• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari Besar Keagamaan Tahun 2012

Rata-rata Harga Eceran Hasil Ternak 2012

G. Perkembangan Harga Pakan

5. Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari Besar Keagamaan Tahun 2012

5. Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari Besar Keagamaan Tahun 2012.

Tabel 7.9. Prediksi Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari

Besar Keagamaan Tahun 2012

URAIAN Jan - Des 2012 Juli-Des 2012 (6 bln) Prediksi HBKN 2012 (63 hari)

Butir Ton Butir Ton Butir Ton

A. SUPPLY

(PRODUKSI) 2.704.503.390 150.478 1.419.864.280 79.001 534.764.101 29.754 - Ayam Buras 478.300.000 19.132 251.107.500 10.044 94.574.727 3.783 - Ayam Ras

Petelur 2.226.203.390 131.346 1.168.756.780 68.957 440.189.374 25.971 B. DEMAND

(KONSUMSI) 4.890.682.203 287.491 2.567.608.157 150.933 1.110.112.938 65.256 - Ayam Buras 55.750.000 2.230 29.268.750 1.171 11.023.502 441 - Ayam Ras

Petelur 4.834.932.203 285.261 2.538.339.407 149.762 956.015.874 56.405 C. SELISIH (2.186.178.814) (137.013) (1.147.743.877) (71.932) (575.348.837) (35.502) - Ayam Buras 422.550.000 16.902 221.838.750 8.874 83.551.225 3.342 - Ayam Ras

Petelur (2.608.728.814) (153.915) (1.369.582.627) (80.805) (515.826.500) (30.434)

Kebutuhan telur ayam pada hari besar keagaamaan tahun 2012 sebanyak 65.256 ton, sedangkan penyediaan sebesar 29.754 ton, sehingga terdapat defisit/kekurangan sebanyak 35.502 ton. Kekurangan penyediaan telur ayam tersebut dipenuhi diantaranya melalui telur breeding (hatching egg) yang dijadikan telur konsumsi yang pada hari-hari biasa telur ayam ditetaskan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan bibit/DOC, sedangkan pada hari-hari besar keagamaan produksi DOC dikurangi, dan telur tidak ditetaskan tetapi dijadikan telur konsumsi, dan pemasukan telur ayam dari pulau Sumatera (Medan dan Lampung), Jawa Tengah (Solo dan Semarang) dan Jawa Timur (Blitar, Kediri dan Gresik).

7.4. PENGAWALAN PASAR TERNAK

Pada tanggal 11-12 Oktober 2012 telah dilaksanakan pertemuan Rapat Koordinasi Pasar Ternak bertempat di Hotel Topaz Galeria Bandung, yang dihadiri oleh 20 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari 26 Kabupaten/Kota yang diundang, dengan narasumber dari Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Fakultas Peternakan UNPAD dan Kabupaten Tasikmalaya, Subang, Bogor.

1. Tujuan pendirian Pasar ternak adalah untuk mengendalikan proses pemasaran ternak agar hanya ternak yang legal dan sehat yang beredar di tengah masyarakat, melalui pasar ternak pemerintah dapat memamtau proses jual beli dan pemanfaatan ternak.

2. Sasaran pendirian pasar ternak adalah terjadinya kegiatan pemasaran ternak yang legal dan sehat di tengah masyarakat serta terjaminnya keamanan peredaran ternak dan hasil ternak yang layak konsumsi bagi masyarakat.

3. Manfaat pendirian pasar ternak adalah mencegah peredaran ternak yang tidak legal dan tidak sehat di tengah masyarakat, memberikan perlindungan kepada konsumen dari kemungkinan mendapatkan ternak tidak legal dan tidak sehat, serta mendukung pergerakan dan kelancaran penjualan ternak bagi pemilik ternak dan konsumen ternak.

4. Syarat pendirian pasar ternak adalah berlokasi di tempat yang telah mapan dan reguler menjadi lokasi transaksi ternak, mendapat dukungan dari mayoritas pihak pelaku kegiatan dan masyarakat yang berada di lokasi transaksi, memiliki sistem dan kelembagaan pengelolaan pasar yang kompeten dan mendapatkan dana operasionalisasi dari PEMDA setempat.

5. Kab/Kota agar segera mempersiapkan fasilitasi pasar ternak untuk membina peningkatan produksi dan konsumsi protein hewani dalam mewujudkan ketersediaan pangan bergizi seimbang bagi masyarakat dengan tetap meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha peternakan.

6. Program/Kebijakan Pasar Ternak di Ditjen PPHP yaitu Revitalisasi untuk memperbaiki/menyempurnakan sarana untuk pemasaran ternak di lokasi jual-beli ternak, Rehabilitasi untuk memperbaiki sarana pasar yang telah rusak agar kembali kepada keadaan aslinya, optimalisasi yaitu meningkatkan kinerja operasionalisasi pasar ternak melalui penyempurnaan kelengkapan sarana pendukung pemasaran ternak serta pembangunan pasar ternak yang baru yaitu

membangun pasar yang baru, di lokasi baru yang belum pernah dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan jual-beli ternak sebelumnya.

