• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Tahun 2011

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 135-138)

Pelaksanaan Tugas Lainnya 11.1. Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

11.6. Sekretariat Pengadilan Pajak 1. Kebijakan Tahun 2011

11.6.3. Kegiatan Tahun 2011

(1) Penyelesaian berkas banding siap sidang.

Jangka waktu penyelesaian berkas banding siap sidang ditargetkan selesai dalam jangka waktu 6 bulan, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. Dalam realisasinya dapat jangka waktu yang diperlukan adalah 3,65 bulan atau 2,35 bulan lebih cepat dari jangka waktu yang ditargetkan.

(2) Penyelesaian berkas gugatan siap sidang.

Target waktu penyelesaian berkas gugatan siap sidang ditetapkan 3 bulan sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. Dalam realisasinya jangka waktu penyelesaian yang diperlukan adalah 2,18 bulan atau 0,82 bulan lebih cepat dari jangka waktu yang ditargetkan.

(3) Pelayanan administrasi penyelesaian putusan.

Layanan administrasi penyelesaian putusan dapat terselesaikan dalam jangka waktu 9,30 bulan atau 0,30 bulan lebih lama dari target 9 bulan. Tidak tercapainya target karena banyaknya sengketa dengan kasus yang kompleks, sehingga memerlukan waktu persidangan lebih lama.

(4) Pelayanan administrasi Peninjauan Kembali.

Layanan administrasi PK ditargetkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu 8 bulan, namun dalam realisasinya layanan administrasi ini terselesaikan dalam jangka waktu 10 bulan atau 2 bulan lebih lama dari target. Tidak tercapainya target karena adanya keterlambatan pengiriman kelengkapan persyaratan permohonan PK ke Mahkamah Agung dan keterbatasan jumlah pegawai yang menangani administrasi PK. (5) Jumlah resume putusan Pengadilan Pajak.

Dalam tahun 2011 target produksi resume putusan Pengadilan Pajak sebanyak 630 resume. Dalam realisasinya berhasil tercapai sebanyak 630 resume sesuai target. Secara rinci jumlah resume putusan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pajak Pembangunan I 3 resume

b. Gugatan 90 resume c. PPh21 4 resume d. PPh22 1 resume e. PPh23 21 resume f. PPh26 30 resume g. PPh OP 2 resume h. PPh Bd 44 resume i. PPN 92 resume j. PKB 1 resume k. PBB 7 resume

l. Bea Cukai 327 resume m. Pajak Air Tanah 1 resume n. PPh Ps 4(2) 5 resume

o. BHTB 2 resume

(6) Jumlah konten baru pada situs web Sekretariat Pengadilan Pajak.

Jumlah pengakses situs sangat dipengaruhi konten pada website dan banyaknya informasi yang dapat diakses berkaitan dengan sengketa pajak. Untuk meningkatkan pencapaian ini perlu dilakukan penyempurnaan situs web Sekretariat Pengadilan Pajak antara lain dengan penambahan jumlah konten baru pada website serta up date konten web secara berkala. Jumlah konten baru pada situs web Sekretariat Pengadilan Pajak ditargetkan sebanyak 52 konten dan dapat direalisasikan sebanyak 66 konten atau 14 konten melebihi target.

(7) Penyelesaian administrasi perizinan kuasa hukum.

Target penyelesaian administrasi perizinan kuasa hukum adalah 12 hari. Dalam realisasinya, proses pengadministrasian izin kuasa hukum dapat terselesaikan dalam waktu 8 hari atau 4 hari lebih cepat dari target.

(8) Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Sekretariat Pengadilan Pajak berupaya mengembangkan SDM yang berintegritas dan berkompetensi yang tinggi. Persentase jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja keseluruhan ditargetkan 3 persen dan dalam pelaksanaannya baru dapat terpenuhi 2,77 persen.

(9) Persentase pembangunan scorecard individu.

Dalam rangka pembangunan scorecard individu, Sekretariat Pengadilan Pajak telah melakukan penandatangan kontrak sebanyak 399 kontrak BSC sesuai dengan target.

(10) Pengembangan organisasi yang handal dan modern.

Untuk mendukung terwujudnya pelayanan prima administrasi sengketa pajak dalam rangka pemenuhan tuntutan keadilan bagi wajib pajak dan fiskus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan perkembangan dunia usaha, maka harus dilakukan perubahan menuju organisasi yang handal dan modern. Sebagai indikator kegiatan ini adalah pengelolaan manajemen resiko. Persentase assesment risiko yang dilakukan telah mencapai target, karena 14 tahapan manajemen resiko yang ditargetkan telah dilakukan.

(11) Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dan handal.

