• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Investasi Pemerintah 1. Gambaran Umum

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 113-118)

Pelaksanaan Tugas Lainnya 11.1. Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

11.2. Pengelolaan Investasi Pemerintah 1. Gambaran Umum

Pelaksanaan investasi oleh pemerintah merupakan amanat pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pemerintah diamanatkan untuk melaksanakan investasi jangka panjang dengan tujuan memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan manfaat lainnya. Amanat tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Investasi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan PP No. 1 Tahun 2008 dan PP No. 49 Tahun 2011.

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) merupakan instansi pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk sebagai penyelenggara investasi pemerintah. PIP dibentuk setelah ditetapkannya PP No. 8 Tahun 2007, yaitu melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Sejak tanggal 27 Maret 2009, status PIP ditetapkan sebagai satuan kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU penuh dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 91/KMK.05/2009 serta setelah dilakukannya evaluasi kinerja dan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Laporan Keuangan PIP sejak berdiri sampai dengan tahun 2011 selalu mendapatkan opini WTP.

PIP memiliki visi “Menjadi lembaga investasi pemerintah kelas dunia yang mengedepankan kepentingan nasional” dan misi "Menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi di berbagai sektor strategis yang memberikan imbal hasil optimal dengan risiko yang terukur."

Kegiatan utama PIP sebagai BLU adalah layanan investasi pemerintah yang mencakup: (1) investasi surat berharga; dan/atau

(2) investasi langsung.

11.2.2. Asumsi dan Kebijakan Investasi PIP Tahun 2011

Pelaksanaan tugas dan fungsi PIP menunjukkan perkembangannya di tahun 2011. Jumlah proposal dan kontrak perjanjian investasi baru dengan para mitra kerja mengalami peningkatan, sehingga menambah komposisi portofolio investasi yang dikelola oleh PIP. Dengan adanya beberapa perubahan dan perkembangan, PIP telah membuat beberapa asumsi mikro yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran PIP tahun 2011.

(1) Total dana investasi yang dikelola PIP adalah Rp16.135.243.643.000, termasuk dana pinjaman PT PLN (Persero) sebesar Rp7.500.000.000.000.

(2) Estimasi penambahan dana investasi dari APBN sebesar Rp2.126.500.000.000 yang terdiri dari dana investasi reguler sebesar Rp1.000.000.000.000 dan dana bergulir geotermal sebesar Rp1.126.500.000.000. Pada tahun 2011, PIP diproyeksikan akan mendapatkan endowment fund sebesar Rp2.617.000.000.000.

Endowment fund merupakan dana abadi pendidikan dan cadangan pendidikan yang diamanahkan kepada

PIP untuk dikelola sementara waktu sampai BLU Pendidikan terbentuk. (3) Nilai tambah investasi, yang terdiri dari:

i. nilai tambah investasi reguler dalam bentuk:

1) pinjaman yang terdiri dari beberapa cluster, yaitu

a) Cluster A, merupakan pengelompokkan aset alokasi kepada pihak ketiga dalam pola

Public Private Partnership (PPP) dengan estimasi rate of return sebesar SBI + 2 persen;

b) Cluster B, merupakan pengelompokkan aset alokasi atas pinjaman non PPP dengan estimasi rate of return sebesar SBI + 2 persen; dan

c) Cluster C, merupakan pengelompokkan aset alokasi atas pinjaman pemerintah daerah dengan estimasi rate of return sebesar SBI + 2 persen;

2) penyertaan modal pada perusahaan;

3) investasi pada surat berharga dalam bentuk saham dan obligasi;

ii. nilai tambah investasi mandatory, seperti alokasi atas pinjaman PLN dan pinjaman lainnya dengan

estimasi rate of return sebesar SBI; serta

iii. nilai tambah dari treasury action dengan estimasi rate of return sebesar 10-20 persen untuk marketable

securities dan 4-7 persen untuk lainnya.

11.2.3. Kinerja Layanan Investasi

Dalam rangka peningkatan kinerja keuangan dan layanan investasi, PIP menargetkan sasaran strategik untuk tahun 2011 sebagai berikut:

(1) efektivitas portofolio investasi pemerintah; (2) realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); (3) pencapaian laba operasi; dan

(4) lembaga investasi pemerintah yang kredibel.

