• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2.4 Kefatisan Berbahasa dengan Fungsi Bercanda

Kefatisan berbahasa dengan fungsi bercanda berfungsi untuk bersenda gurau dengan maksud membuat suasana menjadi lebih nyaman. Selain itu bercanda berfungsi untuk membuat orang yang berada disekitar merasa senang dan sejenak melupakan beban kehidupan yang ada di dalam diri mereka. Bercanda juga berfungsi untuk menghilangkan tekanan batin yang dialami seseorang.

Seseorang akan lebih merasa nyaman ketika sudah bisa tertawa dengan lepas.

Bercanda juga bisa membuat hubungan antara manusia semakin baik dan bisa beradaptasi dengan berbagai macam orang.

Tuturan F1

Penutur : Paling sering ibu telephone, siapa?

Mitra tutur pertama : semuanya.

Penutur : Apa mas Kaesang? Apa Mas Gibran?

Mitra tutur pertama : Semua.

Mitra tutur kedua : (berbicara kepada mitra tutur pertama) Kapan telephone aku?

Hehehe.

Mitra tutur pertama dan penutur : Hehehehe

(Konteks : Tuturan disampaikan pada Rabu, 12 Desember 2018. Tuturan terjadi pada sore hari di Istana Bogor pada saat acara Mata Najwa berlangsung.

Penutur adalah seorang perempuan berusia 41 tahun yang merupakan pembawa acara Mata Najwa, sedangkan terdapat dua mitra tutur dalam tuturan tersebut.

Mitra tutur pertama adalah seorang perempuan yang merupakan Ibu Negara Republik Indonesia dan ibu dari mitra tutur kedua., sedangkan mitra tutur kedua

adalah seorang laki-laki yang merupakan anak dari mitra tutur pertama suasana yang terjadi pada saat tuturan yaitu santai dan menyenangkan.)

Tuturan F1 termasuk dalam tuturan fatis dengan fungsi bercanda, karena dalam tuturan tersebut terdapat kalimat “Kapan telephone aku? Hehehe”.

Tuturan tersebut dituturkan oleh mitra tutur kedua kepada mitra tutur pertama.

Mitra tutur kedua adalah laki-laki yang merupakan anak laki-laki dari Ibu Negara Republik Indonesia dan Presiden ke-7 Republik Indonesia. Sementara mitra tutur kedua adalah perempuan yang merupakan Ibu Negara Republik Indonesia atau istri dari Presiden ke-7 Republik Indonesia. Mitra tutur kedua menyampaikan tuturan tersebut dengan maksud yang tidak serius, mitra tutur kedua terkenal sering bercanda. Kata “Hehehe” sering kali digunakan untuk bercanda, termasuk mitra tutur kedua kepada mitra tutur pertama.

Tuturan F2

Penutur : Tadi kan saya nanya ke Ibu, mbak Ayang. Kenapa sih gak mau punya sosial media? Saya tanya ga sempet. Sebetulnya ibu cocok gak main sosial media?

Mitra tutur : nggak. Haha.

Penutur : Gak cocok?

Mitra tutur : Nggak cocok. Hahaha.

(Konteks : Tuturan disampaikan pada Rabu, 12 Desember 2018. Tuturan terjadi pada sore hari di Istana Bogor pada saat acara Mata Najwa berlangsung.

Penutur adalah seorang perempuan berusia 41 tahun yang merupakan pembawa acara Mata Najwa, sedangkan mitra tutur adalah perempuan yang merupakan anak dari Ibu Negara Republik Indonesia dan Presiden RI Ke-7 . Suasana pada saat tuturan santai dan menyenangkan.)

Tuturan F2 termasuk dalam tuturan fatis dengan fungsi bercanda, karena dalam tuturan tersebut terdapat kalimat “Nggak. Haha.” dan “Nggak cocok.

