• Tidak ada hasil yang ditemukan

3-1 Kisah Malaikat dan Nabi Adam

Dalam dokumen grup whatsapp lsbd hi1 (Halaman 133-147)

1. Wilman Ramdhani (Bogor): Jin, iblis, dan malaikat, berasal dari satu entitas bangsa api yang bermutasi karena adanya prosentase unsur NATRAGENNA.

2. Membahas Al-Baqorah: 30, kisah malaikat mempertanyakan penciptaan Nabi Adam kemudian diperintah untuk sujud pada Nabi Adam.

3. Wilman menafsirkan RABB dalam Al- Baqorah: 30 adalah ADHAMA (Nabi Adam).

4. Ade Supiandi (Cianjur): Adam dalam al-Baqarah:30 disebut sebagai RABB. Adam yang sudah diberi izin oleh Allah untuk mengkloning dan memperbanyak keturunan berdiskusi dengan malaikat. Malaikat

mempertanyakan tujuan Nabi Adam. Malaikat diperintahkan untuk sujud pada Nabi Adam maksudnya sujud pada Zat Allah yang ada di diri Nabi Adam. 5. Agung Baziva (Bekasi): Al-Baqarah:30

kemungkinan ayat tambahan.

12/30/15, 14:40:45: Adi Permana (Kuningan): Nuju sibuk di b jigana..hihi...

12/30/15, 14:40:47: Hadi Prasetyo (D4): malaikat yg bertanya

12/30/15, 14:41:07: Hadi Prasetyo (D4): bukan iblis (jin)

12/30/15, 14:44:31: Gunadi Hi:???

12/30/15, 14:45:13: Hadi Prasetyo (D4): ttg malaikat diberi NAFS mah justru baru tau.. makanya nyimak dulu

12/30/15, 14:49:52: Hadi Prasetyo (D4): bertanya beda dgn mempertanyakan toh

12/30/15, 15:15:29: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Deinisi malaikat menurut sy (aksinya) adalah makhluk energi pengemban misi/yg menjalankan tugas dr sang maha pencipta, sebelum terjadinya peristiwa protesnya iblis (penamaan iblis dr aksinya) iblis jg makhluk yg taat karena tidak ada cerita pembangkangan iblis sblm pembangkangan perintah sujud pada adam,

bisa jd iblis ini termasuk jenis malaikat, malaikat tidak mmpertanyakan tugasnya jika malaikat itu bisa mengontrol dirinya, kl percakapan itu ada yg mempertanyakan itu bisa jd adalah malaikat dr jenis api/cikal bakal iblis. Namun percakapan pencipta dlm penciptaan manusia seperti mengabarkan trlebih dahulu kepada makhluknya serasa kurang pas karena sang maha pencipta tidak harus berdiskusi/ mengabarkan terlebih dahulu pada ciptaannya. ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat memiliki NAFS. ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat?

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat banyak jenisnya, ini dibedakan berdasarkan tugasnya atau juga berdasarkan penyusunnya

(diciptakannya) artinya tingkat penguasaan dirinya jg berbeda termasuk mengendalikan NAFS ini... Karena NAFS ini netral, bisa terberkarti jika terkendali namun tidak terberkarti jika tidak terkendali.

12/30/15, 15:15:51: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Mohon bimbingannya...bilih ngaco alalisana

12/30/15, 15:16:37: Gunadi (W‑BDG): Nuhun kang Ferry Saptori (AP D5 Kuningan).

12/30/15, 15:19:40: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Sawangsulna....

Mohon bimbingan... Bilih dicap sesat...hehehe

12/30/15, 15:20:14: Hadi Prasetyo (D4): kalo ditanya malaikat yg mana jawabannya hrs detail jenisnya (jibril, mikail dsb) kah???

12/30/15, 15:20:20: Adi Permana (Kuningan): Nu sesat mah manggung p..Feri ge jadi Ferry...wkwkwk

12/30/15, 15:21:16: Hadi Prasetyo (D4): kalo hrs detail mah atuh gak sanggup deh

12/30/15, 15:21:57: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Wkwkwkwkkk...

Salah penulisan nama bisa dituntut... Kabuuuur....

12/30/15, 15:23:08: Adi Permana (Kuningan): Tuntut wae...cukup depoan 100 dollars ge...bisi deudeuieun... haahaha...

