• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN

4. Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE)

KKP-E adalah kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada petani/peternak melalui kelompok tani atau koperasi. Pola penyalurannya bersifat executing dimana sumber dana berasal 100% dari perbankan dan resiko ditanggung oleh perbankan. Sasaran KKP-E di sektor

peternakan antara lain petani sapi potong, sapi perah, pembibitan sapi, ayam ras, ayam buras dan burung puyuh.

Tujuan penyelenggaraan KKP-E adalah:

A. Meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendukung program pengembangan tanaman bahan baku bakar nabati, dan

B. Membantu petani/peternak di bidang permodalan untuk dapat menerapkan teknologi yang direkomendasikan sehingga produktivitas dan pendapatan petani menjadi lebih baik

Penyaluran KKPE dapat dilakukan secara mandiri melalui kelompok tani/koperasi atau bekerjasama dengan mitra usaha:

Gambar 7.D. Prosedur Penyaluran KKPE Melalui Kelompok Tani/Koperasi

A. Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL.

B. Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana.

C. Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila dinilai layak kemudian bank menandatangani akad kredit dengan Kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada Kelompok Tani.

D. Kelompok Tani meneruskan KKP-E kepada petani anggota kelompok.

E. Petani mengembalikan kredit kepada kelompok tani.

F. Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit.

Gambar 7.E. Prosedur Penyaluran KKPE Bekerjasama dengan Mitra Usaha

A. Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL.

B. Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

C. RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana.

D. Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila dinilai layak kemudian bank menandatangani akad kredit dengan Kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada Kelompok Tani.

E. Dalam hal Kelompok Tani/koperasi bekerjasama dengan Mitra Usaha (Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta lain yang memiliki usaha bidang pertanian), maka mitra usaha dapat bertindak sebagai penjamin pasar atau kredit (avalis) sesuai perjanjian pihak yang bermitra. Mitra Usaha bias menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan kelompok tani .

F. Mitra usaha menjamin pemasaran hasil produksi kelompok tani/koperasi dan membantu kelancaran pengembalian kreditnya yang berkoordinasi dengan Bank Pelaksana.

G. Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit.

Pada saat ini peran pemerintah masih diperlukan dalam mendukung KKP-E terutama dalam penyediaan subsidi suku bunga. Suku bunga yang dibayar petani/peternak peserta KKP-E adalah sebesar suku bunga komersial dikurangi subsidi yang dibayar oleh pemerintah. Suku bunga bersubsidi yang dibayar oleh peternak adalah sebesar 7% pertahun, dengan jangka waktu kredit disesuaikan dengan siklus usaha, paling lama 5 tahun.

Besarnya KKP-E maksimal untuk peternak, yaitu ayam buras Rp. 100 juta, ayam ras petelur Rp. 100 juta, ayam ras pedaging Rp. 100 juta, Itik Rp. 100 juta, burung puyuh Rp. 100 juta, kelinci Rp. 100 juta, sapi potong dan sapi perah Rp.

100 juta, penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp. 100 juta, kambing/domba Rp. 100 juta, kerbau Rp. 100 juta, dan babi Rp. 100 juta per satuan unit usaha. Sementara itu besaran KKP-E untuk kelompoktani dalam rangka pengadaan/peremajaan alat dan mesin untuk mendukung usaha tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan setinggi-tingginya Rp. 500 juta

Disamping itu model pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan sektor peternakan yaitu Kredit Usaha Rakyat ( KUR) hingga Oktober 2011, penyerapan KUR hanya Rp3,76 triliun atau 49% dari plafon Rp. 7,79 triliun,"

(Humas Kantor Bank Indonesia Bandung) Dari total 8 juta pelaku usaha UMKM di Jabar hanya sekitar 790.317 pelaku yang memanfatkan KUR. Padahal, program tersebut mempunyai tujuan untuk membantu dan meningkatkan para pelaku UMKM Jabar. "Selama ini perbankan dan para pelaku UMKM belum terkoneksi. Mereka perlu pendamping agar sesuai kriteria perbankan."

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), adalah kredit yang diberikan bank pelaksana kepada Pelaku Usaha Pembibitan Sapi yang memperoleh subsidi bunga dari Pemerintah. Tingkat bunga KUPS ditetapkan sebesar tingkat bunga pasar yang berlaku untuk kredit sejenis, dengan ketentuan paling tinggi sebesar suku bunga penjaminan simpanan pada Bank Umum yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan ditambah 6%. Dengan adanya subsidi pemerintah, beban bunga KUPS kepada pelaku usaha ditetapkan sebesar 5%. Obyek yang dibiayai oleh KUPS, yaitu kegiatan usaha pembibitan sapi untuk produksi bibit sapi potong atau bibit sapi perah yang dilengkapi dengan nomor identifikasi berupa microchips.

KUPS memiliki jangka waktu kredit paling lama enam tahun, dengan masa tenggang paling lama 24 bulan. Mekanisme pengajuan bagi pelaku usaha adalah menyusun rencana definitif kebutuhan kredit dalam satu periode, dan mengajukan permohonan KUPS langsung kepada bank pelaksana. Nantinya bank pelaksana akan memeriksa kelayakan kredit.