Hahaha.” Tuturan tersebut ditutukan oleh mitra tutur kepada penutur. Mitra tutur adalah anak perempuan dari Ibu Negara Republik Indonesia dan Presiden ke 7 Republik Indonesia. Mitra tutur menjawab pertanyaan penutur, mengenai apakah sang ibu cocok atau tidak jika bermain sosial media, lalu mitra tutur menjawab dengan kalimat “nggak cocok” sembari tertawa. Kebiasaan bercanda dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang penting, karena dengan bercanda, seseorang akan lebih merasa senang dan sejenak melupakan beban yang ada di dalam diri mereka. Kebiasaan bercanda atau bergurau alias berhumor ria merupakan ciri khas dari warga masyarakat yang sangat berbudaya (Rahardi dan Setyaningsih, 2017:187). Pernyataan mitra tutur merupakan tuturan fatis dengan fungsi bercanda, karena dalam penyampaian tuturan tersebut, mitra tutur menyampaikan dengan santai, tertawa, dan suasana saat itu sangat menyenangkan dan santai.

Tuturan F3

Penutur : Apa dibikinin instagram kayak mbak Ayang?

Mitra tutur pertama : itu tugasnya Kaesang bikin instagram.

Mitra tutur kedua : nggak. Bukan masalahnya gak sempet. Takutnya nggak bisa kalau diajarin.

Penutur : ngehina banget.

Mitra tutur kedua : Nggak menghina. Kayaknya.

Penutur : oh kayaknya. Yang cocok kalau ibu main instagram, usernamenya apa? Yang gaul gitu?

Mitra tutur kedua : nanti kualat saya hahaha

(Konteks : Tuturan disampaikan pada Rabu, 12 Desember 2018. Tuturan terjadi pada sore hari di Istana Bogor pada saat acara Mata Najwa berlangsung.

Penutur adalah seorang perempuan berusia 41 tahun yang merupakan pembawa acara Mata Najwa, sedangkan terdapat dua mitra tutur yang terlibat dalam tuturan tersebut. Mitra tutur pertama adalah perempuan yang merupakan anak dari Ibu Negara Republik Indonesia dan Presiden RI Ke-7. Mitra tutur kedua adalah laki-laki yang merupakan adik dari mitra tutur pertama. Suasana pada saat tuturan santai dan menyenangkan.)

Tuturan F3 merupakan tuturan fatis dengan fungsi bercanda, karena dalam tuturan tersebut terdapat kalimat “nggak. Bukan masalahnya gak sempet.

Takutnya nggak bisa kalau diajarin.” dan “nanti kualat saya hahaha.”

Tuturan tersebut disampaikan mitra tutur kedua kepada penutur. Mitra tutur kedua adalah anak laki-laki dari Presiden Republik Indoenesia ke 7 dan Ibu Negara ke 7 Republik Indonesia. Penutur adalah perempuan yang merupakan pembawa acara Mata Najwa. Suasana yang terjadi pada saat tuturan tersebut yaitu menyenangkan dan santai.

Kebiasaan bercanda dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang penting, karena dengan bercanda, seseorang akan lebih merasa senang dan sejenak melupakan beban yang ada di dalam diri mereka. Kebiasaan bercanda atau bergurau alias berhumor ria merupakan ciri khas dari warga masyarakat yang sangat berbudaya. Canda atau gurauan sangat bermanfaat untuk menjadikan hubungan antara penutur dan mitra tutur semakin erat (Rahardi dan Setyaningsih, 2017:187). Tuturan pertama, mitra tutur kedua mengatakan bahwa sang ibu tidak bisa kalau diajarkan untuk bermain media sosial, pernyataan mitra tutur kedua tersebut disampaikan dengan nada yang santai disertai tawa dari mitra tutur kedua

maupun Ibu Negara Republik Indonesia ke-7. Tuturan yang kedua, mitra tutur kedua mengatakan “nanti kualat saya” disertai tertawa dan Ibu Negara juga ikut tertawa mendengar tuturan yang disampaikan oleh mitra tutur kedua.