12/30/15, 15:23:20: Gunadi (W‑BDG): Hampura lah.

12/30/15, 15:23:26: Adi Permana (Kuningan): milu kabur ah...

12/30/15, 15:24:30: Gunadi (W‑BDG): @Kang Hady Prasetyo, ada list pertanyaan Mbab yg harus kita jawab dulu. Copas pertanyaannya lalu jawab gitu aja kok.

12/30/15, 15:28:10: Hadi Prasetyo (D4): sanggupnya baru jawab segitu euy k’Gun..

12/30/15, 15:28:17: Hadi Prasetyo (D4): punten

12/30/15, 15:28:48: Gunadi (W‑BDG): Ok gak apa‑apa. Hehehe

12/30/15, 16:01:45: Tauik: Yg bodoh mencoba menjawa

12/30/15, 16:01:52: Tauik: Tap [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka

mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Ada bbrp kemungkinan: malaikat yg pernah punya pengalaman bhw khalifah pernah berbuat kerusakan(walau jd pertanyaan masa khalifah berbuat kerusakan), malaikat yg berada di tempat/dimensi dia bisa bertanya dan memiliki kehendak/ego

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat bisa saja di beri nafs sesuai dgn fungsi/tempat dia berada(inget tawaran jatuhin gunung pada zaman rasul)

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Jin memiliki nafs, tp tidak bertanya krn udah terberkati(muthmainnah) pada saat itu.

Pertanyaannya:apakah pertanyaan/pernyataan ttg khalifah tsb di nyatakan allah berbarengan kepada jin

dan malaikat(jin dan malaikat hadir pd wkt dan tempat yg sama) or pd wkt berbeda/terpisah?

12/30/15, 16:02:36: Gunadi (W‑BDG): Nuhun Kang Tauik

12/30/15, 16:14:41: Fachrul Hi: Tap [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Menurut saya sih, awalnya seluruh makhluk Alloh nurut dan tidak mempertanyakan apa yang di

perintahkan. Tapi ketika Alloh memerintahkan untuk bersujud kepada ADHAMA, timbullah sifat “ABRASS”, yg merasa bahwa golongan nya lebih baik dari

ADHAMA.

Garis besar : MALAIKAT = Simbol sifat patuh. ABRASS : simbol sifat pembangkang.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Ketika mempertanyakan, sifat ke‑MALAIKAT‑an berubah menjadi sebaliknya

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Iya. Ketika sudah NAFS yang menguasai, semua akan mempertanyakan nya.

12/30/15, 16:15:02: Fachrul Hi: Punten baru jawab. Tadi masih d jalan

12/30/15, 16:18:27: Gunadi (W‑BDG): Nuhun Kang Fachrul

12/30/15, 16:18:44: Fachrul Hi: Sawangsulna kang gun

12/30/15, 16:18:47: Fachrul Hi:

12/30/15, 16:29:13: Fahmi Hi: ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat

jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑ ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Klu melihat ke ayat tsb, yg jelas disebutkan, ada sekumpulan malaikat yg bertanya kpd sang RABB. Malaikat tsb berjenis apa, yg jelas jenisnya adl di luar dari pemahaman dari grup malaikat yg 10 jenis. Pertanyaan malaikat tsb kpd RABB terkait dg ilmu mereka yg hanya sdh diberikan oleh sang RABB yaitu di ayat 32 qs al Baqarah. Saya pikir Allah memberikan hak bertanya kpd golongan malaikat ini, untuk memberi pelajaran bagi mereka akan skenario penciptaan ADHAMA.

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Pertanyaan malaikat tsb bukan sbh bentuk

pertentangan/ketidaksetujuan ttp adlh sebuah proses turunnya ilmu baru yg belum diberikan Allah kpd mereka. Malaikat yg 100% menurut pd perintah RABB adlh kategori malaikat yg terkait dg pemahaman malaikat yg berarti sistem yg full tunduk pada sang RABB. Malaikat mempunyai NAFS, spt share dari KG sblmnya, tetapi terkait dg malaikat yg disebutkan sbg entitas, bukan yg pemahaman sistem yg full tunduk pd sang RABB.

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? Jin memilik NAFS dan punya hak bertanya, spt malaikat golongan tertentu (terkait prrtanyaan yg pertama tadi). Hanya saja NAFS sbg landasannya adalah merujuk kpd untung‑rugi yg mengacu pada diri mereka.

