1. Gunadi (W-BDG): Menurut DZA, dalam keadaan tidur, Malaikat VERDHA mudah mengakses otak kita untuk dihubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. 2. Gunadi (W-BDG): Berdasar input
peserta grup ini, kondisi tidur yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah 1) tidur dalam kondisi lelah, 2) tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/Theta, 3) tidur
nyenyak, pulas, dan nyaman, 4) tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng.
01/05/16, 10:56:41: Gunadi (W‑BDG): Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan lagi
01/05/16, 11:01:03: Gunadi (W‑BDG): Sayah mah tukang summary aja.. hahaha
01/05/16, 11:02:44: Habibi Velo: berdasarkan pengalaman yg dialami waktu itu sy tidur ya tidur saja karena lelah, lelahnya karena otak sy dipaksa utk sesuatu yg sy gak bisa Dan gak ngerti Kang, sy tdk berasumsi thdp poto itu. hanya melihat wajahnya saja yg ada dipoto. Dan akhirnya lelah ya udah we tidur gak pake basa basi. hanya setengah jam, Dan banyak yg diruaikan dlm tdk tsbt, mimpi yg berkomunikasi, ngasih tau jawaban kalo si A itu begini begitu bla bla.... yg kedua Kali jg sama...begitu jg..
yg selanjutnya blm berhasil
karena sdh ada harapan, keinginan bisa seperti sebelumnya. ini penyakitnya ternyata hehe.
01/05/16, 11:05:23: Gunadi (W‑BDG): Mangga yang lain... di tunggu
01/05/16, 11:18:56: Ade Supiandi (Cianjur): Share juga saat kejadian di kalimantan, saat itu saya tidur2an di ruang tengan dengan teman
Saat hampir tertidur seperkian detik saya terbangun tapi tidak buka mata, hanya saja semua sudah terlihat, disana saya liat kawan saya berjalan ke WC.
Niat saya adalah menyusul dia ke WC, tapi yang terjadi tubuh gak bisa digerakan, saya paksa ternyata saya keluar dari tubuh saya
Ketika keluar dari situ pandangan mulai berubah, seperti memasuki hutan.
Memasuki fase seperti tidur itu justru sulit mengendalikan kemampuan tubuh
Dari kejadian itu saya mendapat kesimpulan bahwa, saat tidur yang akan terconect adalah saat otak kita mencari jawaban sesuatu masalah, karena saat tidurpun otak kita masih melakukan tugasnya, dan justru itu tanpa ikut campur penilaian apapun, gitu akang2 dan teteh2 pendapat saya
01/05/16, 11:24:08: Teh Herni: Kalau dari 5 jenis gelombang pikiran, yg relevan dng topik ini adl alpha dan theta, gelombang yg biasanya dimiliki anak2 shg mereka mampu menyerap informasi dan belajar dng cepat serta biasa digunakan utk pemograman bawah sadar, linknya: http://m.kompasiana.com/aranhakim/ mengenal‑gelombang‑otak‑dan‑cara‑kerja‑pikiran‑ bagian‑1_54f6a04ea333117XXXX8b45ae
01/05/16, 11:25:07: Teh Herni: Mamacih, mbah gugel
01/05/16, 11:25:34: Gunadi (W‑BDG): Ama‑ama
01/05/16, 11:29:30: Indra Bayu: Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan lagi
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑ Salah satu informasi agar tidur berkualitas adalah melakukan nafas perut selama proses mau tidur, bahkan hingga tertidur pun, situasi tetap aman melakukan nafas perut.
Fungsi nafas perut diantaranya adalah :
‑ mengembalikan energi yang tersebar dalam tubuh ke tempat parkiranya
‑ menetralisir kelebihan energi yang ada ditubuh. ‑ memulihkan kondisi badan yang lelah
‑ ketika sakit disarankan nafas perut agar mempercepat proses penyembuhan
Nafas perut sendiri adalah seperti nafas yang dilakukan manusia seperti biasanya, hanya bedanya tarikan dan buang nafasnya tidak maksimal sedangkan ketika berlatih nafas perut tarikan dan buang nafasnya maksimal.