7. Manajemen pengelolaan pasar hewan harus lebih profesional, struktur organisasi dan tupoksi yang jelas, terdapatnya indikator kinerja/sasaran mutu, adanya program kerja yang jelas serta adanya evaluasi pencapaian sasaran mutu.

Sedangkan kondisi Pasar Hewan saat ini Visi Misi belum jelas, pengelola pasar belum berfungsi secara efektif, Standar Operating Procedure Pasar Hewan belum jelas, Sarana fisik kurang terpelihara, kurang tertib, tidak ada standarisasi ukuran/timbangan, penataan/lay out.

8. Standar Operating Procedure Manajemen Pasar terdiri dari Manajamen Collecting Fee,Hak pakai, Keamanan dan Ketertiban, Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Pengelolaan parkir, pemeliharaan sarana pasar, penteraan timbangan dan penanganan distribusi.

9. Indikator kinerja keberhasilan pengelolaan pasar terdiri dari manajemen yang transparan, keamanan, kebersihan, ketertiban, pemeliharaan sarana prasarana, fungsi interaksi sosial, pemeliharaan pelanggan, penyelenggaraan event khusus, promosi dan hari pelanggan

7.5. PROMOSI DALAM NEGERI 1. Pameran Agrinex Expo

A. Pameran Agrinex Expo ke-6 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret sampai dengan 1 April 2012, oleh Performax dan institut Pertanian Bogor (IPB) dengan dukungan penuh dari Kementrian Pertanian, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Riset dan Teknologi, Yayasan Coop Indonesia Foundation serta stakeholder terkait lainnya. Pelaksanaan pameran dilaksanakan di Jakarta Convention Center. Agrinex expo dilaksanakan sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam rangka menyukseskan ketersediaan pangan, kesejahteraan petani dan investasi di bidang agribisnis serta agro-tourism. Saat ini produk agribisnis memiliki banyak fungsi dan ketersediaan serta keamanan pangan merupakan prioritas utama pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Hasil ini didukung oleh kemampuan atas tersedianya pasokan bahan pangan, kemampuan bangsa, keadaan ekonomi nasional dan yang paling penting kesejahteraan bagi para petani, peternak dan nelayan.

B. Indonesia sama sekali masih tergantung akan ketersediaan bahan pangan, terlebih lagi kesejahteraan petaninya. Potensi terbaik ada pada sektor agro tourisme dan dengan jumlah petani yang besar serta luas lahan yang subur akan menjadi masalah jika Indonesia masih bergantung kepada hasil pertanian luar.

C. Tujuan dari Agrinex Expo ke 6 tahun 2012 ini adalah menjadikan agribisnis Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta untuk mencari solusi bagi permasalahan kesejahteraan petani. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Agrinex Expo berbeda dengan expo biasa. Dimana melalui tampilan booth peserta, talkshow dan berbagai demo, masyarakat diajak mengenal, memahami dan mencintai produk agribisnis dan industri olahan berbagai produk agribisnis lokal.

D. Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Suswono mengatakan paradigma pertanian sekarang ini berubah, dari yang hanya memenuhi pangan untuk konsumsi menjadi pemenuhan pangan untuk industri. Saatnya petani kita mengenal dan mengelola agribisnis untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Indonesia memiliki potensi pangan berlimpah, sehingga kesempatan untuk diversifikasi pangan dan merubah produksi pangan olahan sangat besar. Saat ini produksi bergantung dari konsumsi masyarakat, keberpihakan ke petani sangat penting salah satunya dengan membeli produk petani lokal dan menolak produk agribisnis impor.

E. Berbagai acara ditampilkan mulai dari talkshow pertanian, seminar pertanian, games dan penjualan produk agribisnis. Melalui agrinex expo ini masyarakat diharapkan bisa meningkatkan konsumsi agribisnis lokal dengan harga yang tinggi agar petani bisa meraup untung. Hal ini dilakukan agar mandiri pangan Indonesia bisa tercapai dan petani bisa sejahtera. Pameran Agrinex ini diikuti oleh Pemerintah, Perusahaan lokal, pelaku usaha nasional dan internasional, BUMN, Perusahaan swasta, Perguruan Tinggi, Koperasi dan UKM, Perbankan, Perusahaan Ekspor-Impor, Lembaga Penelitian dan semua lembaga yang terkait dari hulu sampai ke hilir.

F. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat membuka stand bergabung dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan dan BPPMD Jawa Barat. Adapun produk yang ditampilakan adalah produk dari KPSBU Lembang yaitu susu sterilisasi Freshtime, CV. Bukit Baros Cempaka menampilkan keju dan olahannya merk Natura, kelompok Pengolahan

daging sapi Alif yaitu produsen abon daging sapi, olahan dari kelompok Makmur Agro Satwa Kabupaten Sukabumi yaitu pengolahan susu berupa yoghurt, susu pasteurisasi, karamel, ager, susu pasteurisasi; dan kelompok UD Surya Abadi dari Kabupaten Karawang yaitu produsen telur bebek asin dengan kapasitas produksi 30.000 butir/hari.