Tabel 11.5. Indikator dan Realisasi Kinerja Utama Tahun 2011 dari Perspektif Keuangan dan Customer

Sumber: Pusat Investasi Pemerintah

No. Uraian IKU Tahun 2011

Keterangan

Target Realisasi

1. Jumlah penyaluran investasi Rp3.928 M Rp4.741,78 M

2. Realisasi PNBP di luar investasi penugasan Rp295,20 M Rp1.108,58 M

3. Laba operasional Rp39,50 M Rp0,954 M Target diukur tahunan

4. Persentase customer yang kembali 50% 50% Target diukur tahunan

5. Hasil survey kepuasan layanan PIP Bagus Bagus (80,45) Target diukur tahunan

Pelaksanaan Tugas Lainnya

11

BAB

Selama tahun 2011, PIP berusaha mengembangkan instrumen investasi dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa investasi yang dapat memacu pertumbuhan perekonomian secara makro. Layanan investasi diberikan dengan memperhatikan segala bentuk kelayakan, risiko, dan ekspektasi hasil yang diperoleh. Kinerja investasi diharapkan mampu meningkatkan kepuasan dan hubungan baik dengan para customer, sehingga PIP dapat terus mengembangkan eksistensinya di sektor investasi sesuai dengan amanah yang diberikan oleh stakeholders.

1. Efektivitas Portofolio Investasi Pemerintah

Berdasarkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Tahun 2011 sebagaimana telah direvisi pada tanggal 11 November 2011, PIP merencanakan alokasi dana investasi ke dalam beberapa jenis penyaluran.

Tabel 11.6. Proyeksi Alokasi Dana Investasi Tahun 2011

Jenis Penyaluran RBA (Rp Miliar) Revisi RBA (Rp Miliar)

I. Penyaluran Investasi Reguler 3.928 6.228

1.1. Pinjaman 2.428 2.428

a. Cluster A (PPP) 300 300

b. Cluster B (Non PPP) 1.128 1.128

c. Cluster C (Pemda) 1.000 1.000

1.2. Penyertaan Modal 1.000 1.000

a. Investasi pada industri ramah lingkungan 1.000 1.000

b. Penyertaan modal lainnya -

-1.3. Surat Berharga 500 2.800

a. Saham 500 2.800

b. Obligasi -

-II. Penyaluran Investasi Mandatory 11.000 8.700

2.1. Pinjaman PT PLN (Persero), Tbk 7.500 7.500

2.2. Pembelian surat berharga (saham) 3.500 1.200

2.3. Penyaluran investasi mandatory lainnya -

-Jumlah 14.928 14.928

III. Treasury Action 100 100

3.1. Marketable Securities

*) merupakan pengoptimalan idle cash melalui transaksi jual-beli saham.

100 100

3.2. Treasury Action lainnya Sebesar surplus Sebesar surplus

IV. Endowment Fund 1.000 1.000

Berdasarkan hasil proyeksi portofolio investasi di dalam RBA PIP tahun 2011, diketahui bahwa alokasi portofolio investasi tahun 2011 atas dana yang dikelola oleh PIP berfokus pada investasi portofolio jangka panjang dalam bentuk investasi langsung sebesar Rp14.928 miliar. Investasi langsung ini berbentuk pinjaman, penyertaan modal, investasi pada surat berharga, serta investasi yang bersifat mandatory. Di samping itu, dialokasikan pula Rp100 miliar untuk kepentingan treasury action dalam rangka pengelolaan kas di PIP.