Dari informasi diatas dihubungkan dengan tidur seperti apa agar memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah :
‑ tidur yang semua energi dalam tubuh dalam kondisi stabil
‑ tidur yang semua kondisi organ bekerja minimal ‑ tidur yang kondisi otak tidak bekerja selain
memberikan perintah untuk menjalankan jasad secara minimal
01/05/16, 11:33:00: Teh Herni: Kalau yg disebutkan oleh kg ibay, utk penyembuhan dan tidur yg berkualitas (pemulihan kondisi tubuh), yg berperan adl gelombang delta. Kalau alpha dan theta utk relaksasi dan
berpikirnya.
01/05/16, 11:33:03: Wilman Ramdhani (Bogor): Just do it
01/05/16, 11:35:32: Teh Herni: Hubungan atau cara kerja napas perut yg bisa berpengaruh ke kondisi otak kita, saya belum paham. Mungkin ada akang/teteh yg bisa menjelaskan?
01/05/16, 11:38:08: Setiabudi Hi: Nafas perut yang dilakukan dengan benar bisa mempercepat proses regenerasi.
Termasuk membuang sampah‑sampah tubuh. Salah satunya di otak
01/05/16, 11:43:37: Zulikar Perdana (JKT): just duit
01/05/16, 11:48:08: Dani Ramdhani: Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan lagi
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya
otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban >>>>
Prosesnya mencari jawaban dengan maksimal ‑ tertidur dengan kondisi berserah diri ‑ pencarian jawaban yang sudah masuk ke alam bawah sadar mengelola pencarian di blueprint ‑ VERDHA membantu membimbing ‑ jawaban diketemukan ‑ Bangun, jawaban di alam bawah terkoneksi ke alam sadar.
01/05/16, 11:48:30: Setiabudi Hi: Nah, itu Mang Dan
01/05/16, 11:48:52: Setiabudi Hi: Hampir posting hal yang sama
01/05/16, 11:49:11: Dani Ramdhani: Heuheu.. Sip kang Bud
01/05/16, 11:50:58: Gunadi (W‑BDG): Nuhun K’Dani, K’Ibay, .... yang lain mangga
01/05/16, 11:53:39: Sayyidinaa Ali: Ikut Share ya Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan lagi
Dari 10 atau mungkin lebih, bisa dibilang jarang sekali kita bisa tidur dgn tibra/pules, dll
Tidur pules menurut saya adalah tidur yang ketika mau tidur tidak ‘memikirkan sesuatu’, tidur yang tidak memiliki beban karena sudah waktunya buat tidur namun ga bisa tidur, tidur yang benar benar tubuh kita pingin tidur dan kita tertidur.
Dalam posisi tidur yang seperti itulah tubuh kita merecovery semua kelelahan, baik berikir maupun capek isik, sehingga ketika kita bangun kemampuan sel tubuh kita pun meningkat.
Letih hilang seketika, pikiran lebih jernih dan menyeluruh. Sehingga semakin kita tidur pules maka Zat yang tak dikenal didalam diri kita lebih mudah terkoneksi dengan VERDHA.
hehe
01/05/16, 11:58:20: Indra Bayu: Sawangsulna, Kang Gun
01/05/16, 11:58:48: Setiabudi Hi: Jadi menurut saya masalahnya ada di metode berpikir dan sikap mental kah?
Yang membuat kita nggak bisa berpikir spontan dan tanpa beban
01/05/16, 11:59:31: Kang Tedi (HI Purwasuka): Ikut Share ya
Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan lagi
Dari 10 atau mungkin lebih, bisa dibilang jarang sekali kita bisa tidur dgn tibra/pules, dll
Tidur pules menurut saya adalah tidur yang ketika mau tidur tidak ‘memikirkan sesuatu’, tidur yang tidak memiliki beban kare
01/05/16, 12:09:11: Kang Tedi (HI Purwasuka): Ikut Share ya
Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Mangga.. diskusikan
Yang saya amati ketika waktu tidur adalah fase waktu ngaleunyap(bahasa indonesianya apa ya...?)
Kondisi ngaleunyap inilah yg tdk bisa kontrol. Kondisi ini fase awal ketika masuk tidur terlelap.
Ketika otak terbebani suatu masalah dan
memerintahkan ingin tidur. Justru anehnya malah semakin terjaga dan sulit tidur.
Justru tidur ngaleunyap itu ketika kita relaks, badan lemas, santai dan pasrah.
Makannya ulama dulu mengajarkan shalat du’a rakaat sebelum tidur untuk meminta petunjuk.
Atau dsbt juga shalat Istiharoh.
