• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Subjek Penelitian

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

METODE PENELITIAN Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seluruh siswa V SD Negeri 016 Sangasanga Tahun 2019. Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA tema Udara Bersih Bagi Kesehatan siswa V SD Negeri 016 Sangasanga tahun 2019 melalui model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini di kelas V SD Negeri 016 Sangasanga pemilihan tempat ini didasari oleh rendahnya motivasi dan hasil belajar IPA tema Udara Bersih Bagi Kesehatan siswa V SD Negeri 016 Sangasanga, pertimbangan lainya karena peneliti mengajar di sekolah tersebut sedangkan waktu pelaksanaan penelitian di mulai bulan September 2019.

Rancangan Tindakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Secara garis besar, model penelitian ini menggambarkan empat tahapan dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, dkk. 2008:16).

Secara rinci prosedur penelitian tindakan untuk putaran pertama dijabarkan sebagai berikut: Pada tahap perencanaan peneliti dan guru observer merencanakan satuan pelajaran tema Udara Bersih Bagi Kesehatan. Kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Membuat alat evaluasi

3. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk

Pelaksanaan Tindakan: Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yang tertuang pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Pelaku tindakan adalah peneliti selaku guru dan yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat sesama guru SD Negeri 016 Sangasanga. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 3 siklus (putaran).

Tahap Observasi: Pada tahap ini teman sejawat melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang sudah dibuat mengacu pada model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

Refleksi : Kegiatan pada tahap ini adalah peneliti bersama-sama observer mendiskusi-kan hasil tindakan, dari hasil tindakan yang sudah dilaksanakan peneliti merefleksikan dengan melihat data observasi apakah dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi, adalah data yang dimiliki oleh guru pada nilai ulangan harian IPA pada kondisi awal, digunakan sebagai pembanding siklus I.

2. Tugas pribadi atau kelompok.

3. Tes akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar per siklus.

4. Observasi menggunakan tabel pedoman observasi untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat pembelajaran. Teknik Analisis Data

Teknik analisis kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis rata-rata skor dan persentaase ketuntasan belajar klasikal melaui model PBI. Data yang dikumpulkan berupa angka-angka dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan rata-rata, presentasi, dan grafik. Analisis dengan menggunakan KKM 70 secara individual dan klasikal hasil rata-rata kelas dengan standar 85% siswa tuntas. Adapun langkah-langkah menganalisis data kuantitatif yaitu:

1. Menghitung nilai rata-rata kelas

Rata-rata digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu kelas dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan rnembandingkan rata-rata skor hasil belajar masing-masing siklus dengan menggunakan rumus:

𝑋̅ =βˆ‘ 𝑋 𝑛

Dengan:

𝑋̅ : Nilai rata-rata

βˆ‘ 𝑋 : Jumlah semua nilai siswa 𝑛 : Banyaknya siswa

2. Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal

Persentasi digunakan untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke dan siklus II dan seterusnya dengan menggunakan rumus :

π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘– =π‘Ž

𝑏× 100 Keterangan :

π‘Ž : Selisih skor rata-rata prestasi siswa pada dua siklus 𝑏 : Skor rata-rata prestasi siswa pada siklus sebelumnya Indikator Keberhasilan

Kriteria yang menjadi tolak ukur dalam menyatakan pembelajaran yang berlangsung selama penelitian dapat dikatakan berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah: 1) Adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa secara individual dalam kemampuan menguasai materi pembelajaran melalui kemampuan mejawab soal yang diberikan dengan pencapaian KKM 70, dan keberhasilan tercapai dengan hasil rata-rata kelas dengan standar 85% berhasil; dan 2) Aktivitas belajar siswa tercapai dengan menunjukkan hasil baik. Kemampuan guru dalam menerapkan proses belajar menggunkan model pembelajaran PBI menunjukkan hasil baik.

Untuk kriteria keberhasilan peningkatan hasil belajar menggunakan kriteria penilaian standar yang diungkapkan Harun Rasyid dan Mansyur, (2007: 21), sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria Ketercapaian

Rentang Skor Nilai Kriteria

85%-100% A Sangat Baik

70%-84% B Baik

55%-69% C Cukup

45%-54% D Kurang

0%-44% E Gagal

Harun Rasyid dan Mansyur, (2007: 21). Berdasarkan kriteria standar tersebut, maka peneliti menentukan tingkat kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini meningkat dan menunjukkan tingkat pencapaian keberhasilan murid secara keseluruhan mencapai penguasaan 85% siswa mampu mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang dituangkan guru dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan difokuskan pada mata pelajaran IPA tema Udara Bersih Bagi

Kesehatan di Kelas V SD Negeri 016 Sangasanga. Berikut ini penjabaran kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada masing-masing siklus.

Pra Siklus.

Data awal peneliti peroleh dari dokumentasi daftar nilai ulangan harian sebelum dilaksanakan tindakan siklus 1.