[09:12, 12/29/2015] DRENTAGA: Harut Marut mah panjang ceritanya. Memangnya hanya sekali kemunculan? Harut Marut itu muncul sering kali, tergantung kasus, kadang muncul sebagai Lemurian, kadang Atlantean, kadang Lambheka, dan banyak lagi. Nanti dibahas, kembali fokus ke pertanyaan saya. ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

12/30/15, 16:31:34: Gunadi (W‑BDG): Hatur nuhun Ksng Fahmi.

12/30/15, 16:32:42: Fahmi Hi: Sawangsulna, kang Gunadi.

12/30/15, 17:01:58: Gunadi (W‑BDG): Nuhun Kang Habibie

12/30/15, 18:11:25: Gunadi (W‑BDG): Sambil menunggu jawaban saudara‑saudara kita yang lain. Baca deh jawaban‑jawaban yang sudah ada. Kita bisa

lihat jawaban‑jawaban dari sudut pandang lain yang berbeda. Dan ini secara gak langsung menambah referensi kita juga kok.

Hehehe

12/30/15, 18:21:11: Aulia Pradipta (Yoli): Sebagian pendpt saya agak sependapat dng kg Tauik:

Pertama, pd saat kejadian tsb ada 3 kelompok yg berkumpul bersamaan; malaikat, jin, dan Adhama. Ketika Allah SWT bercakap dng malaikat, lalu ke jin jg ke Adam, low perbincangannya kurang jelas. Apakah ini disengaja oleh mushaf Utsman?

Jadi..imho, yg bertanya itu bukan malaikat, tp jin (yg punya nafsu).

12/30/15, 18:25:55: Gunadi (W‑BDG): @Kang Yoli, punten mengingatkan. session diskusi belum di mulai. Masih session ngumpulin jawaban masing‑masing dulu.

12/30/15, 18:26:40: Habibi Velo: sawangsulna KG

12/30/15, 18:29:38: Aulia Pradipta (Yoli): Ups maap. Kalo gitu saya ikutin format temen2 semua di atas. Tp sdkt catatan, ini dulu pernah kita bahas KG, inget gak? tp berhenti pd penjelasan rincinya.

12/30/15, 18:30:02: Gunadi (W‑BDG): Yup

12/30/15, 18:32:20: Gunadi (W‑BDG): 30 menit lagi session diskusi baru di buka. Jam 19:00 saat yg pas semua sudah bebas kerja.

12/30/15, 18:34:06: Gunadi (W‑BDG): @Kang Yoli japri please. hanks.

12/30/15, 18:46:38: Aulia Pradipta (Yoli):

[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Imho, yg bertanya bukan Malaikat. tp Jin. krn Jin diberi nafsu yg membuat dia hrs mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekaligus berarti punya hak utk bertanya. spt manusia.

di ayat (peristiwa) itu sptnya Allah SWT berdialog Jin dan Manusia (Adam) dihadapan Malaikat. tp ayatnya dibuat sedemikian rupa shg kita susah untuk melihat posisi lakon ceritanya. apakah disengaja oleh Utsman?

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang

Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Sdh terjawab di atas. Malaikat tidak diberi Nafs.

tp memang aneh juga kalau Jibril menyarankan menindih penduduk thaif dng bukit ke Muhammad SAW. berarti disitu malaikat punya nafsu

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Betul, yg bertanya itu Jin yg memiliki Nafs.

12/30/15, 18:46:59: Aulia Pradipta (Yoli): Maap ngetik heula barusan KG..

12/30/15, 18:47:51: Hadi Prasetyo (D4): sepakat sama k’Yoli

12/30/15, 18:49:05: Hadi Prasetyo (D4): tapi utk kasus malaikat yg mau menindih penduduk thaif dgn gunung itu seingat ann itu bukan malaikat Jibril.. tetapi malaikat penjaga gunung

12/30/15, 18:51:45: Aulia Pradipta (Yoli): Ya muhun, nuhun sdh di betulkan, apapun itu..

12/30/15, 18:56:32: Gunadi (W‑BDG): Nuhun Kang Yoli dan Kang Bintang jawabannya.