Indikator kegiatan ini adalah persentase penyelesaian pengembangan sistem TIK dan IT pendukung (case

management and court administration system). Penyelesaian pengembangan sistem TIK dan IT pendukung

ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan sistem informasi Pengadilan Pajak. Salah satu indikatornya adalah jumlah komputer yang terhubung ke jaringan. Persentase komputer yang terhubung ke jaringan terhadap jumlah komputer aktif adalah 87,87 persen atau 7,87 persen lebih banyak dari target yang ditetapkan sebesar 80 persen.

(12) Pengelolaan anggaran.

Penyerapan Anggaran Non Belanja Pegawai pada tahun 2011 hanya Rp 6.704.748.367 dari total pagu sebesar Rp31.126.211.000. Berarti tingkat penyerapannya hanya 21,54 persen atau 58,46 persen lebih rendah dari target 80 persen. Capaian yang rendah dikarenakan adanya masalah dalam penggunaan dana kegiatan CMCAS yang terkendala karena tidak terbitnya No Objection Letter (NOL) dari Bank Dunia. (13) Reformasi Pengadilan Pajak.

Reformasi Pengadilan Pajak tetap dilanjutkan pada tahun 2011 sesuai dengan amanat dari Menteri Keuangan agar dilakukan pembenahan di Sekretariat Pengadilan Pajak yang sejalan dengan reformasi di bidang peradilan. Sehubungan dengan hal tersebut, telah diterbitkan KMK No. 513/KM.01/2011 tentang Tim Reformasi Pengadilan Pajak. Sebagai tindak lanjut, telah diterbitkan Keputusan Sekretaris Tim Pelaksana Reformasi Pengadilan Pajak Nomor KEP-001/TRPP/SET/2011 tanggal 12 Agustus 2011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja dan Sekretariat Tim Reformasi Pengadilan Pajak (TRPP) Tahun 2011. Terdapat 2 Kelompok Kerja, yaitu Kelompok Kerja I dan Kelompok Kerja II. Tugas dan wewenang Kelompok Kerja I adalah menetapkan mekanisme dalam rangka transparansi putusan Pengadilan Pajak dan membuat prosedur guna perbaikan sistem pendokumentasian perkara di Pengadilan Pajak. Sedangkan tugas dan wewenang Kelompok Kerja II adalah melakukan kajian kedudukan Pengadilan Pajak dalam sistem peradilan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan reformasi ini berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya antara lain: a. penerbitan Keputusan Ketua Pengadilan Pajak Nomor KEP-011/PP/2011 tanggal 28 Desember 2011

tentang Ketersediaan Putusan Pengadilan Pajak Untuk Publik;

b. pembentukan Panitia Pelaksana Diskusi Terbatas Kedudukan Pengadilan Pajak dalam sistem peradilan di Indonesia dengan Nota Dinas Sekretaris Pengadilan Pajak selaku Sekretaris I TRPP Nomor ND-003/ TRPP/SET/2011 tanggal 12 Oktober 2011;

c. pembentukan Panitia Pelaksana Studi Banding ke Pengadilan Pajak Kanada untuk memperoleh bahan pembanding dalam rangka kajian Kedudukan Pengadilan Pajak dalam sistem peradilan di Indonesia dengan Nota Dinas Sekretaris Pengadilan Pajak selaku Sekretaris I TRPP Nomor ND-004/TRPP/SET/2011 tanggal 21 Oktober 2011; serta

d. terkait dengan rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Sekretariat Pengadilan Pajak juga telah melakukan pengadaan dan pemasangan CCTV, court recording, dan mikrofon di seluruh ruang sidang Pengadilan Pajak yang jumlahnya 10 (sepuluh) ruang sidang.

(14) Penyusunan Laporan Risalah Sidang (Lapris).

Tersusunnya risalah hasil persidangan secara benar atas setiap berkas sengketa yang telah disidangkan sebanyak 1.127 lapris.

Pelaksanaan Tugas Lainnya

11

BAB

(15) Pembuatan undangan, panggilan, dan pemberitahuan sidang.

Dibuatnya undangan, pemberitahuan, dan panggilan sidang untuk Pemohon Banding dan Terbanding, serta Penggugat dan Tergugat secara benar. Selama tahun 2011, telah dilaksanakan sebanyak 32.150 surat. (16) Penyampaian surat dinas, putusan, pemberitahuan sidang, undangan sidang, dan panggilan sidang tepat

waktu.

Dalam tahun 2011, telah dilakukan pengiriman sebanyak 36.775 surat dinas termasuk surat pemberitahuan sidang, undangan sidang, serta panggilan sidang.

(17) Pendokumentasian putusan Pengadilan Pajak melalui digitalisasi.

Selama tahun 2011 telah dilakukan digitalisasi terhadap 6.647 putusan dari 7.134 putusan atau 93 persen dari jumlah putusan yang telah diucapkan selama tahun 2010. Adapun sisanya sebanyak 487 putusan yang diucapkan pada akhir tahun dan belum sempat didigitalisasi akan diselesaikan pada tahun 2012.

