• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Wilayah

Dalam dokumen jilid3 komoditas peternakan lainnya (Halaman 181-184)

158 Efisiensi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Wilayah

Kabupaten Tulang Bawang merupakan kabupaten yang memiliki potensi wilayah dan aspek-aspek pendukung dibidang pertanian, juga memiliki luas areal yang memadai dimana sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat ini. Kabupaten Tulang Bawang secara geografis terletak pada 105005’- 105055’ dengan luas 346.632 Ha, yang terdiri dari 15 Kecamatan, 147 desa dan 4 kelurahan (programa 2015)

Kepemilikan ternak kambing di desa Kampung Tua Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawangrata- rata berjumlah 10 sampai dengan 15 ekor. Dilihat dari skala usahataninyasudah dapat dikatakan lumayan, namun sebagian besar sistem pemeliharaanya masih secara tradisional, Produktivitas usahataninya masih rendah dengan interval kelahiran 10 sampai dengan 12 bulan sekali. Kalau dilihat dari data di bawah ini tingkat pendidikan dari responden cukup bagus begitu juga dengan umur responden rata-rata masih berumur muda atau produktif.

Tabel 1. Data tingkat pendidikan responden

Tingkat Pendidikan Jumlah %

SD 3 15

SMP 1 5

SMA 10 50

S1 6 30

Total 20 100

Sumber : Data Primer (2016)

Tabel satu terlihat bahwa responden yang berpendidikan sekolah dasar hanya sebesar 5%, yang berpendidikan sekolah menengah pertama 15%, berpendidikaan sekolah menengah atas 45% dan berpendidikan sarjana sebesar 35%. responden petani dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan dapat menyerap materi penyuluhan silase daun ubi kayu dengan baik.

Dilihat dari umur responden menurut Prijono Tjpto Heri 2001 bahwa yang dimaksud dengan usia produktif adalah umur 15 tahun sampaai dengan 64 tahun sedang kan Tua adalah 64 tahun ke atas, kelompoktani ini masuk katagori usia produktif. Tabel satu seluruh pertani responden berada pada usia produktif yang memiliki kemampuan aktif dalam berusahatani. Dalam usia inilah diharapkan petani dapat mengembangkan usahataninya baik dalam bidang peternakan.

Tabel 2. Data tingkatan Umur Responden

Umur Petani Jumlah %

Muda (<15 tahun) 0 0

Produktif (15-64 tahun) 20 100

Tua (>64) 0 0

Total 20 100

Sumber : Data Primer(2016)

Penyuluhan pertanian materi yang disampaikan adalah tentang pemanfaatan daun silase daun singkong sebagai pakan alternatif ternak kambing. diikuti oleh sekitar 20 Orang peternak kambing, Hasil analisis evaluasi terhadap pengetahuan responden tentang silase daun singkong sebagai pakan alternatif ternak kambing dengan menggunakan analisis Product Moment dapat dilihat pada Tabel 3.

164

Tabel 3. Hasil analisis evaluasi terhadap pengetahuan responden tentang silase daun singkong sebagai pakan alternatif ternak kambing

No Uraian Materi Peningkatan

Pre Test Pos Test Korelasi(r) (%) Kriteria

1 Pengertian Silase 54 92 0,31 70 Tinggi

2 Tujuan Utama pembuatan Silase 56 90 021 60,7 Tinggi 3 jenis racun dalam daun singkong 55 84 0,27 52,7 Tinggi 4 Kandungan protein silase daun singkong 64 89 0,03 39,1 Sedang 5 Bahan tambahan yang diperlukan dalam

pembuatan silase daun singkong

61 90 0,007 47,,5 Tinggi 6 Tujuan pemberian bahan tambahan dalam

pembuatan silase daun singkong

62 90 0 45,2 Tinggi

7 Perbandingan protein silase daun singkong dg rumput lapang

53 89 0,18 67,9 Tinggi 8 Waktu yg diperlukan dalam pembuatan

silase daun singkong

63 89 0,65 41,3 Tinggi

9 Ciri silase yang baik 55 96 0,27 61,8 Tinggi

10 Cara menyimpan silase daun singkong 56 89 0,94 75 Tinggi

Total Pengetahuan 578 914 0,37 58,1 Tinggi

Sumber:Data primer (2016)

Dari data di atas di peroleh nilai masing-masing sebagai berikut, perubahan pengetahuan tentang pengertian silase pre test 54 dan pos Test 92 teramasuk dalam katagori Tinggi. Penyuluhan tentang materi Pembuatan silase daun singkong mendapatkan peningkatan 70,4% yang berarti mendapatkan respon yang cukup bagus, selama ini materi pembuatan silase daun ubikayu belum banyak petani ternak yang mengetahuinya karena dalam wawancara sebagian peternak menjawab belum mengetahui.