12/30/15, 19:03:41: Ade Supiandi (Cianjur):

[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Karena jin masih dianggap kalangan malaikat pada waktu dulu, maka yang mempertanyakan dari kalangan jin, karena menganggap derajat manusia itu lebih rendah dari level mereka

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat hanya menurut kepada Allah, jadi sesuai dengan jawaban awal yang mempertanyakan dari kalangan jin

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Iya, mereka mempertanyakan, karena menganggap manusia dengan isik seperti itu mengakibatkan nafs yang tinggi pasti akan sulit mengontrolna

Itu pendapat saya kang

12/30/15, 19:06:31: Gunadi (W‑BDG): Ok... jam 19:05.... saatnya berdiskusi. Mangga silahkan....

12/30/15, 19:11:46: Gunadi (W‑BDG): Moderator saya serahkan ke Kang Yoli.

Mangga Kang Yoli

12/30/15, 19:13:14: Aulia Pradipta (Yoli): Sebelum Adhama dicipta, Jin sdh lama mengabdi kpd Allah SWT. Mengabdi spt manusia skrg, betul?

12/30/15, 19:13:27: Aulia Pradipta (Yoli): Siip

12/30/15, 19:15:46: Adi Permana (Kuningan): Merujuk ke surat adz zariyat 56...iya..dengan dimensi yg

berbeda..

12/30/15, 19:18:09: +62 815‑7192‑XXXX:

[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Karna malaikat sangat patuh kemungkinan nya yg bertanya adalah dari kalangan jin

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat sangat patuh kepada Allah, jadi sesuai dengan jawaban pertama yang mempertanyakan dari kalangan jin

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Iya, mereka mempertanyakan, karena menganggap level mereka lebih tinggi dari manusia

Itu pendapat saya kang

12/30/15, 19:18:14: Aulia Pradipta (Yoli): Dan malaikat juga memperlakukan mrk spt memperlakukan manusia juga kan? Ada munkar nangkirnya, ada Ridwan nya, ada ijrailnya...dst.

Shg yg ‑ini frame berpikir kita dulu yg kuno‑ masuk neraka/surga itu hanya mrk berdua kan?

12/30/15, 19:19:15: Aulia Pradipta (Yoli): Malaikat tidak pernah ada dikeduanya.

12/30/15, 19:23:00: Kang Tedi (HI Purwasuka): Setelah dibaca ulang ayat diatas. Memang ayat diatas ada kejangggalan.

Mohon nanti kang wilman dan akang yg lain. koreksi pengertian bahasanya.

Membaca ayat diatas jadi logikanya lari kemana~mana bahkan liar. Punteun ya.... tdk nyambung

Ada yg terlintas dipikiran saya. Sudut lain, Kenapa dalam redaksi ayat diatas.

Ada 4 kata kunci pertama kata RABB. Kedua kata Malaikat.

Ketiga kata Ja’ala Keempat kata Khalifah. Menggunnakan Redaksi Ja’ala. Sebelum redaksi kata Khalifah.

Kalau deinisi ja’ala kan sdh jelas. Bahwa proses penciptaan dalam dimana manusia atau mahluk lain dilibatkan.

Yg menjadikan khalifah atau tidak tergantung si manusianya.

Makna kata Rabb ini apakah bisa dinisbatkan kepada mahluk ataukah hanya untuk Allah saja.

Arti Rabb disini sendiri adalah pengatur, pemelihara, penguasa dll.

Ketiga makna khalifah artinya wakil atau seseorang atau sekelompok orang yg diberi tugas untuk menderi mandat. Sebagai wakil dari yg memberi mandat. Ada yg terlintas dipikiran saya. Sudut lain, Kenapa dalam redaksi ayat diatas.

Ada 4 kata kunci pertama kata RABB. Kedua kata Malaikat.

Ketiga kata Ja’ala Keempat kata Khalifah. Menggunnakan Redaksi Ja’ala. Sebelum redaksi kata Khalifah.

Kalau deinisi ja’ala kan sdh jelas. Bahwa proses penciptaan dalam dimana manusia atau mahluk lain dilibatkan.

Yg menjadikan khalifah atau tidak tergantung si manusianya.

Makna kata Rabb ini apakah bisa dinisbatkan kepada mahluk ataukah hanya untuk Allah saja.

Arti Rabb disini sendiri adalah pengatur, pemelihara, penguasa dll.