Bank pelaksana KUPS yang ditunjuk antara lain BRI, BNI, Mandiri, Bank Bukopin dan BPD. Wilayah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan KUPS adalah Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Tengah.

Manfaat yang diharapkan dari KUPS atara lain:

A. Tersedianya bibit sapi berkelanjutan bagi pelaku usaha pembibitan sapi.

B. Berkembangnya usaha pembibitan sapi pola kemitraan.

C. Terciptanya peluang usaha dan kesempatan kerja bagimasyarakat.

D. Mempercepat upaya swasembada daging sapi.

E. Menghasilkan daging, susu, energi berupa gas bio dan pupuk organik Jumlah pemohon KUPS yang masuk ke Dinas Peternakan Jawa Barat Tahun 2012 adalah sebanyak 2(dua) pengusul :

A. PT ANZINDO Gratia Internasional dengan alamat di Jl. S Parman Kav 22-24 Gedung Grand Slipi Lt – 6 E-F Jakarta Barat dengan alamat Farm di Kecamatan Tanjung Sari dan di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor.

Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi PT Anzindo Gratia Internasional melampirkan :

a. Surat Rekomendasi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

b. Nota Kesepakatan kerjasama antara PT Anzindo Gratia Internasional dengan Dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Bogor.

c. Surat Perjanjian Kerjasama dengan Kelompok Tani Mekar Buana Desa Buana Jaya Kecamatan tanjung Sari Kabupaten Bogor.

d. Rekapitulasi Perkembangan Definitif Kebutuhan Usaha Pembibitan Sapi PT Anzindo Gratia Internasional.

e. Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan.

f. Surat Izin Usaha perdagangan bidang Pertanian/Peternakan.

g. Keputusan Menteri Hukum dan HAM .

h. Surat Keterangan Terdaftar dari Kementrian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak.

i. Tanda daftar Perusahaan Perseroan terbatas.

j. Profil Perusahaan dan.

k. NPWP.

B. GAPOKTAN MITRA TANI MANDIRI dengan alamat Kampung Sumurjaya Kecamatan Cipunegara Kabupaten Subang

Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi dari Gapoktan Mitra Tani Mandir melampirkan :

a. Akta Pendirian Gapoktan dari Notaris dan PPAT

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), TDP Perorangan dan Ijin Gangguan Sekala Besar dari Kantor Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Subang

c. Peraturan Daerah Kabupaten Subang nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang

d. Peta Kelompok tani Pusaka Alam beserta foto copy KTP anggota Gapoktan

e. Dokumen Perjanjian Kemitraan antara Gapoktan dengan Kelomok Mawar Bodas

Proposal tersebut diusulkan ke BRI Pusat Divisi Agribisnis, namun pada perjalanannya terbit surat nomor 524.2/2842-Binus tanggal 13 Oktober 2012 tentang Pencabutan Rekomendasi KUPS untuk PT Anzindo Gratia Internasional dari Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dengan demikian perjalan usulan pengajuan PT Anzindo Gratia Internasional tidak dapat dilanjutkan, sementara perkembangan usulan dari Gapoktan Mitra Tani Mandiri ke BRI Pusat mendapat respons pada tanggal 14 September 2012, yang menyatakanbahwa permohonan tersebut belum bisa diproses oleh BRI Pusat karena terkait teknis perbankan. Sehingga pada Tahun 2012 di Jawa Barat tidak ada usulan KUPS yang disetujui oleh Bank Pelaksana.

Posisi Pinjaman / Kredit yang disalurkan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank Asing dan bank Campuran, Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat disampaikan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp.

330,807,594 Milyard sementara dari jumlah tersebut yang tersalur ke sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan adalah sebesar Rp.5,796,686 Milyar

Kredit Investasi yang disalurkan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank asing dan bank Campuran, Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar Rp.41,936,026 Milyard sementara dari jumlah tersebut

yang tersalur ke sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan adalah sebesar Rp.1,488,987 Milyar. Sementara Kredit Modal Kerja yang disalurkan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank asing dan bank Campuran, Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar Rp.146,940,273 Milyard sementara dari jumlah tersebut yang tersalur ke sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan adalah sebesar Rp.4,261,240 Milyar.

Dari hasil analisa yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Kantor Bandung Bulan Januari 2013 dilaporkan jumlah investasi / kredit dari Perbankan yang diserap oleh masyarakat di Jawa Barat sampai dengan Bulan November 2012 dapat dilihat pada data dibawah ini (dalam Milyard Rupiah) :

Tabel. 7.1. Jumlah Investasi / Kredit dari Perbankan yang Diserap Oleh Masyarakat di Jawa Barat Sampai Dengan Bulan November 2012

SEKTOR PERTANIAN/PERTERNAKAN 2011 2012 Growth

(%) Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan

Dengan Peternakan (Mixed Farming)

27,376.88 45,948.88 67.84 Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan 111,128.77 191,906.36 72.69 Perburuan Penangkapan dan Penangkaran

Satwa Liar

501.04 1,593.02 217.94