Kondisi untuk menciptakan perasaan RILEKS DAN PASRAH.
Bisanya bsknya ada inputan bisa dari mimpi atau ketetapan hati.
01/05/16, 12:10:31: Adi Permana (Kuningan): Ikut ah.. salah ge dibenerkeun...mun cicing bisi disikat...hahaha Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.
Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
Ini masih berhubungan dengan lempeng dan ikhlas... selain kondisi tubuh yang harus rileks...sebelum tidur juga..kita harus dalam kondisi lempeng atau ikhlas... maksudnya begini, jika ada satu masalah yg tidak terpecahkan dan kita masih tidak mampu menerima input2 yg masuk sehingga nafs mendominasi dan akal membuat asumsi berdasarkan kepentingan nafs.. maka otak akan terus bekerja dan mungkin mereject gelombang yg dtng misal dr VERDHA...karena kondisi tidur, walo memang JASAD mengalami penurunan aktivitas terutama yg berhubungan dengan motorik.. tetapi system saraf pusat yg berhubungan dengan neuron2 di otak tetap bekerja...so, kondisi tidur yg tanpa beban, rileks dan sebelumnya sudah ikhlas, sehingga otak sudah dalam keadaan tidak mempunyai beban atau target tertentu..
01/05/16, 12:23:47: Kang Tedi (HI Purwasuka): Mnrt abdi agar bisa spontan kuncinya dilatihan.
Analoginya seperti latihan beladiri. Agar anggota kita memiliki releks yg bagus. Maka lakukan gerakan secara terus menerus dan diulang2. Nanti hal ini tertanam kuat dibawah sadar kita.
Nanti diri agak bergerak secara otomatis ketika ada triger.
Sama seperti ketika kita marah, benci, kecewa dll. Itu bergerak dan muncul reaksi spontan.
Muncul tanpa disadari.
Karena inputan dan bentukan lingkungan.
Makanya sesuatu yg baik perlu pembiasan atau latihan.
01/05/16, 12:34:19: Jody H Bayuaji: Saya coba menjawab juga Kang....Tidur adalah suatu kondisi dimana otak kita benar2 lempeng....artiicial akal kita tidak bekerja utk mencari jawaban atau mencari informasi dari wacana2 yg ada dlm artiicial akal tsb... kondisi inilah yg memudahkan Malaikat VERDHA utk mengkoneksikan dgn sumber informasi yg ada di THRELL krn otak kita sedang fresh alias tdk sedang bekerja mencari informasi dari artiicial akal alias lempeng alias jadi kertas kosong
01/05/16, 12:35:15: Jody H Bayuaji: Karena “kertasnya lagi kosong” maka mudah utk diisi “tulisan2” alias informasi baru dari THRELL
01/05/16, 12:38:56: Jody H Bayuaji: Nafas perut adalah sarana pembantu utk proses recharge energy tubuh, tubuh fokus melakukan proses pengisian ulang tenaga dan pemulihan diri, krn tubuh melakukan proses ini maka sirkulasi energy ke otak jadi lbh sedikit alias statis sehingga artiisial akal juga tdk bekerja banyak utk mencari informasi
01/05/16, 12:39:54: Jody H Bayuaji: Di saat itulah kerja otak kita menjadi lempeng, bersih seperti kertad kosong dan siap diisi informasi dari THRELL dgn bantuan Malaikat VERDHA
01/05/16, 12:40:12: Jody H Bayuaji: Begitu kira2 analisa saya Kang Gun
01/05/16, 12:43:24: Edo Asban: Belum bisa ikutan diskusi dulu.. punten kang. Lagi pakpikpuk awal 2016, desain program dll. .
01/05/16, 12:50:31: Gunadi (W‑BDG): *mangga yang lain inputan, masukan dan pendapat nya.... moderator macaan heula sadayana jawaban
01/05/16, 12:50:48: Sandi Nugroho: Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Kondisi tidur yang memudahkan VERDHA bekerja membantu kita adalah Kondisi tidur yang betul2 dilakukan dan dipersiapkan dengan penuh kesadaran sehingga menjadi tidur yang paling nyaman buat masing2 orang.
Setiap orang punya cara tidur yang nyaman. Ada yang harus di kasur empuk dengan bantal dan selimut. Ada yang suka sambil mendengarkan musik background sampai tertidur. Ada yang perlu olahraga dulu (berenang misalnya). Atau dengan mengolah napas dulu sebelum tidur. Intinya persiapan untuk mendapatkan tidur yang nyaman dilakukan secara sadar. Juga tidurnya memang karena sadar bahwa badannya membutuhkan istirahat berupa tidur, bukan karena hendak melupakan masalah.
