• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFICATION OF WORKLOAD AND PERFORMANCE IMPLICATIONS ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE AGRO-BASED

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR NASIONAL(Univ. brawijaya) (Halaman 116-118)

bahan bakar cair yang berasal dari tanaman yang tidak dapat dimakan (Franco 2010) Istilah lain yang juga sering

IDENTIFICATION OF WORKLOAD AND PERFORMANCE IMPLICATIONS ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE AGRO-BASED

Devi Maulida Rahmah* dan Totok Pujianto *

* Teknologi Industri Pertanian- FTIP - Universitas padjadjaran, Jl.Raya bandung – Sumedang KM 21- Jatinangor - Sumedang

[email protected]

ABSTRAK

Performansi Kerja merupakan salah satu kriteria pendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam sistem kerja IKM. Memastikan beban kerja pekerja IKM dalam kondisi terbaiknya penting dilakukan agar pekerja dapat memberikan performansi terbaiknya selama aktifitas pekerjaan berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beban kerja fisik dan mental pekerja Industri kecil menengah berbasis olahan pangan di jawa barat serta bagaimana hubungannya dengan performansi kerja yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 pada 9 IKM yang tersebar di kawasan bandung dan Sumedang. Data penelitian diambil melalui pengambilan data langsung dilapangan dengan objek penelitian sejumlah 30 pekerja yang bekerja pada IKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya beban kerja fisik pekerja yang diperoleh melalui pengukuran heart rate menunjukkan bahwa pekerja bekerja pada kondisi beban kerja yang ringan hingga sedang dengan jam kerja selama 8 jam. Nilai rata – rata HR menunjukan kenaikan secara terus menerus seiring dengan kenaikan jam kerja.Hasil analisis uji T independen menunjukkan perbedaan signifikan beban kerja terjadi mulai jam ke 4 hingga jam ke 8 bekerja, hal ini ditandai dengan Nilai probabilitas T hitung lebih kecil dari T probabilitas T table. Hasil uji T dapat juga dijadikan acuan bagi perbaikan aspek kebijakan, dengan menerapkan jam istirahat setelah jam ke 4 bekerja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko beban berlebih yang diterima oleh pekerja yang akan berdampak pada menurunnya performansi kerja

Kata kunci : beban kerja fisik, IKM, mental

ABSTRACT

Work performance is one of the criteria supporting improved efficiency and effectiveness in the work system of SMEs. Ensuring workers' workload of SMEs in the best condition is important so that workers give their best performance during work activities take place. This study aimed to identify physical and mental workload workers Small and Medium Enterprises Agro-Based in West Java as well as how it relates to the performance of the work produced. This study was conducted in May 2015 at 9 SMEs spread over the area of Bandung and Sumedang. Data were taken through direct data collection in the field with the object of the study of 30 workers employed in SMEs. The results showed that the magnitude of workload obtained by measurements of heart rate shows that workers working on lower to moderate workload conditions in working for 8 hours. Average ofHR showed continuous rise in line with the increase in working hours. The results of the independent T test analysis showed significant differences in workload occur from hours to 4 to 8 hours of work, it is characterized by a probability value of T count is smaller than Probability of T table. T test results also could be used as a reference for improvement of the policy aspects, by applying hour break after four hours to work. This is done to reduce the risk of excess load is received by the workers who will have an impact on job performance decline

ISBN 978-602-74352-0-9 ED15

PENDAHULUAN

Saat ini industri kecil menengah memegang peranan strategis dalam mengembangkan perekonomian baik di perkotaan maupun pedesaan.Jawa barat khususnya memiliki sekitar 6000 IKM yang menggerakkan perekonomian secara mandiri di daerah. Perkembangan bisnis IKM dari masa ke masa mengalami pergerakan dalam berbagai aspek.IKM bergerak bertransformasi menuju sistem bisnis yang mengadopsi pola – pola yang diterapkan pada industri besar.Hal ini mulai terlihat khususnya pada inovasi produk yang dihasilkan serta sistem pemasaran.Varian produk yang beragam dengan kemasan yang baik serta sistem pemasaran yang mulai menerapkan dan mengembangkan sistem jejaring dan on line.Hal ini pertanda baik bagi peningkatan social dan ekonomi impact dari aktifitas bisnis IKM. Pola – pola transformasi tersebut belum dapat diikuti oleh banyak IKM lainnya yang terdapat di daerah-daerah. Kesulitan memulai perbaikan sistem kerja menuju sistem bisnis yang memadai menjadi hambatan tersendiri bagi optimalnya peran IKM dalam menyelesaikan permasalah pengangguran d daerah. Performansi kerja merupakan ukuran kinerja sebuah sistem kerja, baik dalam sistem kerja skala kecil, menengah, hingga besar.Tak jarang ukuran keberhasilan sistem kerjapun diidentikan dengan performansi.

Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil kerja (performansi) manusia dapat dikategorikan kedalam dua kelompok, yaitu : (1) Faktor-faktor diri (individu) faktor – faktor ini datangnya dari diri pekerja itu sendiri dan sering kali sudah ada sebelum si pekerja yang bersangkutan datang di pekerjaannya seperti : sikap, sipat, sistem nilai, karakteristik fisik, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, dan kecuali pendidikan dan pengalaman faktor yang tidak dapat di rubah. (2) Faktor-faktor situasional, faktor–faktor yang ini datangnya dari luar diri si pekerja dan faktor ini bisa di ubah-ubah (oleh pimpinan) adan di sebut juga faktor–faktor management. Faktor–faktor tersebut di bagi dua subkelompok yaitu faktor sosial dan keorganisasian dan yang terdiri dari faktor–faktor fisik pekerjaan yang bersangkutan. Lingkungan fisik, mesin dan peralatan, metode kerja dan lain lain.

Untuk mengidentifikasi performansi kerja pekerja IKM, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.Salah satu faktor yang dapat diukur adalah faktor fisik dan psikologis pekerja pada saat melakukan aktifitas pekerjaan. Pengukuran beban fisik dan mental menurut Mital & Gividaraju (1999) dapat dilakukan secara objektif dan subjektif.Pengukuran beban kerja fisik secara objektif dapat diukur melalui pengukuran kuantitatif yang berdasarkan pada aspek fisiologis pekerja. Aspek fisiologi yang dapat diukur diantaranya : Aspek biomekanika, antropometri, konsumsi oksigen, denyut jantung, tekanan darah, dan kadar laktat dalam darah. Lebih lanjut lagi Brouha (1967) menyebutkan bahwa beberapa fungsi fisiologis yang berubah akibat melakukan suatu pekerjaan adalah denyut jantung (Heart rate), tekanan darah, konsumsi oksigen, produksi karbon dioksida, suhu tubuh serta tingkat respirasi. Hasil penelitian Kirsten (2008 dalam mengestimasi kehilangan energy melalui denyut jantung menunjukkan bahwa denyut jantung dapat menjelaskan kehilangan energy akibat beban suatu pekerjaan. Oleh karenanya pengukuran beban kerja fisik dan psikologis pekerja pada saat melakukan aktifitas pekerjaan menjadi cara efektif untuk mengetahui beban kerja ril pekerja IKM. Lebih lanjut lagi beban kerja yang teridentifikasi dapat diajukan acuan bagi proses evaluasi perbaikan sistem kerja ditingkat teknis dan kebijakan, seperti : Perbaikan teknis ; penambahan alat bantu, perbaikan layout, tata letak, serta stasiun kerja dan perbaikan Kebijakan ; pengaturan ulang waktu kerja, jam istirahat, penambahan atau pengurangan jumlah pekerja, dll.

Uraian diatas menunjukkan bahwa mengidentifikasi besarnya beban kerja dari sebuah aktifitas pekerjaan, secara langsung akan menentukan bentuk perbaikan sistem kerja yang dilakukan untuk mendapatkan performansi yang optimal dari pekerja.

METODE

Penelitian dilakukan dengan pengukuran langsung dilapangan seumlah 30 orang responden yang tersebar di 9 IKM olahan pangan sekitar Bandung dan Jatinangor. Responden merupakan pekerja IKM yang telah bekerja lebih dari 3 bulan. Hal ini dilakukan, agar data yang diperoleh tidak bias akibat fase aklimatisasi. Design penelitian yang dilakukan bisa dilihat pada Gambar 1.

ISBN 978-602-74352-0-9 ED16

Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3 Jam ke-4 Jam ke-5 Jam ke-6 Jam ke-7 Jam ke-8

Responden 1

Responden 2

………

………

………..

………

Responden n

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR NASIONAL(Univ. brawijaya) (Halaman 116-118)