Tujuan pembuatan Silase Pre Test 56 dan Post Test 90 termasuk Katagori Tinggi, mendapatkan peningkatan pengetahuan 60,7%, pemberian materi penyuluhan tujuan pembuatan silase mendapat respon yang cukup bagus juga.Jenis racun yang terdapat dalam daun singkong Pre Test 55 dan Post Test 84 termasuk Katagori Tinggi, mendapat peningkatan 52,7 %, sebagian besar peternak telah mengathui bahwa dalam daun ubikayu mengandung racun namun tidak banyak mengetahui jenis racun yang terkandung didalamnya.

Kandungan protein dari silase daun singkong mendapatkan peningkatan pengetahuan 39,1% yaitu Pre Test 64 dan Post Test 89 termasuk Katagori Sedang, sebagian besar peternak mengetahui bahwa pada daun ubikayu memang banyak mengandung protein yang cukup tinggi, jadi peningkatan pengetahuan tentang kandungan protein yang terkandung pada ubikayu mendapat peningkatan pengetahuan yang sedang.

Jenis bahan tambahan yang harus diberikan dalam pembuatan silase daun singkong mendapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 47,5% Pre Test 61 dan Post Test 90 termasuk Katagori Tinggi, peternak belum mengetahui adanya bahan tambahan dalam pembuatan silase daun ubikayu

Tujuan pemberian bahan tambahan dalam pembuatan silase daun singkong mendapatkan tingkat pengetahuan sebesar 45,7% Pre Test 62 dan Post Test 90 termasuk Katagori Tinggi. Berbandingan Protein silase daun singkong dengan rumput lapang mendapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 67,9%, Pre Test 56 dan Post Test 89 termasuk Katagori Tinggi

Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan silase dari mulai pembuatan sampe silase siap untuk gunakan mendapatkan peningkatan ilmu pengetahuan sebesar 41,3% yaitu Pre Test 63 dan Post Test 89 termasuk Katagori Tinggi. Ciri-ciri silase yang baik Pre Test 55 dan Post Test 96 termasuk Katagori Tinggi dan mendapatkan peningkatan ilmu pengetahuan sebesar 61,8%. Cara penyimpanan silase supaya silase bertahan lebih lama Pre Test 56 dan Post Test 89 termasuk Katagori Tinggi mendapatkan peningkatan ilmu pengetahuan sebesar 61,8% Tingkat pengetahuan total responden petani ternak tentang pembuatan silase daun ubikayu memiliki persentase pencapaian 58,1 % dengan kategori tinggi. Kategori tinggi menunjukan bahwa penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi tentang silase daun ubikayu berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan pengetahuan petani.

165

KESIMPULAN

1. Peran penyuluhan terhadap respon tingkat pengetahuan petani ternak di desa kampung tua kecamatan menggala dengan menggunakan metode ceramah sedangkan materi penyuluhan cara pembuatan silase daun singkong sebagai pakan ternak kambing mendapat respon yang sangat bagus dengan rataan masuk katagori tinggi, pre test 578 dan pos test 914 dengan prosentase peningkatan sebesar 58,1% berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, diharapkanpenyuluhan 2. Penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah dan dapat di lanjutkan dengan metode

demcara maupun demplot dapat dilaksanakan secara kontinyu dan berkesinambungan sehingga informasi inovasi atau diseminasi dapat tersebar secara cepat dan luas

DAFTAR PUSTAKA

Arip. 2008. Pemilihan Metode PenyuluhanPertanian.http://masarip.blogs.friendster. com/my_blog/2007/09/ metode_penyuluh.html. (16 Desember 2008).

Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipata.

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. 2003. PedomanUmum Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian

[BPSDMP] Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. 2003. PedomanUmum Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian

Mardikanto, T dan Sri Sutarni. 1993. Pertunjuk Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Pers

Undang-undang no. 16 2006. tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

http://akademiternak.blogspot.com/2016/06/pengertian-dan-tujuan-pembuatan- silase.html

http://saymoooranch.com/pembuatan-pakan-ternak-fermentasi-silase/

https://intannursiam.wordpress.com/2010/09/20/pengertian-silase/ (Wikipedia, 2008).

Ahmad Yani. 2015. http://ahmadyanimisraini1965.blogspot.co.id/2015/04/teknologi-pengolahan-pakan-silase.html(diunduh 2 september 2016)

Saragih B. 2001. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani. Tulang Bawang. 2015. Programa Penyuluhan Pertanian. Kabupaten Tulang Bawang. Van Den Ban AW dan HS Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Kanisius.

Wardani, 2005. Diktat Metode Penyuluhan Pertanian. Bogor: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.

166

Dalam dokumen jilid3 komoditas peternakan lainnya (Halaman 181-184)