(18) Penerbitan TC Media yang diharapkan dapat menjadi jembatan reformasi Pengadilan Pajak. Indikator kinerjanya adalah terbitnya Tax Court Media (TC Media) yang ditargetkan dapat diterbitkan 12 edisi. Target ini dapat dipenuhi.

(19) Pemeliharaan gedung, peralatan dan mesin, dengan indikator persentase aset dalam kondisi baik (layak digunakan).

Target ini didasarkan atas keseluruhan jumlah aset yang ada di Pengadilan Pajak. Selama tahun 2011, ditargetkan 85 persen aset masih dalam kondisi baik. Dalam realisasinya, 95 persen aset pada Sekretariat Pengadilan Pajak masih dalam kondisi baik dan masih dapat dipergunakan. Tingkat capaian atas kegiatan pemeliharaan gedung, peralatan dan mesin ini sebesar 111,76 persen.

(20) Akuntabilitas keuangan.

Sumber dana untuk membiayai pelaksanaan kegiatan dan program pada Sekretariat Pengadilan Pajak tahun 2011 adalah DIPA Sekretariat Pengadilan Pajak Nomor: 0010/015-01.1.01/00/2011 tanggal 20 Desember 2010. Anggaran Sekretariat Pengadilan Pajak ditetapkan sebesar Rp55.601.250.000.

Tabel 11.13. Anggaran Sekretariat Pajak Tahun 2011

No. Uraian Pagu (Rp) Pagu Revisi (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Persen (%)

1. Belanja Pegawai - RM 21.282.456.000 21.282.456.000 19.392.705.141 1.889.750.859 8,87 2. Belanja Barang - RM 12.634.890.000 8.938.819.000 5.074.843.537 3.863.975.463 43,22 - PLN 864.779.000 864.779.000 0 864.779.000 100,00 3. Belanja Modal - RM 1.771.951.000 2.275.439.000 1.587.679.600 687.759.400 30,23 - PLN 300.000.000 300.000.000 0 300.000.000 100,00 - RMP 18.747.174.000 18.747.174.000 0 18.747.174.000 100,00 JUMLAH - RM 35.689.297.000 32.496.714.000 26.055.228.278 6.441.485.722 19,82 - PLN 1.164.779.000 1.164.779.000 0 1.164.779.000 100,00 - RMP 18.747.174.000 18.747.174.000 0 18.747.174.000 100,00 Jumlah 55.601.250.000 52.408.667.000 26.055.228.278 26.353.438.722 50,28

Sumber: Sekretariat Pengadilan Pajak

Sumber dana untuk membiayai pelaksanaan kegiatan dan program di Sekretariat Pengadilan Pajak berasal dari mata anggaran belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Secara keseluruhan dana yang tersedia ditargetkan sebesar Rp55.601.250.000, namun kemudian direvisi menjadi Rp52.408.667.000. Dari jumlah tersebut, dapat direalisasikan sebesar Rp26.055.228.278, sedangkan sisa anggaran sebesar Rp26.353.438.722 atau 50,28 persen. Berarti realisasi anggaran Sekretariat Pengadilan Pajak hanya mencapai 49,72 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase realisasi anggaran mengalami kenaikan sebesar 17,74 persen. Pada tahun 2010, realisasi penggunaan anggaran adalah sebesar 31,98 persen atau Rp25.066.902.497 dari target sebesar Rp78.391.280.000. Tidak terealisasikannya penggunaan anggaran disebabkan oleh proyek

Case Management and Court Administration System (CMCAS) yang belum dapat dilaksanakan karena NOL

dari Bank Dunia belum terbit. Proyek CMCAS ini terdiri dari kegiatan konsultan yang semula ditargetkan menggunakan anggaran sebesar Rp18.747.174.000, pengadaan konsultan IVV sebesar Rp 482.059.000, dan infrastruktur CMCAS sebesar Rp 300.000.000, sehingga tidak terlaksanakannya kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap penyerapan anggaran secara keseluruhan. Hal yang akan dilakukan pada tahun 2012 untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan Bank Dunia dan

Project Services and Support Unit (PSSU) Kementerian Keuangan dalam rangka menindaklanjuti proyek CMCAS

yang akan sepenuhnya dibiayai oleh APBN. 11.6.4. Pending Matters

Hal-hal yang masih menjadi pending matters selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:

(1) Sistem Informasi Sengketa Pajak (SISPA) saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan di unit-unit kerja di Pengadilan Pajak, seperti sub-bagian Tata Usaha yang tidak dapat memonitor beban kerja Majelis melalui SISPA, sehingga proses usulan penetapan dan alokasi berkas untuk Majelis masih dilakukan secara manual dan di Bagian ASP tidak dapat mengecek berkas yang jatuh tempo melalui SISPA, sehingga proses tersebut masih dilakukan secara manual; serta

(2) belum memadainya sarana dan prasarana persidangan serta ruang kerja pegawai dan Hakim Pengadilan Pajak.

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 135-138)