Ketiga makna khalifah artinya wakil atau seseorang atau sekelompok orang yg diberi tugas untuk menderi mandat. Sebagai wakil dari yg memberi mandat. Keempat kata malaikat apakah ini dalam artiian seseorang

Mencapai derajat tertentu. Maqam dimana hidup dan geraknya sesusai dan sejalan dengan SANG PENCIPTA. Yg menjadi kontrakdiksi disini ketika yg

mempertanyakan apakah benar malaikat. Bila sdh hidup dan gerak sejalan dengan SANG PENCIPTA tdk mungkin mempertanyakan.

Karena disinilah kontrakdisinya.

Yg terlintas dipikiran sekenario lain apakah yg disebut malaikat itu dinisbatkan pada manusia.

Kalau begitu mnrt abdi timelinenya kejadian peristiwa ini bukan ketika di Jannah.

Dan kata RABB ini dinisbatkan kepada manusia dalam hal ini ADHAMA.

Mungkin Kang Wilman bisa mengoreksi dari sisi bahasanya.

kesimpulan kasarnya.

Ayat ini menceritakan ketika Adhama. Mau bikin manusia Kloningan baru sebagai Role model Bangsa seluruh Galaksi dalam hal ini Bangsa LEMURIAN Untuk ARDH GRUMMA.

Buat apa sih bikin manusia baru Ras baru dan khalifah baru.

Yg sebelum~sebelumnya pada buat kerusakan. Disinilah ego2 bangsa kaum 90~100% terusik. Sehingga terpolarisasi dua golongan. Aku lebih baik dari sebelumnya.

Maka Lahirlah kaum ABRASS.

baik dari golongan Bangsa api dan manusia. Dan kolaborasi dua bangsa dan golongan diatas. Sebagai ujian bagi orang beriman.

Keseimpullan abdi dari redaksi kata2 ayat diatas kemungkinan diganti.

Dirubah atau ada yg dihiilangkan.

12/30/15, 19:23:26: Edo Asban:

[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat yang bertanya jenis malaikat yang dibekali oleh akal yang cukup. Ada jenis malaikat yang dibekali akal yang cukup.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Malaikat bertanya sebatas konirmasi atas kebingungan mereka, disebabkan keterbatasan daya nalar, daya pandang mereka kedepan. “Apakah Kau akan menciptakan Manusia yang akan menumpahkan darah?” berarti ada dua kemungkinan.

Pertama, pernah diciptakan mahluk sejenis atau sama dengan manusia (punya nafsu dan akal) tapi suka bikin kerusakan.

Kedua, akal malaikat sudah sampai taraf bisa menganalisa, dengan komposisi bahan penciptaan manusia tsb maka ada peluang untuk buat kerusakan, tapi mereka belum sanggup menganalisa lebih jauh dari itu.

‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑

Jin juga bertanya hanya pertanyaannya lebih subjektif ke arah mempertanyakan eksistensi golongan mereka. “Kenapa saya harus sujud, kan saya lebih mulia?”

12/30/15, 19:23:37: Aulia Pradipta (Yoli): Yg

mendapatkan ganjaran akan perbuatannya adalah yg diberi potensi/kesempatan utk berusaha.

Menjadi tidak adil, jika potensi itu tidak diberikan tetapi diakhir dimintai pertanggungjawaban.

12/30/15, 19:23:54: Edo Asban: Maap kg, disela kerjaan, singkat aja dan telat diahir sesi. Heu..

12/30/15, 19:28:49: Habibi Velo: punten Kang Tedi hehe....dalam grup ini oleh admin sdh juga diundang yg

ahli dlm bahasa Arab utk susunan Qur’an, selain Kang Wilman ada Kang Agung Dan Kang Fahrul...mangga akang2 hehe

12/30/15, 19:28:51: Aulia Pradipta (Yoli): Nuhun kg An, kg Tedi, kg Edo...

12/30/15, 19:29:15: Habibi Velo: yang lainnya juga ada yakni Kang Acung (pelatih )

12/30/15, 19:29:19: Aulia Pradipta (Yoli): Nah... yg kg Edo juga bisa masuk akal.

12/30/15, 19:32:05: Aulia Pradipta (Yoli): Malaikat yg ditugasi utk berkata itu saja, tp tanpa akal/NISPHA. Disetting utk memerankan hal itu saja. Spt robot.

