen grup whatsapp lsbd hi1 (Halaman 152-157)

1. Memperkenalkan Al-Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf, karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran diungkap, mereka takut kehilangan jama’ah. Begitu periuk nasi mereka diganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi.

2. DZA menafsirkan kisah penciptaan Nabi Adam dan malaikat di al-Baqarah: 30. 3. Malaikat bertanya cara agar manusia

tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara membimbing manusia agar menjadi khalifah yng baik.

4. Malaikat yang bertanya adalah Malaikat Kecerdasan atau jenis VERDHA.

5. Malaikat VERDHA ditugaskan untuk membantu manusia yang mau berpikir dan mempergunakan akalnya secara baik dan benar. Caranya dengan memperlancar input dari Threll dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka merachmati, atau malaikat rachmat. Energy mereka akan

menyambungkan otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll.

6. Malaikat VERDHA ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari Threll. Masih kalah dari ADHAMA (Nabi Adam) yang bisa menyerap semua pengetahuan dari Threll.

7. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau kelenjar pituitari seseorang aktif dan kontak dengan kumpulan Malaikat VERDHA ini, maka dia akan memiliki banyak pengetahuan. Terutama soal kebenaran dan

kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekatnya, dan kelemahannya.

8. Banyak ilsuf yang memperoleh berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia dari VERDHA atau WEDA. Bahkan, ada yang membuat kitab tersendiri tentang ini.

9. VERDHA atau VEDA atau WEDA memberikan petunjuk berupa sambungan sinyal ke berbagai macam sumber, termasuk ke Threll, tempat semua ilmu pengetahuan. Agar VERDHA mudah

mengakses otak kita, kita tidak boleh ada pamrih ketika melakukan sesuatu. Biasanya VERDHA langsung bergerak dan menyambungkan ke titik di alam dan semua dimensi sehingga kita mendapatkan jawaban tepat bagi setiap permasalahan.

10. ADHAMA tidak membutuhkan VERDHA. Manusia dari semua level suka dibantu

VERDHA. Otomatis itu mah. Sering terjadi kita mentok memikirkan sesuatu, lalu ngantuk terus tidur. Begitu bangun, jawaban muncul dan semua pertanyaan terjawab. Itu adalah kerjan VERDHA yang menyambungkan otak ketika tidur dengan alam THRELL. 01/01/16, 14:50:33: KANG DICKY: Memang memperkenalkan Al‑Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf. Tapi sekarang justru memperkenalkan Mushaf jauh lebih sulit, karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran di ungkap, maka mereka akan kehilangan jama’ah, itu yang paling mereka takutkan. Manusia sekarang sudah ber‑Tuhan‑kan Agama, bukan Rabb. Makanya begitu periuk nasi mereka di ganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi. Ujung ujungnya bilang agamamu agamamu agamaku agamaku, itu mah jawaban mentok, padahal mereka duluan yang ngajak berdebat. Cara kita tetep dengan bertanya kepada mereka, dan pentokan dengan jawaban mereka juga. Makanya akan sangat asing ketika kita bilang bahwa Malaikat bertanya bagaimana agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara bagaimana membimbing dan mengarahkan manusia agar mereka menjadi khalifah yng baik. Itu paling masuk akal. Makanya pertanyaannya, Malaikat jenis apakah yang bertanya? Kenapa disebut mereka?

Jawabannya adalah Malaikat kecerdasan atau jenis VERDHA. Malaikat seperti ini ditugaskan untuk membantu manusia manusia yang mau berpikir dan mempergunakan akalnya secara baik dan benar. Malaikat seperti ini bertugas memperlncar input dari hrell dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka me‑rachmat‑i, atau malaikat rachmat. Energy mereka akan menyambungkan antara otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll. Malaikat ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan, aneh pisan lamun kitu teh. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari hrell, tapi kapasitas na kurang kalau ingin menyerap semua informasi dari hrell, waktu ADHAMA jadi orang, dia bisa menyerap semua pengetahuan dari hrell. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau pytuitari seseorang aktif, dan kontak dengan kumpulan Malaikat VERDHA ini, maka akan bisa berpengetahuan banyak, terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekat manusia, kelemahan manusia, makanya banyak ilsuf dapat berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia ini dari VERDHA atau WEDA ini. Makanya ada yang membuat kitab tersendiri mengenai ini. Ketika VERDHA memdapat pengetahuan mengenai

manusia, itupun sebatas yang pentingnya saja. Apalagi pengetahuan keseluruhan di hrell, mereka rame‑rame juga nggak sanggup, ini ADHAMA sendirian sanggup dan mudah. Tah Kitu. Silahkan diskusikan.