Realisasi atas alokasi portofolio tersebut diproyeksikan untuk periode satu tahun anggaran. Apabila dalam periode tersebut dana belum direalisasikan untuk suatu portofolio, maka akan dilakukan optimalisasi melalui kegiatan pengelolaan kas pada instrumen yang memiliki risiko rendah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan return. Sampai dengan akhir tahun 2011, PIP mengalami penurunan penyaluran investasi langsung non-mandatory, yaitu dari Rp444.000.000.000 di tahun 2010 menjadi Rp212.800.000.000 di tahun 2011. Adapun portofolio penyaluran pinjaman untuk pemerintah daerah

2. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

Target PNBP pada tahun 2011 berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2011 adalah sebesar Rp315.775.820.000. Namun dengan adanya penugasan kepada PIP untuk mengelola dana pinjaman kepada PT. PLN sebesar Rp7,5 triliun pada akhir 2010 dan dana geotermal sebesar Rp1,127 triliun di tahun 2011, maka terjadi peningkatan proyeksi PNBP PIP menjadi sebesar Rp1.011.129.919.873, terutama berkenaan dengan PNBP yang berasal dari jasa layanan perbankan.

Jumlah PNBP yang diperoleh PIP sampai dengan akhir tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1.138,90 miliar. Angka ini terdiri atas pendapatan yang berasal dari investasi langsung sebesar Rp68,47 miliar dan jasa layanan perbankan sebesar Rp1.070,43 miliar.

Tabel 11.8. Rincian Capaian Pertumbuhan PNBP Tahun 2011

Sumber: Pusat Investasi Pemerintah

3. Pencapaian Laba Operasional

Target laba operasional diukur secara tahunan. Dari hasil selisih pendapatan usaha dengan beban usaha pada tahun 2011 diperoleh laba usaha (operasional) sebesar Rp954.507.860. Jumlah ini belum mencapai target laba usaha (operasional) yang ditetapkan sebesar Rp39.500.000.000. Hal ini disebabkan tren penyaluran investasi pada tahun 2011 dilakukan pada bulan Desember 2011 dan adanya peningkatan beban administrasi dan umum yang disebabkan oleh adanya peningkatan beban penyisihan piutang tak tertagih karena peningkatan penyaluran investasi baru di tahun 2011.

Secara spesifik, dua faktor yang mempengaruhi belum tercapainya laba operasi pada TA 2011 adalah: (1) masih banyaknya proposal investasi yang masih dalam proses penilaian kelayakan dan analisis risiko;

serta

(2) ketidakmampuan beberapa calon mitra untuk memenuhi persyaratan dan kondisi kerja sama dengan PIP.

terus ditingkatkan. Namun, investasi yang bersifat mandatory sebagian besar masih menunggu payung hukum lebih lanjut untuk penyalurannya. Hal ini membuat posisi nilai investasi jangka panjang PIP di tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010.

Realisasi total dana investasi pada tahun 2011 adalah Rp16.123,96 miliar. Saldo ini berasal dari modal awal pendirian PIP sebesar Rp2.000 miliar, modal tambahan berupa penyertaan pemerintah sebesar Rp13.054 miliar, dan surplus sebesar Rp1.069,96 miliar. Total dana investasi tersebut meningkat 23 persen dari total dana investasi pada tahun 2010 dan telah melebihi target pertumbuhan yang ditetapkan untuk tahun 2011, yaitu sebesar 9 persen.

Tabel 11.7. Rincian Dana Investasi yang Dikelola Tahun 2011

No. Klasifikasi Proyeksi RBA 2011 (Rp M) Dana Investasi 2010 (Rp M) Realisasi 2011 (Rp M)

1. Modal Awal 2.000,00 2.000,00 2.000,00

2. Modal Penyertaan Pemerintah 13.054,00 10.927,50 13.054,00

3. Surplus 2.064,30 1.081,25 1.069,96

Jumlah 17.118,30 14.008,75 16.123,96

No. Klasifikasi Target PNBP 2011 (Rp M) Proyeksi RBA 2011 (Rp M) Realisasi 2011 (Rp M)

1. Investasi Langsung

315,78 107 68,47

2. Jasa Layanan Perbankan 904 1.070,43

Jumlah 315,78 1.011 1.138,90

Sumber: Pusat Investasi Pemerintah Pelaksanaan Tugas Lainnya

11

BAB

Beberapa rencana investasi jangka panjang, baik yang bersifat mandatory maupun non mandatory, sangat tergantung pada payung hukum dan kelancaran dari pihak eksternal. Pendapatan yang bersumber dari penyaluran investasi mandatory sangat tergantung pada skema eksekusi dana yang diusulkan (pencairan, pembayaran bunga, dan pengembalian pokok), dimana PIP memiliki tingkat kontrol yang sangat rendah.