Segala persiapan dan kesadaran untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, yang nyaman buat dirinya itulah yang menjadikan dirinya mendapatkan tidur yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otaknya dengan berbagai sumber termasuk dimensi THRELL.
01/05/16, 12:51:10: Adi Permana (Kuningan): Lebih ngeri jadi Summarier jiga KG..wkwk..leuwih lieur..
01/05/16, 12:56:57: Sandi Nugroho: Nemu jawaban jadi lebih gampang setelah tahu posisi udah kena TP.. Heheheee..
01/05/16, 12:57:44: Indra Bayu: Untuk masalah tidur yang penting adalah dipersiapannya...., kalau udah tidur iler aja tidak terkontrol...
Tentunya tau, pahami, yakini agar kita bisa action
01/05/16, 12:58:52: Sandi Nugroho: Setuju
01/05/16, 13:00:19: Edo Asban: Btw. Untuk Verdha menghubungkan kita ke threll saya ikir sudah banyak kita alami selama ini tanpa disadari maupun kita sadari, hanya untuk mengkondisikan agar selalu terhubung dibutuhkan beberapa cara, dengan beberapa clue dari mbap.
Dari sebagian pengalaman pernah saya alami: *Dengan tanpa berpersepsi.
*Memurnikan niat untuk memberi solusi dan kebaikan pada alam semesta.
*menenangkan diri agar bisa mendengar “suara” alam, mendengar “suara” dari dalam diri lebih mudah biasanya sih.
Biasanya alam akan merespon, kerjaan verdha kah itu? * sharing dengan berbagai kalangan dapat melatih kita untuk lempeng juga.
*sempatkan waktu berdialog dengan alam semesta dan “dirikita”
01/05/16, 13:07:45: Adi Permana (Kuningan): Ijin dl manggung..jdwl sungsang n rstb..hehe..
01/05/16, 13:24:38: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Coba berbagi pengalaman... Sedikit teknik latihan yg bisa kita gunakan untuk mengajak kepompong kita beristirahat (tidur efektif) adalah ciptakan posisi yg nyaman, kemudian relakskan ikiran sambil bernafas yg dalam namun nyaman, kemudian ajak kepompong kita relaks mulai dari ujung jari2 kaki, betis, paha terusa sampai ke kepala, sampai kepompong kita benar2 terasa relaks, semakin detail bagian kepompong kita yg diajak semakin bagus untuk berlatih. Bisa juga setelah merasa relaks kita melakukan nafas perut... Punten pami sakedik, cm itu nu tiasa...heuheu
01/05/16, 13:25:43: Fajar Shiddiq: Wah bisa dicoba tah kang fe
01/05/16, 13:27:41: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Muhun mangga kang faj...
01/05/16, 13:30:42: Gunadi (W‑BDG): Summary Sementara:
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah sbb:
1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll).
2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/heta (Teh Herni).
3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, K’Ali, K’Sandi dll).
4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll).
Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan membantu menghubungkan otak kita ke dimensi THRELL.
Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? Mangga diskusikan...
01/05/16, 13:39:02: Dani Ramdhani: Summary Sementara:
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah sbb:
1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll). 2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/heta (Teh Herni).
3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, K’Ali, K’Sandi dll).
4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll).
Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan membantu menghubungkan otak kita ke dimensi THRELL.
Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? Mangga diskusikan...
>>>>>>>>>>> Summary Sementara: ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.
‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah sbb:
1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll). 2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/heta (Teh Herni).
3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, K’Ali, K’Sandi dll).
4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll).
Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan membantu menghubungkan otak kita ke dimensi THRELL.
Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? Mangga diskusikan...
>>>>>>>>>>>
Prosesnya mencari jawaban dengan maksimal ‑ tertidur dengan kondisi berserah diri ‑ pencarian jawaban yang sudah masuk ke alam bawah sadar mengelola pencarian di blueprint ‑ VERDHA membantu membimbing ‑ jawaban diketemukan ‑ Bangun, jawaban di alam bawah terkoneksi ke alam sadar.
Sebelum tidur dengan ‘berserah diri’ Sebelumnya