• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagian besar siswa masih takut untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Prasiklus

4. Sebagian besar siswa masih takut untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

5. Setelah memberikan pertanyaan dari bacaan peneliti tidak pernah memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya.

Hasil Tindakan Siklus II

Secara keseluruhan pengelolaan kelas sudah baik dan siswanya tidak lagi ribut pada saat pembentukan kelompok. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi ajar, pada saat pembelajaran dapat terlihat sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sebagian besar siswa sudah berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan, pada saat diskusi terlihat bahwa setiap siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya.

Suasana kelas menjadi lebih hidup pada kegiatan pembelajaran berlangsung karena siswa terlihat lebih aktif dari siklus sebelumnya. Meskipun terdapat 2-3 orang siswa yang pasif, namun secara keseluruhan siswa sudah bisa menyampaikan dan menerima materi dengan baik.

Hal ini terlihat dalam kegiatan tanya jawab hampir seluruh siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar serta tidak lagi siswa yang malu untuk menjelaskan materi yang telah diterima.

Sebagai refleksi peneliti dan teman sejawat (guru observer) melakukan dialog membahas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan, hasil dialog tersebut menunjukkan aktivitas siswa pada siklus ini masih dinilai cukup baik meskipun belum semua indikator terpenuhi.

Peneliti dan teman sejawat (guru observer) memutuskan untuk melanjutkan ke siklus III. Beberapa hal yang perlu diperbaiki selama proses pembelajaran yaitu:

1. Suara guru yang kurang keras, sehingga siswa yang duduk dibelakang harus diberi penjelasan ulang.

2. Ditemui adanya siswa yang hanya melihat hasil kerja temannya tanpa mau berusaha dan bekerja sama.

3. Siswa sudah dapat menyampaikan informasi (materi) ke siswa yang lain dengan baik.

4. Siswa aktif bertukaran informasi.

5. Setelah memberikan pertanyaan dari bacaan peneliti juga memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.

6. Masih terdapat 2 atau 3 orang siswa yang masih pasif selama kegiatan. Hasil Tindakan Siklus III

Secara keseluruhan pengelolaan kelas sudah baik. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi ajar, pada saat pembelajaran dapat terlihat sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sebagian besar siswa sudah berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan, setiap siswa juga telah membawa buku teks dan pada saat diskusi terlihat bahwa setiap siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya. Pada saat menjawab pertanyaan suasana kelas menjadi hidup, siswa sudah bisa menyatukan pendapat mereka dalam menjawab soal, guru membantu siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah diajarkan.

Sebagai refleksi peneliti dan teman sejawat (guru observer) melakukan dialog membahas kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ada beberapa catatan selama pelaksanaan pembelajaran antara lain :

1. Penjelasan yang diberikan sudah dapat diterima oleh siswa.

2. Siswa sudah dapat menyampaikan informasi (materi) ke siswa yang lain dengan baik.

3. Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam bertukaran informasi tetapi siswa terlihat lebih semangat.

Analisa Data

Berdasarkan hasil refieksi dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus III ini, maka dapat dilihat bahwa ada peningkatan yang signifikan dari proses pembelajaran terutama keaktifan dan semangat siswa sudah sangat baik sehingga mempengaruhi nilai hasil belajarnya. Data yang diperoleh keterampilan membaca siswa kelas II/b SD Negeri 006 Loa Janan sebagai berikut.

Tabel 1. Peningkatan Nilai Keterampilan Membaca Siswa kelas II/b No Uraian Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Rata-rata 65,18 70,71 76,43 85,54

2 Persentase Ketuntasan 42,86 67,86 85,71 100 Berdasarkan data di atas selanjutnya dipaparkan Grafik peningkatan keterampilan membaca. pada siswa kelas II/b SD Negeri 006 Loa Janan selama pelaksanaan penelitian.

Gambar 1. Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas II/b di SD Negeri 006 Loa Janan yang berjumlah 28 siswa pada pembelajaran Tema 6 tentang merawat hewan dan tumbuhan, guru yang bertindak sebagai peneliti melakukan tindakan prasiklus sebagai bahan pembanding, setelah dilakukan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity pada hasil belajar siklus I siklus II dan siklus III terjadi peningkatan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Adapun hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut.

Pembahasan Prasiklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan tindakan prasiklus terlebih dahulu. Seluruh siswa mengikuti tes prasiklus yang berjumlah 28 siswa. Hasil belajar prasiklus sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity, nilai tersebut juga digunakan untuk membandingkan dan menentukan peningkatan pada siklus I, siklus II, dan siklus III.

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan sebelum penelitian ini dilaksanakan proses pembelajaran menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang konvensional yang umum dilakukan adalah dalam bentuk ceramah yakni guru sebagai media penyampai informasi sedangkan siswa mempunyai peran sebagai pendengar. Sistem pengajaran yang bersifat monoton dan kurang melibatkan siswa berdampak pada keterampilan membaca belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan.