Hasil Penelitian Siklus Pertama

Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan. Materi yang dipersiapkan membahas tentang tema Udara Bersih Bagi Kesehatan yang difokuskan pada mata pelajaran IPA. Hasil penelitian tindakan pada siklus 1 terdiri dari hasil belajar dan aktivitas.

Hasil Penelitian Siklus Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sama dengan siklus sebelumnya, materi yang diajarkan juga masih sama, yaitu tema Udara Bersih Bagi Kesehatan yang difokuskan pada mata pelajaran IPA. Hasil penelitian tindakan terdiri dari hasil belajar dan aktivitas siswa.

Hasil Penelitian Siklus Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus 3 dilaksanakan sama dengan siklus sebelumnya, materi yang diajarkan juga masih sama, yaitu tema Udara Bersih Bagi Kesehatan yang difokuskan pada mata pelajaran IPA. Hasil penelitian tindakan terdiri dari hasil belajar dan aktivitas siswa.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 No Kegiatan Rata-rata Siswa Tuntas Tingkat Ketuntasan

1 Pra Siklus 61,67 3 50,00

2 Siklus 1 69,17 4 66,67

3 Siklus 2 75,83 5 83,33

4 Siklus 3 82,50 6 100

Peningkatan hasil belajar pra siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 digambarkan pada diagram batang berikut.

Gambar 1. Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar pra siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Rata-rata Siswa Tuntas Tingkat Ketuntasan 61.67 3 50.00 69.17 4 66.67 75.83 5 83.33 82.50 6 100 Pra Siklus Siklus 1

Tabel 3. Peningkatan Aktivitas belajar siswa Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

No Aspek Yang Dionservasi Penilaian

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Aktivitas Siswa 69,58 81,25 86,67

2 Respon Siswa 70,42 80,83 87,08

3 Partisipasi 68,75 78,33 85,42

Peningkatan Aktivitas belajar siswa Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 digambarkan pada diagram batang berikut :

Gambar 2. Grafik Peningkatan Aktivitas belajar siswa Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

PEMBAHASAN

Pembahasan Siklus Pertama

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 mengacu alur kegiatan penelitian tindakan kelas, yaitu melalui 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan tahap refleksi. Kegiatan perencanaan diawali dialog dengan teman sejawat untuk penentuan materi yang akan dijadikan objek penelitian. Tindakan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membuat LKS sesuai materi, membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar penilaian hasil belajar.

Pelaksanaan kegiatan siklus 1 pada bulan September minggu kedua tahun 2019. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah tema udara bersih bagi kesehatan. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem based inteructions (PBI) dengan tahapan: Fase 1: Orientasi (Pembukaan), Fase 2: Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar, Fase 3: Membimbing penyelidikan, Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya, dan Fase 5: Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah. Pertemuan ini diakhiri dengan guru membantu siswa menyimpulkan materi dan refleksi.

Tahap Observasi, dilaksanakan seelama kegiatan berlangsung, setelah pelaksanaan, guru peneliti bersama teman sejawat mengkomunikasikan semua

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Aktivitas Siswa Respon Siswa Partisipasi

69.58 70.42 68.75 81.25 80.83 78.33 86.67 87.08 85.42 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

temuan dan hasil yang dicapai pada tindakan siklus 1, hasil catatan guru peneliti dan teman sejawat pada tindakan siklus 1 sebagai berikut:

1. Semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan skenario yang dituangkan dalam RPP.

2. Beberapa siswa terlihat pasif selama pembelajaran khususnya pada saat melakukan kegiatan diskusi, hasil penelitian menunjukkan hanya 2 orang yang mendapat penilaian baik sisanya masih memerlukan bimbingan, secara keseluruhan aktivitas siswa mendapat penilaian 69,58.

3. Hasil belajar mengalami peningkatan dibanding kondisi awal dengan rata-rata kelas sebesar 69,17 Ketuntasan belajar 66,67%.

Sebagai refleksi, setelah pembelajaran selesai, peneliti bersama guru membahas pembelajaran yang baru saja dilakukan. Aktivitas belajar siswa mengalami perubahan atau peningkatan, walaupun masih ada beberapa siswa yang tidak atau belum mengalami perubahan sama sekali. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa cukup aktif dalam diskusi kelompok yang lain. Namun masih sedikit siswa yang dapat bekerja sama menyelesaikan tugas, sehingga berpengaruh pada kemampuan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa pada siklus I ternyata belum menunjukkan peningkatan yang signifikan bahkan belum memenuhi kriteria belajar tuntas maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya.

Hasil Penelitian Siklus Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sama dengan siklus sebelumnya, materi yang diajarkan juga masih sama, yaitu tema Udara Bersih Bagi Kesehatan yang difokuskan pada mata pelajaran IPA.