01/01/16, 14:54:09: Wilman Ramdhani (Bogor): Nuhun mbap...

01/01/16, 14:55:15: Wilman Ramdhani (Bogor): Malaikat Rachmat teh maksudnya VERDHA toh mbap, heuuu banyak di literatur klasik ttg malaikat RACHMAT ini....

01/01/16, 15:02:28: Wilman Ramdhani (Bogor): Btul jg mbap, perasaan di kitab2 klasik, MALAIKAT RACHMAT ini yg selalu “mempertanyakan”. Aseli teu eungeuh dugi ka dinya....

Dulu ZEUS diputer balik jadi dewa. Trus SDARTA GAUTAMA dijadikeun dewa. Trus WISHNU

dijadikeun dewa. Trus deui VERDHA berubah janten kitab agama HINDU. Weleeeh....

01/01/16, 15:02:49: Faishal Hermawan: Kalau di mushaf usman banyak kalimat dng kata “mereka”, mungkin mereka ini ya malaikat kecerdasan / malaikat VERDHA kali ya?

01/01/16, 15:07:26: Faishal Hermawan: Di mushaf selalu ada “kami merahmati”...kalimat kami apakah bisa jadi jenis malaikat kecerdasan?

01/01/16, 15:07:51: Wilman Ramdhani (Bogor): “Mereka” dlm mushaf ustman bin bala bala amin banyak, liat ayat nya kang....

01/01/16, 15:21:02: Ade Supiandi (Cianjur): Jadi selama ini dekat dan selalu berhubungan dengan kita, bener2 gak sadar akan hal eta, hatur nuhun mbap, sedikit rangkaian2 puzzel mulai nyambung.

01/01/16, 15:22:08: Teh April (HI UNJ): nuhun mbap

01/01/16, 15:26:35: Jefry FH: Apakah ada hubungan mya dgn TM MEMANGGIL MALAIKAT yg dlu ada di Diktat?

01/01/16, 15:28:40: Kang Tedi (HI Purwasuka): Nuhun mbab.

Gambarannya mulai jelas.

01/01/16, 15:55:44: Setiabudi Hi: Mbap, punten apakah murid‑murid HI bisa terhubung dengan VERDHA?

01/01/16, 15:57:19: Dani Ramdhani: Biar diskusi nya enak, jawaban Mbap saya rapikan per point tanpa mengurangi dan menambahkan kata.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑ Mbap :

Malaikat memperkenalkan Al‑Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf. Tapi sekarang justru memperkenalkan Mushaf jauh lebih sulit,

karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran di ungkap, maka mereka akan kehilangan jama’ah, itu yang paling mereka takutkan. Manusia sekarang sudah ber‑Tuhan‑kan Agama, bukan Rabb. Makanya begitu periuk nasi mereka di ganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi. Ujung ujungnya bilang agamamu agamamu agamaku agamaku, itu mah jawaban mentok, padahal mereka duluan yang ngajak berdebat. Cara kita tetep dengan bertanya kepada mereka, dan pentokan dengan jawaban mereka juga. Makanya akan sangat asing ketika kita bilang bahwa Malaikat bertanya, bagaimana agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara bagaimana membimbing dan mengarahkan manusia agar mereka menjadi khalifah yang baik??

Itu paling masuk akal. Makanya pertanyaannya, Malaikat jenis apakah yang bertanya? Kenapa disebut mereka?

Jawabannya adalah Malaikat kecerdasan atau jenis VERDHA.

1. Malaikat seperti ini ditugaskan untuk membantu manusia ‑ manusia yang mau berpikir dan

mempergunakan akalnya secara baik dan benar. 2. Malaikat seperti ini bertugas memperlancar input dari hrell dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka me‑rachmat‑i, atau malaikat rachmat.

3. Energy mereka akan menyambungkan antara otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll.

4. Malaikat ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan, aneh pisan lamun kitu teh.

5. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari hrell, tapi kapasitas na kurang kalau ingin menyerap semua informasi dari hrell, waktu ADHAMA jadi orang, dia bisa menyerap semua pengetahuan dari hrell.

6. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau pytuitari seseorang aktif, dan kontak dengan kumpulan Malaikat. 7. VERDHA ini, maka akan bisa berpengetahuan banyak, terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekat manusia, kelemahan manusia, makanya banyak ilsuf dapat berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia ini dari VERDHA atau WEDA ini.

8. Makanya ada yang membuat kitab tersendiri

mengenai ini. Ketika VERDHA mendapat pengetahuan mengenai manusia, itupun sebatas yang pentingnya

saja. Apalagi pengetahuan keseluruhan di hrell, mereka rame‑rame juga nggak sanggup, ini ADHAMA sendirian sanggup dan mudah.

Tah Kitu. Silahkan diskusikan.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

01/01/16, 16:02:13: Dani Ramdhani: @KSB, jika mengacu pada poin 1 dan 2 maka VERDHA ini akan terhubung dengan semua manusia.

Akan tetapi ada syaratnya yaitu ada di poin 6.

01/01/16, 16:03:45: Dani Ramdhani: Nah, sekarang bagaimana aplikasi poin 6 ini?

01/01/16, 16:09:18: Ade Supiandi (Cianjur): Diralat dikit di awal setalah mbab: nya kang dhani

“Malaikat” menjadi “memang” Terima kasih

01/01/16, 16:10:23: Dani Ramdhani: Oh iya.. Punten. Nuhun kang Ade

01/01/16, 16:11:01: Dani Ramdhani: Biar diskusi nya enak, jawaban Mbap saya rapikan per point tanpa mengurangi dan menambahkan kata.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑ Mbap :

Memang memperkenalkan Al‑Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf. Tapi sekarang justru memperkenalkan Mushaf jauh lebih sulit, karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran di ungkap, maka mereka akan kehilangan jama’ah, itu yang paling mereka takutkan. Manusia sekarang sudah ber‑Tuhan‑kan Agama, bukan Rabb. Makanya begitu periuk nasi mereka di ganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi. Ujung ujungnya bilang agamamu agamamu agamaku agamaku, itu mah jawaban mentok, padahal mereka duluan yang ngajak berdebat. Cara kita tetep dengan bertanya kepada mereka, dan pentokan dengan jawaban mereka juga. Makanya akan sangat asing ketika kita bilang bahwa Malaikat bertanya, bagaimana agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara bagaimana membimbing dan mengarahkan manusia agar mereka menjadi khalifah yang baik??

Itu paling masuk akal. Makanya pertanyaannya, Malaikat jenis apakah yang bertanya? Kenapa disebut mereka?

Jawabannya adalah Malaikat kecerdasan atau jenis VERDHA.

1. Malaikat seperti ini ditugaskan untuk membantu manusia ‑ manusia yang mau berpikir dan

mempergunakan akalnya secara baik dan benar.

2. Malaikat seperti ini bertugas memperlancar input dari hrell dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka me‑rachmat‑i, atau malaikat rachmat.

3. Energy mereka akan menyambungkan antara otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll.

4. Malaikat ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan, aneh pisan lamun kitu teh.

5. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari hrell, tapi kapasitas na kurang kalau ingin menyerap semua informasi dari hrell, waktu ADHAMA jadi orang, dia bisa menyerap semua pengetahuan dari hrell.

6. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau pytuitari seseorang aktif, dan kontak dengan kumpulan Malaikat. 7. VERDHA ini, maka akan bisa berpengetahuan banyak, terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekat manusia, kelemahan manusia, makanya banyak ilsuf dapat berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia ini dari VERDHA atau WEDA ini.

8. Makanya ada yang membuat kitab tersendiri

mengenai ini. Ketika VERDHA mendapat pengetahuan mengenai manusia, itupun sebatas yang pentingnya saja. Apalagi pengetahuan keseluruhan di hrell, mereka rame‑rame juga nggak sanggup, ini ADHAMA sendirian sanggup dan mudah.

Tah Kitu. Silahkan diskusikan.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

01/01/16, 16:11:38: Setiabudi Hi: Muhun kang Dan

01/01/16, 16:12:09: Setiabudi Hi: Tapi kita sedang dilatih jangan menyimpan memori dengan sistem cluster seperti itu

01/01/16, 16:14:52: Dani Ramdhani: Oh gitu kang, klo begitu biar itu menjadi catatan saya untuk

mempermudah dalam memahaminya. Makhlum saya mah lemot pisan... Heuheu

01/01/16, 16:28:53: Gunadi (W‑BDG): Kuncinya ‘pituitary’ harus aktif. Hehehe latihan lagi deh...