Nilai akhir prasiklus diperoleh rata rata kelas 65,18 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 12 siswa, dengan persentase hanya sebesar 42,86%, hasil belajar ini termasuk dalam katagori penilaian dengan kriteria kurang.

Pembahasan Siklus I

Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity menunjukkan peningkatan hasil belajar. Peneliti bertindak sebagai pengajar mampu menyampaikan materi pelajaran dengan baik.

Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan suasana kelas kurang kondusif pada saat siswa diberikan tugas. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Peningkatan keterampilan membaca dengan rata-rata sebesar 70,71 dengan kriteria cukup, persentase ketuntasan siswa tercapai 67,86%. Pembahasan Siklus II

Pada siklus II secara keseluruhan siswa sudah mengalami kemajuan dan lebih termotivasi dalam belajar, siswa sudah mulai aktif dalam melakukan kegiatan kelompok, dengan bimbingan guru hal ini juga menumbuhkan keberanian pada siswa untuk mendemonstrasikan tugasnya di depan kelas. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran sudah lebih baik.

Guru dalam menyampaikan pelajaran dengan jelas dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Penentuan materi pembelajaran sesuai dengan teknik pengajaran yang digunakan. Dalam Pengelolaan kelas sudah baik, guru menggunakan waktu sudah efisien dalam penanganan siswa yang pasif.

Hasil observasi menunjukan bahwa perhatian siswa semakin baik, mencatat mendengar penjelasan guru, dan memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila kurang jelas. Siswa termotivasi untuk belajar karena guru mampu menarik minat siswa untuk belajar. Partisipasi siswa dinilai baik, siswa dalam memberikan pendapat, semua siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok, dan membuat kesimpulan tentang persoalan yang dibahas.

Hasil belajar siswa sudah mencapai tuntas dengan kriteria sangat baik, hal ini ditunjukan dari rata-rata nilai sebesar 76,43 atau dengan ketuntasan sebesar 85,71% jumlah siswa 24 orang dengan kriteria baik.

Pembahasan Siklus III

Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity dilaksanakan pada siklus III secara keseluruhan siswa sudah mengalami kemajuan dan lebih termotivasi siswa dalam belajar, siswa sudah mulai aktif dalam melakukan tanya jawab.

Hasil observasi siklus III menunjukan bahwa perhatian siswa dalam memahami materi pembelajaran, mencatat, memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila kurang jelas. Siswa termotivasi untuk belajar karena guru mampu menarik minat siswa untuk belajar, semua siswa terlibat aktif berdiskusi, tanya jawab, dan membuat kesimpulan tentang persoalan yang dibahas dalam kemlompok. Pemahaman siswa dalam menjelaskan materi pembahasan rata-rata dinilai sangat baik.

Hasil belajar siswa kelas II/b SD Negeri 006 Loa Janan sudah menunjukan hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity hal ini ditunjukan dari kemampuan siswa melaksanakan tugas. Hasil

belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai sebesar 85,54 dengan kriteria sangat baik dengan jumlah siswa 28 orang, dan dinyatakan berhasil atau tuntas dengan persentase 100%. Dengan tercapainya hasil belajar siswa secara maksmal, maka penelitian ini dihentikan sesuai dengan rencana penelitian hanya pada siklus 3 saja.

KESIMPULAN

Proses pembelajaran pra siklus masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yang umum dilakukan, yakni guru sebagai media penyampai informasi (pembicara). Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity secara keseluruhan siswa mengalami kemajuan dan lebih termotivasi dalam selama pelaksanaan pembelajaran.

Hasil belajar siswa dari nilai pra siklus nilai rata-rata sebesar 65,18 dengan persentase ketuntasan sebesar 42,86%, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity pelaksanaan siklus I nilai rata-rata menjadi 70,71 dengan persentase ketuntasan 67,86%. Hasil belajar siklus 2 terjadi peningkatan dengan rata-rata nilai siswa sebesar 76,43. dengan persentase 85,71%. Hasil belajar siklus 3 rata-rata nilai siswa sebesar 85,54. dengan persentase 100%.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity dapat meningkatkan meningkatkan keterampilan membaca siswa yang ditunjukan dengan rata-rata kelas dan ketuntasan yang selalu meningkat di setiap siklus. Selama pembelajaran berlangsung siswa tertarik mengikuti pembelajaran sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

SARAN

Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity secara tepat dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran Tema 6 tentang merawat hewan dan tumbuhan.

2. Pembelajaran dengan memvariasikan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking activity dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bagi guru dalam rangka menambah variasi hasil ini dapat memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan memvariasikan model pembelajaran kooperatif directed reading thinking sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan cara memodifikasi desain atau rancangan penelitian (misalnya eksperimen) sehingga diperoleh perubahan-perubahan yang lebih signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk: Guru. Bandung: Yrama Widya

Budiningsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Burn, P. C., Roe, B. D & Ross, E. P. 2006. Teaching Reading in Today’s Elementary Schools. Boston: Houghton Mifflin Company.

Depdiknas. 2003. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Novi, R, dkk. 2006. Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press.

Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.