Setelah pembelajaran selesai, Guru peneliti bersama teman sejawat mengkomunikasikan semua temuan dan hasil yang dicapai. Dalam sebuah dialog hasil catatan guru peneliti dan teman sejawat sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa belum banyak mengalami perubahan, bahkan beberapa siswa belum mengalami perubahan sama sekali. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung masih pasif dalam diskusi kelompok yang lain dan sedikit siswa yang bekerja sama menyelesaikan tugas, sehingga berpengaruh pada kemampuan menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

2. Hasil belajar siswa belum menunjukkan peningkatan yang berarti bahkan belum memenuhi KKM, dengan rata-rata kelas 75,83 dengan persentase ketuntasan sebesar 83,33%.

Hasil Penelitian Siklus Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus 3 dilaksanakan sama dengan siklus sebelumnya, materi yang diajarkan juga masih sama, yaitu tema Udara Bersih Bagi Kesehatan yang difokuskan pada mata pelajaran IPA.

Pelaksanaan kegiatan tindakan siklus 3 pada bulan September minggu keempat tahun 2019. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui pertemuan ini adalah siswa mampu mencari informasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan organ pernapasan manusia. Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus 1 mengacu pada model pembelajaran problem based inteructions (PBI) Observasi.

Guru peneliti bersama teman sejawat mengkomunikasikan semua temuan dan hasil yang dicapai. Dalam sebuah dialog hasil catatan guru peneliti dan teman sejawat sebagai berikut: Secara umum kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes walaupun masih ada kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kurang kontrol waktu.

Persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, mereka lebih banyak memperhatikan dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan. Demikian sebaliknya bagi kelompok yang menyampaikan hasil kerja juga mampu memberikan keterangan secara aktif. Kemampuan dan keterampilan dalam menyampaikan hasil dan menanggapi masalah pun meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam menyelesaiakan soal-soal dalam ulangan secara tertulis. Dengan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan menyenangkan.

Hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan, Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 75,83 dan ketuntasan belajar 83,33% pada siklus sebelumnya pada siklus 3 nilai rata-rata kelas menjadi 82,50 dan ketuntasan belajar 100%.

Dengan demikian maka hasil pembelajaran telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan ketuntasan belajar mencapai 100% siswa tuntas dan kegiatan dihentikan sampai pada siklus 3.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa, serta hasil belajar tema Udara Bersih bagi Kesehatan melalui model pembelajaran problem based inteructions (PBI) pada siswa kelas V SD Negeri 016 Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara diperoleh data sebagai berikut:

Hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 3 siklus ternyata hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. Artinya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran problem based instruction (PBI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA tema Udara Bersih Bagi Kesehatan di kelas V SD Negeri 016 Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara

Hal ini ditunjukkan pada setiap siklus aktivitas belajar siswa selalu mengalami perbaikan, aktivitas siswa pada siklus 1 mendapat penilaian 69,58 masih terdapat 3 orang siswa yang memerlukan bimbingan, pada siklus 2 mengalami perbaikan dengan mendapat penilaian 80,14 semua siswa mendapat penilaian baik dan pada siklus 3 mengalami perbaikan pesat dengan mendapat penilaian 86,39. Dengan demikian, aktivitas siswa telah mencapai indikator keberhasilan.

Dengan semakin membaiknya aktivitas siswa berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pra siklus masih rendah dengan rata-rata kelas 61,67 tingkat ketuntasan 50,00% setelah dilaksanakan siklus 1 rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 69,17 dengan tingkat ketuntasan 66,67% pada siklus 2 rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 75,83 dengan tingkat ketuntasan 83,33% dan pada siklus 3 rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 82,50 dengan tingkat ketuntasan 100%. Dengan demikian, hasil belajar siswa sudah

memenuhi indikator keberhasilan, yaitu mencapai ketuntasan klasikal β‰₯85% dengan KKM 70.

SARAN

1. Bagi siswa dengan penerapan model pembelajaran problem based instruction (PBI) dapat digunakan dapat meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis, aktif dalam pembelajaran, serta meningkatkan daya ingat siswa karena siswa dalam pembelajaran tidak hanya secara hafalan tetapi dengan penyelidikan. 2. Guru dapat menerapkan model pembelajaran problem based instruction (PBI)

sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang sama tetapi berbeda pelajaran maupun sebaliknya. Guru hendaknya mengkondisikan siswa dengan baik sehingga pada saat membimbing pembentukan kelompok dan membimbing penyelidikan dapat berjalan dengan lancar, guru mempersiapkan perangkat serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan berpikir kritis dengan pembelajaran berbasis penemuan dan penyelidikan, bukan hanya hafalan. 3. Hendaknya sekolah melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses

pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar lebih optimal dan berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Cotic, M. dan Zulian, M.C. 2009. Problem-Based Instruction in Mathematics and its Impact on the Cognitive Results of The Students and on Affectivemotivational Aspects. Educational Studies. 35(3): 297-310.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar.

Rifaβ€Ÿi, Achmad. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Grafindo Persada.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2011. Model-model Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

PENERAPAN MATHEMATICAL OF FINGERING SYSTEM UNTUK