01/01/16, 16:39:47: Edo Asban: Poin 6 dan 7 dihijiken weh kang dani. Nuhun

01/01/16, 16:43:21: Dani Ramdhani: Mangga..

Biar diskusi nya enak, jawaban Mbap saya rapikan per point tanpa mengurangi dan menambahkan kata. ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Mbap :

Memang memperkenalkan Al‑Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf. Tapi sekarang justru memperkenalkan Mushaf jauh lebih sulit, karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran di ungkap, maka mereka akan kehilangan jama’ah, itu yang paling mereka takutkan. Manusia sekarang sudah ber‑Tuhan‑kan Agama, bukan Rabb. Makanya begitu periuk nasi mereka di ganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi. Ujung ujungnya bilang agamamu agamamu agamaku agamaku, itu mah jawaban mentok, padahal mereka duluan yang ngajak berdebat. Cara kita tetep dengan bertanya kepada mereka, dan pentokan dengan jawaban mereka juga. Makanya akan sangat asing ketika kita bilang bahwa Malaikat bertanya, bagaimana agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara bagaimana membimbing dan mengarahkan manusia agar mereka menjadi khalifah yang baik??

Itu paling masuk akal. Makanya pertanyaannya, Malaikat jenis apakah yang bertanya? Kenapa disebut mereka?

Jawabannya adalah Malaikat kecerdasan atau jenis VERDHA.

1. Malaikat seperti ini ditugaskan untuk membantu manusia ‑ manusia yang mau berpikir dan

mempergunakan akalnya secara baik dan benar. 2. Malaikat seperti ini bertugas memperlancar input dari hrell dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka me‑rachmat‑i, atau malaikat rachmat.

3. Energy mereka akan menyambungkan antara otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll.

4. Malaikat ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan, aneh pisan lamun kitu teh.

5. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari hrell, tapi kapasitas na kurang kalau ingin menyerap semua informasi dari hrell, waktu ADHAMA jadi orang, dia bisa menyerap semua pengetahuan dari hrell.

6. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau pytuitari seseorang aktif, dan kontak dengan kumpulan Malaikat VERDHA ini, maka akan bisa berpengetahuan banyak, terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekat manusia, kelemahan manusia, makanya banyak ilsuf

dapat berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia ini dari VERDHA atau WEDA ini.

7. Makanya ada yang membuat kitab tersendiri

mengenai ini. Ketika VERDHA mendapat pengetahuan mengenai manusia, itupun sebatas yang pentingnya saja. Apalagi pengetahuan keseluruhan di hrell, mereka rame‑rame juga nggak sanggup, ini ADHAMA sendirian sanggup dan mudah.

Tah Kitu. Silahkan diskusikan.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

01/01/16, 16:44:11: Dani Ramdhani: buat yang lemot seperti saya..

01/01/16, 16:44:24: Setiabudi Hi: Sebetulnya nyambung dengan pertanyaan Mang Jejep

01/01/16, 16:44:24: Setiabudi Hi: Muhun

01/01/16, 16:45:12: Adi Permana (Kuningan): Kahadr mang dani..nyebat lemotna bisi kasebat ka seluruh jasad..komo nuju cape pisan mah...hihi

01/01/16, 16:46:11: Dani Ramdhani: Hahaha..

01/01/16, 16:47:04: Edo Asban: @kang dani, untuk sekedar terhubung dengan mereka kalo saya berpendapat malah ke point no.1.

Tapi kalo untuk bisa lebih lagi atau sampai berkomunikasi lebih intens, butuh poin no.6. Nuhun.

01/01/16, 16:49:40: Dedi Misbah (P‑BDG): Seide dengan Kang Edo.

Copas:

“Malaikat seperti ini ditugaskan untuk membantu manusia ‑ manusia yang mau berpikir dan mempergunakan akalnya secara baik dan benar.” ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Berpikir tentang apa?

Semua makhluk Sang Maha Pencipta.

Bagaimana cara menggunakan akal secara baik dan benar?

01/01/16, 16:52:03: Adi Permana (Kuningan): Pituitary harus harus aktif..ada hal lain secara isik yg harus dilakukan...yaitu latihan..segala macam latihan sudah lengkap mbap kasih..

01/01/16, 16:58:55: Dani Ramdhani: @K’Dedi, berpikir “terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekat manusia, kelemahan manusia, ”

01/01/16, 17:00:16: Setiabudi Hi: Maksud saya supaya kita fokus dulu di topik VERDHA sampai mendasar.