12/30/15, 19:38:23: Aulia Pradipta (Yoli): Kalau sekecil apapun ada akalnya (ada pertimbangan untung rugi) pd malaikat, maka konsekwensinya malaikat jd punya tanggungjawab. Dan itu berarti “masuk neraka/surga”.

12/30/15, 19:46:11: Wilman Ramdhani (Bogor): Uedaaan kang tedi lompat euy, kereen.... Setujuuu

12/30/15, 19:46:40: Aulia Pradipta (Yoli): Sok kumaha mg Wil

12/30/15, 19:50:59: Hadi Prasetyo (D4): Wuuidih k’Tedi

12/30/15, 19:52:01: Wilman Ramdhani (Bogor):

RABB itu adalah RABBA YUROBBi, ngatur,

ngelola, ngabingbing. Berarti posisi ADAMA karena menyatakan diri ja’ala maka sebenarnya dialah yg membuat sistem RABB. Maka, ketika ADAMA menyatakan akan membuat makhluk lagi, dia mengumumkan kepada para penghuni sebelumnya juga.., sebagau suport sistem jin, malaikat, iblis. 12/30/15, 19:54:39: Wilman Ramdhani (Bogor):

Karena diatas sudah di jelaskan bahwa jin, iblis, malaikat, merupakan berasal dari satu entitas bangsa api yg bermutasi karena ada nya prosentase unsur NATRAGENNA maka perbedaan itulah yg menyebabkan satu dengan yg lainnya saling bertanya atau membangkang.

12/30/15, 19:58:27: Jody H Bayuaji: Wah mulai nyambung.dgn catatan ttg ini Kang, sbntar saya copas dulu

12/30/15, 19:58:32: Jody H Bayuaji: Ketika RUBH bersatu dengan casing 100%, maka sistem sel di tubuh manusia sudah bisa bermutasi secara bebas. Ingin dirubah jadi apa saja bisa, dan bisa disusun ulang ke awal. Misalnya, manusia ingin merubah bentuk tubuhnya menjadi mahluk lain, itu dengan mudah bisa dilakukan, termasuk merubah dirinya menjadi mahluk api juga bisa, bahkan menjadi mahluk cahaya pun mudah dilakukan. Waktu itu ADHAMA melihat ini terlalu berbahaya, karena bisa menimbulkan “kerusakan” dengan energy sedemikian besar itu, dan

mahluk cahaya memiliki analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu. ADHAMA pun tahu persis soal itu. Tadinya Bapak Umat Manusia itu tidak akan memperbanyak dirinya. Mendingan sendiri saja untuk mengembangkan ARDH. Selama Milyaran tahun, terus bergerak sendiri. Dengan memanfaatkan sel tubuhnya untuk mengembangkan mahluk lain seperti binatang, tumbuhan, dan semua yang diperlukan untuk membuat planet‑planet itu hidup. Makanya kenapa semua mahluk hidup, baik itu pohon, binatang, spora dan sebagainya, pasti ada unsur cromosom manusia di dalamnya.

12/30/15, 19:59:43: Wilman Ramdhani (Bogor): Unsur NATRAGENNA itu bukan sebagai penyebab utama, karena NAFS yg melekat pada casing makhluk tersebut memproporsikan bentuk yg menyebabkan dominan tidak nya akal atau NISFA.

12/30/15, 20:00:21: Jody H Bayuaji: Tertulis di sana Mahluk Cahaya memiliki “analisa” yg sama dan mempertanyakan pada Sang Maha Pencipta dgn menggunakan Bahasa Frequensi

12/30/15, 20:01:09: Wilman Ramdhani (Bogor): NISPHA sanes NISFA

12/30/15, 20:04:19: Jody H Bayuaji: Bayangkan bila manusia bisa berubah menjadi mahluk api dan mahluk cahaya dgn unsur NATRAGENNA nya itu

12/30/15, 20:06:15: Jody H Bayuaji: Lebih hebat dari mahluk api dan mahluk cahaya bukan, blm lagi NISPHA nya kl sdh “tercemar”

12/30/15, 20:06:28: Wilman Ramdhani (Bogor): Pan, awalnya semua mahluk berasal dari kholiq

Dalam dokumen grup whatsapp lsbd hi1 (Halaman 133-147)