• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovatif mencari hal-hal yang baru dan efisien untuk peningkatan kinerjanya

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

KAJIAN PUSTAKA Media Pembelajaran

6. Inovatif mencari hal-hal yang baru dan efisien untuk peningkatan kinerjanya

Hasil Belajar

Benjamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Muhibbin (2006:76) menyatakan, ada tiga ranah hasil belajar, yaitu: 1) ranah kognitif terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi; 2) ranah afektif terdiri dari penerimaan, pemberian tanggapan, pemberian nilai, dan karakteristik nilai; 3) ranah psikomotorik terdiri dari gerakan refleks, gerakan dasar yang utama, kemampuan persepsi, kemampuan fisik, gerakan trampil, dan kemampuan berkomunikasi melalui gerakan tubuh.

Menurut Sudjana (2005:3), hasil belajar mencakup pembentukan watak yang lebih mengarah pada perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi melalui proses pembelajaran. Adapun Jihad (2013:14) berpendapat hasil belajar merupakan pencapaian perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Pendapat Usman dalam Jihad (2013:16), hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga katagori, yakni domain kognitif, afektif dan psikomotor.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka hasil belajar pada dasarnya berhubungan dengan kompetensi atau hasil kemampuan yang telah dicapai oleh siswa selama proses belajar mengajar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi tentang keberhasilan penerapan suatu metode pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru. Semakin bagus hasil yang dicapai siswa maka akan mencerminkan keberhasilan guru dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran, khususnya yang berlangsung di kelas sebagian besar ditentukan oleh peranan guru yang dominan yaitu:

1. Guru sebagai demonstrator yaitu guru hendaknya menguasai materi pembelajaran dan senantiasa mengembangkan kemampuannya dalam bidang ilmu yang dimilikinya, karena hal ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai peserta didik

2. Guru sebagai pengelola kelas yaitu guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya agar menyenangkan

3. Guru sebagai fasilitator yaitu yang memberikan kemudahan dalam pembelajaran

4. Guru sebagai evaluator dalam menilai proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagaimana pendapat Mulyasa (2003:123), untuk memperlancar belajar dan meningkatkan hasil belajar ada yaitu: 1. Hendaknya dibentuk kelompok belajar karena dengan belajar bersama peserta

didik yang kurang paham dapat diberitahu oleh peserta didik lain yang lebih paham

2. Semua pekerjaan dan latihan yang diberikan guru hendaknya dikerjakan segera dan sebaik-baiknya

3. Mengesampingkan perasaan negatif dalam membahas atau berdebat mengenai suatu masalah atau pelajaran

4. Rajin membaca buku dan majalah yang berhubungan dengan pelajaran,karena dengan banyak membaca maka batas pandangan mengenai suatu pelajaran akan tambah luas

5. Berusaha melengkapi dan merawat dengan baik alat-alat belajar

6. Selalu jaga kesehatan agar dapat belajar dengan baik, tidur teratur, makan makanan bergizi dan banyak istirahat

7. Waktu rekreasi gunakan sebaik-baiknya 8. Mengadakan persiapan jika akan ujian Hakikat Pelajaran Pemanduan Wisata

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

Adapun pariwisata itu sendiri merupakan macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah dan kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

Industri Pariwisata muncul karena adanya keunikan etnik lokal, alam, flora, fauna maupun budaya sebagai hasil cipta, karsa, rasa dan budi manusia. Tanpa adanya keunikan itu, tak akan ada kepariwisataan. Orang melakukan perjalanan karena ingin menikmati keunikan yang tidak ada didaerah asalnya. Dengan mempertahankan keunikan alam dan budaya, berarti menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kualitas hidup, tanpa merusak sumber kehidupan manusia yaitu alam dan budayanya.

Kegiatan mengeksplorasi industri pariwisata, dilakukan dengan cara memberikan informasi wisata kepada calon-calon wisatawan. Kegiatan memberikan bimbingan dan saran kepada wisatawan merupakan hakikat pemanduan wisata. Orang yang memberi bimbingan tersebut disebut pemandu wisatawan atau lebih dikenal sebagai pramuwisata (tour guide).

Keberhasilan pemanduan ditentukan oleh sejauh mana persiapan telah dilakukan, seorang pemandu dalam mengumpulkan informasi untuk persiapan harus benar-benar akurat dan dapat dipercaya. Tidak boleh berbohong kepada wisatawan dalam memberikan informasi.

Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Antara yang Menggunakan Media Video Pembelajaran dan Media Powerpoint

Penggunaan media video membuat komunikasi lebih jelas, menarik dan pengalaman belajar sebagai pemandu wisata diperagakan secara langsung melalui video tersebut, berbeda jauh jika dibanding dengan media powerpoint yang cenderung statis dan satu arah. Dengan demikian maka diasumsikan bahwa siswa

yang diberi pembelajaran dengan media video memiliki motivasi yang lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan bantuan media powerpoint.

Perbedaan Hasil Belajar Pemanduan Wisata antara yang Menggunakan Media Video Pembelajaran dan Media Powerpoint.

Penggunaan media video pembelajaran merupakan salah satu faktor yang turut berperan menentukan hasil belajar dan tanpa adanya variasi penggunaan media yang menarik diduga akan berdampak negatif pada hasil belajar Pemanduan Wisata siswa kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 1 Samarinda.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 1 Samarinda antara yang menggunakan media video pembelajaran dan media powerpoint.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar Pemanduan Wisata siswa kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 1 Samarinda antara yang menggunakan media video pembelajaran dan media powerpoint.

METODE PENELITIAN