Dikaitkan dengan proses pelatihan, konigurasi ulang dan aplikasi TM di HI

01/01/16, 17:03:19: Dani Ramdhani: Bagaimana cara menggunakan akal secara baik dan benar?

...

“VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat leksibel. Kalau pytuitari seseorang aktif, dan kontak dengan kumpulan Malaikat VERDHA ini, maka akan bisa berpengetahuan banyak”

01/01/16, 17:04:06: Dani Ramdhani: Bisa dirunut, dari pengertian Akal itu sendiri apa?

01/01/16, 17:04:45: Habibi Velo: tul KSB

01/01/16, 17:14:38: Dani Ramdhani: Klo menurut saya, malaikat VERDHA ini bukan jenis malaikat ‘tentara’. Akan tetapi jenis malaikat yang membimbing, mengilhami pengetahuan. Biasanya VERDHA ini muncul ketika kita sedang merenung atau mencari solusi masalah hidup. Dan sedang berpikir mengenai makna ‑ makna kehidupan. Untuk bisa terhubung dengan VERDHA butuh keseimbangan isik dan jiwa (otak).

01/01/16, 17:19:39: Dedi Misbah (P‑BDG):

2016‑01‑01‑PHOTO‑00002515.jpg

01/01/16, 17:19:46: Dedi Misbah (P‑BDG): Copas penjelasan tentang pituitary:

Kelenjar pituitary adalah sekerat daging kecil berwarna merah jambu sebesar kacang buncis, dengan berat setengah gram, dimensi normalnya 10 x 13 x 6 mm dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang. Berkat hubungan inilah, pituitary menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormon yang diperlukan.

Kelenjar pituitary sebesar buncis ini berpengaruh besar pada tubuh manusia dan menunjukkan fungsi yang mengagumkan sehingga telah (dan masih) menjadi bahan penelitian ilmiah selama bertahun‑tahun. Sekerat daging kecil ini telah menerima banyak perhatian di dunia ilmiah. Kelenjar pituitary juga dikagumi karena sifat‑sifatnya yang luar biasa. Misalnya, kelenjar pituitary disebut sebagai “dirijen orkestra endokrin (hormon)”. Kelenjar ini juga dipuji sebagai “kelenjar utama”. Pada saat yang sama, kelenjar pituitary juga dikenal sebagai sebuah “keajaiban biologi yang luar biasa”.

Kelenjar pituitary berhak menerima pujian‑pujian ini karena ke‑12 hormon berbeda yang dihasilkannya dan kendali yang dilakukannya terhadap sistem hormon. Kelenjar ini tidak saja menghasilkan hormon yang mempengaruhi sel‑sel jaringan tertentu, tetapi juga mengatur kerja kelenjar‑kelenjar hormon lain yang jauh letaknya.

Jika kita mengingat bahwa kelenjar hormon adalah organ yang mengatur kegiatan sel‑sel di dalam tubuh dengan memberi perintah tertentu, pentingnya kelenjar pituitary kian jelas. Karena tak berhenti memberikan perintah ke berbagai sel di dalam tubuh, kelenjar pituitary juga memberikan perintah pada kelenjar‑ kelenjar hormon yang lalu meneruskan perintah itu ke sel‑sel lain dalam tubuh. Dengan demikian, pituitary berfungsi sebagai pemimpinnya para pemimpin.

01/01/16, 17:20:21: Amir Santoso Hi: Balik lagi ke Latihan setiap hari, latihan yg baik dan benar.

01/01/16, 17:20:53: Dani Ramdhani:

01/01/16, 17:21:59: Dedi Misbah (P‑BDG): Hidup secara global adalah latihan dan pembelajaran. Secara khusus, latihan yang dimaksud adalah latihan mengolah energi tubuh.

01/01/16, 17:22:39: Dedi Misbah (P‑BDG): @Kang Dani: dari skema di atas.

Apakah deinisi dan fungsi akal itu?

01/01/16, 17:30:34: Dani Ramdhani: Akal itu ibarat prosesor kang Ded, yang mengolah data dan menyampaikan hasil olahan data menjadi sebuah keputusan, ilmu, perilaku pada diri.

01/01/16, 17:31:13: Setiabudi Hi: Hayu back to topic dulu

01/01/16, 18:00:32: Setiabudi Hi: Itu kan udah ada topiknya dari Mbap

Dalam dokumen grup whatsapp lsbd hi1 (Halaman 152-157)