4. Lembaga Investasi Pemerintah yang Kredibel

Beberapa capaian kinerja PIP yang dapat dilihat dari perspektif kepuasan dan tingkat layanan kepada customer dinilai dan diukur di dalam laporan kinerja tahun 2011. Pengukuran tersebut berfungsi sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan di tahun 2011. Dalam membentuk citra PIP sebagai lembaga investasi pemerintah yang kredibel dan profesional, telah diambil beberapa langkah pada tahun 2011. Dimulai dari promosi yang dilakukan kepada calon debitur atau kreditur lokal maupun luar negeri sampai dengan mengembangkan teknik promosi baru, sehingga mampu menarik para calon debitur. Promosi dilakukan dengan pertemuan langsung dengan customer (workshop, sosialisasi dengan pembiayaan dari PIP, dan mengundang calon mitra yang potensial) sampai dengan membuat profil PIP baik dengan menggunakan media cetak (brosur, pamflet, booklet, dokumen penawaran, dll) atau dengan menggunakan media elektronik (website).

Untuk pengembangan kerja sama investasi dengan luar negeri, PIP pada tahun 2011 melakukan penjajakan dengan berbagai lembaga investasi/donor yang potensial untuk bekerjasama dalam bidang investasi dan telah menghasilkan beberapa MoU. Diantaranya adalah MoU dengan Korea Productivity

Consulting (KPC) yang telah ditandatangani pada tanggal 15 April 2011 dalam rangka kerja sama kemitraan

dengan pihak-pihak investor Korea dan MoU dengan Malaysia Technology Development Corporation (MTDC), yang ditandatangani pada tanggal 12 Oktober 2011 dalam rangka pembentukan technology fund.

Sasaran strategis selanjutnya yang ingin dicapai oleh PIP pada tahun 2011 adalah tingkat kepuasan para stakeholders. Tingkat kepuasan stakeholders ditargetkan beropini “BAIK”. Penilaian atas opini publik mengenai citra PIP dilakukan melalui survei yang dilakukan pada triwulan IV 2011, dengan hasil survei “BAIK”. Untuk pencapaian persentase customer yang kembali sebesar 50 persen diperoleh dari jumlah mitra investasi pada tahun 2010 yang melakukan perjanjian investasi kembali pada tahun 2011.

Tabel 11.9. Mitra Investasi PIP Tahun 2010 dan 2011

Mitra Investasi Tahun 2010 Mitra Investasi Tahun 2011

- PT Wijaya Karya - PT Wijaya Karya

- PT Nindya Karya - PT Nindya Karya

- PT Pembangunan Perumahan - PT Newmont Nusa Tenggara

- PT Hutama Karya - PT PLN

- PT Citra Waspphutowa - PT Marga Trans Nusantara - PT Marga Kunciran Cengkareng - PT INKA

- Pemprov Sulawesi Tenggara - Pemprov Surakarta Sumber: Pusat Investasi Pemerintah

11.2.4. Pending Matters

Dalam rangka pengembangan dan percepatan pelaksanaan investasi pemerintah yang efektif dan efisien untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal, PIP melakukan peningkatan kualitas analisis risiko, penguatan fungsi check and balances, serta penyesuaian proses bisnis. Berdasarkan pertimbangan tersebut, dilakukan penataan organisasi dan tata kerja PIP dengan mengganti PMK No. 52/PMK.01/2007 dengan PMK No. 135/ PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah yang berlaku efektif pada tanggal 30 Juni 2012. Struktur organisasi PIP akan berubah dari struktur organisasi yang bersifat struktural (eselon) menjadi struktur organisasi yang bersifat non struktural (non-eselon).

Dari sisi layanan investasi, PIP terus meningkatkan kualitas pelayanan investasi kepada para customer-nya. Dengan peningkatan kualitas pelayanan, di masa depan, PIP yakin mampu memperluas cakupan investasinya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

11.3. Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL 2011 (Halaman 113-118)